Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Proton Pump Inhibitor Dalam Mencegah Terjadinya Perdarahan Saluran Cerna Pada Pasien Yang Mengonsumsi Antiplatelet Lie, Jason Gunawan; Hansen, Hansen; Fachriyah, Alfi Sri; Salsabila, Talitha Zahwa Atha; Emelda, Risti
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perdarahan saluran cerna terbagi atas dua kategori yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas dan bagian bawah yang dipisahkan oleh ligamentum treitz. Mengonsumsi Dual Antiplatelet Therapy seperti kombinasi Aspirin dan Adenosine Diphosphate Receptor Antagonist memiliki risiko lebih tinggi terjadinya perdarahan saluran cerna. Pemberian Proton Pump Inhibitor bersamaan dengan antiplatelet dapat mencegah terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna pada pasien yang mengonsumsi antiplatelet. Proton Pump Inhibitor yang terdiri dari Omeprazole, Esomeprazole, Lansoprazole, Dexlansoprazole, Pantoprazole, dan Rabeprazole bekerja dengan cara menurunkan sekresi asam pada gaster yang diketahui dapat menyebabkan gangguan agregasi platelet dan mengakibatkan penurunan kemampuan koagulasi darah. Tinjauan pustaka terkait ditelusuri menggunakan Pubmed, Google scholar, Medline, Ebsco, Hindawi, Science direct dan Cochrane yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir. Setelah didapatkan literatur yang sesuai maka dilakukan penulisan naskah.Obat antisekretori khususnya Proton Pump Inhibitor dapat mengurangi komplikasi saluran cerna akibat antiplatelet dengan menghambat sekresi asam lambung secara kuat dengan cara menghambat langsung pompa proton yang dapat mencegah komplikasi saluran cerna yang diinduksi antiplatelet. Studi lain menyatakan bahwa pemberian terapi antiplatelet dan penggunaan Proton Pump Inhibitor secara bersamaan dapat penurunan risiko perdarahan saluran cerna bagian atas.Penyebab terjadinya perdarahan saluran cerna adalah konsumsi antiplatelet. Salah satu cara untuk menurunkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna adalah dengan mengonsumsi Proton Pump Inhibitor. Proton Pump Inhibitor telah terbukti secara literatur dalam mengurangi risiko terjadinya perdarahan saluran cerna pada pasien yang mengonsumsi antiplatelet.
Laporan Kegiatan Kunjungan Kasus Hipertensi Grade II Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Tidak Terkontrol Pada Ny. R Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Gembong Lie, Jason Gunawan; Salsabila, Talitha Zahwa Atha; Simatupang, Lestari; Zulkarnain, Mitha Rizkya; Surjadi, Tom
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. WHO memperkirakan terdapat 1,28 miliar penderita hipertensi secara global pada tahun 2019 dan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1% pada tahun 2018. Hipertensi selalu menempati urutan pertama di Puskesmas Gembong. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan distribusi glukosa pada sel berjalan tidak optimal sehingga terjadi akumulasi glukosa dalam darah dan terjadi diabetes melitus. Ny. R berusia 64 tahun mengalami keluhan sakit kepala sejak 3 minggu sebelum berobat ke puskesmas, serta kesemutan dan baal pada tangan dan kaki sejak 2 minggu sebelum berobat ke puskesmas. Ny. R memiliki riwayat hipertensi dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol sejak tahun 2020. Melalui pendekatan kedokteran keluarga untuk mendapatkan diagnosis holistik menggunakan Mandala of Health, diberikan penatalaksanaan komprehensif untuk menurunkan tekanan darah dan kadar glukosa darah Ny. R. Setelah intervensi, tekanan darah Ny. R menurun dari 165/90 menjadi 129/77 mmHg dan kadar glukosa darah sewaktu menurun dari 305 menjadi 142 mg/dL. Ny. R dan keluarga telah memahami pentingnya mengonsumsi obat secara teratur, mengubah pola makan, melakukan aktivitas fisik dan kontrol secara rutin untuk mengontrol tekanan darah dan kadar glukosa darah. Diharapkan Ny. R tetap mengikuti saran yang diberikan untuk mencegah perburukan komplikasi di kemudian hari.
Laporan Kegiatan Diagnosis Komunitas Dalam Upaya Penurunan Insiden Demam Berdarah Dengue Dengan Intervensi Penyuluhan Demam Berdarah Dengue Salsabila, Talitha Zahwa Atha; Lie, Jason Gunawan; Zulkarnain, Mitha Rizkya; Simatupang, Lestari; Surdjadi, Tom
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ke manusia. WHO melaporkan sekitar 5,2 juta kasus DBD pada tahun 2019. Pada tahun 2022, terdapat 116.127 kasus DBD di Indonesia dan 4.349 kasus DBD di Provinsi Banten. Di Puskesmas Gembong, kasus DBD meningkat dalam 3 bulan terakhir. Hasil mini-survey menunjukkan adanya permasalahan faktor lingkungan di masyarakat. Akar permasalahan adalah kurangnya pengetahuan tentang DBD dan pencegahan 3M plus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Tobat tentang DBD dan pencegahan 3M Plus. Kegiatan tersebut dilakukan dengan pendekatan diagnosa komunitas. Identifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan paradigma Blum. Prioritas permasalahan ditentukan dengan teknik non-scoring Delphi. Akar permasalahan ditentukan dengan metode tulang ikan. Intervensi berupa promosi kesehatan mengenai DBD dan pencegahan 3M Plus. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pendekatan sistem. Hasil intervensi menunjukkan 30 peserta (100%) mengalami peningkatan nilai pre-test ke post-test dan 28 (93,3%) peserta memperoleh nilai post-test ? 80. Kegiatan diagnosa komunitas ini menghasilkan peningkatan pengetahuan pada masyarakat Desa Tobat mengenai DBD dan pencegahan 3M Plus. Diharapkan kasus baru DBD di wilayah kerja Puskesmas Gembong dapat menurun.
PENYULUHAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK PADA ORANG TUA SISWA BUNDA MULIA SCHOOL JAKARTA UTARA Dewanto, Naomi Esthernita; Lie, Jason Gunawan; Joachim, Yandi
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v3i1.25069

