Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Struktur Hierarki Strategi Prioritas Pengembangan Industri Gula Merah Lontar Islamiyah, Syahmidarni Al; Fadillah, Ummu Farah
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 4 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v4i2.1720

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas strategi dan struktur hierarki dari strategi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode Analisis Hierarki Proses (AHP). Metode pengumpulan data dengan survey, wawancara, kusioner dan studi pustaka. Hasil penelitian diperoleh ada lima tingkatan dalam analisis AHP yang digunakan yaitu tingkat paling atas adalah fokus, disusul kriteria (faktor), aktor, tujuan dan alternatif. Hasil analisis AHP terhadap lima kriteria faktor diperoleh faktor yang paling berpengaruh dalam pengembangan industri pengolahan gula merah lontar di Kabupaten Jeneponto adalah ketersediaan bahan baku dengan bobot 0,310, disusul keterampilan pengolah/sumber daya manusia (0,247), aspek pemasaran (0,218), kemampuan teknologi pengolahan (0,175), dan dukungan/kebijakan pemerintah (0,049). Hasil analisis AHP terhadap empat kriteria aktor diperoleh aktor yang berperan penting adalah pengolah dengan bobot 0,617, pemerintah (0,209), lembaga mitra (0,102), dan lembaga keuangan (0,073). Tujuan utama yang ingin dicapai adalah meningkatkan pendapatan masyarakat (0,617), menghasilkan produk gula merah yang berkualitas dan berdaya saing (0,206), dan membuka lapangan pekerjaan (0,173). Berdasarkan hasil analisis diperoleh strategi prioritasnya adalah membentuk usaha kemitraan sebesar 0,370.
EKSTRAKSI DAUN PULUTAN (Urena lobata Linn) DENGAN METODE SONIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA Fadillah, Ummu Farah; Wakiah, Nurul; Trinoviyani, Trinoviyani; Sudirman, Sudirman; Azis, Nur Afni
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2024
Publisher : Chemical Engineering Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v13i2.19147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi etanol dalam proses ekstraksi daun pulutan terhadap aktivitas antibakteri, khususnya terhadap Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Ekstraksi dilakukan dengan etanol pada konsentrasi 30%, 60%, dan 90%. Hasil penelitian memperlihatkan konsentrasi etanol berbanding lurus dengan diameter daya hambat, meskipun rendemen yang diperoleh menurun. Rendemen tertinggi diperoleh dengan etanol 30% (36,36%), diikuti oleh etanol 60% (19,27%), dan terendah dengan etanol 90% (8,48%). Uji antibakteri menunjukkan kemampuan tertinggi terhadap S. aureus dan S. epidermidis dicapai dengan ekstrak etanol 90% pada konsentrasi 500 mg/mL. Penelitian ini menegaskan bahwa konsentrasi pelarut berperan penting dalam mengekstraksi senyawa bioaktif yang efektif dalam menekan perkembangan bakteri.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS DI DESA SALLUANG KECAMATAN BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG Fadillah, Ummu Farah; Al Islamiyah, Syahmidarni
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 10 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v10i1.21322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pemasaran beras di Desa Salluang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis saluran pemasaran, margin pemasaran, farmers share, dan efisiensi pemasaran. Data diperoleh dari petani, pedagang besar, dan pedagang pengecer melalui metode purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran utama, yaitu (1) petani †’ konsumen, (2) petani †’ pedagang besar †’ konsumen, dan (3) petani †’ pedagang besar †’ pedagang pengecer †’ konsumen. Analisis margin pemasaran menunjukkan bahwa semakin panjang saluran pemasaran, semakin tinggi margin yang diperoleh pedagang. Hasil perhitungan farmers share menunjukkan bahwa saluran pertama memiliki nilai tertinggi (100%), sedangkan saluran kedua dan ketiga masing-masing 83,33% dan 76,92%. Dari segi efisiensi, hanya saluran pertama yang tergolong efisien (<1%), sementara Saluran II dan III menunjukkan tingkat efisiensi yang lebih rendah (>1%).Keywords: efisiensi pemasaran, saluran pemasaran, margin pemasaran, farmers share, beras, Bantaeng
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BONDE MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN BERBASIS PANGAN LOKAL Fadillah, Ummu Farah; Safarni, Rizka Aulia; Azis, Nur Afni; Islamiyah, Syahmidarni Al Al; Suriadi, Andi Nur Farahdiba
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 8 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v8i1.1450

