Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Meta Analysis: Effects of Prelacteal Feeding and Vitamin A Supplementary Intake on Stunting in Children Aged 6-59 Months Alifariani, Aulia; Murti, Bhisma; Adriani, Rita Benya
Journal of Maternal and Child Health Vol. 8 No. 4 (2023)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejmch.2023.08.04.11

Abstract

Background: Stunting describes the condition of failure to thrive in children under five years old (toddlers) due to chronic malnutrition and recurrent infections, especially in the first 1,000 days of life as a golden period with proper nutrition. This study aimed to examine the effect of prelacteal feeding and vitamin A on the incidence of stunting in children aged 6-59 months using a meta-analysis. Subjects and Method: The meta-analysis was carried out using the PRISMA flowchart and the PICO model. Population: children aged 6-59 months. Intervention: giving prelacteal feeding and vitamin A. Comparison: not giving prelacteal feeding and vitamin A. Outcome: stunting. The online databases used are Google Scholar, ProQuest and Elsevier with the keywords “Stunting” AND “Prelacteal feeding” AND “Vitamin A” AND “Children Aged 6–59 Months” AND “Multivariate” AND “Cross Sectional”. There were 15 cross-sectional studies published in 2013-2023 that met the inclusion criteria. Analysis was performed with RevMan 5.3. Results: A meta-analysis of 15 articles with a cross-sectional study design from different countries, namely Ethiopia, Uganda, Somalia, Indonesia and Sudan in children aged 6-59 months with a total sample of 94,212 research subjects. The results of the meta-analysis showed that there was an effect of not being given prelacteal feeding on the reduced risk of stunting in children aged 6-59 months. Children who were not given prelacteal feeding had 0.57 times the risk of stunting compared to those who were given prelacteal feeding (aOR= 0.57; 95% CI= 0.38 to 0.84; p= 0.005), Children who were not given vitamin A had a risk of being stunted 1.19 times compared to children who were given vitamin A (aOR= 1.19; 95% CI= 1.00 to 1.41; p= 0.050). Conclusion: Children who are not given prelacteal feeding and children who are given vitamin A reduce the risk of stunting in children aged 6-59 months. Keywords: prelacteal feeding, vitamin A, stunting, children aged 6-59 months. Correspondence:Aulia Alifariani. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Central Java, Indonesia. Email: aulia.alifariani26@gmail.com. Mobile: +6282­236887887.
Meta Analisis: Pengaruh Pemberian Vitamin A terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-59 Bulan Alifariani, Aulia
Aspiration of Health Journal Vol. 2 No. 2: Aspiration of Health Journal, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to examine the effect of vitamin A on the incidence of stunting in children aged 6-59 months using a meta-analysis. The meta-analysis was carried out using the PRISMA flowchart and the PICO model. Population: children aged 6-59 months. Intervention: giving vitamin A. Comparison: not giving vitamin A. Outcome: stunting. The online databases used are Google Scholar, ProQuest and Elsevier with the keywords “Stunting” AND “Vitamin A” AND “Children Aged 6–59 Months” AND “Multivariate” AND “Cross Sectional”. There were 8 cross-sectional studies published in 2013-2023 that met the inclusion criteria. Analysis was performed with RevMan 5.3. The results of the meta-analysis showed that there was an effect of Children who were not given vitamin A had a risk of being stunted 1.19 times compared to children who were given vitamin A (aOR= 1.19; 95% CI= 1.00 to 1.41; p= 0.050). Conclusion: Children who are given vitamin A reduce the risk of stunting in children aged 6-59 months.
Memberikan Penyuluhan Pemberian MP-ASI Lokal Pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Desa Penimbung Lombok Barat Nurwahidah, Nurwahidah; Alifariani, Aulia; Ariany, Farida
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i1.712

