Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penurunan Tingkat Depresi Klien Lansia Dengan Terapi Kognitif dan Senam Latihan Otak di Panti Wredha Anton Surya Prasetya; Achir Yani S. Hamid; Herni Susanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.230

Abstract

AbstrakSalah satu manfaat terapi kognitif dan senam otak pada lansia adalah menurunkan tingkat depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan senam otak terhadap tingkat depresi lansia di Panti Wredha. Metode penelitian quasi experiment, desain pre-post test design with control group. Sampel penelitian secara purposive sampling berjumlah 56 responden, terdiri 28 responden kelompok intervensi dan 28 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat depresi menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale yang berjumlah 15 pertanyaan. Hasil penelitian didapatkan tingkat depresi menurun lebih bermakna pada kelompok intervensi yang mendapatkan terapi kognitif dan senam otak dibanding kelompok kontrol yang hanya mendapat terapi kognitif yaitu selisih 1,18 poin (p< 0,005, α= 0,05 ). Rekomendasi terapi kognitif dan senam latih otak menjadi bagian program kerja lansia di puskesmas dan panti. AbstractOne of the effects of cognitive therapy and brain exercising is lower levels of depression. The purpose of this study to determine the effect of cognitive therapy and brain exercising for the level or condition of depression of the elderly people in Tresna Wredha Nursing Home. The research method was quasi experiment by using pre-post test design with control group. The research sample was obtained by purposive sampling of 56 respondents, consist of 28 respondents to the intervention group and 28 respondents to the control group. The Research instrument that used to determine the level of depression was Geriatric Depression Scale questionnaire that included 15 questions. The result of the research showed that the level of depression was decreased, and it happened significantly in the intervention group who received cognitive therapy and brain exercising than the control group who only got cognitive therapy, with 1.18 points as the differences (p< 0,005, α= 0,05). This study recommended to be part elderly work plan in public health and nursing home.
Efektifitas Jadual Aktivitas Sehari-Hari Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan Anton Surya Prasetya
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : LPPM Sikes Panca Bhakti Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.348 KB)

Abstract

Statistical data of the directorate of mental health showed that the largest mental disorder patients were schizophrenia by 70% (Dep.Kes, 2003). Patients were admitted to hospital for violent behavior about 68%.The purpose of this study to determine the effect of giving schedule of daily activities for ability to control violent behavior in psychiatric hospital, Provincial Lampung. The research method was quasi experiment by using pre-post test design with control group. The research sample was obtained by purposive sampling of 56 respondents, consist of 28 respondents to the intervention group and 28 respondents to the control group. The Research instrument that used to determine the level of ability to control violent behavior using formability to control violent behavior. The result of the research showed that the level of abilityto control violent behavior more or more meaningful, and it happened significantly in the intervention group who received exercising than the control group is not get ability control violent behavior therapy, with 1,64 points as the differences (p <0.005). This study recommended to be part violent behavior work plan in psychiatric hospital.
Hubungan Stres Dan Obesitas Terhadap Kejadian Hipertensi Anton Surya Prasetya
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung (JKPBL) Vol 9 No 1 (2021): JKPBL Vol 9 No 1 2021
Publisher : LPPM STIKes Panca Bhakti Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v9i1.118

Abstract

Hipertensi adalah kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah, dimana kondisi dapat menyebabkan permasalahan lajutan atau komplikasi lainnya. Klasifikasi penyebab hipertensi ada dua yaitu hipertensi primer (esensial) dan skunder. Faktor yang berperan dan mempengaruhi terjadinya hipertensi diantaranya umur, stress psikologi dan keturunan (genetik). Hipertensi berada di urutan ke tiga dalam sepuluh besar penyakit di Kabupaten Pesawaran tahun 2015 yaitu sebesar 4.119 kasus. Hipertensi juga termasuk kedalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas Bernung. Tujuan Penelitian ini adalah diketahui hubungan stress dan obesitas terhadap kejadian hipertensi. Desain penelitian analitik cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang berusia di atas 30 tahun yang berkunjung ke klinik umum rawat jalan Puskesmas Bernung, menggunakan data primer, dengan jumlah sampel sebanyak 205 responden, Analisis yang di gunakan adaah univariat,dan bivariate dengan menggunakan uji chi square Hasil pengujian statistik di peroleh p value = 0,000 <α = 0,05 , berarti ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kejadian hipertesi di puskesmas Bernung dengan nilai OR = 4,248 (2,160 – 8,354). dari hasil pengujian statistik untuk obesitas dan hipertensi diperoleh p value = 0,000 <α = 0,05. Analisis keeratan hubungan variabel di tunjukkan oleh nilai OR = 6,700 (3,36 - 13,362). Untuk mencegah kejadian hipertensi maka masyarakat memiiki kesadaran dan pengetahuan bahwa perilaku kesehatan bisa mempengaruhi terjadinya hipertensi dengan mengendalikan stress dan obesitas dengan melakukan kegiatan berolahraga secara teratur, diet yang tepat, dan mengurangi ketegangan dalam aktivitas sehari hari.
Penerapan Terapi Musik Pada Pasien Yang Mengalami Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Anton Surya Prasetya
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : LPPM Sikes Panca Bhakti Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.954 KB)

