Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Mengelola Energi Spiritual Bagi Dai': Belajar dari nabi Ibrahim Hidayat, Ahmad; Pradesa, Dedy
INTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.523 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v3i1.142

Abstract

Energi spiritual adalah penggerak di balik semua kegiatan seseorang untuk menjalankan nilai yang dipegang teguh dan dengan tujuan di luar kepentingan pribadi, termasuk kegiatan menjalankan kewajiban berdakwah. Penting bagi dai, yaitu subjek atau pelaku dakwah, untuk memiliki metode manajemen energi spiritual yang baik, yaitu: (1)memiliki teknik meningkatkan energi spiritual, sehingga memiliki kapasitas yang tinggi; (2) kemampuan menggunakanya secara efisien, serta; (3) memiliki sistem pemulihannya. Lewat teladan Nabi Ibrahim sebagai dai, kita dapat menggali tiga teknik manajemen energi spiritual di atas. Pijakan teori yang digunakan adalah manajemen energi spiritual Jim Loehr dan Tony Schawartz. Metodologi studinya adalah studi pustaka. Hasil telah pustaka ini adalah: (1) Nabi Ibrahim secara terus menerus dan bertahap meningkatkan kapasitas energi spiritualnya, melalui menjalankan perintah berdakwah yang menantang rasa amannya; (2) Nabi Ibrahim tidak membenci dan sakit hati dengan penolakan misi dakwahnya, sebaliknya Ia terus menggunakan pendekatan ilmiah, tidak memaksa dan mendoakan keselamatan pada mereka yang menolak, sehingga energi spiritualnya tidak boros dikeluarkan untuk rasa kecewa atau frustasi karena ditolak umat; (3) Nabi Ibrahim melakukan jeda dan memanfaatkan energi spiritualnya dengan mengingat kebesaran, kasih sayang, keadilan Allah Swt. serta kewajiban dakwah yang bersifat mutlak, melakukan dakwah secara etis, ilmiah, dan tidak memaksa.
Rasionalitas Islam dalam Dakwah: Perspektif Normatif dan Historis Suwari, Suwari; Pradesa, Dedy
INTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v5i2.277

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk melacak dan mendeskripsikan rasionalitas dalam Islam perspektif normatif dan historis. Pelacakan tersebut penting untuk mengukuhkan peran penting penggunaan akal dalam Islam sekaligus menjawab tuduhan bahwa rasionalitas Islam hanyalah tiruan atau adopsi dari pemikiran filsafat Yunani. Normativitas rasional Islam digali dari teks Al-Quran dan Hadis terkait penggunaan akal. Sementara historisitas rasional Islam digali sejak era Kenabian sampai kemajuan peradaban Islam yang tidak bisa dilepaskan dari kultur dan dinamika penggunaan akal. Metodologi studi adalah kualitatif kepustakaan dengan mengintegrasikan pendekatan normatif dan historis. Hasil studi menunjukkan bahwa rasionalitas dalam Islam memiliki basis normatif yang kuat. Hal tersebut dapat diindikasi dari perintah Iqra’ dalam wahyu pertama, terminologi akal dalam Al-Quran, serta berdasarkan hadis. Secara historis terbukti bahwa sejak semula di masa Kenabian, rasionalitas telah tumbuh dan terus berkembang menjadi basis kemajuan peradaban Islam. Implikasi teoritis studi ini semakin mengukuhkan bahwa rasionalitas Islam bersifat orisinal, sehingga selaras dengan semangat pembaruan pemikiran Islam.
Kelayakan Penyampaian Materi Dakwah Filsafat Ketuhanan Kepada Remaja Pendekatan Teori Perkembangan Kognitif Sutriyono, Sutriyono; Hidayat, Ahmad; Pradesa, Dedy
INTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v5i2.282

