Articles
<![CDATA[Pendampingan dan Pelatihan Metode Stoisisme Untuk Menurunkan Stres Dalam Merawat Lansia Demensia ]]>
<![CDATA[Sima, Yenny]]>;
<![CDATA[Puspitarini, Nurul Aisyiyah]]>;
<![CDATA[Rahmat, Rezqiqah Aulia]]>;
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>;
<![CDATA[Hastutiningtyas, Wahidyanti Rahayu]]>;
<![CDATA[Vandika, Arnes Yuli]]>
<![CDATA[ Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (September) ]]>
Publisher : <![CDATA[Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59585/sosisabdimas.v2i4.480
<![CDATA[The concept of Stoicism has a main principle, namely living in harmony with nature that prioritizes reason or rationality. Islam highly values the role of reason such as the teachings of Stoicism. Reason in Islam plays a very important role in increasing a person's level of faith and is one of the steps to gain peace of mind. The purpose of this PkM is to achieve happiness, peace, freedom from destructive emotions and control over desires. The therapy that is usually given to reduce stress basically has the principle of relaxation. The Method of Implementing Stoicism Stop-Think and Assess-Respon with focus group discussions and counseling methods. The results show that training and implementing the Stoicism method using the Stop-Think and Assess-Respon technique has an influence on changes in attitudes and behavior towards stress assessment in caring for elderly dementia. The evaluation of the results showed that the client understood dementia and how to treat it, and the participants understood and were able to carry out the Stop-Think and Assess-Respon method in solving their psychological problems.]]>
<![CDATA[Pemberdayaan Kelompok Remaja Dalam Upaya Berhenti Merokok Di Kelurahan Kota Alam Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara ]]>
<![CDATA[Fitarina, Fitarina]]>;
<![CDATA[Primadilla, Hasti]]>;
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>
<![CDATA[ Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 3 No 1 (2024): JPMJ Vol 3 No 1 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47218/jpmj.v3i1.298
<![CDATA[Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular dan bukan disebabkan oleh penularan vektor, virus, dan bakteri namun lebih banyak disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup. Prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan setiap tahun. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup diantaranya merokok. Kegiatan pemberdayaan kelompok remaja dalam upaya berhenti merokok dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun tujuan akhir kegiatannya adalah terbentuk kelompok berhenti merokok sebagai komunitas pioner. Hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta dalam upaya berhenti merokok.]]>
<![CDATA[Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik Dalam Upaya Meningkatkan Harga Diri Anak Sekolah ]]>
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>;
<![CDATA[Dewi, Apri Rahma]]>;
<![CDATA[Prasetya, Anton Surya]]>;
<![CDATA[Kartono, Jupri]]>
<![CDATA[ Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 2 No 1 (2023): JPMJ Vol 2 No 1 2023 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47218/jpmj.v2i1.284
<![CDATA[Tahap perkembangan manusia salah satunya yaitu usia sekolah. Stimulasi tumbuh kembang yang kurang optimal pada usia ini akan berakibat anak menjadi rendah diri. Terapi kelompok terapeutik dapat dilakukan demi meningkatkan harga diri anak sekolah. Pengabdian masyarakat dilakukan di SDN 27 Gedong Tataan. Pengabdian masyarakat diberikan kepada 30 anak sekolah selama 5 minggu. Terapi kelompok terapeutik yang dilakukan meningkatkan harga diri anak sekolah sebesar 3 point dari 17 menjadi 20 poin. Terapi kelompok terapeutik anak sekolah direkomendasikan untuk dilanjutkan di sekolah dengan melibatkan guru untuk mengoptimalkan harga diri anak sekolah]]>
<![CDATA[The Incident of Depression In Post Stroke Patients In the Nervous Polyclinic Room of Daya General Hospital Makassar City, South Sulawesi ]]>
<![CDATA[Hastutiningtyas, Wahidyanti Rahayu]]>;
<![CDATA[Betan, Abu Bakar]]>;
<![CDATA[Abdullah, Abdullah]]>;
<![CDATA[Aisyah, Siti]]>;
<![CDATA[Ayu, Nur Meity Sulistia]]>;
<![CDATA[Noviar, Rizki Andita]]>;
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>;
<![CDATA[Latif, Sarifudin Andi]]>
<![CDATA[ International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences ]]>
Publisher : <![CDATA[Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59585/ijhs.v2i3.436
<![CDATA[Stroke is a disorder of blood circulation in the brain, either due to ischemic (non-hemorrhagic stroke) or hemorrhagic (hemorrhagic stroke), which causes a lack of blood supply to the brain. Depression is an emotional disorder experienced by a person that can make him feel sad and helpless. The prevalence of stroke in Indonesia is 12.1 ‰, the highest in the province of South Sulawesi (17.9‰) and the lowest in the provinces of West Papua, Lampung and Jambi (5.3‰). The aim of this study was to determine the description of the incidence of depression in post-stroke patients in the Neurology Clinic at Makassar Hospital. The type of research used in this research is descriptive survey research. The instrument in this research uses a questionnaire. The sample in this study was 38 post-stroke patients taken using accidental sampling technique. The results of this study showed that of the 38 respondents (100.0%), 33 respondents (86.8%) were Ischemic (Non-Hemorrhagic Stroke) and 5 respondents (13.2%) were Hemorrhagic (Hemorrhagic Stroke). For the incidence of depression, from 38 respondents (100.0 %), the highest incidence of depression was mild depression, 9 respondents (23.7%) and the lowest was 6 respondents who were not depressed (15.8%). The conclusion of this research is that the incidence of depression in post-stroke patients at the Makassar Hospital Neurology Clinic is that the majority experienced non-hemorrhagic strokes and the majority had mild depression. Patients are advised to reduce or prevent atherosclerosis and Obstructive Sleep Apnea while sleeping by maintaining a lifestyle such as exercising frequently, maintaining body weight, and having regular health check-ups at health facilities. This is useful for avoiding ischemic strokes or Non-Hemorrhagic Strokes. and it is recommended that respondents always view the stressors they experience positively.]]>
<![CDATA[Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Bernung Kabupaten Pesawaran ]]>
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>
<![CDATA[ Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v8i2.25510
<![CDATA[Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik dengan kadar glukosa darah yang mengalami peningkatan akibat kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Keluarga merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat yang juga merupakan perawat utama dalam anggota keluarga. Keluarga dipandang sebagai suatu sistem, dimana keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya keluarga mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan tugas keluarga di bidang kesehatan terhadap kadar gula darah pasien diabetes mellitus. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 pasien yang mengalami diabetes mellitus, dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Untuk menguji hubungan digunakan analisis menggunakan uji Chi-Square dengan nilai kepercayaan 95% dan kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan tugas keluarga dibidang kesehatan dengan kejadian diabetes mellitus (p=0,000). Dari hasil penelitian ini disarankan kepada keluarga agar dapat mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya yang mengalami diabetes mellitus dengan melaksanakan tugas keluarga dibidang kesehatan.]]>
<![CDATA[MEKANISME KOPING DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 ]]>
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>;
<![CDATA[Fitarina]]>
<![CDATA[ Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 12 No. 1 (2025): Vol 12, No 1 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32539/jks.v10i1.287
<![CDATA[Tujuan: Diabetes melitus dengan komplikasi mempengaruhi kualitas hidup pasien sehingga mekanisme koping adaptif dibutuhkan untuk mengatasinya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2. Metode: Metode penelitian adalah analitik kuantitatif menggunakan cross sectional dalam pendekatannya. Penelitian dilakukan kepada 100 penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Pesawaran dengan teknik incidental sampling dan alat bantu kuesioner. Kuesioner mekanisme koping menggunakan Brief COPE dan kuesioner kualitas hidup menggunakan DQOL. Analisis dengan uji Chi-Square, kemaknaan 0,05, dan nilai kepercayaan 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien diabetes melitus tipe 2 dengan mekanisme koping adaptif sebesar 58% dengan kualitas hidupnya sebagian besar adalah rendah sebesar 62%. Ada hubungan antara mekanisme koping dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 (p=0,038). Simpulan: Ada hubungan antara mekanisme koping dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Pesawaran. Penderita diabetes melitus tipe 2 disarankan menggunakan mekanisme koping adaptif agar kualitas hidupnya meningkat.]]>
<![CDATA[Upaya Peningkatan Kemampuan Perawat Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Care Pasien Dalam Program Pelatihan In House Training ]]>
<![CDATA[Ramli, Rachmat]]>;
<![CDATA[Sima, Yenni]]>;
<![CDATA[Samila, Samila]]>;
<![CDATA[Prihatini, Surya]]>;
<![CDATA[Halmar, Halbina Famung]]>;
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>;
<![CDATA[Rosmiati, Rosmiati]]>;
<![CDATA[Hajrah, Fifit]]>;
<![CDATA[Rahim, Abdul]]>
<![CDATA[ Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret) ]]>
Publisher : <![CDATA[Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59585/bajik.v3i2.576
<![CDATA[A nurse must be able to understand each different response from the patient to the suffering they experience and provide appropriate health services in each different response, both ongoing and future. Spiritual care is an activity in nursing to help patients that is carried out through attitudes and actions of nursing practice based on the values of spiritual nursing, namely recognizing human dignity, kindness, compassion, serenity and gentleness. The purpose of this study was to improve the knowledge and skills of nurses in providing spiritual nursing care. The research method was patient spiritual care in an in-house training program. Results There was an increase in the knowledge and skills of nurses after participating in the activity. The conclusion shows that In-House Training can improve the knowledge and skills of nurses about spiritual nursing care.]]>
<![CDATA[Penerapan Terapi Musik pada Pasien Skizofrenia dengan Masalah Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran ]]>
