Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA POLITEKNIK ADIGUNA MARITIM INDONESIA MEDAN Ginting, Suratni
Agroprimatech Vol. 6 No. 1 (2022): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v5i2.2633

Abstract

Menurut Pasal 111 UU ketenagakerjaan ,peraturan perusahaan memuat :1)Hak dan kewajiban pengusaha,2) Hak dan kewajiban pekerja,3)Syarat kerja 4)Tata tertib perusahaan, 5)jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan adalah instansi Lembaga Pendidikan yang berkiprah dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan dalam membangun kejayaan sumber daya manusia pelayaran Internasional dan Nasional, untuk mencapai Visi dan Misi Lembaga pendidikan tersebut sangat dibutuhkan kinerja pegawai yang berkompetensi profesional yang berpengetahuan ,berpengalaman, berkemampuan ,memiliki sikap dan minat. Tak kalah penting salah satu hal yang dapat meningkatkan Kinerja Pegawai adalah Gaya Kepemimpinan .Hasil analisis statistik dengan menggunakaan SPSS diperoleh hasil yaitu : 1.Variabel Kompetensi Profesional ( X1 ) diperoleh t hitung sebesar 2,734 dengan probabilitas sebesar 0.007 yang nilainya di bawah 0,05. Dengan demikian H1 diterima ,yang artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dan secara parsial Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 34,2 %. 2. Variabel Gaya Kepemimpinan ( X 2 ) diperoleh t hitung sebesar 6,275 dengan probabilitas 0,000 yang nilainya dibawah 0,05 .Dengan demikian H2 diterima ,yang artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dan secara parsial Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 61,7%.Besarnya koefisien determinasi ( R²) sebesar 0,837 atau 83,7%. Dapat diartikan bahwa 83,7 % variabel tidak bebas yaitu variabel Kinerja Pegawai pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu variabel Kompetensi Profesional dan Gaya Kepemimpinan, sedangkan sisanya 16,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.
KESELAMATAN NELAYAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA PENANGKAPAN IKAN DI DAERAH PESISIR DESA PULAU KAMPAI KABUPATEN LANGKAT Ginting , Dafid; Lilis, Lilis; Dirhamsyah, Dirhamsyah; Ginting, Suratni; Yusnidah, Yusnidah; Sahid, Muhammad; Rispianti, Dina; Marwiyah, Masringgit; Sari, Nurmalia; Vianus, Yepta
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 7 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54196/jme.v7i1.167

Abstract

Pelabuhan Pangkalan Susu merupakan pelabuhan yang terletak di Kecamatan Pangkalan Susu dengan status sebagai pelabuhan khusus kelas IV dalam wilayah kerja Pelindo I. Dengan status pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri tentunya merupakan sebuah peluang untuk menunjang pembangunan daerah melalui sektor perdagangan laut. Potensi tersebut disadari oleh stakeholder yang terkait melalui wacana untuk pengembangan fungsi Pelabuhan Pangkalan Susu sehingga kedepannya dapat dimanfaatkan dari terminal khusus menjadi terminal umum. Pengembangan pelabuhan ini diharapkan akan memberikan dampak antara lain seperti ; a.meningkatkan kegiatan perekonomian daerah ; b.meningkatkan peluang berusaha; c.menciptakan lapangan kerja baru; d.meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi dan interview yang dilakukan tim pengusul Politeknik Adiguna maritim Indonesia (POLTEK AMI) Medan terhadap masyarakat di daerah pesisir Pulau Kampai, yang teletak di pesisir pantai timur Sumatera Utara diketahui bahwa kemampuan dalam berlayar yang dimiliki oleh nelayan ataupun nakhoda kapal-kapal penyeberangan antar pulau diperoleh secara turun – temurun dari orang tuanya, karena pekerjaan menetap ayahnya sebagai nelayan dan juga sebagai pengangkut penumpang penyeberangan dari pulau ke pulau sebagai transfortasi laut yang selalu melibatkan anaknya untuk berlayar baik mencari ikan maupun mengantar penumpang dari pulau ke pulau. Sehingga perlu di adakan sosialisasi mengenai alat- alat keselamatan , agar nelayan penangkap ikan dapat terus dan berkelanjutan dalm usahanya menangkap ikan.
PENGURUSAN IZIN BONGKAR DAN MUAT KAPAL ASING DI LUAR KAWASAN PABEAN PADA KANTOR BEA DAN CUKAI OLEH PT.BAHARI EKA NUSANTARA CABANG BELAWAN Ginting, Suratni; Setiawan, Budi
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 7 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54196/jme.v7i1.176