Abstract

Ketidak mampuan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal yang menyebabkan lambatnya pergerakan ekonomi masyarakat dan terjadinya ketimpangan ekonomi dan sosial. Upaya strategis menghilangkan ketimpangan tersebut dengan membukakan akses bagi masyarakat desa melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui program pemberdayaan dalam bentuk pelatihan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Desa Bonde sehingga lebih optimal memanfaatkan potensi desa yang dimiliki melalui pelatihan pengolahan berbasis pangan lokal. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengolahan pisang sebagai pangan lokal, meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta mengolah pisang menjadi bolu pisang, dan meningkatnya minat dan keinginan untuk mengolah secara mandiri dan menjual produk bolu pisang.
Membangun Langkah Promotif-Preventif Terkait Stunting Melalui Pemanfaatan Hasil Pertanian Jewawut (Setaria italica) di Desa Lambanan, Kabupaten Polewali Mandar Kasmiati, Kasmiati; Kasma, Andi Sri Rahayu; Dewi, Suryani; Fadillah, Ummu Farah
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v8i2.3024

Abstract

Tingkat kasus stunting yang tinggi di Provinsi Sulawesi Barat perlu diatasi. Maka, upaya penanggulangan bersifat urgen untuk menekan peningkatan prevalensinya. Langkah promotif-preventif yang dapat dilakukan adalah mengedukasi masyarakat dan memanfaatkan hasil pertanian lokal. Bahan pangan lokal dapat dimaksimalkan fungsinya untuk perbaikan gizi anak stunting jika diolah dengan baik. Desa Lambanan, di Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat salah satu desa yang memiliki potensi sumber pangan yang beragam seperti tersedianya pangan lokal Jewawut (Setaria italica). Meskipun Jewawut merupakan komoditi pertanian utama masyarakat Lambanan namun belum diolah secara maksimal untuk menanganai persoalan gizi anak-anak. Maka kegiatan pengabdian ini fokus menyebarluaskan pengetahuan tentang potensi jewawut yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting. Selain itu kami melakukan pelatihan tentang cara mengolah Jewawut menjadi bubur MPASI yang kaya gizi dan protein. Hasil pengabdian ini menunjukkan ada peningkatan pengetahuan partisipan tentang jewawut dan tunting. Sebelum kegiatan pengetahuan partisipan yang terdiri dari 35 orang berada di angka 75,4 dan setelah penyuluhan dan praktik naik menjadi 84,29.
Storage Stability Analysis of Crude Amylase Extract from Banana Peel by Solid State Fermentation Wakiah, Nurul; Fadillah, Ummu Farah; Sudirman, Sudirman; Riskawati, Riskawati
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9855

Abstract

Banana peel is a carbohydrate-rich by-product with potential as a fermentation substrate for enzyme production. This study aimed to evaluate the amylase production and storage stability of enzymes obtained through solid-state fermentation (SSF) of banana peel flour using Bacillus subtilis and Bacillus licheniformis. Fermentation was conducted for 24 and 48 hours, followed by crude enzyme extraction and storage for 24 hours at room temperature. Proximate analysis revealed banana peel flour contained 78.64% carbohydrates and 46.24% starch, supporting its suitability as a fermentation medium. The highest amylase activities were 50.36 IU/mL/min (B. subtilis) and 56.33 IU/mL/min (B. licheniformis) after 24 hours, with comparable values at 48 hours. However, enzyme activity declined by over 78% after 24 hours of storage, indicating low stability at room temperature. These findings confirm that banana peel flour is an effective, low-cost substrate for amylase production via SSF. Nevertheless, stabilization strategies post-fermentation are crucial to preserve enzyme activity during storage. This study highlights the dual benefit of converting agricultural waste into valuable enzymes and supports further research on improving enzyme shelf-life for industrial applications.
Consumer Preferences for Fermented Foods in Majene Regency, West Sulawesi Trinoviyani, Trinoviyani; Wakiah, Nurul; Fadillah, Ummu Farah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9856

Abstract

Fermented foods are processed products with significant potential to enhance nutritional value and public health. This study aimed to investigate consumer preferences for fermented foods in Majene Regency, West Sulawesi, and to identify the factors influencing consumer choices. A total of 100 respondents were selected using Slovin's formula and surveyed through an online questionnaire. The results indicate that the consumption of fermented foods in Majene is still dominated by traditional products such as tempeh (86%) and tape (9%), which are predominantly obtained from traditional markets (91%). Consumer preferences were primarily influenced by taste and texture (65%), rather than health benefits (37%). Other influential factors included price (40%) and product availability (35%). The majority of respondents expressed a desire for traditional fermented products to be packaged in a more modern way (73%) and showed interest in new product innovations (91%). Key consumer expectations include increased awareness of health benefits (61%), more attractive packaging (32%), and flavor variety (20%). These findings highlight substantial opportunities for the development of local fermented foods through innovative approaches that preserve traditional values while meeting the expectations of modern consumers. The study offers strategic recommendations for businesses and policymakers in promoting nutrition education and fermented food product development in the Majene region.