Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Komposisi Botani dan Kapasitas Tampung pada Pastura Alam di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara Sriagtula, Riesi; Martaguri, Imana; Yetmaneli, Yetmaneli; Roza, Elly; Neti, Fitra
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.053 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.20153

Abstract

ABSTRAK Kecamatan Lintong Nihuta  sangat potensial bagi pengembangan ternak kerbau karena daya dukung wilayah yang cukup luas. Ternak kerbau merupakan ternak utama yang dipelihara pada daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  produksi hijauan dan komposisi botani pastura alam Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara untuk pengembangan budidaya ternak kerbau. Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pengamatan langsung di lapangan. Pengukuran produksi hijauan dilakukan menggunakan kuadran  ukuran 1 m x 1 m. Analisis komposisi botani pastura alam dilakukan menggunakan metode Summed Dominance Ratio (SDR) berdasarkan frekuensi (keseringan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74.71% hijauan pada padang  penggembalaan adalah rumput, yang didominasi oleh rumput banto (Leersia hexandra) 17,73%, dan sangat miskin legum (1,28%). Produksi biomassa mencapai 20,07% ton/ha/tahun, sehingga dapat menampung ternak 2,70 ST/ha/tahun. Kualitas nutrisi pastura alam terukur rendah karena kandungan protein kasar (PK) hanya 5.92%, hal ini disebabkan rendahnya proporsi gulma pada pastura. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produksi hijauan dan kapasitas tampung pastura alam di Kecamatan Lintong Nihuta cukup tinggi namun kualitas nutrisi hijauan masih rendah karena proporsi legum yang rendah.Kata Kunci: Kapasitas tampung, Kerbau murrah, Komposisi botani, Lintong Nihuta Botanical Compotiton and Carrying Capacity Analysis in Lintong Nihuta District, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatra ProvinceABSTRACT Lintong Nihuta Subdistrict is very potential for the livestock farming of buffalo because the carrying capacity of the area is quite broad. Buffaloes are the primary livestock kept in this area. This study analyzes forage production and the botanical composition of natural pastures in Lintong Nihuta District, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatra Province, to buffalo farming. The method used in this research is a survey and direct observation in the field. Measurement of forage production used a quadrant measuring 1 m x 1 m. The analysis of the botanical composition of natural pastures used the Summed Dominance Ratio (SDR) method based on frequency. The results showed that 74.71% of the forage in the range was grass,  was dominated by banto grass (Leersia hexadra) 17.73%, and was very poor in legumes (1.28%). Biomass production reaches 20.07% ton/ha/year. It could accommodate livestock 2.70 AU/ha/year. The nutritional quality of the natural pasture is measurably low because the crude protein content is only 5.92%. It is due to the low proportion of weeds in the pasture. Based on those findings, it can be concluding that the forage production and the holding capacity of the natural pasture in Lintong Nihuta District are high. However, the nutritional quality of forage is still low due to the low proportion of legumes.Keywords: Carrying Capacity, Murrah buffalo, Botanical composition, Lintong Nihuta
PERBAIKAN USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DENGAN INTERVENSI TEKNOLOGI PAKAN DAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK SILGA BERSATU KABUPATEN DHARMASRAYA Ediset, Ediset; Martaguri, Imana; Anas, Amrizal
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.30-35.2024