<![CDATA[Dwifani Bella Meylisa]]>;
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>
<![CDATA[ Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 7 No 1 (2025): EDISI FEBRUARI ]]>
Publisher : <![CDATA[Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59030/jkbd.v7i1.121
<![CDATA[Halusinasi merupakan suatu bentuk gangguan persepsi sensori yang tidak nyata dan dapat mempengaruhi salah satu panca indera seperti pada indera pendengaran. Tindakan yang digunakan adalah penerapan terapi musik yang bertujuan untuk menurukan tanda dan gejala pada pasien skizofrenia yang mengalami masalah keperawatan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Desain penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek studi kasus adalah 1 orang pasien skizofrenia yang mengalami masalah keperawatan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Peneliti melakukan penerapan terapi musik pada pasien selama 3 hari sesuai dengan SOP terapi musik. Untuk mengetahui keefektivitasan penerapan terapi musik terhadap perubahan tanda dan gejala pada klien halusinasi, analisis data dilakukan dengan menggunakan lembar checklist tanda gejala untuk melihat perubahan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan terapi musik. Hasil persentase selama 3 hari diberikan terapi musik mengalami penurunan 42% dan halusinasi pendengaran dapat dikatakan berhasil diatasi sebagian, ternyata penerapan terapi musik bisa membantu menurunkan tanda dan gejala pada pasien halusinasi pendengaran. Saran dari penelitian ini diharapkan Puskesmas Kotabumi I Kabupaten Lampung Utara sebagai fasilitas kesehatan membuatkan SOP terapi musik sebagai panduan untuk pasien halusinasi pendengaran.]]>
<![CDATA[Pendidikan Kesehatan Dan Implementasi Manajemen Pencegahan Stroke Dengan Pergerakan Senam Anti Stroke ]]>
<![CDATA[Kada, Maria Kurnyata Rante]]>;
<![CDATA[Rusnita, Rusnita]]>;
<![CDATA[Nursiah, Andi]]>;
<![CDATA[Sima, Yenny]]>;
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>;
<![CDATA[Noviar, Rizki Andita]]>
<![CDATA[ Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Maret) ]]>
Publisher : <![CDATA[Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59585/sosisabdimas.v3i2.589
<![CDATA[Stroke is a condition in which rapidly developing clinical signs are found in the form of focal and global neurological deficits, which can worsen and last for 24 hours or more and/or can cause death, without any other clear cause other than vascular. Lifestyle and socio-economic are suspected as one of the biggest factors causing stroke. The purpose of this community service activity is to improve community knowledge and skills about stroke prevention management. Activity method with. The results of the Community Service showed that participants were very enthusiastic during the Community Service activity and in addition, participants were also able to practice anti-stroke gymnastics movements correctly from start to finish. The conclusion is that this activity provides something positive for the community related to knowledge about how to prevent stroke with the Community Service Team hoping that anti-stroke gymnastics can be continued by the community at any time and anywhere.]]>
<![CDATA[The Relationship of Stress to Blood Sugar Levels of Diabetic Mellitus Patients in the Bernung Health Center, Pesawaran Regency ]]>
<![CDATA[Mulia, Madepan]]>
<![CDATA[ Journal of Bionursing Vol 6 No 3 (2024): Journal of Bionursing ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20884/1.job.2024.6.3.12648
<![CDATA[Background : Diabetes mellitus is a metabolic disorder with increased blood glucose levels due to impaired insulin secretion, insulin action or both. Diabetes mellitus is characterized by high blood sugar levels as a result of insulin function insufficiency which can be caused by impaired or deficient insulin production by beta Langerhans cells of the pancreas or by the body's cells being less responsive to insulin. Stress is a condition when there is a discrepancy between expectations and reality. Stress and diabetes mellitus have a close relationship. Objective : The purpose of this study was to determine the relationship between stress and blood sugar levels in patients with diabetes mellitus in the Bernung Community Health Center Working Area, Pesawaran Regency. Method : This is a quantitative analytical research with a cross-sectional approach. This study was conducted on 30 patients with diabetes mellitus, using a questionnaire. The tool used in this study was a stress level questionnaire which was measured using the Perceive Stress Scale (PSS) questionnaire. It is said that mild stress has a score of 0-13, moderate stress has a score of 14-26, and severe stress has a score of 27-40. While blood sugar levels are obtained by measuring the patient's blood sugar using the Instant Glucotest EasyTouch GCU 3 in 1. Blood sugar levels are expressed in mg/dL. To test the relationship, an analysis was used using the Chi-Square test with a confidence value of 95% and a significance of 0.05. Result : The results of the study showed that there was a relationship between stress and blood sugar levels of diabetes mellitus patients (p=0.000). Conclusion : Based on the results of the study, it was found that there was a relationship between stress and blood sugar levels of diabetes mellitus patients in the Bernung Health Center Work Area, Pesawaran Regency.]]>
