Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pelayanan dan Fasilitas Poli Gigi terhadap Kesiapan Tempur Prajurit Pasmar 2 Nugroho, Achmad; Herman, Juli; Ilmi, Muhammad Irfan
SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION : Economic, Accounting, Management and Business Vol. 8 No. 2 (2025): SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION: Economic, Accounting, Management, & Business
Publisher : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pustek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/sjr.v8i2.1087

Abstract

The Marine Corps is tasked with developing the strength and operational readiness of its units and fostering maritime potential into a force for sea defense and security under the Chief of Naval Staff's responsibility. This study aims to analyze the impact of service quality and dental clinic facilities at on the combat readiness of Pasmar 2 personnel. Using a quantitative approach with a descriptive method, the research involved 98 respondents selected from a total population of 7,461 personnel. Data was collected through questionnaires designed to assess respondents' perceptions of the service quality and dental clinic facilities and their impact on combat readiness. The independent variables include service quality and the completeness of dental clinic facilities, while the dependent variable is the combat readiness of personnel. Data analysis was conducted using SPSS version 27, covering validity tests, reliability tests, and regression analysis. The results indicate that both service quality and dental clinic facilities significantly affect personnel's combat readiness, both individually (partial) and collectively (simultaneous). Key influencing factors include the availability of specialist medical staff, adequate medical equipment, and the efficiency of dental health care processes.
Pengaruh Kompetensi Dan Komunikasi Terapeutik Tenaga Medis Poli Gigi Rumkital dr. Oepomo Terhadap Kepuasan Pasien Prajurit TNI Angkatan Laut Susetyo, Boby Ardhi; K, Hanjar; Ilmi, Muhammad Irfan
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.51008

Abstract

Pelayanan kesehatan di lingkungan militer memiliki karakteristik khusus karena berkaitan langsung dengan kesiapan fisik dan mental prajurit TNI Angkatan Laut. Poli Gigi Rumkital dr. Oepomo berperan strategis dalam menjaga kesehatan oral prajurit dan mendukung kualitas hidup serta kesiapan operasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kompetensi tenaga medis dan komunikasi terapeutik terhadap kepuasan pasien prajurit TNI AL. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analitik dengan sampel 96 responden yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diperoleh melalui kuesioner Likert 5 poin dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif, regresi linier sederhana, regresi linier berganda, korelasi, dan uji Beta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi tenaga medis memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pasien (β = 0,431, p < 0,05), begitu pula komunikasi terapeutik (β = 0,081, p < 0,05). Analisis regresi berganda menunjukkan pengaruh simultan kedua variabel terhadap kepuasan pasien (R² = 0,095, p < 0,05), dengan kompetensi tenaga medis memiliki kontribusi lebih dominan. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi klinis dan pengembangan komunikasi terapeutik adaptif terhadap budaya militer untuk memaksimalkan kepuasan pasien.
Konsepsi Sistem Pemantauan Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda Berbasis Satelit guna Menjamin Keselamatan dan Keamanan Pelayaran di Alki I Firmanto, Rama; Kristiyanto, Hanjar; Ilmi, Muhammad Irfan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26393

Abstract

Kepadatan Selat Sunda yang merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yaitu berdasarkan data yang dikeluarkan menurut Pushidrosal tahun 2008 sebanyak 43.862 pelayaran kapal yang menyebrang serta kapal yang melintas sebanyak 10.082 pelayaran. Dengan kondisi tersebut, merupakan latar belakang dari penetapan Selat Sunda dan Selat Lombok sebagai TSS berlaku sesuai dengan konvensi PBB tentang Hukum Laut UNCLOS 1982 dalam publikasi COLREG.2/Circular. 74 pada tanggal 14 Juni 2019. Dengan adanya TSS pemberlakuan VTS sebagai layanan lalu lintas pemantauan dengan Automatic Identification System (AIS) dan Radio Very High Frequency (VHF) kurang lebih 30 Nm. Sedangkan masih ditemukan pelanggaran kapal yang melintas TSS, penyelundupan sabu-sabu, dan potensi pelanggaran hukuman ancaman keselamatan perairan di wilayah laut Selat Sunda yang masih tinggi. Untuk mengatasi tersebut, mengusulkan konsep SEV secara realtime yang telah dikembangkan oleh Italia untuk sistem pemantauan berbasis satelit yang terdapat sistem arsitektur Decision Support Tools for Maritime Situational Awareness (DS- MSA). Dengan mengimplementasikan konsep Sattellite Satelitte Extended Vessel (SEV) tersebut digunakan di Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Sunda untuk menjangkau area lebih jauh, akurat dan mengatasi permasalahan terhadap keselamatan dan keamanan di ALKI I. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisa SWOT dengan melaksanakan uji coba konsep pengembangan pada penelitian diajukan kepada expert LAPAN dan Vessel Traffic System (VTS) Merak sebagai user pemanfaatan dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan di Indonesia dalam pengembangan satelit yang tersedia melalui wawancara dan kuisioner. Dengan hasil penelitian bahwa, Konsep SEV tersebut belum relevan di Indonesia. Karena beberapa tantangan secara realtime yaitu belum tersedianya Earth Orbit (EO) yang mencukupi data, biaya yang mahal untuk infrastruktur jaringan yang kurang, perlunya kerjasama membangun prototype mekanisme integrasi data serta kendala teknis untuk tenaga pengolahan dan perawatan konsep tersebut. Penulis melaksanakan uji coba kedua dengan revisi sebagai solusi dari penerapan konsep SEV yang tidak bisa secara realtime dengan solusi akhir yaitu menggunakan satelit sendiri yang dikembangkan oleh LAPAN yaitu LAPAN A-2 dan LAPAN A-3 dengan menggunakan based Satellite-AIS dan citra satelit. Yang memiliki kecenderungan orbit rendah dan hampir melewati khatulistiwa memungkinkan di wilayah Indonesia 14 kali per hari dengan orbit kutub yang memberikan cangkupan global.
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Bukan Perokok Dari Dampak Asap Rokok Ilmi, Muhammad Irfan; Fahmi , Arief; Rokhmat, Rokhmat
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i1.3502

Abstract

Asap rokok dapat berdampak buruk tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain dan keluargan yang ada disekitarnya baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang. Dalam rokok/tembakau mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat penyebab kanker. Aktivitas merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang banyak diidap oleh masyarakat. Prevalensi perokok aktif di Indonesia terus meningkat. World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa angka kematian akibat merokok mencapai 30%, atau setara dengan 17,3 juta orang. Angka kematian tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 2030, sebanyak 23,3 juta orang. WHO juga mencatat bahwa risiko peningkatan penderita kanker paru pada perokok pasif mencapai 20-30%, dan risiko penderita penyakit jantung sebanyak 25-35%. Angka kematian dini akibat rokok di dunia tercatat hampir mencapai 8,2 juta pertahun. Lebih dari 150 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok orang lain di rumah, di perkantoran, di tempat-tempat umum dan kendaraan umum. Banyaknya masyarakat bukan perokok yang mendapatkan imbas dari asap perokok dari perokok. Masyarakat bukan perokok juga mempunyai hak untuk mendapatkan udara yang bersih dan sehat. Untuk itu diperlukan perlindungan hukum bagi masyarakat bukan perokok dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari agar tidak terkena dampak asap rokok. Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang kesehatan serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan sebagai dasar hukum perlindungan bagi masyarakat bukan perokok agar memperoleh udara bersih dan sehat.