Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Empiris Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kalimantan Tengah (2014–2023) Arituan, Bismart; Halim, Abdul; Subianto, Pratiwi
Ecoplan Vol 8 No 2 (2025)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecoplan.v8i2.1173

Abstract

This study examines the impact of fiscal policy on economic growth in Central Kalimantan during the period 2014-2023. As a province rich in natural resources, Central Kalimantan faces challenges in optimizing fiscal policy to promote sustainable economic growth and reduce development disparities between regions. This research aims to evaluate the effectiveness of fiscal policy implementation, analyze the impact of budget allocation on leading economic sectors, and examine its influence on equitable economic development across regions. The research methodology employs a quantitative approach with panel data analysis for the period 2014-2023 covering 13 regencies and 1 city in Central Kalimantan. Based on the Hausman test results, the fixed effects model was selected as the best model with GRDP as the dependent variable and independent variables including capital expenditure, infrastructure spending, PAD, and transfer funds. The research results show a significant relationship between fiscal policy and economic growth with a capital expenditure elasticity coefficient of 0.284 and a multiplier effect of 1.42. The construction sector shows the highest elasticity (0.412) to capital expenditure, followed by manufacturing industry (0.385) and agriculture (0.276). Regional inequality analysis shows a decrease in the Williamson Index from 0.412 (2019) to 0.364 (2023). In conclusion, fiscal policy has a positive impact on regional economic growth but still requires optimization in terms of budget allocation, strengthening regional fiscal capacity, development equalization, and developing comprehensive monitoring systems.
Pendampingan Akses Permodalan dan Inovasi Pengolahan Buah Semangka Berkonsep Go green di Desa Henda Subianto, Pratiwi; Irawan, Irawan; Sabirin, Sabirin; Zakiah, Wiwin; Takari, Dedi; Simbolon, Tiur Roida; Pungan, Yudi; Halim, Abdul; Arituan, Bismart; Fauzi, Risky Ahmad; Girsang, Ira Veronika; Dakhi, Herman Fland; Reza, Muhammad; Musroni, Gabriel; Salaga, Desi Triana; Parded, Wenty Magdalena; Pratama, Andhika; Basunjaya, Buyung Libna
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4660

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Henda, sentra produksi semangka Kalimantan Tengah, bertujuan untuk mendampingi petani dalam meningkatkan akses permodalan serta mengembangkan inovasi pengolahan buah semangka berbasis konsep go green. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dikombinasikan dengan pendekatan edukatif melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan intensif selama tiga bulan. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 80% petani yang terlibat memahami cara mengakses sumber permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan 30% di antaranya berhasil mendapatkan kredit untuk pengembangan usaha. Petani juga mampu menciptakan produk inovatif seperti keripik kulit semangka dan sirup semangka, serta memanfaatkan limbah kulit semangka menjadi pupuk organik, yang meningkatkan nilai tambah produk hingga 20% dibandingkan dengan menjual buah mentah. Kendala utama yang dihadapi adalah rendahnya literasi keuangan di awal kegiatan dan keterbatasan teknologi pengolahan yang dimiliki petani. Namun, pendampingan intensif berhasil meningkatkan kepercayaan diri petani dalam memanfaatkan teknologi sederhana dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, program ini tidak hanya meningkatkan daya saing petani melalui akses permodalan dan inovasi produk, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah. Model pemberdayaan ini menawarkan pendekatan praktis yang dapat direplikasi di desa lain, dengan catatan perlunya penguatan literasi keuangan sejak tahap awal program.