Abstract

FEASIBILITY OF DELIVERING DIVINE PHILOSOPHY DAKWAH MATERIAL TO ADOLESCENTS APPROACH TO COGNITIVE DEVELOPMENT THEORY. This study examines the feasibility of delivering da’wah material about Divinity using philosophical and scientific approach to moslem teenage high school students. Its motivated by the problem of juvenile delinquency which requires Islamic divinity da’wah as a basia for teenage moral development. So far, the delivary of Islamic Divinity material has been mostly indoctrinative and normative approach. It couldn’t develop critical thinking in teenagers. Meanwhile, in society there was Atheism thought that used scientific theories as its argue. Da’wah of Islamic divinity using philosophical approach could be an alternatif to counter Atheism arguments and strengthening the faith of Muslim teenagers. How is the conveying da’wah material of philosophy Islamic divinity to teenagers? It would be approached using cognitive development theory. It method is qualitative research, data resouces using related literature and observations of da’wah activities to teenagers. The results showed that acoording to cognitive development theory delivering Islamic divinity da’wah material using philosophical and scientific approach is appropriate for teenage high school students. This is in line with the cognitive development of teenagers. Its also in line with material target, load, and content. The methods are relevant to the characteristics of teenagers. Its proven have positive social impact.
Menggali Prinsip-Prinsip Manajemen dalam Islam: Perspektif Al-Qur’an Dan Hadis Amertha, Mohammad Fajar; Pradesa, Dedy
INTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v6i1.301

Abstract

Di masyarakat umum, manajemen telah menjadi ilmu penting dalam pengembangan organisasi pada bisnis dan bidang selainnya. Namun sayangnya pada bidang dakwah, umat Islam masih sedikit yang mengelola dakwah dengan manajemen. Padahal jika merujuk pada Al-Qur’an terdapat sejumlah ayat yang mengindikasikan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau kepemimpinan, dan pengawasan. Demikian pula jika merujuk pada riwayat dalam hadis maupun sejarah Nabi. Studi ini bermaksud untuk menggali dan mendeskripsikan prinsip-prinsip manajemen dalam Islam lewatpendekatan Al-Qur’an dan Hadis. Sehingga dapat diketahui sejauhmana peran dari ilmu manajemen dalam pengembangan dakwah di masyarakat. Metodologi studi ini adalah kualitatif pustaka. Data-data dikumpulkan dari ayat-ayat, riwayat hadis, dan sejarah yang mengindikasikan pelaksanaan manajemen. Analisis secara kualitatif dengan dipandu teori manajemen umum. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat prinsip-prinsip dalam manajemen Islam yang menjadi kekhasan, karena ajaran Islam memiliki paradigma realitas yang berbeda dengan manajemen Barat, dalam hal pengakuan terhadap Tuhan. Sehingga dalam manajemen Islam orientasinya tidak hanya untuk dunia tetapi juga akhirat, dalam penyusunan strategi berlandaskan pada etika universal, secara metodologi berpijak pada ilmu pengetahuan terkait, tidak hanya bersifat positifistik, tetapi juga berlandaskan filsafat dan ilmu pengetahuan imaterial. Secara fungsional hampir sama dengan manajemen pada umumnya. Mengingat lapangan dakwah begitu dinamis dengan lanskap yang luas, maka ilmu manajemen mutlak diperlukan guna keberhasilan dakwah.
Transforming Islamic Education Methodology in Indonesia: Implementing Fazlur Rahman’s Ideas Through a Process-Oriented Approach Hidayat, Ahmad; Basyir, Kunawi; Pradesa, Dedy
Didaktika Religia Vol. 12 No. 2 (2024): December
Publisher : Postgraduate Program, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/didaktika.v12i2.3513

