Claim Missing Document
Check
Articles

PREFERENSI MASYARAKAT DESA PINGGIRPAPAS KABUPATEN SUMENEP TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH Subaidillah Fansuri; Anita Intan Nura Diana
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.438 KB) | DOI: 10.24929/ft.v3i2.161

Abstract

Seiring bertambahnya penduduk akan memperparahkondisi lingkungan desa Pinggirpapas dikarenakan apabila jumlah penduduk semakin bertambah, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi sampah yang pada akhirnya sampah tidak dapat dianggap menjadi masalah yang ringan, dimana sampah mengakibatkan gangguan terhadap lingkungan manusia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang ada di Desa Pinggirpapas Kabupaten Sumenep.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 280 responden. Analisis data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan Chi-Square.Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan SPSS diperoleh rekapitulasi jawaban responden antara responden   yang   menjawab   Ya   dan   Tidak   secara berurutan  yaitu  46,53% dan  53,47%.  Responden  yang menjawab Tidak terhadap semua pertanyaan terkait preferensi   masyarakat  terhadap   pengelolaan  sampah lebih besar dibandingkan dengan responden yang menjawab Ya. Selisih antara responden yang menjawab Ya dan Tidak adalah sebesar 6,95%. Hasil analisis chi- square adalah terdapat hubungan yang signifikan antara masyarakat yang menjawab Ya dan Tidak, dengan kecenderungan masyarakat menjawab Tidak sebanyak 17 pertanyaan, sedangkan kecenderungan masyarakat menjawab  Ya  sebanyak  9  pertanyaan.  Tidak  terdapathubungan yang signifikan antara masyarakat yang menjawab Ya dan Tidak, dengan kecenderungan masyarakat menjawab Tidak 5 pertanyaan, sedangkan kecenderungan masyarakat menjawab Ya sebanyak 2 pertanyaan.Kata kunci   :    Preferensi, Sampah, Pinggirpapas
PROGRAM PERHITUNGAN PELAT LANTAI BETON PADA KONDISI ELASTIS DAN KAKU DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC Muslim Muslim; Dwi Deshariyanto; Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.534 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i1.203

Abstract

Pelat beton memiliki peranan penting dalam struktur bangunan gedung bertingkat, berkembangnya pertumbuhan pembangunan membutuhkan kinerja yang cepat dan akurat, untuk mempermudah dalam perhitungan pelat lantai beton  dan  menghemat waktu pekerjaan,  sehingga dibutuhkan program perhitungan pelat lantai beton. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk menambah aplikasi baru dalam dunia kesipilan dan  membuat program perhitungan pelat  lantai beton pada semua jenis tumpuan secara mandiri dengan hasil perhitungan yang lebih cepat dan akurat.Program ini dibuat dengan bahasa pemrograman visual basic v 6.0, konsep perhitungan program yang dibuat berdasarkan tatacara perhitungan struktur pelat beton bertulang   pada SNI 03-2847-2002, serta studi literatur. dari beberapa sumber lain.Program perhitungan pelat lantai beton ini diberi nama SQP (System Quickon Plate). Program SQP dilengkapi dengan fasilitas penanganan kesalahan dalam proses pemasukan data serta memiliki tampilan yang mudah untuk digunakan dan dipahami. Perhitungan dari program SQP sama dengan perhitungan manual yang mengacu pada SNI 03-2847-2002 dan buku BALOK DAN PELAT BETON BERTULANG,Ali Asroni 2010.
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA PINGGIRPAPAS KABUPATEN SUMENEP Dwi Desahariyanto; Subaidillah Fansuri; Anita Intan Nura Diana
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.759 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i1.208

