Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Gender Program Pemberdayaan Integrasi Kakao-Kambing PE di Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran Siti Andarwati; Dina Ruslanjari; Nurhayati
Jurnal Wanita dan Keluarga Vol 4 No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Studi Wanita dan Keluarga UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jwk.8614

Abstract

Gender issue is one of the main issue in national development implementation especially the development of human resources. The government has done many empowerment programs with expectation to improve the quality of society especially woman, but data shows that there is still asymmetry between man and woman in many activities, access, and control into resources and development benefit. This research intends to analyze public-empowerment activity within Etawah Crossbreed Cocoa-Goat Integration Program in Gender Perspective. The research information consists of man and woman constituting couple (husband-wife) and gets involved as empowerment program. This research used qualitative method through observation technique, in-depth interview with documentation and literature. The results of research show that there is still gender asymmetry in development program implementation especially woman. The expectation of empowerment program implementation can decide job decision received by man and woman and doing knowledge transfer activity in domestic development. Activity, access, and control into resources and development benefit are affected by supporting idea such as social, education, and globalization, as for resistor idea such as population structure, economic, politics, and culture.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap Partisipasi Kelompok Wanita Tani dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Kabupaten Bantul Septi Wulandari; Sunarru Samsi Hariadi; Siti Andarwati
JURNAL TRITON Vol 14 No 2 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i2.400

Abstract

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan kegiatan pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) yang dapat menjadi pondasi ketahanan pangan terutama di tingkat keluarga. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat memiliki fungsi agar keterlibatan anggota dalam suatu organisasi atau kelompok lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan bantul terhadap partisipasi KWT dengan motivasi sebagai variabel intervening pada kegiatan P2L. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bantul pada bulan Mei sampai dengan Juli Tahun 2022. Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara secara langsung menggunakan kuisioner kepada 111 responden anggota KWT yang diambil secara sensus. Data dianalisis menggunakan path analysis dengan program AMOS 24. Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional ketua KWT yang terdiri dari gaya kepemimpinan telling, gaya kepemimpinan participating dan gaya kepemimpinan delegating mampu meningkatkan partisipasi anggota KWT melalui kuatnya motivasi anggota dalam kegiatan P2L. Namun, kesesuaian gaya kepemimpinan selling tidak memengaruhi kuatnya motivasi karena kondisi anggota yang tidak mampu melaksanakan kegiatan P2L dari segi waktu, tenaga ataupun pengetahuan. Peningkatan kapasitas ketua KWT dapat dilakukan melalui bimbingan teknis kepemimpinan situasional sehingga ketua mampu mengidentifikasi dan memahami kondisi anggota untuk mendukung keberlanjutan kegiatan P2L. Pemilihan ketua KWT sebaiknya diutamakan yang mempunyai kemampuan bidang pertanian. Motivasi anggota KWT dapat pula ditingkatkan melalui pelatihan teknik budidaya sayuran yang tepat pada musim hujan, inovasi penggunaan air saat musim kemarau, pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida nabati serta olahan pasca panen.
Praktik Petani dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Studi Petani di Sentra Pertanian Selopamioro Kabupatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta) Novendra Cahyo Nugroho; Siti Andarwati; Ratih Ineke Wati
JURNAL TRITON Vol 14 No 2 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i2.502

Abstract

Perubahan iklim merupakan salah satu masalah lingkungan yang saat ini paling kritis dihadapi berbagai negara. Perubahan iklim memiliki banyak konsekuensi terhadap berbagai keberlanjutan proses pembangunan. Oleh sebab itu perubahan iklim masuk dalam agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Bappenas mencatat potensi kerugian akibat perubahan iklim mencapai Rp. 544 triliun pada 2020-2024. Sektor pertanian menjadi yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim sebab sangat berpengaruh terhadap cekaman lingkungan. Di sisi lain sektor pertanian merupakan tumpuan lapangan kerja dan pemasok kebutuhan pangan, pakan, dan energi. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian antara lain meningkatnya hama dan menurunnya musuh alami, terjadinya cekaman yang membuat lahan kering maupun banjir, yang pada akhirnya menurunkan hasil produksi tanaman. Namun disisi lain petani selama bertahun tahun telah melakukan berbagai praktik budidaya yang sejatinya memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik-praktik yang dilakukan petani dalam menghadapi perubahan iklim. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan pada penelitian ini dengan melibatkan tujuh informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani melakukan manajemen pengairan melalui embung, diversifikasi komoditas, serta penggunaan input organik dalam upaya menghadapi perubahan iklim. Melalui berbagai aksi iklim tersebut, masyarakat Selopamioro menjadi lebih adaptif terhadap fenomena perubahan iklim. Akumulasi upaya adaptasi melalui berbagai praktik yang diterapkan oleh petani Selopamioro telah mendorong masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Pengelolaan sumber daya alam yang didukung dengan kearifan lokal menjadi aspek penting dalam merespons perubahan iklim.
Kemandirian Peternak Sapi Perah Anggota Koperasi Susu Warga Mulya Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Endang Sulastri; F. Trisakti Haryadi; Budi Guntoro; Siti Andarwati; Ahmad Romadhoni Surya Putra
Jurnal Kawistara Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.v11i3.69331