Abstract

Music theraphy has the advantages of reduce aggresivel, make a sense of calm, moral education abd also beneficial to the physical and mental. in 2010 estimated 450 million even based on world bank study data in some countries shows that 8,1% of the global health of people suffering from mental disorders. Psychiatric patients in indonesia is estimated as many as 246 of 1000 house hold members. The purpose of this research is to find ast whether the application of classical music therapy can reduce the violent behavior in patients who have experiencing the risk of violent behavior. The design of this research is using classical music therapy. With data collection techiques of questionnaire filling and observation the results of research conducted on 3-6 july 2017 showed that the client Mrs.A descreased response on Monday 60% , Tuesday became 42% desreased of middle category, Wednesday 28% and Thursday as many as 25% was undemanding category. The client Mrs. M decrease response on Monday 37%, Tuesday 34% desreased of middle category Wednesday 31% and Thursday 20% was unde manding category. This research shows that the classical music therapy is effective to resude the risk ofviolent behavior in schizophrenic patients with violent behavior. It is expected that the patients who experiencing violent behavior can control the signs and symptoms with clasical music therapy so as not to occur mental disorders.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan TerhadapTingkat Ansietas Klien Hipertensi Anton Surya Prasetya
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 7, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v7i1.541

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 972 juta jiwa atau 31,7%. Provinsi Lampung pada tahun 2009 sebanyak 49.960 jiwa dan dipuskesmas Bernung sebanyak 1365 jiwa.Klien hipertensi rentan mengalami ansietas,yaitu saat klien didiagnosis hipertensi serta mengetahui prognosis penyakitnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat ansietas klien hipertensi di Puskesmas Bernung kabupaten Pesawaran Lampung.Metode:Metode penelitian ini adalah quasi experiment, desain pre-post test design with control group. Sampel penelitian secara purposive sampling berjumlah 64 responden, terdiri 32 responden kelompok intervensi dan 32 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).Hasil:Hasil penelitian  menunjukkan adanya penurunan yang bermakna tingkat ansietas sesudah intervensi (p value 0,005). Kelompok intervensi lebih tinggi penurunan tingkat ansietas dibanding kelompok kontrol yang tidak mendapat terapi yaitu selisih 2,44 poin.Simpulan: Pendidikan kesehatandapat menurunkan tingkat ansietas klien dengan hipertensi. Pentingnya  menjadikan pendidikan kesehatan sebagaistandar intervensi klien hipertensi pada program pengobatan dan kesehatan jiwamasyarakat di Puskesmas.
Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik Dalam Upaya Meningkatkan Harga Diri Anak Sekolah Mulia, Madepan; Dewi, Apri Rahma; Prasetya, Anton Surya; Kartono, Jupri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 2 No 1 (2023): JPMJ Vol 2 No 1 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v2i1.284

Abstract

Tahap perkembangan manusia salah satunya yaitu usia sekolah. Stimulasi tumbuh kembang yang kurang optimal pada usia ini akan berakibat anak menjadi rendah diri. Terapi kelompok terapeutik dapat dilakukan demi meningkatkan harga diri anak sekolah. Pengabdian masyarakat dilakukan di SDN 27 Gedong Tataan. Pengabdian masyarakat diberikan kepada 30 anak sekolah selama 5 minggu. Terapi kelompok terapeutik yang dilakukan meningkatkan harga diri anak sekolah sebesar 3 point dari 17 menjadi 20 poin. Terapi kelompok terapeutik anak sekolah direkomendasikan untuk dilanjutkan di sekolah dengan melibatkan guru untuk mengoptimalkan harga diri anak sekolah
Mengatasi Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Menggunakan StoryTelling Dan Terapi Musik Prasetya, Anton Surya; Dewi, Apri Rahma; Aprilia, Riska
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung Vol 11 No 2 (2023): JKPBL Vol 11 No 2 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v11i2.255

Abstract

Stres ataupun kecemasan sering dialami mahasiswa tingkat akhir khususnya dalam menyusun tugas akhir. Kecemasan pada mahasiswa terjadi karena mahasiswa tidak mampu mengatasi kesulitan yang ditemui, diantaranya adalah proses revisi yang berulang-ulang, kesulitan mendapatkan referensi, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing, dan keterbatasan waktu penelitian. Mengatasi dampak yang terjadi akibat masalah kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir yang menyebabkan tidak optimalnya proses akademik dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologis salah satunya dengan storytelling yang dapat mengungkapkan perasaan serta terapi music yang mampu memberikan rasa nyaman pada diri. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas story telling dan terapi musik terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir. Metode penelitian kuantitatif quasi experiment design dengan pre dan post without control. Kuesioner yang digunakan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Sampel pada penelitian terdiri dari 30 mahasiswa dengan kecemasan. Hasil penelitian menunjukan perubahan dari pre dan post setelah dilakukan intervensi, berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p value < 0,005 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling dan terapi musik terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir. Kesimpulan dari penelitian bahwa terapi story telling dan terapi musik dapat menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa tingkat akhir.