Abstract

Untuk mengetahui proses pengurusan izin bongkar dan muat kapal asing di luar kawasan pabean pada kantor bea dan cukai , pelaksanaan bongkar dan muat di luar kawasan pabean harus memiliki izin kepada pihak bersangkutan. Dikarenakan pelaksanaan bongkar dan muat kapal asing diluar kawasan pabean yang tanpa izin dari pihak yang bersangkutan merupakan suatu tindak pidana yang dimana diatur dalam Pasal 102 huruf (b) Undang-Undang No.17 Tahun 2006 tentang kepabeanan. Dikarenakan adanya kongesti pada pelabuhan maka kapal disandarkan diluar kawasan pabean dengan syarat-syarat tertentu. Namun terdapat beberapa kendala pada saat perizinan bongkar dan muat diluar kawasan pabean yaitu berupa keterlambatan pembongkaran yang menyebabkan kerugian pada pihak-pihak yang terkait dalam pembongkaran. Perlunya koordinasi dan ketelitian dalam pengurusan izin bongkar dan muat diluar kawasan pabean. Peran PT. Bahari Eka Nusantara Cabang Belawan untuk perizinan bongkar dan muat luar kawasan pabean ini sangatlah penting karena melalui PT. Bahari Eka Nusantara Cabang Belawan ini sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kapal yang akan sandar di luar kawasan pabean yang diageni nya. Perizinan bongkar dan muat kapal diluar kawasan sangatlah penting bagi pihak yang ikut dalam kegiatan bongkar dan muat agar tidak terjadinya tindak pidana yang ditujukan kepada penanggungjawab pihak bongkar dan muat kapal .Hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kendala yang diisebabkan oleh kurangnya pemahaman dalam prosedur penginputan izin mengggunakan system SIBELA. Keterlambatan pemilik barang mengirim dokumen syarat bongkar muat di luar kawasan pabean, keterlambatan pengajuan izin bongkar dan muat di luar kawasan pabean yang menjadi hambatan keterlambatan peng approve izin bongkar dan muat kapal asing di luar kawasan pabean.
Proses Pelayanan Penyandaran Kapal MT. AU LEO Di Pelabuhan Belawan Pada PT. Tirtha Dasa Lintas Nusa Cabang Belawan Gorat, Floren Trisnawati; Ginting, Suratni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10220

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Proses Pelayanan Penyandaran Kapal MT. AU LEO di Pelabuhan Belawan dan mengetahui kendala dalam Penyandaran Kapal pada PT. Tirha Dasa Lintas Nusa Cabang Belawan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode field research dan library research. PT. Tirtha Dasa Lintas Nusa Cabang Belawan merupakan salah satu perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang pelayanan jasa. PT. Tirtha Dasa Lintas Nusa ini memiliki kantor pusat yang berada di Jakarta. PT. Tirtha Dasa Lintas Nusa Cabang Belawan sering ditunjuk oleh shipper sebagai perwakilan dari kapal tersebut. Perusahaan pelayaran merupakan perusahaan yang melakukan angkutan laut baik antar pulau maupun Negara. PT. Tirtha Dasa Lintas Nusa Cabang Belawan adalah salah satu perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang keagenan kapal. Keagenan kapal merupakan salah satu perusahaan unit usaha dari sebuah perusahaan pelayaran disamping usaha lainnya. Perusahaan pelayaran memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap kapal yang diageninya. Operasional yang telah ditunjuk oleh principal akan mengurus segala kebutuhan dan keperluan kapal mulai dari sebelum kapal tiba. Setelah kapal tiba, kapal sandar, dan melakukan kegiatan serta persiapan kapal berangkat menuju pelabuhan selanjutnya. Salah satu terhambatnya pelayanan yang diberikan terhadap kapal seperti kurangnya tempat untuk kapal sandar sehingga kapal harus berlabuh, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan kerjasama yang baik antara Bagian Operasional dengan instansi-instansi terkait. Namun Copyright @ author hal tersebut masih bisa diatasi oleh agen yang mana mereka memberikan penjelasan-penjelasan kepada petugas sehingga terjalinnya kembali hubungan yang saling memahami satu sama lain. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan efektif dan efisien. Sejauh ini PT. Tirtha Dasa Lintas Nusa Cabang Belawan selaku agen yang telah ditunjuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.
The Impact of Professional Competence and Leadership Style on Employee Performance at the Indonesian Maritime Adiguna Polytechnic Medan Ginting, Suratni
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 2 (2025): April, Culture and Identity
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i2.44592

