Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PCI Relaxation Vest: Rompi Terapi untuk Pasien Post PCI Soamangon, Rizky Rayhan Najib; Budi, Arif Wahyu Setyo; Loniza, Erika; Afifah, Nurul; Dewantoro, Fakhrul
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 23 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31358/techne.v23i1.399

Abstract

Penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian utama di dunia. Salah satu tindakan revaskularisasi bagi penderita penyakit jantung yang dapat menurunkan kasus tersebut adalah dengan tindakan percutaneous coronary intervention (PCI). Setelah menjalani tindakan, pasien post PCI harus diimobilisasi selama 11-12 jam. Kondisi pasien yang imobilisasi, posisi tubuh pasien harus terlentang di tempat tidur yang menyebabkan pasien mengalami nyeri punggung dan kecemasan. Tindakan intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat nyeri punggung dan kecemasan adalah dengan terapi pijat dan terapi hangat. Tindakan terapi pijat dan terapi hangat saat ini dilakukan secara manual oleh tenaga kesehatan sehingga dibutuhkan sebuah inovasi berupa PCI Relaxation Vest. PCI Relaxation Vest merupakan sebuah rompi yang dapat memberikan sensasi pijat dan sensasi hangat untuk mengurangi tingkat nyeri punggung dan kecemasan bagi pasien post PCI. Metode yang digunakan pada prototipe berupa komponen koin getar untuk menghasilkan frekuensi getaran yang berfungsi untuk memberikan relaksasi pada punggung. Selain itu, prototipe ini dilengkapi dengan penghangat yang didapat dari keluaran komponen heater yang diletakkan di beberapa titik bahu, tulang belakang, dan bagian belakang ginjal di bagian punggung yang berfungsi sebagai terapi untuk meredakan nyeri. Dari hasil uji fungsi didapat kelistrikan tegangan sebesar 5,3 VDC dan arus sebesar 4,97ADC. Frekuensi yang dicapai oleh koin getar sebesar 80 Hz dan suhu yang diatur dari heater berada pada rentang suhu 36°C-45°C. Rompi ini dapat digunakan sebagai terapi pada pasien post PCI dengan pengawasan perawat.
Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Pre Kateterisasi Jantung Budi, Arif Wahyu Setyo; Jumaiyah, Wati; Fajarini, Melati; Tyawarman, Ady
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i1.10311

Abstract

This study aims to determine the effect of music therapy on reducing anxiety in pre-cardiac catheterization patients. The method used is quantitative with a quasi-experimental design. The data collection technique uses an anxiety questionnaire, namely HARS (Hamilton Rating Scale). The data analysis technique uses paired sample t-test. The results of the study showed that there was an effect of music therapy on reducing anxiety in pre-cardiac catheterization patients (p<0.05), where this was indicated by a significant difference in anxiety scores before and after giving music therapy. In conclusion, there is an effect of providing music therapy on reducing anxiety in pre-cardiac catheterization patients. Keywords: Anxiety, Cardiac Catheterization, Music Therapy.
Pengaruh Open Suction pada Perbandingan Posisi Semi Fowler 30˚ dan 45˚ untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen di Ruang Intensive Care Unit (ICU): Studi Kasus Utami, Elisya Widiya Nur; Budi, Arif Wahyu Setyo; Nurfaizah, Nurfaizah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6420

Abstract

Stroke Hemoragik adalah kondisi terjadinya ruptur pembuluh darah yang diakibatkan oleh hipertensi atau adanya peningkatan tekanan darah pada intrakranial di otak. Kondisi tersebut menyebabkan pasien mengalami penurunan kesadaran dan diberikan alat bantu pernapasan berupa ventilator. Pasien yang terpasang ventilator biasanya mengalami hambatan dalam proses batuk alami, yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh alami terhadap bentuk resistensi infeksi saluran pernapasan. Tujuan dari studi kasus ini untuk melihat pengaruh tindakan intervensi berupa open suction pada kedua pasien dengan perbandingan pemberian posisi semi fowler 30 dan 45 derajat terhadap tingkat saturasi oksigen. Penelitian ini berupa studi kasus dengan metode deskriptif, yang mencakup wawancara untuk mendapatkan informasi serta dilakukan observasi klinis. Pemantauan dilakukan dengan mengukur tingkat saturasi oksigen pasien dengan oksimeter yang menyambung pada bedside monitor, guna menilai efektivitas intervensi yang diberikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tindakan suction dengan dukungan posisi semi fowler 30 derajat menyebabkan kestabilan tingkat saturasi oksigen, sedangkan dalam pemberian suction dengan dukungan posisi semi fowler 45 derajat dapat meningkatkan saturasi oksigen. Sehingga tindakan suction pada posisi semi fowler 45 derajat lebih efektif untuk meningkatkan saturasi oksigen.
Terapi Madu sebagai Upaya untuk Menjaga Kebersihan Mulut dan Kelembapan Bibir pada Pasien dengan Ventilator Mekanik Kinanti, Kinanti; Budi, Arif Wahyu Setyo; Nurfaizah, Nurfaizah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6423