Abstract

This study departs from the gap in the implementation of Fazlur Rahman’s contemporary educational ideas in learning methods. This study offers a process skills approach as a learning method to fill the gap. The aim of this study is to describe the application of the process skills approach in contemporary Islamic education in Indonesia as a synthesis of the implementation of Rahman’s ideas. The research method is qualitative literature. Data sources refer to Rahman’s works, and literature of Islamic education in Indonesia. The study results show that The process skills approach as a learning method is relevant as an operationalization of Rahman’s idea of Islamic education reform. Through the process skills approach, students are encouraged to actively process knowledge and develop scientific attitudes. In the context of Indonesian Islamic education, the application of process skills can be a solution to the renewal of Islamic education in the aspect of learning methodology.
Gerakan Dakwah Islam Liberal di Indonesia: Analisis Kritis dalam Lanskap Kontemporer Anggraini, Reti Dwi; Pradesa, Dedy
INTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v7i1.348

Abstract

THE LIBERAL ISLAMIC DA'WAH MOVEMENT IN INDONESIA: A CRITICAL ANALYSIS IN THE CONTEMPORARY LANDSCAPE. The emergence of the liberal Islamic missionary movement in Indonesia, led by the Liberal Islam Network (JIL) in the early 2000s, sparked both support and opposition. JIL, as an intellectual missionary movement in contemporary development, is no longer active organizationally. However, liberal Islamic da'wah has not simply ceased to exist, as it continues to manifest itself in various forms of movement, both structured and sporadic. It is still being promoted through new, more contemporary channels. This study aims to further describe how the liberal Islamic da'wah movement in Indonesia operates within the contemporary landscape, while also providing a critical analysis of liberal Islamic da'wah in Indonesia. The methodology used is qualitative literature review. The study results indicate that liberal Islam in Indonesia in the contemporary era has evolved alongside changes in the da'wah landscape it faces. These changes include aspects of subject matter, methods and media, as well as the packaging of the content or message of liberal Islamic preaching, even though the main ideas being preached remain the same as before. In terms of divine preaching, changes in the operational methods of preaching are universal as a response to changing circumstances. The challenges of liberal Islamic da'wah lie in the core ideas of its messages, which pertain to secularism, pluralism, liberalism, gender equality, and the safety of non-Muslims. These messages cannot be categorized as a continuation of divine da'wah. On the contrary, in some aspects, they compromise the principles of divine da'wah
Relevansi Konsep Pengawasan dalam Islam dengan Manajemen Era Society 5.0 Amertha, Mohammad Fajar; Pradesa, Dedy
Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram Vol 3 No 2 (2025)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/tanzhim.v3i2.53

Abstract

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting guna memastikan tercapai tidaknya target, sasaran, dan tujuan organisasi. Dalam ajaran Islam, konsep pengawasan juga diajarkan yang dikenal dengan istilah al-riqab dan al-taqyim (evaluasi). Perspektif ajaran Islam menekankan nilai-nilai evaluasi dan pengawasan internal melalui instopeksi diri, serta secara eksternal melalui pengawasan Allah dan para Malaikat-Nya. Sementara itu, era society 5.0 hadir dengan karakteristik pemanfaatan teknologi cerdas berbasis artificial intelligence, big data, dan Internet of Things, yang bertujuan mewujudkan masyarakat berpusat pada manusia (human-centered society). Studi ini bertujuan mengkaji relevansi konsep pengawasan dalam Islam dengan model pengawasan dalam manajemen di era Society 5.0. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kepustakaan (library research), melalui analisis isi terhadap sumber primer ajaran Islam, serta literatur sekunder terkait manajemen era society 5.0. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep pengawasan dalam Islam yang menekankan pada kesadaran spiritual, akuntabilitas, kejujuran, pencatatan, dan kesabaran selaras dengan kebutuhan dan prinsip pengawasan berbasis teknologi di era Society 5.0. Integrasi antara pengawasan Islam dan teknologi modern dapat menghadirkan tata kelola organisasi yang tidak hanya efisien dan transparan, tetapi juga etis, adil, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia. Konsep pengawasan Islam yang didektai dengan Ilmu pengetahuan terkait berperan sebagai landasan etis normatif, metodologism, dan teknis.