Abstract

Kemandirian menjadi isu penting bagi komunitas peternak di Indonesia. Dalam hal ini akan dibahas dalam kasus proses peningkatan produksi susu berkualitas dan pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia. Produksi susu dalam negeri di Indonesia masih belum memenuhi jumlah permintaan pasar hingga, hal ini mengakibatkan ketergantungan atas impor susu masih cukup tinggi. Oleh karena itu, tuntutan Industri Pengolahan Susu (IPS) mengharuskan peternak untuk meningkatkan produksi dan juga kualitas susu yang dihasilkan menjadi tema penting dalam pembahasan dan analisis penelitian ini. Fokus perhatian dalam penelitian menekankan pada isu kemandirian peternak. Penelitian ini akan menganalisis berdasarkan indikator pengambilan keputusan, kreativitas dan solusi pemecahan masalah. Secara khusus, penelitian ini menganalisis tingkat kemandirian peternak anggota koperasi dan mengetahui faktor-faktor yang kemandirian peternak. Penelitian menggunakan metode survey dengan jumlah sampel 52 peternak anggota Koperasi Susu Warga Mulya. Kemandirian peternak dianalisis dengan menggunakan skor, sementara untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, kepemilikan betina produktif dan pengalaman beternak terhadap kemandirian peternak sapi perah dilakukan uji regresi. Studi ini menyimpulkan bahwa peternak yang tergabung dalam Koperasi Susu Warga Mulya mayoritas memiliki kemandirian dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa peternak memiliki kemandirian yang cukup dalam menjalankan usahanya. Meskipun demikian, peternak masih memiliki kendala besar terkait pengambilan keputusan penetapan harga jual susu. Hal ini dikarenakan peternak tidak memiliki kemandirian untuk menentukan harga jual susu.  
Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk Bekerja dalam Bidang Pertanian di Provinsi Jawa Tengah Ari Widya Handayani; Sunarru Samsi Hariadi; Siti Andarwati
Jurnal Kawistara Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.70071

Abstract

Tantangan bidang pertanian dewasa ini adalah ketersediaan sumber daya manusia. Rendahnya minat pemuda untuk terjun di sektor pertanian terutama sektor tanaman pangan dan hortikultura menjadi salah satu persoalan ketersediaan sumber daya manusia di bidang pertanian. Turunnya jumlah tenaga kerja di bidang pertanian dan minat pemuda untuk terjun di bidang pertanian akan berpotensi menyebabkan penurunan efisiensi dan produktivitas hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi minat siswa SMK Pertanian pasca lulus untuk bekerja di bidang pertanian beserta faktor-faktor yang memengaruhi serta mendeskripsikan upaya peningkatan minat siswa SMK untuk bekerja bidang pertanian. Penelitian dilaksanakan di 5 sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) yaitu SMKN 1 Trucuk, SMKN H Moenadi, SMKN 1 Bawen, SMKN 1 Wanareja dan SMK N 2 Slawi menggunakan metode survey. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK kelas 11 dan 12 di 5 sekolah tersebut sejumlah 1295 orang. Pada masing–masing sekolah diambil 34 – 35 orang sebagai sampel menggunakan metode acak sederhana (simple random). Total sampel penelitian sebanyak 175 responden. Data dianalisis dengan uji regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa minat siswa dalam bekerja di bidang pertanian dipengaruhi oleh efikasi diri, sikap siswa terhadap sektor pertanian, dan pemanfaatan media sosial. 
Peran Perempuan dalam Peternakan Sapi Perah pada Kelompok Tani ternak Desa Samiran, Boyolali, Jawa Tengah Endah Satiti; Siti Andarwati; Tri Anggraeni Kusumastuti
Jurnal Kawistara Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.70721

