Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di SD 34 Satangnga Dusun Satangnga Desa Mattirobaji Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar Manyullei, Syamsuar; Aulia, Andi Rafika Rezky; Ajinah, Ajinah; Kasrudin, Iqrayati; Amaliyah, Nurul; Alfando, Yohanes Desidarus; Misbach, Maulya Disti
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Maret 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i2.559

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan infeksi dengue yang menular melalui gigitan nyamuk terutama spesies aedes aegypti. Kejadian DBD masih sering terjadi akhir-akhir ini dan masih menjadi masalah kesehatan dunia. Angka kejadian DBD beberapa tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang pesat di seluruh dunia. Demam berdarah dengue juga disebabkan adanya tempat untuk perkembangbiakan nyamuk, aktifitas harian nyamuk dikatakan membutuhkan suhu tinggi serta didukung dengan faktor kelembapan udara, selain daripada itu kasus DBD diduga disebabkan karena terlalu banyak tempat perkembangbiakan nyamuk yaitu tempat penampung air contohnya seperti ember, gentong, bak mandi, dan tempat lain nya seperti vas bunga, tempat sampah, ban bekas, dan tempat genangan air yang terjadi secara alami dari lubang pada pohon, pelepah pisang lubang pada batu dan tentunya karna terjadinya sanitasi yang kurang baik. Anak anak merupakan kelompok yang rentan untuk terkena DBD dibandingkan orang dewasa. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi virus dengue pada anak-anak adalah karna kurangnya higienitas dan imunitas yang masih rendah. Selain itu, kondisi lingkungan yang buruk dan pemukiman yang padat akan meningkatkan risiko penularan penyakit DBD pada anak. Kegiatan    penyuluhan pada siswa SD Negri 34 Satanga ini dilakukan dengan  menggunakan  metode ceramah     (pemaparan     materi), diskusi,    dan    tanya    jawab. Kegiatan   ini   dilakukan   oleh   tim   pelaksana dengan  menggunakan poster  dan  kuesioner. Kegiatan    penyuluhan   ini dilaksanakan pada hari  Sabtu,  07 Oktober  2023 yang berlokasi di Pulau Satanga Desa Mattiro Bajji Kecamatan Mappakasunggu,  Kabupaten Takalar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian edukasi tentang DBD yang meliputi pengertian, penularan DBD, pencegahan dan pengendalian DBD berpengaruh signifikan terhadap siswa-siswi di SDN 34 Satangnga. Setelah kegiatan penyuluhan di SD 34 satangnga dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan survei pemantauan jentik di dusun satangnga. Kegiatan survei dilaksanakan di 24 rumah masyarakat yang dimana terdapat 5 rumah yang posotof terdapat jentik.
Penyuluhan Penyakit TB Menggunakan Leaflet terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa SMA 12 Takalar Dusun Satangnga, Desa Mattirobaji, Kec. Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar: TB Disease Counseling Using Leaflets on Changes in Knowledge of Students of SMA 12 Takalar, Dusun Satangnga, Mattirobaji Village, Tanakeke Islands District, Takalar Regency Misbach, Maulya Disti; Manyullei, Syamsuar; Bendesa, Komang Yuda Putra; Firdayanti, Firdayanti; Indriyani, Nur; Zulfa, Luthfiah; Melania, Annisa
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Maret 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i2.561

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dikenal sabagai Bakteri Tahan Asam (BTA). TBC beresiko menular kepada orang lain dan menimbulkan komplikasi hingga kematian bagi penderita apabila tidak diobati. Tujuan kegiatan penyuluhan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa terkait penyakit tuberkulosis dan diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan dalam mengurangi penyebaran tuberkulosis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest. Teknik pengumpulan data berupa pengisian kuesioner terkait penyakit dan pencegahan tuberkulosis. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS dan data disajikan secara deskriptif dengan bantuan tabel statistik. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan ditemukan bahwa rata-rata skor pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan meningkat sebesar 4,75 menjadi 5,62 berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0,021 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan TB.