Abstract

The Indonesian Maritime Adiguna Polytechnic Medan, as a maritime education institution, is governed by Law Number 13 of 2003 on Manpower, which outlines regulations regarding employee rights, obligations, working conditions, rules, and the validity period of company policies. To achieve its vision and mission, the institution relies on employees who are professional, knowledgeable, and experienced, supported by an effective leadership style. This study investigates the impact of professional competence and leadership style on employee performance, both individually and collectively. Using SPSS for data analysis, the findings reveal that professional competence has a significant positive effect on employee performance, contributing 34.2% with a t-value of 2.734 and a p-value of 0.007. Leadership style also shows a substantial positive effect, accounting for 61.7% with a t-value of 6.275 and a p-value of 0.000. When analyzed together, professional competence and leadership style collectively influence employee performance by 83.7%, leaving 16.3% attributed to other factors outside the scope of this study. Among the two variables, leadership style demonstrates a stronger influence on employee performance. In conclusion, the study highlights that employee performance at the Indonesian Maritime Adiguna Polytechnic Medan is significantly driven by both professional competence and leadership style. Enhancing these two aspects is critical for the institution to successfully develop superior human resources in the maritime sector.
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA POLITEKNIK ADIGUNA MARITIM INDONESIA MEDAN Ginting, Suratni
Agroprimatech Vol. 6 No. 1 (2022): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v5i2.2633

Abstract

Menurut Pasal 111 UU ketenagakerjaan ,peraturan perusahaan memuat :1)Hak dan kewajiban pengusaha,2) Hak dan kewajiban pekerja,3)Syarat kerja 4)Tata tertib perusahaan, 5)jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan adalah instansi Lembaga Pendidikan yang berkiprah dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan dalam membangun kejayaan sumber daya manusia pelayaran Internasional dan Nasional, untuk mencapai Visi dan Misi Lembaga pendidikan tersebut sangat dibutuhkan kinerja pegawai yang berkompetensi profesional yang berpengetahuan ,berpengalaman, berkemampuan ,memiliki sikap dan minat. Tak kalah penting salah satu hal yang dapat meningkatkan Kinerja Pegawai adalah Gaya Kepemimpinan .Hasil analisis statistik dengan menggunakaan SPSS diperoleh hasil yaitu : 1.Variabel Kompetensi Profesional ( X1 ) diperoleh t hitung sebesar 2,734 dengan probabilitas sebesar 0.007 yang nilainya di bawah 0,05. Dengan demikian H1 diterima ,yang artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dan secara parsial Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 34,2 %. 2. Variabel Gaya Kepemimpinan ( X 2 ) diperoleh t hitung sebesar 6,275 dengan probabilitas 0,000 yang nilainya dibawah 0,05 .Dengan demikian H2 diterima ,yang artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dan secara parsial Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 61,7%.Besarnya koefisien determinasi ( R²) sebesar 0,837 atau 83,7%. Dapat diartikan bahwa 83,7 % variabel tidak bebas yaitu variabel Kinerja Pegawai pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu variabel Kompetensi Profesional dan Gaya Kepemimpinan, sedangkan sisanya 16,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.
Sosialisasi Penggunaan Alat-Alat Keselamatan Pada Nelayan Sebagai Usaha Penyelamatan Diri Dari Tabrakan dan Kapal Tenggelam di Daerah Pesisir Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Danilwan, Yuris; Sutria, Yuna; Ginting, Suratni; Dirhamsyah, Dirhamsyah; Taruna, Taruna; Said, Aja Avriana; Fransiska, Eka; Delina, Meriah Kita; Sari.S, Nurmalia; Ridho, Syarifur; Rinaldi, Fahmi; Rezeki, Roma; Ritonga, Nursyahrul
Civic Action Jurnal Pengabdian dan Inovasi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): Artikel Pengabdian
Publisher : SORATEKNO PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59696/civicaction.v1i2.161

