Olahraga tradisional merupakan permainan yang dihasilkan oleh tradisi masyarakat sekitar karena di dasarkan oleh alam, budaya, dan kultur masyarakat. Olahraga tradisional Paku Sukha khas Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung sudah mulai terlupakan oleh generasi muda saat ini. Tujuan dari penelitian ini untuk merevitaliasi olahraga tradisional Paku Sukha di Kabupaten Lampung Barat yang sudah mulai terlupakan oleh generasi muda. Penelitian kualitatif tentang olahraga tradisional "Paku Sukha" di Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, dengan sumber data berupa wawancara dan data tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan langsung pada objek peneltian , wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data penulis menggunakan beberapa cara diantaranya: (1) reduksi data. (2) penyajian data, dan (3) verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejarah olahraga tradisional Paku Sukha dijumpai khususnya didaerah Lampung Barat yang berada didaratan kecamatan Belalau. Olahraga tradisonal Paku Sukha tercipta berdasarkan kebiasaan masyarakat setelah pulang bekerja mereka inisiatif membuat permainan yang berasal dari sumber daya alam sekitar yaitu sejenis tumbuhan pakis/paku lalu ditambahkan dengan Injang (Kain Sarung), net dan lapangan sebagai media bermainnya. pemain olahraga tradisional Paku Sukha dalam satu tim terdiri dari lima orang pemain. empat orang pemain bertugas memegang dua Injang (Kain Sarung), membentuk dua pasang di dalam lapangan permainan. Sementara itu, satu orang lainnya bertugas sebagai pelempar bola, yang melemparkan bola kepada salah satu pemain di dalam lapangan pada awal permainan dan saat mengumpulkan hasil bola dari poin yang akan didapat. Setiap kelompok harus mencapai poin sembilan agar bisa memenangkan permainan.AbstractTraditional sports are games that are produced by the traditions of the surrounding community because they are based on nature, culture and the culture of the community. The traditional sport of Paku Sukha, typical of West Lampung Regency, Lampung Province, has begun to be forgotten by today's young generation. The aim of this research is to revitalize the traditional sport of Paku Sukha in West Lampung Regency which has begun to be forgotten by the younger generation. Qualitative research on the traditional sport "Paku Sukha" in Belalau District, West Lampung Regency, Lampung Province, with data sources in the form of interviews and written data. The data collection techniques used are direct observation of the research object, interviews and documentation. To analyze the data the author used several methods including: (1) data reduction. (2) data presentation, and (3) data verification or drawing conclusions. The results of the research show that the history of the traditional sport Paku Sukha is found especially in the West Lampung area which is on the mainland of Belalau sub-district. The traditional sport of Paku Sukha was created based on people's habits after returning home from work, they took the initiative to make games that came from the surrounding natural resources, namely a type of fern/fern plant and then added Injang (Song Cloth), a net and a field as playing media. Paku Sukha traditional sports players in a team consisting of five players. Four players are tasked with holding two Injang (cloth sarongs), forming two pairs on the playing field. Meanwhile, another person serves as the ball thrower, who throws the ball to one of the players on the field at the start of the game and when collecting the ball results from the points that will be obtained. Each group must reach nine points in order to win the game.