Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PEMBERDAYAAN UMKM DI DESA AGROWISATA TEGAL WARU FARM LAND Mursyidah, Azizah; Purnama, Bayu; Suryani, Ermi
Jurnal Pengabdian UMKM Vol. 1 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Pusat Studi UMKM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jpu.v1i2.13

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui strategi yang di terapkan salah satu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di desa Tegal Waru Farm Land. Objek penelitian ini adalah UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa strategi bisnis yang digunakan adalah dengan fokus menjual Produk dari para UMKM setempat, mulai menggunakan internet dan media sosial untuk memasarkan hasil produksinya sangat tepat dan bermanfaat. Dengan demikian kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha kecil (UMKM)  pemanfaatan internet dan media sosial merupakan strategi yang sangat tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarata sekitar.
Peran Aransemen Gending Jagung-Jagung dalam Meningkatkan Kemampuan Menabuh Gamelan: Sebuah Pendekatan Edukatif Purnama, Bayu; Satoto, Angga Bimo
PROMUSIKA Vol 12, No 2 (2024): Oktober, 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v12i2.13252

Abstract

Orang yang mendengarkan gending Jawa selain merasakan keselarasan tabuhan juga akan mendapatkan berbagai ajaran atau informasi dari syair lagu yang didengarkannya. Salah satu bentuk ajaran dalam gending-gending Jawa ialah sebagai media pembelajaran suatu ilmu tertentu, akan tetapi penggunaan gending sangat jarang dijadikan sebagai media pembelajaran menabuh gamelan itu sendiri. Tujuan dari aransemen ladrang Jagung-Jagung ini ialah sebagai alternatif media pembelajaran tentang teknik menabuh gamelan yang benar. Metode yang digunakan dalam karya ini menggunakan metode perancangan dalam penelitian terapan yang terdiri dari : (1) eksplorasi, (2) improvisasi, (3) pembentukan dan (4) sosialisasi. Hasil dari karya aransemen ini menjelaskan unsur vokal menjadi fokus utama dalam pembuatan karya ini. Komposisi aransemen ini mengungkapkan beberapa teknik memainkan gamelan yang benar yang terdiri dari dimensi sikap yaitu : wiraga (ketepatan dan keterampilan), wirama (irama), wirasa (perasaan) dan dari dimensi hasil bunyi pada instrument tertentu, seperti instrumen balungan, kendang, suling, rebab, dan gambang.The Role of Gending Jagung-Jagung Arrangement in Enhancing Gamelan Performance Skills: An Educational StrategyAbstractThose who engage with Javanese music will not only perceive the harmonious nature of the music itself, but will also gain insight from the lyrics of the songs they listen to. One pedagogical approach in Javanese music is to utilize music as a conduit for imparting specific knowledge. However, the use of music as a means of teaching gamelan music itself is a relatively uncommon phenomenon. The objective of this ladrang Jagung-Jagung arrangement is to serve as an alternative pedagogical tool for learning the proper techniques for playing the gamelan. This work employs a design method in applied research, comprising the following stages: The four stages of the research process are as follows: (1) exploration, (2) improvisation, (3) formation, and (4) socialization. The outcome of this arrangement demonstrates that the vocal element is the primary focus. The composition of this arrangement reveals several techniques for playing the gamelan correctly, which can be divided into two dimensions: attitude and sound. The attitude dimension includes wiraga (accuracy and skill), wirama (rhythm), and wirasa (feeling). The sound dimension encompasses the specific techniques required for certain instruments, such as balungan, kendang, suling, rebab, and gambang.Keywords: arrangement; gending; ladrang Jagung-Jagung; learning media
Village Head Election System Based on SBT Regency Regulation Number 5 of 2017 Hulihulis, Firdaus; Purnama, Bayu; Kariadi, Kariadi
Journal of Law Justice (JLJ) Vol 3 No 2 (2025): Journal of Law Justice
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jlj.v3i2.3441