Abstract

Seiring bergulirnya waktu, Kabupaten Sumenep semakin berkembang. Perkembangan ini juga diiringi dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktifitas mereka tentunya, dimana peningkatan aktifitas tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan volume sampah.Berdasarkan kondisi nyata di Desa Pinggirpapas, Kabupaten Sumenep dan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan menjadi dasar pada penelitian ini. Penelitian ini akan membahas tentang strategi pengelolaan sampah di Desa Pinggirpapas, Kabupaten Sumenep.Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah di Desa Pinggirpapas, kemudian akan dijadikan dasar dalam penentuan strategi yang paling tepat untuk diterapkan di Desa Pinggirpapas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal di Desa Pinggirpapas, akan tetapi hanya diambil sampel 280 orang dengan menggunakan teknik sistem random sampling dan tarah kesalahan atau taraf signifikansi sebesar 5%. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT.Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa nilai skor yang tertinggi pada variabel eksternal adalah pada variabel Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep sebesar 10,00, sedangkan nilai skor yang paling rendah pada variabel eksternal adalah Di wilayah/ Desa Pinggirpapas belum ada tempat penampungan sementara (TPS) sebesar (-) 4,71.Nilai skor yang tertinggi pada variabel internal adalah pada variabel Dukungan masyarakat sebagai salah satu dari stakeholder dalam pengelolaan sampah sebesar 5,36, sedangkan nilai skor yang terendah pada variabel Masyarakat Desa Pinggirpapas tidak mau memisahkan sampah menurut jenisnya sebesar (-) 3,49.Posisi manajemen pengelolaan sampah di Desa Pinggirpapas berada pada kuadran IV (negatif,negatif). Posisi manajemen pengelolaan sampah di Desa Pinggirpapas lemah dan menghadapi tantangan besar. Strategi yang dapat direkomendasikan adalah strategi bertahan, artinya kondisi manajemen berada pada pilihan delematis. Kesalahan dalam pengambilan keputusan akan membawa bencana yang besar. Oleh karenanya, manajemen pengelolaan sampah disarankan untuk bertahan, sambil terus membenahi diri agar lebih baik.
PERENCANAAN SISTEM PEMADAMKEBAKARAN AKTIF PADA GEDUNG BARU PASAR ANOM BARUKABUPATEN SUMENEP Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.575 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i2.306

Abstract

Minimnya kejadian kebakaran membuatpelayanan keselamatan pada bangunan gedung dikabupaten Sumenep juga minim.Pelayanankeselamatan yangdimaksud berupa sistem pemadamkebakaran.Kasus kebakaran di Sumenep yangpaling diingat adalah kebakaran Pasar Anom BaruSumenep yang terjadi dua kali menyebabkankerugian materi cukup besar.Perencanaan sistempemadam kebakaran aktif merupayan salah satuupaya yang dipandang lebih efektif dalammengantisipasi bahaya kebakaran pada gedung.
PELAKSANAAN PERATURANIZINMENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP TATARUANG DI KECAMATAN KOTA SUMENEP Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.566 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i2.307

Abstract

Perkembangan dan kemajuan teknologi yangmembawa negara Indonesia pada tahappembangunan yang luar biasa, mengharuskantersedianya sarana yang mampu meminimalisirpermasalahan terkait penataan ruang. IzinMendirikan Bangunan (IMB) merupakan alternatifyang diharapkan mampu menjawab setiappermasalahan terkait tata ruang. Permasalahanserupa terkait IMBdan Tata Ruang yang dihadapioleh Kecamatan Kota Sumenep mengharuskansegera mendapatkan solusi yang tepat dankomprehensif. Korelasi yang erat antara IMB danTata Ruang di Kecamatan Kota Sumenep kemudianmemunculkan rumusan masalah sebagai berikut,bagaimana pelaksanaan peraturan Izin MendirikanBangunan (IMB) dan implikasinya terhadap tataruang di Kecamatan Kota Sumenep.Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatKecamatan Kota Sumenep belum tertata danterbentuk secara baik terhadap kesadaranmelaksanakan dan memiliki IMB. Hal itudisebabkan karena masyarakat merasa bahwapelaksanaan IMB sangat rumit dan memakan waktuyang lama. Permasalahan biasanya berhubungandengan lemahnya pelaksanaan peraturan izinmendirikan bangunan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui penerapan proses pelaksanaanperaturan izin mendirikan bangunan di kecamatanKota Sumenep dan mengidentifikasi faktor-faktorpenerapan pelaksanaan peraturan izin mendirikanbangunan dan implikasinya terhadap tata ruang dikecamatan KotaSumenep.Metode penelitian yang dilakukan berupametode studi kasus dan survey denganmenggunakan kuisioner terhadap pihak-pihakyang terkait dan data hasil kuisioner ini akandianalisa dengan menggunakan metode statistikberupa analisa validitas reliabilitas, analisis faktor.Faktor yang perlu di evaluasi untukmenciptakan tata ruang yang baik di KecamatanKota Sumenep ialah faktor dengan persentaseterkecil yakni faktor proses penerbitan IzinMendirikan Bangunan, faktor tersebut sangatlahpenting karena hanya 29% responden yang proses penerbitan izinnya sesuai dengan aturan yaituproses izin dilakukan dan diterbitkan sebelumbangunan tersebut dibangun.Hambatan-hambatan dalam pelaksanaanperaturan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) danimplikasinya terhadap tata ruang di KecamatanKota Sumenep adalah kurangnya sosialisasimengenai proses penerbitan Izin MendirikanBangunan (IMB) dari SKPD (Satuan KerjaPerangkat Daerah) yang berwenang menyebabkanpengetahuan masyarakat yang minim tentang prosespenerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK Dwi Deshariyanto; Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.901 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i1.339

