Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Raeda Abjad; Nurma Angkotasan; Idrus Alhaddad
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.854 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM), kemudian diwawancarai berdasarkan kemampuan matematika siswa yang dimiliki untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data (Data reduction), paparan data (Data display), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel sebagai berikut: 1) sebanyak 3 siswa (20%) mencapai kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori tinggi, 2) sebanyak 4 siswa (26,6%) mencapai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan kategori sedang dan 3) sebanyak 8 siswa (53,3%) yang berkategori rendah. Sebagian siswa belum mencapai kemampuan pemecahan masalah matematis pada soal sistem persamaan linear dua variabel pada indikator Kemampuan memilih dan mengembangkan strategi pemecahan (meliputi kemampuan memunculkan berbagai kemungkinan atau alternatif cara penyelesaian, rumus-rumus atau penegetahuan yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah tersebut), dan Kemampuan menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh (meliputi kemampuan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan penggunaan rumus, memeriksa kecocokan antara yang telah ditemukan dengan apa yang ditanyakan, dan dapat menjelaskan kebenaran jawaban).
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa Melalui Model Problem-Based Learning pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Sahrudin Arbain; Idrus Alhaddad; Wilda Syam Tonra
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.169 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi pertidaksamaan linear satu variabel setelah diterapkannya model pembelajaran PBL. 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi pertidaksamaan linear satu variabel setelah diterapkannya model pembelajaran PBL. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal tes (pretest dan posttest) untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu Pedoman Acuan Patokan (PAP) skala 5 dan perhitungan gain ternormalisasi (N-Gain). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi pertidaksamaan linear satu variabel setelah diterapkan model pembelajaran PBL 18% kualifikasi baik sekali, 9% kualifikasi cukup, 27% kualifikasi kurang sekali, dan kualifikasi gagal 45%. 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi pertidaksamaan linear satu variabel setelah diterapkan model pembelajaran PBL dengan menggunakan rumus N-Gain diperoleh nilai rata-rata pretest 16,67 dan nilai rata-rata posttest 61,36 peningkatannya sebesar 0,54 yang menunjukkan bahwa peningkatan berada pada interpretasi sedang.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada Materi Perbandingan Eunike Herlina Kanter; Idrus Alhaddad; Karman La Nani
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6624

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-1 MTs Pengembangan Kulaba Kota Ternate setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), 2) peningkatan Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-2 MTs Pengembangan Kulaba Kota Ternate setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), 3) terdapat peningkatan kemampuan pemecahan maslah matematis siswa kelas VIII-1 MTs Pengembangan Kulaba Tahun Ajaran 2016/2017 setelah diterapkannya model Numbered Heads Together (NHT). Metode yang digunakan yaitu penelitian eksperimental designs dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-postest. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu tafsiran aspek kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, perhitungan gain ternormalisasi (N-Gain) dan statistik inferensial berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terdapat 2 siswa (10%) berkualifikasi baik sekali, 9 siswa (45%) berkualifikasi baik, 9 siswa (45%) berkualifikasi cukup dan secara keseluruhan dalam kualifikasi baik. 2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa tergolong sedang dengan nilai N-gain 0,55 interprestasi sedang. 3) berdasarkan analisis inferensial menggunakan uji t diperoleh nilai sig.0,000 (sig. 0,05) berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe (NHT) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi perbandingan senilai.
PENERAPAN TEORI PERKEMBANGAN MENTAL PIAGET PADA KONSEP KEKEKALAN PANJANG Idrus Alhaddad
Jurnal Infinity Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Infinity Volume 1 No 1
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v1i1.p31-44

Abstract

According to the mental development of Piaget's theory, there are four stages of cognitive development in children, namely: 1) sensory phase motors, from birth until the age of about 2 years; 2) Phase pre operations, from the age of about 2 years to about 7 years; 3) stage of concrete operations, from the age of about 7 years to about 11-12 years; and 4) the stage of formal operations, from the age of about 11 years to mature.Each stage of mental development have a nature or characteristic of each. One of the characteristics that appear in the stage of concrete operations among which at this stage that children are beginning to understand the concept of eternity. Among the concept of eternity long (7-8 years). Of course it is aimed at children abroad where Jean Piaget did research, namely in the State Switzerland.The question is whether the stages of child development applies also to the children in our country. The results of our study showed that, there are children according to age are at the stage of concrete operations is not yet understand the concept of eternity long. 
SEJAUH MANA GURU MENGGUNAKAN METAFORA DALAM KEPEDULIANNYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA Idrus Alhaddad
Jurnal Infinity Vol 1 No 2 (2012): Jurnal Infinity Volume 1 No 2
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v1i2.p159-168

Abstract

Belajar matematika masih merupakan hal yang sulit bagi siswa, karena disamping memiliki objek kajian yang abstrak, juga berdasarkan pada pola pikir yang deduktif. Untuk membantu siswa dapat memahami bahkan menjadi senang dalam belajar matematika, hal ini tidak terlepas dari peranan guru. Bagi guru, memahami matematika juga merupakan hal yang sulit, dan lebih sulit lagi adalah mengajarkan kepada siswa untuk dapat dipahami. Karena hal itu membutuhkan strategi, metode, dan pendekatan. Dalam pembelajaran matematika banyak hal yang harus diperhatikan. Di antaranya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa yaitu: pengalaman, kemampuan, kematangan, dan motivasi siswa. Oleh karena itu, baik teori maupun metode dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi siswa. Agar pembelajaran matematis menjadi bermakna dan dimaknai siswa, maka diperlukan cara-cara khusus untuk menjadikan siswa termotivasi belajar matematika. Salah satunya adalah penggunaan Metafora. Metafora dapat dipandang sebagai suatu strategi untuk membantu siswa dalam memahami matematika. Makalah ini akan menyajikan tentang apa sebenarnya metafofa, bagaimana menggunakannya dalam pembelajaran dan contoh penggunaannya serta kelebihan dalam menggunakan metafora Kata kunci : Kepedulian, Metafora, Pembelajaran Matematika   Mathematics, for most of students, is still considered to be a difficult subject to learn because it does not only possess abstract objects of investigation but it is also based on deductive mindset. Enabling students to understand or even be enjoy learning mathematics, then, will demands good teachers’ roles. For teachers, understanding mathematics is also difficult as well. In fact, the most difficult thing for them is how to teach mathematics that can be easily and quickly understood by students. That is why; mathematics teachers need to use exact strategies, methods and approaches. In mathematics learning, there are many things to consider. One of which is factors influencing students’ learning activities, namely: their experience, ability, maturation, and motivation. That is why; we, as teachers, need to create learning methods and theories which are adaptive to students’ condition. In order to create meaningful mathematics learning which in turn students get the real meaning of it at last, then, we need to use special ways for enabling students to get motivated in learning mathematics. One of these ways is using metaphor. This can be considered as a strategy to help students understand mathematics. This paper will present about what metaphor really looks like, how to use it in learning activities; also, the examples of its use and the benefits we can get from using it in learning will be explained. Key Words: Concern, Metaphor, Mathematics Learning.