Abstract

MP-ASI adalah makanan dan minuman yang diberikan kepada bayi dengan cara yang berbeda selain ASI. Terdapat dua jenis MP-ASI yakni, buatan sendiri dan siap saji. Kuantitas MP-ASI harus cukup dengan kualitas nutrisi yang baik dan seimbang. Menurut Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan, yaitu pertama, memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir; kedua, memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan; ketiga, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan; dan keempat, meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MPASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food). Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang pentingnya Pemberian MP-ASI Lokal Pada Ibu Rumah Tangga Di wilayah Desa Penimbung Lombok Barat melalui penyuluhan kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan PKM ini menggunakan pendekatan penyuluhan atau edukasi dengan metode pembelajaran kooperatif yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil kegiatan ini memberikan dampak positif bagi mitra yaitu meningkatnya pemahaman mitra tentang pentingnya pemberian MP-ASI lokal.
Meta Analisis: Pengaruh Kunjungan ANC Terhadap Kejadian Wasting Alifariani, Aulia
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Maret 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i1.691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kunjungan ANC terhadap kejadian wasting pada anak usia 0-59 bulan dengan menggunakan meta analisis. Metode meta-analisis dilakukan dengan menggunakan diagram alur PRISMA dan model PICO. Ada 12 studi cross-sectional yang diterbitkan pada tahun 2014-2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dilakukan dengan RevMan 5.3. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh antara Ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC memiliki risiko terjadinya wasting pada anak balita sebanyak 1.31 kali dibandingkan ibu yang melakukan kunjungan ANC (aOR= 1.31; CI 95%= 1.06 hingga 1.62; p= 0.010). Kesimpulan yang didapatkan yaitu ibu yang melakukan kunjungan ANC menunjukkan menurunkan risiko kejadian Wasting pada anak usia 0-59 bulan.
Pengaruh Metode Speos terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Nifas Susanti, Silfia Sekar Arum Mandalia Elly; Srimulti, Srimulti; Nurwahidah, Nurwahidah; Alifariani, Aulia; Walu, Martina Dengi
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5579

Abstract

Keberhasilan menyusui disebabkan karena menurunnya rangsangan hormon oksitosin, sehingga ibu nifas memiliki rasa khawatir yang berlebihan untuk menyusui. Objective: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode SPEOS terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas. Methods: Peneliti menggunakan desain pre-experimental dengan pendekatan one group pretest – posttest design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu pasca melahirkan di PMB Denik dengan total sampel 20 orang menggunakan teknik total sampling. Instrumen kelancaran ASI menggunakan kuesioner, sedangkan intervensi metode SPEOS menggunakan standar operasional prosedur (SOP). Analisis menggunakan uji paired sample t test. Results: Kelancaran ASI dari 20 responden menunjukkan data bahwa sebelum metode SPOES sebagian besar responden memiliki dengan kategori lancar sebesar 11 (55%) dan setelah metode SPOES seluruh responden memiliki kategori lancar sebesar 20 (100%). Analisis uji paired sample t test menunjukkan nilai ρ (0,000) < α 0,05. Conclusion : Metode SPEOS pada ibu nifas membantu meningkatkan kelancaran keluarnya ASI dan membangun konsep diri yang positif melalui sugesti, sehingga ibu yakin dapat memberikan ASI yang lancar
Edukasi Kesehatan Risiko Perkawinan Usia Anak Pada Siswi SMP Darul Hikmah Karang Genteng Kota Mataram Ningsih, Murtiana; Ali, Nur Aini Abdurahman; Alifariani, Aulia; Nurwahidah, Nurwahidah; Kardi, Kardi
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Agustus 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i4.684

Abstract

Tingkat pemahaman siswi SMP Darul Hikmah mengenai bahaya perkawinan usia anak masih tergolong rendah, disebabkan oleh belum adanya mata pelajaran di sekolah yang secara khusus membahas isu tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan tujuan memberikan edukasi kepada para siswa dan siswi mengenai risiko perkawinan di usia anak, guna meningkatkan pengetahuan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, dengan dukungan media penyuluhan seperti presentasi power point, pemutaran video edukatif, dan pembagian leaflet. Untuk menilai tingkat pengetahuan siswi sebelum dan sesudah penyuluhan, digunakan kuesioner yang memuat pertanyaan seputar materi risiko perkawinan usia anak. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, dan data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji paired sample t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa skor pengetahuan rata-rata siswi sebelum penyuluhan adalah 33,33, dan meningkat menjadi 65,95 setelah penyuluhan dilakukan. Nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test, dengan selisih rata-rata sebesar 32,62. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan tentang kesehatan reproduksi efektif dalam meningkatkan pemahaman siswi SMP Darul Hikmah mengenai risiko perkawinan usia anak.