Teknologi bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan, yakni suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan. Adapun keunggulan dari budidaya ikan terutama ikan nila dan lele sistem bioflok antara lain yaitu dagingnya yang enak, tidak memerlukan lahan yang luas, tahan penyakit dan cepat besar, serta yang menguntungkan. Disamping itu juga komoditas ikan nila dan lele menjadi salah satu komoditas utama perikanan Indonesia untuk program ketahanan pangan, maka dari itu para pembudidaya di seluruh Indonesia banyak yang mengadopsi sistem bioflok ini. Selanjutnya, seperti yang kita ketahui bahwa selama ini sebagian besar kolam pembesaran ikan memiliki limbah organik yang tidak terurai yang menimbulkan bau yang tidak sedap, sedangkan untuk teknologi bioflok sendiri selama masa pembesaran sangat memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga menjadikan lingkungan yang bersih dan tidak bau. Budidaya ikan dengan teknologi bioflok lebih mengedepankan budidaya ikan yang berkesinambungan dengan memperhatikan kondisi lingkungan sehingga menciptakan suasana yang nyaman serta melibatkan teknologi dalam proses pemeliharaannya dengan melakukan pengolahan limbah ikan melalui kotoran ikan (flok) yang sudah diuraikan oleh bakteri pengurai menjadi gumpalan kecil dari bakteri baik (bioflok) yang tidak menimbulkan bau dengan bantuan alat yang disebut aerator (mesin udara) yang berguna bagi pertumbuhan ikan.