Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Pre Kateterisasi Jantung Budi, Arif Wahyu Setyo; Jumaiyah, Wati; Fajarini, Melati; Tyawarman, Ady
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i1.10311

Abstract

This study aims to determine the effect of music therapy on reducing anxiety in pre-cardiac catheterization patients. The method used is quantitative with a quasi-experimental design. The data collection technique uses an anxiety questionnaire, namely HARS (Hamilton Rating Scale). The data analysis technique uses paired sample t-test. The results of the study showed that there was an effect of music therapy on reducing anxiety in pre-cardiac catheterization patients (p<0.05), where this was indicated by a significant difference in anxiety scores before and after giving music therapy. In conclusion, there is an effect of providing music therapy on reducing anxiety in pre-cardiac catheterization patients. Keywords: Anxiety, Cardiac Catheterization, Music Therapy.
Pengaruh Murotal Al-Qur'an Terhadap Kecemasan Pada Pasien Pre- Percutaneous Coronary Intervention Hudiyawati, Dian; Aji, Prima Trisna; Syafriati, Ani; Jumaiyah, Wati; Tyawarman, Ady
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 15 No. 1 (2022): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v15i1.17049

Abstract

Kecemasan merupakan gejala yang sering muncul pada pasien Acute Coronary Syndrome yang akan menjalani Percutaneous Coronary Intervention. Kecemasan yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan perburukan kondisi dan penundaan prosedur kateterisasi jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murotal Al-qur'an terhadap kecemasan pasien yang akan menjalani PCI. Metode yang digunakan dalam studi melalui pendekatan quasi eksperimental. Jumlah sampel sebanyak 30 responden, yaitu pasien ACS yang akan mendapatkan terapi PCI. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Kecemasan diukur menggunakan Visual Analogue Scale (1-10). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil didapatkan terdapat pengaruh pemberian terapi murotal Al-quran terhadap kecemasan (p<0.05). Adanya perbedaan yang signifikan pada skor kecemasan sebelum dan setelah diberikan intervensi. Kesimpulan, terapi murotal merupakan terapi yang mudah dilaksanakan serta secara signifikan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani PCI.
Manajemen Perawatan Pasien dengan Penurunan Curah Jantung ET Causa Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip 3 di Ruang ICCU Anggraini, Maulida; Chayati, Nur; Tyawarman, Ady
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6457

Abstract

Non ST segment elevation myocardial infarction merupakan sindrom koroner akut akibat iskemia miokard tanpa elevasi segmen ST pada elektrokardiogram. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen keperawatan pada pasien dengan Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip 3 di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), khususnya dalam penatalaksanaan risiko penurunan curah jantung serta peran edukasi pola hidup sehat dalam mendukung proses pemulihan dan mencegah kekambuhan. Metode penelitian dengan studi kasus seorang pasien laki-laki, 76 tahun, dengan klasifikasi Killip 3 dirawat di ICCU. Analisis data diambil dari asuhan keperawatan dan intervensi yang diberikan, yaitu pemantauan ketat tanda vital dan elektrokardiogram, terapi farmakologis sesuai pedoman acute coronary syndrome, serta edukasi pola hidup sehat dan dukungan keluarga. Setelah lima hari perawatan intensif, kondisi klinis pasien membaik, namun target luaran intervensi risiko penurunan curah jantung belum teratasi, kondisi ini dikarnakan klasifikasi NSTEMI Killip 3 yang dialami pasien. Klasifikasi Killip 3 yang dialami pasien memerlukan waktu rehabilitasi lebih panjang.