Abstract

Penggunaan ventilator dalam perawatan pasien di bangsal Intensive Care Unit (ICU) dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk komplikasi pada kebersihan mulut. Salah satu cara untuk menjaga kebersihan mulut dan kelembapan bibir pada pasien ventilator adalah dengan pemberian madu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efek madu terhadap kebersihan oral pasien ventilator di ICU. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dengan pendekatan kuantitatif di RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo, pada tanggal 29 April hingga 1 Mei 2025. Subjek penelitian terdiri dari dua pasien ICU yang menggunakan ventilator lebih dari 48 jam dan memenuhi kriteria inklusi. Madu dioleskan pada mukosa oral pasien dua kali sehari selama empat hari berturut-turut. Pengukuran kebersihan oral menggunakan Beck Oral Assessment Scale (BOAS). Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan skor BOAS sebelum dan setelah pemberian madu. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kebersihan oral dan kelembapan bibir pada pasien setelah diberikan terapi tambahan berupa pemberian madu, yang tercermin dari penurunan skor BOAS. Kesimpulan dari penelitian ini, pemberian madu pada pasien ventilator dapat meningkatkan kebersihan mulut dan dapat dipertimbangkan sebagai alternatif intervensi dalam perawatan kebersihan mulut di ICU.
Pengaruh Pemberian Bidai terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Fraktur: Studi Kasus Rafiqi, Sandi Ihsan; Budi, Arif Wahyu Setyo; Romaningsih, Yuli Eko
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6449

Abstract

Fraktur adalah kerusakan atau patahnya tulang atau struktur tulang rawan, baik sebagian maupun seluruhnya, atau terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh suatu gaya yang melebihi elastisitas tulang. Pembidaian atau Splinting merupakan teknik yang digunakan untuk immobilisasi atau menstabilkan anggota tubuh yang patah. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pembidaian terhadap tingkat nyeri pada pasien fraktur di RSUD Tjitrowardojo Purworejo. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pemberian intervensi pembidaian kepada pasien yang mengalami fraktur dan dilakukan evaluasi 10 menit sebelum dan setelah dilakukan tindakan. Instrumen penelitian menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) untuk nyeri. Data diolah menggunakan Microsoft Excel dan aplikasi olah data komputer. Hasil penelitian pretest mencatat rata-rata skor nyeri sebesar 6.33 ± 2.3, sementara pada post-test nilai tersebut menurun menjadi 2.67 ± 1.15. Dengan demikian, intervensi pembidaian berkontribusi terhadap penurunan nyeri sebesar 3.66 ± 1.15 (mean ± SD), yang mengindikasikan efektivitas teknik ini dalam mengurangi ketidaknyamanan pasien pasca-fraktur. Kesimpulan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembidaian kepada pasien fraktur dapat menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh pasien.
Intervensi Keperawatan Semi Fowler dan Suction terhadap Perubahan Saturasi Oksigen pada Pasien Penurunan Kesadaran yang Mengalami Stroke Hemoragik: Studi Kasus Umairo, Nurul; Budi, Arif Wahyu Setyo; Nurfaizah, Nurfaizah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3428

Abstract

Stroke Hemoragik merupakan kondisi dimana terjadi pecahnya pembuluh darah yang diakibatkan meningkatnya tekanan intrakranial di otak. Kondisi stroke hemoragik dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak dilakukan tindakan secara tepat. Tujuan studi kasus ini untuk melihat perubahan saturasi oksigen dengan pemberian intervensi keperawatan berupa posisi semi fowler dan suction. Metode studi kasus ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menggali informasi riwayat kesehatan pasien dengan wawancara ke keluarga pasien. Kriteria sample pada studi kasus ini adalah laki - laki, terdiagnosa stroke hemoragik dan dirawat di ruang ICU. Pendekatan observasi dan di dokumentasi keperawatan secara komprehensif dengan menggunakan SDKI, SLKI dan SIKI. Hasil setelah pemberian posisi semi fowler dan pemberian tindakan suction menunjukkan adanya perubahan saturasi oksigen pada pasien. Rata rata saturasi oksigen sebelum diberikan intervensi sebesar 95%, dan setelah diberikan posisi semi fowler serta suction saturasi oksigen pada pasien rata rata meningkat menjadi 98%. Pemberian posisi semi fowler dan suction menunjukan adanya peningkatan SPO2 pada pasien stroke hemoragik.
Pemberian Posisi Semi Fowler terhadap Perubahan Saturasi Oksigen pada Pasien PPOK: Studi Kasus Islamayshaka, Muhammad Rasya; Budi, Arif Wahyu Setyo; Nurfaizah, Nurfaizah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3429

