Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Orang Tua Terhadap Pendidikan Dayah di Kabupaten Aceh Singkil Kaharuddin, Kaharuddin; Nyak Umar, Mukhsin; Masbur, Masbur
Abdurrauf Journal of Islamic Studies Vol. 2 No. 2 (2023): Abdurrauf Journal of Islamic Studies
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/arjis.v2i2.77

Abstract

Keberadaan dayah sebagai lembaga pendidikan, baik yang masih menganut sistem pendidikan tradisional maupun yang modern, memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Aceh dan Indonesia. Dari waktu ke waktu dayah semakin tumbuh dan berkembang baik kualiti maupun kuantitinya. Tidak sedikit dari masyarakat yang masih menaruh perhatian besar terhadap dayah sebagai pendidikan alternatif. Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan manusia dalam kehidupan. Keluarga berperan sebagai pusat pendidikan yang pertama. Perhatian dan motivasi orang tua sangat bermanfaat bagi berlangsungnya kegiatan belajar anak. Anak akan terdorong untuk lebih semangat dalam belajar. Disinilah pengaruh orang tua diperlukan dalam dunia belajar, khususnya dalam belajar ilmu agama. Salah satu lembaga keagamaan yang dapat memberikan pendidikan dan pengajaran ilmu agama Islam adalah dayah. Kehadiran dayah juga telah memberikan sumbangan nyata dalam pembentukan pribadi anak. Hal tersebut membuat sebagian besar para orang tua di masyarakat Aceh Singkil Khususnya Kecamatan Gunung Meriah memilih lembaga dayah sebagai lembaga pendidikan bagi anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui faktor apa saja yang mendorong orang tua di Gunung Meriah mempercayai anaknya ke dayah. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dengan penelitian lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: 1) Peran orang tua dalam pembentukan Akhlak yang mulia pada anak sangat memberi pengaruh besar, hal tersebut dapat dilihat dari kepercayaan orang tua terhadap eksistensi dayah dalam membentuk karakter yang mulia, menciptakan generasi yang religius, dan menjadikan pendidikan dayah sebagai pilihan terbaik untuk masa depan anak. 2) Faktor yang mendorong orang tua di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil memasukkan anaknya ke dayah adalah faktor agama, lingkungan, kualitas dan ekonomi. Akan tetapi, faktor agama merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap motivasi orang tua dalam memasukkan anaknya ke dayah
Eksistensi Substansial Qanun Lembaga Wali Nanggroe Dalam Sosiokultural Masyarakat Aceh Sani, Abdullah; Nyak Umar, Mukhsin
KIRANA : Social Science Journal Vol. 1 No. 2 (2024): KIRANA : Social Science Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/kirana.v1i2.156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi eksistensi substansial Lembaga Wali Nanggroe (LWN) yang terdapat di Provinsi Aceh. Keberadaan LWN di Aceh pada awalnya mendapatkan pro-kontra dari banyak pihak karena dinilai overlap fungsi dengan Majelis Adat Aceh (MAA). Dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh secara ekplisit disebutkan bahwa salah satu grand function LWN adalah pemersatu masyarakat. Awalnya lembaga ini diharapkan memiliki wewenang yang bersifat politis, bukan hanya sebagai instrumen unity in diversity, tetapi dapat menjadi lembaga yang dapat memberhentikan kepala daerah atau gubernur di Aceh. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan basis data norma hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keberadaan LWN sesuai dengan volkgeist masyarakat Aceh; (2) keberadaan LWN belum memberikan kemaslahatan signifikan bagi masyarakat. Disarankan agar LWN harus memfungsikan kembali lembaga tersebut sesuai harapan rakyat Aceh, tidak perlu khawatir berlebihan dengan political pressure dari Pemerintah Pusat atau pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan LWN eksis di Aceh.
Protection of Women and Children in the Perspective of Legal Pluralism: A Study in Aceh and West Nusa Tenggara Zainuddin, Muslim; Nyak Umar, Mukhsin; Sumardi, Dedy; Mansari, Mansari; Khalil, Zakki Fuad
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 8, No 3 (2024): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v8i3.22203

Abstract

The coexistence of Islamic law, customary law, and the national legal system within empirical societies remains an ongoing phenomenon. The consequences of such legal pluralism have implications for the protection of women and children. This study aims to examine the dynamics of legal relationships, the determination of diverse laws among the people of Aceh and West Nusa Tenggara, and the factors influencing the contestation of legal choices that impact legal favoritism towards women and children. This study employed a juridical empirical legal research method with a legal pluralism approach. Data were obtained by means of in-depth interview and document study. The interviews were conducted with customary leaders, religious leaders, and academics, whilst document analysis included journal articles, laws, and relevant books. The study took place in two locations: Aceh and West Nusa Tenggara Provinces. The findings of the study reveal that the dynamics of the relationship between customary law, religious law, and state law run concurrently in the context of the application of family law and criminal law. Some members of the community follow customary law and religious law, while others follow state law. The determination of law among the people of Aceh and Lombok is based on the legal consciousness of the community concerned. The choice of law in societal reality has an impact on favoritism towards women and children. The choice of state law tends to guarantee legal certainty and can provide legal protection for women and children. Conversely, the choice of religious law and customary law may sometimes be detrimental to women and children.