Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pola Kerja Sama Antara Pengawas Kepala Sekolah dan Guru dalam Pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Kabupaten Blora Slamet, Slamet; Kusmanto, Adi; Karjo, Karjo
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.546 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan regulasi standara kualifikasi dan kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru, (2) Pola kerja sama dan persepsi guru tentang kinerja Pengawas dan Kepala Sekolah, (3) pemberdayaan guru (eacher empowerment) SD, SMP, dan SMA Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui pendekatan deskriptif dan analisis statistic inferensial parametris. subyek penelitian sebanyak 186 responden menggunakan teknik cluster statified random sampling melibatkan 60 sekolah. Instrumen angket dipergunakan untuk mengumpulkan variabel standar kualifikasi dan kompetensi, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru, serta persepsi guru dalam bekerja sama. Data-data sekunder dipergunakan untuk verifikasi dan melengkapi data primer. Pengolahan data statistik deskriptif untuk menguraikan keberadaan variabel mandiri. Pengolahan data dengan statistik inferensial dipergunakan untuk mengetahui kamparatif dan keeratan hubungan antara ketiga variabel. FGD dilakukan untuk verifikasi data dan implikasi pemberdayaan guru. Hasil analisis : (1) Analisis deskriptif menunjukkan bahwa standar kualifikasi masih ada yang belum memenuhi kriteria indikator usia dan pendidikan. Kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru termasuk kategori ‘sangat tinggi’, (2) Pola kerja sama diperoleh nilai kesesuaian 0,83 (sangat tinggi) dari yang diharapkan. Pengujian hipotesis peneitian pertama analisis komparatif one way anova hasilnya F hitung > F table (296.388 > 2.9359), kedua korelasi bivariat Hasilnya ada hubungan yang positif dan signifikan (µ = 0,05) antara Pengawas dengan Guru rxy sebesar 0,423, Kepala Sekolah dengan Guru rxy sebesar 0,380, dan Pengawas dengan Kepala Sekolah rxy sebesar 0,667 (3) Pemberdayaan guru difokuskan pada bidang kapasitas SDM, pemenuhan sarpras, dan inovasi pembelajaran.
Analisis Pola Kerja Sama Antara Pengawas Kepala Sekolah dan Guru dalam Pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Kabupaten Blora Slamet, Slamet; Kusmanto, Adi; Karjo, Karjo
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2608

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan regulasi standara kualifikasi dan kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru, (2) Pola kerja sama dan persepsi guru tentang kinerja Pengawas dan Kepala Sekolah, (3) pemberdayaan guru (eacher empowerment) SD, SMP, dan SMA Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui pendekatan deskriptif dan analisis statistic inferensial parametris. subyek penelitian sebanyak 186 responden menggunakan teknik cluster statified random sampling melibatkan 60 sekolah. Instrumen angket dipergunakan untuk mengumpulkan variabel standar kualifikasi dan kompetensi, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru, serta persepsi guru dalam bekerja sama. Data-data sekunder dipergunakan untuk verifikasi dan melengkapi data primer. Pengolahan data statistik deskriptif untuk menguraikan keberadaan variabel mandiri. Pengolahan data dengan statistik inferensial dipergunakan untuk mengetahui kamparatif dan keeratan hubungan antara ketiga variabel. FGD dilakukan untuk verifikasi data dan implikasi pemberdayaan guru. Hasil analisis : (1) Analisis deskriptif menunjukkan bahwa standar kualifikasi masih ada yang belum memenuhi kriteria indikator usia dan pendidikan. Kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru termasuk kategori ‘sangat tinggi’, (2) Pola kerja sama diperoleh nilai kesesuaian 0,83 (sangat tinggi) dari yang diharapkan. Pengujian hipotesis peneitian pertama analisis komparatif one way anova hasilnya F hitung > F table (296.388 > 2.9359), kedua korelasi bivariat Hasilnya ada hubungan yang positif dan signifikan (µ = 0,05) antara Pengawas dengan Guru rxy sebesar 0,423, Kepala Sekolah dengan Guru rxy sebesar 0,380, dan Pengawas dengan Kepala Sekolah rxy sebesar 0,667 (3) Pemberdayaan guru difokuskan pada bidang kapasitas SDM, pemenuhan sarpras, dan inovasi pembelajaran.
PENDEKATAN DAN TEKNIK   SUPERVISI DI ERA DIGITALISASI DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME  DAN MUTU PENDIDIKAN Kusmanto, Adi; Syaihul Anwari, Muhammad; Zuhri , Syaefuddin
Al Fattah Ejournal Sma Al Muhammad Cepu Vol. 5 No. 02 (2024): JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : https://www.ejournal.smaamc.sch.id/index.php/belajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1989/kp7hs278

Abstract

Supervision is an important component in efforts to improve learning achievement and teacher quality, professional teachers will produce good education outputs, this study examines supervision models, approaches and techniques for implementing supervision in the digitalization era. Data sources are obtained from library studies, articles, books, readings and other sources:   In the era of digitalization, supervisors must have and master professional aspects such as competence, leadership, character, communication skills, creativity, and commitment so that supervision can run optimally. In the practice of educational supervision, it must be carried out consistently and routinely, several approaches in educational supervision can be applied in carrying out supervision, namely direct, indirect, and collaborative approaches. A supervisor needs to understand various supervision models as a basis for knowledge and skills to carry out their supervisory duties.  Each supervision model has its own characteristics, so its use must be in accordance with the target being supervised so that supervision can take place effectively and efficiently.
PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN UPAYA MEMBENTUK PERILAKU HUMANIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN Husaini, Muhammad; Rahmawati, Faiz; Kusmanto, Adi
Al Fattah Ejournal Sma Al Muhammad Cepu Vol. 5 No. 02 (2024): JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : https://www.ejournal.smaamc.sch.id/index.php/belajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1989/wd9fwg08

Abstract

Tolerance education in Islamic boarding schools (pesantren) plays a strategic role in shaping students' (santri) character to appreciate diversity and differences. This study aims to explore the implementation of tolerance education in traditional (salaf) and modern pesantren, as well as the efforts of these institutions in fostering humane behavior among santri. The main focus of this research is on the application of tolerance education models in both types of pesantren, along with social and religious activities that support the development of tolerance attitudes. Research result The salaf pesantren, with its more conservative approach, teaches tolerance through the reinforcement of manners (adab), ethics (akhlak), and respect for differences. Tolerance education in salaf pesantren emphasizes the internalization of character, including respect for differences in religion, culture, and social backgrounds. On the other hand, modern pesantren adopt a more inclusive curriculum, integrating values of diversity in both academic and religious teachings. Modern pesantren emphasize understanding pluralism and multiculturalism as part of developing a more open-minded character among santri towards differences. Pesantren’s efforts to address differences are internalized through social and religious activities, which provide santri with direct experiences in interacting with a more diverse society. This study shows that both salaf and modern pesantren have complementary approaches in cultivating tolerance. These two educational models make significant contributions to the formation of humane attitudes and respect for diversity in a pluralistic society.