Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementation of Article 45 of Law No. 1 of 1974 concerning Marriage Related to the Fulfillment of Children's Rights After Divorce Based on the Principle of Legal Certainty Ginanjar, Yudha
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 3 No. 9 (2024): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v3i9.1807

Abstract

This study explores how Article 45 of Law No. 1 of 1974 concerning Marriage is applied to fulfill children's rights after divorce. The main focus of this study is to understand how the principle of legal certainty, which is the legal basis in Indonesia, is implemented in divorce cases, especially related to the fulfillment of children's rights. This study uses a normative juridical method with a legislative approach and secondary data analysis. The results of this study show that although Article 45 of the 1974 UUP explicitly regulated the obligations of parents to fulfill the rights of children after divorce, in practice, there are still various obstacles. These obstacles include a lack of legal understanding and awareness from the parties, as well as gaps in the application of the law that cause children's rights to not be fully fulfilled. This study recommends improving regulations and increasing supervision in implementing existing policies. Thus, it is hoped that children's rights in divorce cases can be better protected, in line with the principle of legal certainty guaranteed by law.
Hambatan Harmonisasi Penegakan Hukum terhadap Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing di Wilayah Perairan Indonesia Ginanjar, Yudha
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i2.677

Abstract

Penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (Illegal, Unreported, and Unregulated/IUU Fishing) merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan sumber daya kelautan Indonesia. Meski telah memiliki tujuh lembaga penegak hukum yang berwenang di laut, Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan dalam mewujudkan penegakan hukum yang harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat harmonisasi penegakan hukum terhadap IUU Fishing di wilayah perairan Indonesia. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa hambatan utama terletak pada tumpang tindih kewenangan antar lembaga, lemahnya koordinasi, keterbatasan sarana dan prasarana, serta rendahnya kompetensi sumber daya manusia penegak hukum. Selain itu, tidak efektifnya regulasi dan belum optimalnya peran Badan Keamanan Laut (Bakamla) turut memperburuk kondisi penegakan hukum di laut. Simpulan dari penelitian ini menekankan perlunya sinkronisasi regulasi, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan penguatan koordinasi antar lembaga guna menciptakan sistem penegakan hukum yang terpadu dan efektif dalam memberantas praktik IUU Fishing di perairan Indonesia.
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Melalui Implementasi Sistem Pemantauan Tanah dan Lingkungan Berbasis IoT: Studi Kasus Badan Penyuluh Pertanian Selaawi Kabupaten Garut Agusta Ken Nadila, Anindia; Rima Aditya, Bayu; Uwaisy Marchiningrum, Anranur; Qanit Al-Hijran, Muhammad; Bintang Ramadhan, Muhammad; Ginanjar, Yudha
Literasi Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v5i2.1721

Abstract

Agriculture plays a crucial role in supporting a country's food security and economy. In Indonesia, the agricultural sector also has a major influence on inflation, especially through the commodities of rice, cayenne pepper, and red pepper. However, in Garut Regency, the main problem faced is the crop failure of several farming commodities due to farmers' ignorance in effective farmland management. The need for a new approach to improve agricultural knowledge and management arises, and in this context, the development of an IoT-based soil and environment monitoring system is an appropriate solution. Through this technology, agricultural extension workers can access up-to-date and accurate information on farmland conditions, assist in better decision-making, and provide warnings when soil conditions are not optimal