Abstract

Perikanan dan kelautan menjadi salah satu sektor andalan di kawasan pesisir Utara Pantai Labu kabupaten Deli Serdang, karena dikelilingi perairan yang luas sehingga perikanan memiliki peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, dan kesempatan kerja. Dari penangkapan Ikan yang didapat para nelayan dapat menjual ke pasar dan juga dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Pekerjaan sebagai nelayan adalah pekerjaan yang sulit dan dapat mempertaruhkan nyawa para nelayan setempat. Maka  perlu adanya Pengabdian kepada Masyarakat (PkM),tentang sosialisasi penggunaan alat-alat keselamatan untuk para nelayan. Berdasarkan hasil observasi dan interview yang dilakukan tim dosen Politeknik Adiguna maritim Indonesia (Poltek Ami) Medan terhadap masyarakat di daerah pesisir pantai labu, yang teletak di pesisir Utara kabupaten Deli Serdang bahwa kemampuan untuk berlayar yang dimiliki para nelayan ataupun nakhoda kapal-kapal penyeberangan dari pulau ke pulau diperoleh secara turun – temurun dari orang tuanya, pekerjaan menetap ayahnya sebagai nelayan dan juga sebagai pengangkut penumpang penyeberangan dari pulau ke pulau sebagai transfortasi laut  yang selalu melibatkan anaknya dalam berlayar baik mencari ikan maupun mengantar penumpang dari pulau ke pulau. Sehingga perlu di adakan sosialisasi mengenai alat- alat keselamatan , agar nelayan penangkap ikan dapat menjaga keselamatannya dan dapat terus melanjutkan pekerjaan mereka untuk memperjuangkan kebutuhan keluarga.
Peran Agen (PT. Seroja Jaya) dalam Penerbitan Port Health Clearance Kapal Asing melalui Sistem SINKARKES Situmorang, Lamsar Pahalatua; Ginting, Suratni; Sahid, Muhammad
Jurnal Transformasi Bisnis Digital Vol. 2 No. 6 (2025): November: Jurnal Transformasi Bisnis Digital (JUTRABIDI) 
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jutrabidi.v2i6.1055

Abstract

This research aims to examine the contribution of PT. Seroja Jaya Agensi in the PHQC issuance mechanism, while also identifying obstacles and alternative solutions in the implementation of the INSW system in Bojonegara. The issuance of Port Health Quarantine Clearance (PHQC) based on the Indonesia National Single Window (INSW) system at the Bojonegara Health Quarantine Office is a vital aspect in efforts to control the health risks of foreign vessels entering Indonesian waters. The role of agencies, especially PT. Seroja Jaya Agensi Merak Branch, is crucial in ensuring the smoothness of the PHQC issuance procedure in accordance with applicable regulations. This agency activity includes coordination between the ship, health quarantine officers, and other authorized institutions to ensure that incoming vessels are free from the threat of infectious diseases. During the onshore practice, the author collected data using field research and literature study methods, by reviewing journals and other relevant sources that support the study theme. The results of the study show that the agency's role is quite crucial in supporting smooth administration, although there are still problems related to inter-agency coordination and technical understanding of INSW that need to be improved. This research is expected to contribute positively to improving the health surveillance system for foreign vessels, particularly to optimize the implementation of INSW for greater effectiveness.