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam khususnya batu kapur atau yang disebut dengan batu karang yang sudah diproduksi di wilayah Kabupaten Sumenep menjadi sirtu (pasir batu) sehingga bahan tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan dasar pembuatan paving block. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan paving block di Kabupaten Sumenep dengan harga murah dan memenuhi kuat tekan yang diisyaratkan melalui penelitian mencari pengaruh komposisi campuran terhadap kuat tekan paving block. Campuran sirtu dalam penelitian ini nantinya dicampur dengan pasir hitam dengan prosentase campuran aggregat sebesar 30% pasir hitam dan 70% pasir serbuk batu pecah (sirtu). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran paving block terhadap kuat tekan dan penyerapan paving block serta mengetahui komposisi campuran paving block yang mempunyai kuat tekan maksimum.Penelitian ini merupakan penelitian percobaan yang akan dilakukan di laboratorium, rancangan penelitian untuk mencari komposisi antara jumlah kadar semen dengan pasir, rancangan penelitian ini dilakukan terhadap 5 perlakukan. Analisis data penelitian menggunakan analisis frekuensi dan analisis regresi linier.Komposisi campuran paving block berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan dan penyerapan air paving block. Kuat tekan mempunyai hubungan negatif dengan komposisi campuran paving block, maka semakin meningkat komposisi campuran kuat tekan akan semakin menurun. Penyerapan air mempunyai hubungan positif dengan komposisi campuran paving block, maka semakin meningkat komposisi campuran penyerapan air akan semakin meningkat. Komposisi campuran paving block yang mempunyai kuat tekan maksimum berada pada komposisi campuran 1Pc : 2Ps dengan kuat tekan paving block sebesar 252,63 Kg/cm2.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KETESEDIAAN ALAT BERAT TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK JALAN DI KABUPATEN SUMENEP Subaidillah Fansuri; Yoesy Lolyta
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.824 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i1.342

Abstract

Perkembangan pembangunan jalan dan perkembangan penduduk masyarakat Kabupaten Sumenep yang sangat cepat, menuntut adanya kebutuhan prasarana kota yang semakin kompleks salah satunya adalah pembangunan jalan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemerintah Kabupaten Sumenep terus memacu pembangunan di berbagai sektor. Diantaranya adalah sektor pembangunan jalan. Banyaknya proyek jalan di Kabupaten Sumenep tentunya dapat meningkatkan kebutuhan alat berat. Alokasi, penjadwalan dan pemilihan peralatan untuk setiap jenis pekerjaan sangat penting agar kemampuan operasinya bisa optimal dan saling menunjang. Mengingat harga alat berat sangat mahal dan kontribusinya sangat dominan, maka sangat diperlukan tindakan efisiensi mendayagunakan sumber daya alat tersebut. 
PERBANDINGAN PERENCANAAN JEMBATAN STRUKTUR BETON DAN JEMBATAN STRUKTUR BAJA DITINJAU DARI SEGI BIAYA Diah Ayu Restuti Wulandari; Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.078 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i2.400

Abstract

Jembatan merupakan suatu sarana transportasi yang menghubungkan dua sisi tempat yang terhalang keadaan alam atau keadaan transportasi dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Perencanaan jembatan di Desa Babbalan Kecamatan Batuan merupakan salah satu contoh, dimana fungsi jembatan yang akan dibangun adalah sarana transportasi utama untuk menuju ke RS. Baghraf Medika yang akan dibangun di lokasi perencanan jembatan tersebut. Sesuai kebutuhan dari pemilik RS. Baghraf Medika, maka ditentukan lebar dan panjang jembatan yaitu dengan luas 144 meter2. Dengan terbatas waktu penyusunan penelitian ini, maka pada penelitian ini dikhususkan pada perencanaan struktur atas jembatan. Berdasarkan dari hasil penelitian dan hasil pembahasan tentang perbangdingan perencanaan struktur atas jembatan gelagar balok T dan jembatan baja komposit, menunjukkan bahwa pada struktur atas jembatan gelagar balok T mempunyai lendutan maksimal yang terjadi 0,0142 kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 kNm. Sedangkan pada struktur atas jembatan baja komposit mempunyai lendutan maksimal 0,0440 kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 kNm. Serta untuk anggaran biaya struktur atas jembatan gelagar balok T untuk bentang 12 m yaitu sebesar Rp. 657.238.300,00. Sedangkan untuk anggaran biaya struktur atas jembatan baja komposit untuk bentang 12 m yaitu sebesar Rp. 755.856.700,00. Sehinggan selisih perbedaan biaya antara perencanaan struktur atas jembatan gelagar balok T dan struktur atas jembatan baja komposit yaitu sebesar Rp. 98.618.400,00. Maka ditinjau dari segi biaya untuk struktur atas jembatan dengan bentang 12 m lebih efisien struktur atas jembatan gelagar balok T dari pada struktur atas jembatan baja komposit.
IbM PENANGGULANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA BANMALENG DAN DESA JATE KEPULAUAN GILI RAJA Dwi Deshariyanto; Subaidillah Fansuri; Enza Resdiana
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.427 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i2.401

