Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Self-Actualization Therapy Sebagai Upaya Mengatasi Depresi untuk Mengurangi Angka Pengangguran pada Penyandang Disabilitas Fisik di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta Natalie, Helen; Wijaya, Rio Natannael; Salsabila, Maula Rizka; Difa, Harnadia Firsya; Purwanto, Angie Felita; Virlia, Stefani
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v3i2.2267

Abstract

Self-actualization Therapy merupakan program berupa pelatihan yang dilaksanakan secara daring. Program ini dibuat untuk memaksimalkan potensi para penyandang disabilitas di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof. Dr. Soeharso Surakarta melalui 3 target utama yaitu pengurangan tingkat depresi, peningkatan keterampilan, dan peningkatan kesiapan kerja. Adapun permasalahan yang terdapat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik adalah penerima manfaat rentan terkena depresi dan pengangguran. Beberapa faktor utama yang menyebabkan penerima manfaat mengalami depresi adalah penolakan diri, perasaan rendah diri, dan kurangnya dukungan dari pihak keluarga. Hal ini memicu kondisi stress, kesepian, dan rasa tidak percaya diri pada penerima manfaat. Tim mahasiswa bekerjasama dengan BBRSPDF untuk mengurangi tingkat depresi pada penerima manfaat, membekali penerima manfaat dengan keterampilan untuk mendapatkan pekerjaan, hingga penerima manfaat dapat mencapai aktualisasi diri dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki. Perbandingan hasil pre-test dan post-test penerima manfaat menunjukkan bahwa program Self-actualization Therapy berlangsung dengan lancar dan efektif dalam mencapai target. Penerima Manfaat dapat melatih keterbukaan diri hingga menemukan kelebihan diri melalui berbagai kegiatan yang tersedia dan memaksimalkan potensinya dalam menghasilkan produk atau jasa. Kendala-kendala yang muncul pada pelaksanaan program dapat diatasi dengan metode pendampingan dan evaluasi. Adapun saran yang dapat diajukan dari hasil program Self-actualization Therapy, bagi pihak Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof. Dr. Soeharso Surakarta diharapkan dapat melaksanakan program ini secara mandiri agar dapat memaksimalkan pelayanan rehabilitasi kepada penerima manfaat selanjutnya. Kata Kunci: Disabilitas fisik, Self-actualization therapy
Program Remaja Bijak Bermedia Sosial untuk Mengurangi Stres Remaja di Panti Asuhan Akibat Penggunaan Media Sosial Marchella, Sabrina; Natalie, Helen; Ceasaria, Melati Resda; Linarto, Maria Ivana; Sandjaja, Meilani
Plakat : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Volume 5, Nomor 1 Juni Tahun 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v5i1.9506

Abstract

Many Instagram users in Indonesia are adolescents. In Instagram, people can interact with each other by giving likes, comments, or other reactions such as emoticons as a response towards other people’s content. Excessive Instagram usage could cause fatigue, stress, jealousy, sadness, and self-hatred from seeing other people’s posts. This phenomenon encourages us to create a program for adolescents in an orphanage as our cooperating partner. Since the global pandemic, the community is facilitated with cellphones to support their online study, which they also use to access social media. With limited education, they need guidance in using social media wisely. Our program aims to increase the adolescent community's knowledge about problems related to social media and how to resolve those problems. Methods that we used were giving educational contents via Instagram, mentorings, talk shows, lectures and discussions, along with pre-tests and post-tests. The result showed that the participants’ knowledge increases up to 40.11%. Their average stress level also decreased from 17,647 to 16,529 after the program was implemented. Through this program, subjects was expected to implicate the knowledge to become wiser on using social media, to avoid the negative impact of social media, and maximizing the benefit of the social media itself.Pengguna Instagram di Indonesia yang berusia remaja berjumlah cukup banyak. Pada platform tersebut, pengguna dapat berinteraksi dengan memberi like, komentar, maupun reaksi berupa emoticon sebagai bentuk tanggapan bagi unggahan orang lain. Penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menyebabkan penggunanya menjadi lelah, stres, cemburu, sedih, dan membenci diri sendiri akibat melihat postingan orang lain. Dengan adanya fenomena tersebut, mendorong terbentuknya program dengan sasaran remaja pada panti asuhan sebagai mitra yang bekerja sama. Pada mitra tersebut, masyarakatnya difasilitasi dengan telepon genggam untuk mendukung pembelajaran online semenjak pandemi. Adanya fasilitas telepon genggam tersebut membuat masyarakat mitra juga dapat mengakses media sosial. Dengan edukasi yang terbatas, mereka membutuhkan pendampingan dalam menggunakan media sosial dengan bijak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja di panti asuhan terkait permasalahan mengenai penggunaan media sosial serta cara mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan pada program tersebut berupa pemberian konten pelatihan melalui media sosial, mentoring, talk show, ceramah dan diskusi, serta pre-test dan post-test. Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan pada masyarakat mitra sebesar 40,11%. Rata-rata tingkat stres peserta mengalami penurunan setelah diberlakukannya program, dari yang semula 17,647 menjadi sebesar 16,529. Melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan, diharapkan peserta mampu mengimplikasikan ilmu yang didapat untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari dampak negatifnya dan memaksimalkan manfaat yang dimiliki media sosial itu sendiri.
Jungle Treasure Hunt Board Game: Permainan Edukatif untuk Meningkatkan Durasi Atensi Anak Usia PAUD Nurani, Mahatma; Salsabila, Maula; Natalie, Helen; Wijaya, Rio; Yulianto, Jony
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada masyarakat Vol 7 No 2 (2024): 2024: Edisi 2
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bakti.9486

Abstract

School readiness has emerged as one of pressing issues within the context of educational-focused community outreach. Preschool students often have short attention spans and this affects their learning readiness at the elementary level. This issue warrants further intervention and by involving preschool students at TK Tunas Sawo, Sambikerep District, Surabaya, this community outreach program aimed to enhance preschool students’ attention spans. This study developed the Jungle Treasure Hunt Board Game as an intervention tool by combining play-based methods, storytelling, and token economy techniques to 4 preschool students in two consecutive sessions. The processes of community outreach followed the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). In the initial phase, a series of interviews and observations is conducted to assess students and to obtain basic information for the board game development. In the following phase, we worked with students to play board games. What follows is the post-intervention phase, where we conducted evaluation and determined the further action plans. The results showed that the preschool students demonstrated their ability to maintain their attention spans. At the end of the program, the stakeholders and psychologists validated and recommended this board game as an alternative educational tool for maintaining preschool students’ attention spans.