Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kondisi Ruangan Dengan Kadar Bakteriologis Udara Dalam Rawat Inap RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Zulfa, Luthfiah; Hidayat, Hidayat; Syam, Nasruddin
Window of Public Health Journal Volume 2 Nomor 5 (Februari, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v2i5.716

Abstract

Berdasarkan Environtmental Protection Agency (EPA), ada empat elemen yang mempengaruhi sistem pencemaran udara dalam ruang yaitu; sumber yang berasal dari dalam dan luar, sistem ventilasi (HVAC), media pembawa (udara dalam ruang) serta riwayat pekerja yang berdiam diruang tersebut apakah mempunyai penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara dalam ruang. Secara paparan, pencemaran udara dalam ruang jauh lebih besar dibanding pencemaran luar ruang. Kualitas fisik udara dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dalam ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bakteriologis udara yang terdapat didalam rawat inap Dewasa dan rawat inap Anak RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang menyangkut ruang dengan kadar bakteriologis udara dalam rawat inap RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Adapun ruangan yang dipilih yaitu perawatan dewasa kamar 407, kamar 408, dan kamar 409 sedangkan pada perawatan anak kelas 3 kamar C dan kamar D.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kualitas fisik udara yaitu suhu, pencahayaan dan ventilasi masih belum memenuhi syarat sedangkan kelembaban dan angka kuman telah memenuhi syarat sesuai standar persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. Disarankan bagi pengelola RSUP Dr. Tadjuddin chalid Makassar agar lebih memperhatikan kualitas fisik serta bakteriologis udara dalam ruang perawatan demi menjaga kenyamanan pasien. Kepada peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah sampel serta mengidentifikasi jenis mikroba yang terdapat diruang perawatan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.
Penyuluhan Penyakit TB Menggunakan Leaflet terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa SMA 12 Takalar Dusun Satangnga, Desa Mattirobaji, Kec. Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar: TB Disease Counseling Using Leaflets on Changes in Knowledge of Students of SMA 12 Takalar, Dusun Satangnga, Mattirobaji Village, Tanakeke Islands District, Takalar Regency Misbach, Maulya Disti; Manyullei, Syamsuar; Bendesa, Komang Yuda Putra; Firdayanti, Firdayanti; Indriyani, Nur; Zulfa, Luthfiah; Melania, Annisa
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Maret 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i2.561

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dikenal sabagai Bakteri Tahan Asam (BTA). TBC beresiko menular kepada orang lain dan menimbulkan komplikasi hingga kematian bagi penderita apabila tidak diobati. Tujuan kegiatan penyuluhan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa terkait penyakit tuberkulosis dan diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan dalam mengurangi penyebaran tuberkulosis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest. Teknik pengumpulan data berupa pengisian kuesioner terkait penyakit dan pencegahan tuberkulosis. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS dan data disajikan secara deskriptif dengan bantuan tabel statistik. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan ditemukan bahwa rata-rata skor pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan meningkat sebesar 4,75 menjadi 5,62 berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0,021 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan TB.