Abstract

PPOK merupakan salah satu penyakit pada sistem pernapasan yang perlu segera diatasi dengan secara benar. PPOK sering terjadi karena merokok dalam jangka waktu yang sangat lama. Tujuan dari studi kasus ini untuk melihat adanya pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap perubahan status saturasi oksigen pada pasien PPOK. Studi kasus ini menggunakan pendekatan metode deskriptif, observasi dan dokumentasi keperawatan pada pasien Tn. H yang dirawat di ruang ICU RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo. Kriteria sampel pada studi kasus ini adalah laki-laki yang terdiagnosa PPOK. Metode pengumpulan data pada studi kasus ini melakukan pengkajian, analisia data, penentuan diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil dari studi kasus ini setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan SDKI, SIKI, SLKI dan pendekatan penggunaan jurnal dalam pemberian intervensi. Hasil menunjukkan bahwa pasien Tn. H selama dirawat di Ruang ICU memiliki permasalahan tentang perubahan SpO2. Setelah dilakukan intervensi pemberian posisi semi fowler dan oksigen NRM 10 lpm menunjukkan adanya peningkatan jumlah kadar oksigen di dalam darah pasien.
Pengaruh Pemasangan Balut Bidai dan Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Fraktur Meliana, Brenda Putri; Budi, Arif Wahyu Setyo; Rahmawanto, Rahmawanto
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3430

Abstract

Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas struktur tulang atau tulang rawan baik secara total maupun sebagian. Fraktur sering terjadi karena adanya trauma yang menyebabkan tulang tidak mampu mempertahankan strukturnya. Tujuan dari studi kasus ini untuk melihat adanya pengaruh pemasangan bidai dan relaksasi nafas dalam terhadap perubahan skala nyeri pada pasien fraktur. Studi kasus ini menggunakan pendekatan metode deskriptif, observasi dan dokumentasi keperawatan pada pasien Tn S yang dirawat di ruang IGD RSUD Purworejo. Kriteria sampel pada studi kasus ini adalah laki-laki, terdiagnosa fraktur dengan menggunakan parameter Numeric Pain Rating Scale (NPRS). Hasil dari studi kasus ini setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan SDKI, SIKI, SLKI dan pendekatan penggunaan jurnal dalam pemberian intervensi. Hasil menunjukkan bahwa pasien TN S selama dirawat di Ruang IGD memiliki permasalahan tentang skala nyeri. Setelah dilakukan intervensi pemasangan bidai dan relaksasi nafas dalam menunjukkan adanya penurunan skala nyeri pada pasien.
Penerapan Posisi Head Up 30° dan Terapi Oksigenasi Non-Rebreathing Mask terhadap Perubahan Hemodinamik pada Pasien Subdural Hematoma Fadina, Jutsaniyah; Budi, Arif Wahyu Setyo; Rahmawanto, Rahmawanto
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3431

Abstract

Subdural hematoma merupakan perdarahan ekstraaksial yang umumnya terjadi setelah cedera otak traumatis (TBI). Trauma pada kepada dapat menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis yang akan berakibat fatal seperti kematian apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui pengaruh dari penerapan head up 30° dan terapi oksigenasi Non-Rebreathing Mask (NRM) terhadap perubahan hemodinamik pada pasien dengan subdural hematoma. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu pendekatan deskriptif, observasi dan dokumentasi yang dilakukan di ruang IGD RSUD Tjitrowardojo Purworejo pada pasien yang terdiagnosa subdural hematoma. Sample dalam studi kasus ini adalah pasien atas nama Ny. S yang diambil sesuai dengan karakteristik dari sample yang digunakan. Evaluasi dilakukan dengan memonitor terkait tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, nadi, suhu, respirasi rate, saturasi oksigen dan Glasgow Coma Score (GCS). Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa penerapan posisi head up 30° dan terapi oksigenasi NRM dapat memengaruhi adanya perubahan hemodinamik pada pasien dengan subdural hematoma.
Penerapan Posisi Head Up 300 pada Pasien Post Craniotomy Meningioma terhadap Penurunan Tekanan Intrakranial: Studi Kasus Pamungkas, Sultan Muhammad Wahyu; Budi, Arif Wahyu Setyo; Nurfaizah, Nurfaizah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3432

Abstract

Post Craniotomy merupakan sebuah tindakan pembedahan yang dilakukan pada pasien yang terdiagnosis adanya tumor otak (Meningioma). Kondisi tumor otak ini sangat berbahaya jika tidak segera dilakukan tindakan operasi yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran bahkan mengancam nyawa pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari implementasi pemberian posisi head up 30 derajat terhadap penurunan tekanan intrakanial pada pasien post craniotomy meningioma. Metode dalam studi kasus ini menggunakan pendekatan deskriptif, observasi dan dokumentasi yang dikelola pada ruang ICU RSUD Tjirowardojo Purworejo yang terdiagnosa post craniotomy meningioma. Sampel dalam studi kasus ini menggunakan responden Ny. S yang sesuai dengan karakteristik dari sampel yang digunakan. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa dengan memberikan posisi head up 30 derajat, pemantauan hemodinamik pasien, dan pemberian obat-obatan dapat menurunkan adanya tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakanial pada pasien.