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal merupakan suatu hal yang sangat didambakan seluruh keluarga. Tumbuh kembang dan pendidikan seorang anak tidak terlepas dari pengetahuan orang tua terutama ibu. Pengetahuan tidak hanya secara formal tetapi juga bisa di dapat dari seminar atau penyuluhan. Kami ingin mengetahui dampak penyuluhan pada pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Kami mengadakan penyuluhan pertumbuhan dan perkembangan kepada orang tua murid Sekolah Budi Mulia, setelah diadakan pemeriksaan pada murid-murid tersebut. Materi diberikan oleh timdokterspesialis anak FK Untar. Penyuluhan dilakukan secara daring diikuti oleh semua orang tua murid yang hadir dan ditemani oleh guru-guru BMS. Sebelum penyuluhan, semua peserta diminta untuk mengisi G-form pre-test dan setelah penyuluhan diminta untuk mengisi G-form post-test, dilakukan studi analitik cross-sectional dengan pair T-test. Dari 30 peserta yang mengikuti penyuluhan, 16 orang mengisi pre/post-test didapatkan rata-rata nilai pre-test 61,88 (SD 15,152) dengan median 60/100 dan range nilai 40-90. Sementara dari hasil post-test didapatkan rata-rata nilai 72,73 (SD 14,648) dengan median 73/100 dan range 40-90 dengan hasil pair T-test p = 0,013. Terdapat perbedaan bermakna pada pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, sebelum dan sesudah penyuluhan.
Deciphering The Immune Landscape: A Comprehensive Review Of Human Immune Responses To Malaria Lie, Jason Gunawan; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.25300

Abstract

This comprehensive review examines the complex human immune response to malaria, a significant global health challenge caused by Plasmodium parasites. The innate and adaptive immune systems play pivotal roles in defending against malaria, with mechanisms involving various immune cells like dendritic cells, natural killer cells, eosinophils, basophils, T cells, and B cells. These cells operate in a dynamic interaction, recognizing and responding to the parasite at different stages of its life cycle. Our review methodologically analyzed recent studies and literature on the immune response to malaria, focusing on the roles of different immune cells and the production of cytokines and antibodies. We also explored the epidemiology of malaria, with particular attention to regions like Indonesia, where climate, geography, and socio-economic factors influence transmission dynamics. The findings highlight the innate immune system's crucial role in early pathogen detection and response, particularly through PAMPs recognition by PRRs such as TLRs and scavenger receptors. Additionally, the adaptive immune response's complexity, including anti-sporozoite antibodies and T cell immunity, is emphasized, particularly in recognizing parasite-exported antigens and developing memory responses for long-term immunity. The immune response's intricacy, coupled with the challenges in vaccine and therapy development due to the parasite's complex life cycle and varying epidemiological patterns, underscores the need for continued research and innovation in malaria immunology and public health strategies. This review contributes to a deeper understanding of the immune mechanisms against malaria and the ongoing efforts to control and eradicate this pervasive disease.