Abstract

This study aims to analyze the implementation of village head elections in Lalasa Administrative Village, Pulau Panjang Subdistrict, East Seram Regency, by examining its compliance with legal provisions, particularly Law Number 6 of 2014, Minister of Home Affairs Regulation Number 112 of 2014, and Regional Regulation Number 5 of 2017. The research approach uses a qualitative method with primary data sources through field observations and in-sdepth interviews with relevant parties, as well as secondary data through literature review. The analysis is conducted using a descriptive-qualitative approach to describe the factual conditions and compare them with the applicable legal norms. The novelty of this research lies in its focus on the gap between formal legal procedures and customary practices in the election of village heads, which is rarely discussed specifically in the context of administrative villages in the Maluku region. The results show that although some formal stages, such as the formation of an election committee, have been carried out in accordance with the rules, the practice of appointing village heads in Lalasa Village is still dominated by customary mechanisms in the form of direct appointment based on lineage without voting. This has resulted in limited political participation of the community and the potential for a decline in the legitimacy of village leadership. In conclusion, harmonization between positive law and customary law is necessary so that village administration can be carried out democratically, transparently, and in accordance with regulations, while still respecting local wisdom.
Penyuluhan hukum tentang mekanisme penyelesaian sengketa tanah berdasarkan hukum positif dan adat di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya Lestaluhu, Rajab; Hidaya, Wahab Aznul; Naim, Sokhib; Kariadi, Kariadi; Muharuddin, Muharuddin; Purnama, Bayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33719

Abstract

Abstrak Penyuluhan hukum yang dilaksanakan di Kabupaten Sorong telah berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mekanisme penyelesaian sengketa tanah yang melibatkan hukum positif dan hukum adat. Berdasarkan evaluasi pre-test dan post-test, terlihat adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai kedua sistem hukum tersebut. Sebelum penyuluhan, hanya 30% peserta yang memahami mekanisme hukum positif, namun setelah penyuluhan, angka ini meningkat menjadi 85%. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya legalitas tanah juga meningkat, di mana pada post-test, 78% peserta menyadari pentingnya memiliki sertifikat tanah, dibandingkan hanya 40% pada pre-test. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan terkait ketidakjelasan batas wilayah tanah yang sering menjadi sumber sengketa. Sebelum penyuluhan, hanya 34% peserta yang menyadari masalah batas wilayah, namun setelah penyuluhan, angka ini meningkat menjadi 56%. Keterbatasan akses informasi bagi masyarakat di daerah terpencil juga menjadi hambatan dalam memproses legalitas tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk memperluas akses informasi dan mendukung masyarakat dalam mengurus sertifikasi tanah mereka. Penyuluhan hukum ini juga membuka ruang untuk harmonisasi antara hukum adat dan hukum positif, yang perlu dilanjutkan dengan memperkuat koordinasi antara kedua sistem hukum. Diharapkan, dengan adanya pelatihan berkelanjutan dan penggunaan media digital, penyuluhan ini dapat memperluas jangkauan serta memberikan solusi yang lebih efektif dan adil bagi masyarakat dalam penyelesaian sengketa tanah. Kata kunci: penyuluhan hukum; sengketa tanah; hukum positif; hukum adat. Abstract The legal education program conducted in Sorong Regency has successfully improved the community's understanding of the mechanisms for resolving land disputes involving positive law and customary law. Based on pre-test and post-test evaluations, there was a significant increase in participants' understanding of both legal systems. Before the program, only 30% of participants understood the mechanisms of positive law, but after the program, this figure increased to 85%. In addition, public awareness of the importance of land legality has also increased, with 78% of participants recognizing the importance of having a land certificate in the post-test, compared to only 40% in the pre-test. However, there are still challenges related to unclear land boundaries, which are often a source of disputes. Before the outreach program, only 34% of participants were aware of boundary issues, but after the program, this number increased to 56%. Limited access to information for people in remote areas is also an obstacle in processing land legality. Therefore, further efforts are needed to expand access to information and support the community in obtaining land certification. This legal education program also opens up opportunities for harmonization between customary law and positive law, which needs to be continued by strengthening coordination between the two legal systems. It is hoped that with ongoing training and the use of digital media, this program can expand its reach and provide more effective and fair solutions for the community in resolving land disputes. Keywords: legal education; land disputes; positive law; customary law.