This Author published in this journals
All Journal Agroprimatech JME
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA POLITEKNIK ADIGUNA MARITIM INDONESIA MEDAN Ginting, Suratni
Agroprimatech Vol. 6 No. 1 (2022): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v5i2.2633

Abstract

Menurut Pasal 111 UU ketenagakerjaan ,peraturan perusahaan memuat :1)Hak dan kewajiban pengusaha,2) Hak dan kewajiban pekerja,3)Syarat kerja 4)Tata tertib perusahaan, 5)jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan adalah instansi Lembaga Pendidikan yang berkiprah dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan dalam membangun kejayaan sumber daya manusia pelayaran Internasional dan Nasional, untuk mencapai Visi dan Misi Lembaga pendidikan tersebut sangat dibutuhkan kinerja pegawai yang berkompetensi profesional yang berpengetahuan ,berpengalaman, berkemampuan ,memiliki sikap dan minat. Tak kalah penting salah satu hal yang dapat meningkatkan Kinerja Pegawai adalah Gaya Kepemimpinan .Hasil analisis statistik dengan menggunakaan SPSS diperoleh hasil yaitu : 1.Variabel Kompetensi Profesional ( X1 ) diperoleh t hitung sebesar 2,734 dengan probabilitas sebesar 0.007 yang nilainya di bawah 0,05. Dengan demikian H1 diterima ,yang artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dan secara parsial Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 34,2 %. 2. Variabel Gaya Kepemimpinan ( X 2 ) diperoleh t hitung sebesar 6,275 dengan probabilitas 0,000 yang nilainya dibawah 0,05 .Dengan demikian H2 diterima ,yang artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dan secara parsial Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 61,7%.Besarnya koefisien determinasi ( R²) sebesar 0,837 atau 83,7%. Dapat diartikan bahwa 83,7 % variabel tidak bebas yaitu variabel Kinerja Pegawai pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu variabel Kompetensi Profesional dan Gaya Kepemimpinan, sedangkan sisanya 16,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.
KESELAMATAN NELAYAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA PENANGKAPAN IKAN DI DAERAH PESISIR DESA PULAU KAMPAI KABUPATEN LANGKAT Ginting , Dafid; Lilis, Lilis; Dirhamsyah, Dirhamsyah; Ginting, Suratni; Yusnidah, Yusnidah; Sahid, Muhammad; Rispianti, Dina; Marwiyah, Masringgit; Sari, Nurmalia; Vianus, Yepta
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 7 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54196/jme.v7i1.167

Abstract

Pelabuhan Pangkalan Susu merupakan pelabuhan yang terletak di Kecamatan Pangkalan Susu dengan status sebagai pelabuhan khusus kelas IV dalam wilayah kerja Pelindo I. Dengan status pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri tentunya merupakan sebuah peluang untuk menunjang pembangunan daerah melalui sektor perdagangan laut. Potensi tersebut disadari oleh stakeholder yang terkait melalui wacana untuk pengembangan fungsi Pelabuhan Pangkalan Susu sehingga kedepannya dapat dimanfaatkan dari terminal khusus menjadi terminal umum. Pengembangan pelabuhan ini diharapkan akan memberikan dampak antara lain seperti ; a.meningkatkan kegiatan perekonomian daerah ; b.meningkatkan peluang berusaha; c.menciptakan lapangan kerja baru; d.meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi dan interview yang dilakukan tim pengusul Politeknik Adiguna maritim Indonesia (POLTEK AMI) Medan terhadap masyarakat di daerah pesisir Pulau Kampai, yang teletak di pesisir pantai timur Sumatera Utara diketahui bahwa kemampuan dalam berlayar yang dimiliki oleh nelayan ataupun nakhoda kapal-kapal penyeberangan antar pulau diperoleh secara turun – temurun dari orang tuanya, karena pekerjaan menetap ayahnya sebagai nelayan dan juga sebagai pengangkut penumpang penyeberangan dari pulau ke pulau sebagai transfortasi laut yang selalu melibatkan anaknya untuk berlayar baik mencari ikan maupun mengantar penumpang dari pulau ke pulau. Sehingga perlu di adakan sosialisasi mengenai alat- alat keselamatan , agar nelayan penangkap ikan dapat terus dan berkelanjutan dalm usahanya menangkap ikan.
PENGURUSAN IZIN BONGKAR DAN MUAT KAPAL ASING DI LUAR KAWASAN PABEAN PADA KANTOR BEA DAN CUKAI OLEH PT.BAHARI EKA NUSANTARA CABANG BELAWAN Ginting, Suratni; Setiawan, Budi
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 7 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54196/jme.v7i1.176

Abstract

Untuk mengetahui proses pengurusan izin bongkar dan muat kapal asing di luar kawasan pabean pada kantor bea dan cukai , pelaksanaan bongkar dan muat di luar kawasan pabean harus memiliki izin kepada pihak bersangkutan. Dikarenakan pelaksanaan bongkar dan muat kapal asing diluar kawasan pabean yang tanpa izin dari pihak yang bersangkutan merupakan suatu tindak pidana yang dimana diatur dalam Pasal 102 huruf (b) Undang-Undang No.17 Tahun 2006 tentang kepabeanan. Dikarenakan adanya kongesti pada pelabuhan maka kapal disandarkan diluar kawasan pabean dengan syarat-syarat tertentu. Namun terdapat beberapa kendala pada saat perizinan bongkar dan muat diluar kawasan pabean yaitu berupa keterlambatan pembongkaran yang menyebabkan kerugian pada pihak-pihak yang terkait dalam pembongkaran. Perlunya koordinasi dan ketelitian dalam pengurusan izin bongkar dan muat diluar kawasan pabean. Peran PT. Bahari Eka Nusantara Cabang Belawan untuk perizinan bongkar dan muat luar kawasan pabean ini sangatlah penting karena melalui PT. Bahari Eka Nusantara Cabang Belawan ini sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kapal yang akan sandar di luar kawasan pabean yang diageni nya. Perizinan bongkar dan muat kapal diluar kawasan sangatlah penting bagi pihak yang ikut dalam kegiatan bongkar dan muat agar tidak terjadinya tindak pidana yang ditujukan kepada penanggungjawab pihak bongkar dan muat kapal .Hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kendala yang diisebabkan oleh kurangnya pemahaman dalam prosedur penginputan izin mengggunakan system SIBELA. Keterlambatan pemilik barang mengirim dokumen syarat bongkar muat di luar kawasan pabean, keterlambatan pengajuan izin bongkar dan muat di luar kawasan pabean yang menjadi hambatan keterlambatan peng approve izin bongkar dan muat kapal asing di luar kawasan pabean.