Abstract

Perempuan memiliki kontribusi penting dalam usaha peternakan sapi perah khususnya daerah pedesaan di negara berkembang. Namun, peran perempuan dalam usaha budi daya sapi perah di Indonesia masih belum banyak dikaji. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik peternak sapi perah dan mengkaji peran perempuan dalam tata laksana usaha ternak sapi perah. Secara khusus penelitian ini akan meninjau peran perempuan dalam aktivitas dan kontrol, akses modal, akses bahan baku dan peralatan, serta manfaat bagi dua Kelompok Tani Ternak, kelompok tani ternak Berdaya dan Kelompok Tani Ternak Aura. Lokasi penelitian ini terletak di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, penelitian ini memilih dua kelompok tani ternak yang ditentukan berdasarkan pertimbangan menjadi salah satu sentra produksi susu sapi. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini melibatkan 49 responden peternak dari kedua Kelompok Tani Ternak yang ditentukan menggunakan metode sensus. Penelitian dilaksanakan melalui survei menggunakan kuesioner terstruktur yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan pendekatan Level of Effort (LoE) dan Level of Control (LoC) yang didasarkan pada karakteristik demografi dan peran perempuan di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak dari kedua Kelompok Tani Ternak masih dalam usia produktif  (>92%), telah mengenyam pendidikan formal (100%), dan mayoritas telah memiliki pengalaman beternak lebih dari 15 tahun (>36%). Berkaitan dengan peran perempuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan kurang dalam mengakses informasi dari luar kelompok dibandingkan laki-laki.  Perempuan dan laki-laki dari kedua kelompok memberikan kepercayaan penuh (100%) kepada kelompok untuk mengelola modal yang bersumber dari biaya pribadi dan sama-sama dapat mengakses peralatan budidaya untuk menunjang pelaksanaan pemeliharaan ternak sapi perah, sedangkan pada aktivitas, kontrol, dan kemanfaatan berdasarkan hasil analisis LoE dan LoC menunjukkan perempuan memiliki peranan usaha serta kontrol yang lebih besar dibandingkan laki-laki. Peran mutlak perempuan terutama dari aktivitas manajemen pemerahan dan pengolahan susu, sedangkan peran utama laki-laki pada manajemen perkandangan. Upaya peningkatan peran perempuan dalam usaha budi daya perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan melalui penetapan kebijakan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui program dan bantuan modal. 
Analysis of Potential Assets of Brangus Cattle in Sragen Regency: Total Economic Value Approach Ikhsan, Aulia Fauziah; Andarwati, Siti; Kusumastuti, Tri Anggraeni
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 34 No. 3 (2024): December 2024
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2024.034.03.6

Abstract

This research aims to analyze the Direct Use Value (DUV) of the population, production, and by-products, the Indirect Use Value (IUV) of employment and multiplier effects, the Option Value (OV) through the Willingness To Pay of farmers and influencing factors, as well as the Total Economic Value required to maintain the existence of Brangus cattle as a crossbreed in Sragen Regency. The research was conducted in Sragen Regency in January-February 2024 with the consideration that this is the largest population in Sragen Regency, Central Java of Brangus cattle. The respondents were determined by census as many as 170 respondents. Data collection was carried out through interviews using a questionnaire as a research instrument, 10 informants from slaughterhouses and cattle traders each were taken using the snowball sampling method based on the number of slaughterhouses and livestock markets in the area. Quantitative descriptive analysis by calculating DUV, IUV, OV, and the Contingent Valuation method is used to estimate the farmer's Willingness To Pay (WTP) in maintaining the existence of Brangus cattle. The DUV value is IDR11,316,615,446/year or in UT IDR1.11631E+11/year, IUV is IDR1.7900E+12/year or in UT IDR2.7254E+12/year and OV is IDR1,635,500,000/year or in UT IDR87,172,150,000/year. The largest TEV value is DUV which consists of a live cattle population of IDR2,991,000,681/year, total carcass and non-carcass of IDR6,755,207,690/year, sales of livestock manure IDR1,570,407,075/year. The TEV value of Brangus cattle in head units is IDR1.80294E+12/year or in UT IDR2.9242E+12/year. The DUV value on the production side shows the highest results because it is supported by the interest of breeders in maintaining livestock using a breeding system and this is an effort to continue raising Brangus cattle as a form of preserving cross-breed livestock because they have the potential for good meat yields. However, to increase the TEV value, it is necessary to add complete infrastructure, especially slaughterhouses, and utilize by-products through improving technology and strengthening institutions.
Partisipasi Perempuan Pada Program Akademi Paradigta Dalam Pelaksanaan Pendidikan Kepemimpinan Perempuan Di Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal Wulandari, Meti Ayu; Siti Andarwati; Dina Ruslanjari
Jurnal Wanita dan Keluarga Vol 6 No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : Pusat Studi Wanita dan Keluarga UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jwk.19915