Abstract

Permasalahan yang ada di Desa Banmaleng dan Desa Jate ini adalah sistem pendistribusian air bersih. Jika musim kemarau semua sumber mata air di Kepulauan Gili Raja mengalami kekeringan, sehingga suplai air bersih kerumah-rumah warga menjadi terhambat. Krisis air ini akan melumpuhkan semua aktivitas warga misalnya aktivitas pertanian, buah-buahan dan sayuran akan mengering (Hartono, 2008). Mitra IbM adalah masyarakat Dusun Sokaramme dan Dusun Beddhi Lanjang. Tujuan dari pelaksanaan program IbM adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat dan menciptakan sistem distribusi air bersih tanpa harus ketergantungan kepada pihak pemerintah, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola manajemen distribusi air bersih serta dapat mengurangi terjadinya krisis air bersih pada musim kemarau dengan harapan nantinya dapat berdampak pada peningkatkan perekonomian masyarakat. Pengetahuan masyarakat tentang sistem distribusi air bersih mengalami peningkatan sebesar 46 % untuk desa Banmaleng dan 52 % untuk desa Jate. Jumlah penduduk sasaran untuk desa Jate 179 jiwa dan desa Banmaleng 92 jiwa, kecepatan aliran telah memenuhi kecepatan aliran minimum sebesar 0,3-0,6 m/s dan biaya yang harus dikeluarkan masyarakat desa Jate sebesar Rp. 9.600,- bulan/jiwa, desa Banmaleng sebesar Rp. 16.500,- bulan/jiwa. Pembangunan sistem distribusi air bersih dilakukan dengan swadaya masyarakat dan mengelolaannya dilakukan secara mandiri baik di desa Jate maupun desa Banmaleng dan masyarakat telah mempunyai sistem distribusi air bersih dan mampu mengelola distribusi air bersih secara mandiri.
DESAIN BALOK DAN KOLOM MENGGUNAKAN MANUAL DAN PROGRAM DI TINJAU DARI SEGI KEKUATAN DAN BIAYA Dwi Deshariyanto; Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.402 KB) | DOI: 10.24929/ft.v6i1.419

Abstract

Tahap pembangunan gedung kantor dinas kesehatan kabupaten SUMENEP dari segi structural ini mengacu pada perbandingan perhitungan manual dan program di tinjau dari segi kekuatan dan biaya. arsitektural yang didapat serta dipadukan dengan standar dan peraturan persyaratan struktur bangunan yang berlaku. Desain balok dan kolom ini diharapkan dapat memberi gambaran awal perencanaan yang aman dan nyaman tanpa mengesampingkan aspekarsitektural yang diinginkan dengan berpedoman pada peraturan dan tata cara perencanaan struktur balok dan kolom, agar nantinya dapat dipertanggung jawabkan dengan baik secara teknis dan ilmiah. Perbandinga besaran biaya desain pada balok dan kolom yang hitung menggunakan metode manual berdasarkan perhitungan biaya detail menggacu pada Analisa Harga satuan Pekerjaan Kabupaten Sumenep zona C: Kecamatan Kota adalah Rp. 11.666.372 (Terbilang :Sebelas juta enam ratus enam puluh enan ribu tiga ratus tuju puluh dua rupia). pada perhitungan manual, 8.553.173 (Terbilang : Delapan juta lima ratus lima puluh tiga ribu seratus tujuh puluh tiga rupiah). pada perhitungan program STAAD PRO dan 9.058.029 (Terbilang :Sembilan juta lima puluh delapan ribu dua puluh Sembilan rupiah). pada perhitungan program SAP 2000.