Latar Belakang: Ruptur pada perineum merupakan alasan kedua dari beramal setelah atonia uteri. Komplikasi yang muncul akibat ruptur perineum melibatkan risiko pendarahan , infeksi , dan ketidaknyamanan. Di Indonesia, pada tahun 2017, ditemukan bahwa sebanyak 75% dari ibu yang melahirkan secara pervaginam mengalami ruptur perineum , dari total 1.951 ibu yang mengalami persalinan spontan pervaginam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ruptur perineum. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan penampang. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah total sampling, yang mencakup seluruh ibu yang melahirkan normal dengan mengalami pecahnya perineum di PMB M M Sri Sunaryanti di Jakarta Selatan, dengan jumlah menanggapi sebanyak 30 orang. Pada penlitian ini analisis bivariat di uji dengan uji statistik chi kuadrat. Hasil: Hasil analisis data dengan uji chi square didapatkan tidak ada hubungan usia ibu dengan robekan perineum pada ibu bersalin dengan nilai nilai p 0,065 > 0,05. Kesimpulan: Hasil analisis data dengan uji chi square didapatkan ada hubungan usia ibu dengan robekan perineum pada ibu bersalin dengan nilai nilai p 0,020 < 0,05. Berdasarkan uji statistik chi kuadrat menunjuk p-value = 0,05 tidak dapat diketahui hubungan berat badan lahir bayi dengan robekan perineum pada ibu bersalin dikarenakan bayi yang dilahirkan oleh seluruh contoh adalah bayi dengan berat badan lahir normal. Saran: bagi tempat penelitian perlunya memperhatikan faktor paritas ibu dalam Upaya pencegahan dan penanganan rupture perineum pada saat proses persalinan karena beresiko lebih tinggi mengalami rupture perineum. Kata kunci : rupture perineum, persalinan, usia, paritas, berat bayi lahir ABSTRACT Background : Perineal rupture is the second reason for doing charity after uterine atony. Complications that arise due to perineal rupture involve the risk of bleeding, infection, and discomfort . In Indonesia, in 2017, it was found that as many as 75% of mothers who gave birth vaginally experienced perineal rupture, from a total of 1,951 mothers who experienced spontaneous vaginal delivery . Objective: This study aims to determine the factors associated with perineal rupture. Method: This study used an analytical observational design with a cross-sectional approach . The sampling method used was total sampling, which included all mothers who gave birth normally with perineal rupture at PMB MM Sri Sunaryanti in South Jakarta, with a total of 30 respondents. In this study, bivariate analysis was tested using the chi-square statistical test . Results: The results of data analysis using the chi-square test obtained No There is connection age Mother with perineal tear in mother giving birth with mark p value 0.065 > 0.05. Conclusion: Results of data analysis using the chi square test obtained There is connection age Mother with perineal tear in mother giving birth with mark p- value 0.020 < 0.05. Based on statistical tests chi square pointing p-value = 0.05 no can known connection birth weight baby with perineal tear in mother giving birth because of babies born to all example is baby with normal birth weight . Suggestion : share place study the need notice factor parity Mother in efforts to prevent and treat perineal rupture during the labor process Because at risk more tall experienced perineal rupture. Keywords : perineal rupture , labor , age , parity , weight baby born