Abstract

Kelompok Silga Bersatu adalah kelompok usaha peternakan sapi potong yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Nagari Sialang Gaung Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, setiap tahun kelompok ini selalu dialokasikan dana oleh pemerintahan Nagari agar usahanya semakin berkembang. Kenyataannya usaha peternakan sapi potong yang dijalani oleh kelompok ini tidak mengalami perkembangan, baik dilihat dari jumlah populasi maupun dari kesejahteraan anggotanya. Permasalahan yang teridentifikasi adalah 1) anggota kelompok tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola limbah pertanian menjadi pakan ternak sapi potong melalui intervensi teknologi, dan 2) belum memiliki keterampilan dalam mengolah limbah kotoran ternak menjadi Pupuk Kompos (PK). Metode alih teknologi yang diterapkan untuk merubah pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok sasaran adalah menggunakan pendekatan penyuluhan sosialisasi, demonstrasi dan pelatihan. Pendekatan sosialisasi dan demonstrasi untuk pembuatan pakan Fermentasi Batang Pisang (FBP), serta pendekatan sosialisasi dan pelatihan untuk pembuatan Pupuk Kompos (PK). Hasil dari kegiatan adalah peternak yang tergabung dalam kelompok Silga Bersatu kenagarian Sialang Gaung sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah pertanian menjadi pakan Fermentasi Batang Pisang (FBP) bagi ternak sapi dan mampu mengolah limbah kotoran ternak sapi menjadi Pupuk Kompos (PK). Kata Kunci : Intervensi teknologi, Fermentasi batang pisang, Pupuk kompos dan Perbaikan usaha peternakan sapi potong ABSTRACT The Silga Bersatu group is a beef cattle farming business group owned by the Nagari Sialang Gaung Business Entity, Koto Baru District, Dharmasraya Regency, every year this group is always allocated funds by the Nagari government so that its business is growing. In fact, the beef cattle farming business undertaken by this group has not progressed, both in terms of population and the welfare of its members. The problems identified are 1) group members do not have the knowledge and skills in managing agricultural waste into beef cattle feed through technological intervention, and 2) do not have the skills in processing livestock manure waste into Compost Fertilizer (CF). The technology transfer method applied to change the knowledge and skills of target group members is using the socialization, demonstration and training extension approach. Socialization and demonstration approach for making Fermented Banana Stem (FBS) feed, as well as socialization and training approach for making Compost Fertilizer (CF). The result of the activity is that farmers who are members of the Silga Bersatu group in Sialang Gaung village already have knowledge and skills in processing agricultural waste into Fermented Banana Stem (FBS) feed for cattle and are able to process cow dung waste into Compost Fertilizer (CF). Keywords : Technological intervention, Fermented banana stem, Compost fertilizer and Improvement of beef cattle farming business
Pengaruh Buah Mangrove sebagai Sumber Tanin terhadap Kecernaan Serat Indigofera secara In Vitro Kurnia, Adinda Fani; Elihasridas; Hermon; Pazla, Roni; Martaguri, Imana; Ikhlas, Zaitul
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.2.78-87.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik pemanfaatan buah mangrove (Sonneratia alba) sebagai sumber tannin pada Indigofera zollingeriana terhadap kecernaan fraksi serat NDF, ADF, sellulosa dan hemiselulosa secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi P1 (100% Indigofera zollingeriana), P2 (Indigofera zollingeriana + 3% buah mangrove), P3 (Indigofera zollingeriana + 6% buah mangrove) dan P4 (Indigofera zollingeriana + 9% buah mangrove). Variabel yang diukur dalam penelitian ini mencakup kecernaan NDF, ADF, sellulosa dan hemiselulosa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan Duncan’s Multiple Range test (DMRT). Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang sangat signifikan (P<0,01) terhadap kecernaan NDF dan kecernaan selulosa, signifikan (P<0,05) terhadap kecernaan ADF, dan tidak berpengaruh secara signifikan (P>0,05) terhadap hemiselulosa. Rata-rata nilai kecernaan yang diperoleh adalah sebagai berikut kecernaan NDF berkisar 58,55%-61,23% kecernaan ADF 58,51%-60,29% kecernaan selulosa 59,68%-62,06% dan kecernaan hemiselulosa 61,85%-64,31% berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan buah mangrove (Sonneratia alba) sebagai sumber tannin pada Indigofera zollingeriana dapat membantu mempertahankan kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa, dan hemiselulosa).
Improving Feed Quality Through the Addition of Mangrove Fruit (Sonneratia alba) on Indigofera (Indigofera zollingeriana) Elihasridas; Pazla, Roni; Ikhlas, Zaitul; Yanti, Gusri; Martaguri, Imana; Fitri, Yelly; Sari, Rani Winardi Wulan
Andalasian Livestock Vol. 2 No. 1 (2025): ALive
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/alive.v2.n1.p71-85.2025

Abstract

This study investigated the effects of incorporating tannin-rich mangrove fruit (Sonneratia alba) into Indigofera zollingeriana-based rations on in vitro digestibility and rumen fermentation characteristics. Using a completely randomized design with four treatments (0%, 3%, 6%, and 9% S. alba) and four replicates, we evaluated dry matter digestibility (DMD), organic matter digestibility (OMD), crude protein digestibility (CPD), crude fiber digestibility (CFD), crude fat digestibility, nitrogen-free extract (NFE), rumen pH, volatile fatty acids (VFA), and ammonia (NH₃) concentrations. Results revealed that moderate tannin inclusion (6%) improved CPD and nutrient protection without significantly impairing DMD or OMD. However, higher inclusion (9%) significantly reduced CFD, crude fat digestibility, NFE, VFA, and NH₃ concentrations (P<0.05 or P<0.01), indicating suppressed microbial activity. These findings suggest that while S. alba tannins can effectively reduce ruminal protein degradation and modulate fermentation, excessive inclusion negatively impacts overall feed digestibility. The optimal inclusion rate was identified at 6%, balancing protein protection and fermentation efficiency. This study supports the strategic use of plant-based tannins as a feed additive to enhance protein utilization and reduce nitrogen losses in ruminant diets.