Abstract

This study aims to analyze women's participation in the Paradigta Academy Program, particularly in the implementation of women's leadership education at the village level. The Paradigta Academy is a community empowerment program designed to strengthen the role of women in village leadership through training, group discussions, and field practice. This study identified various forms of participation by women participants, such as thought participation (submission of ideas), labor participation (contribution of time and physical labor), skill participation (contribution of skills in practical activities) and money participation. The research method used is descriptive qualitative with data collection through observation, documentation and interviews. The results showed that women's involvement not only improved the knowledge and skills of individual participants, but also strengthened social networks and community capacity in dealing with village issues. The program effectively created space for women to play an active role in the decision-making process and promoted an inclusive and collaborative leadership model. Women's participation in the program also showed a positive impact in raising social awareness and encouraging women's role as agents of change in the village environment. It is recommended that this program continue to be developed and supported by the local government.
A Gender-Based Communication Approach to Hasten the Prevention of Stunting in Bojonegoro Regency Maranditya, Berliananda; Andarwati, Siti; Ruslanjari, Dina
Informasi Vol. 55 No. 1 (2025): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The gender-based stunting prevention acceleration program in Bojonegoro Regency still faces challenges. Therefore, this study aims to analyze the communication strategy for accelerating stunting prevention through a gender perspective. A descriptive method with a qualitative approach was used in the study, conducted in three sub-districts (Kapas, Balen, and Gondang) from January to December 2023. Primary data were collected through in-depth interviews with 23 informants from various related agencies. Data analysis utilized source triangulation, technique triangulation, and GAP analysis. The results show that the stunting prevention acceleration program by the Bojonegoro Regency Government with a gender approach has been planned specifically and sensitively. However, only the Women's Empowerment, Child Protection, and Family Planning Agency have a gender-friendly program with balanced participation. Despite using detailed communication design through intrapersonal approaches, public communication, digital media, and the 8-convergence communication strategy design, the program still has gender participation gaps in access and decision-making.
Joper Chicken and Cage-Free Layer Farmers Group Business Development in Sleman Regency through the Social Capital Approach A'yun, Annisa' Qurrotun; Haryadi, Fransiskus Trisakti Haryadi; Andarwati, Siti; Jihadhan Wankar, Tian; Baskara, Aji Praba
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 35 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2025.035.02.2

Abstract

Sleman Regency focuses on developing joper chicken and cage-free layer farming businesses to promote sustainability and ethical farming practices, ultimately enhancing livelihoods and food security in the region. Social capital, as an intangible asset, plays a crucial role in facilitating effective collaboration and overcoming challenges in livestock businesses. Therefore, this research aimed to analyse the model of business development for joper and cage-free layer farming, as well as the total social capital from both businesses collectively. Primary data were collected through direct interviews and focus group discussions (FGDs) with all active members and farmer group management. The analysis of the business model was conducted via a business development plan approach, whereas the social capital employed descriptive analysis with a Likert scale. The results showed that government support includes technical training, capital assistance in the form of chicks and feed, and business monitoring. All these activities help farmers manage their poultry business. This guidance provides farmers with greater opportunities to improve their business management skills, address production challenges, and expand their marketing networks. Overall, joper chicken and cage-free layer farming have different business development models, specifically in the procurement of production inputs and product marketing. However, both businesses collectively demonstrated strong social capital across all aspects (trust, norms, reciprocity, and network). This social capital enables farmers to collaborate effectively, establish rules, and exchange information to improve farming benefits. This study implies that strengthening institutional support and promoting multistakeholder collaboration are essential to optimize the development of poultry farming.