Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Berbantuan Media Video Youtube Muhammad Ansori; Sukardi Sukardi; Ananda Wahidah
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. SpecialIssue (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5iSpecialIssue.3594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (inkuiri terbimbing) berbantuan video YouTube terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas XI di SMAN 1 Aikmel. Kajian ini menggunakan metode kuantitatif semi-eksplorasi dengan rencana grup benchmark saja. Populasi dalam kajian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Aikmel, yang terdiri dari lima kelas. Teknik pengambilan sampel yaitu sempel random sampling setelah penyepadanan kelas. Sampel yang dipilih dua kelas yaitu kelas XI-IPS 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 33 dan XI-IPS 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 siswa. Tes dengan coretan soal yang memenuhi persyaratan instrumen penelitian merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Karena memenuhi persyaratan untuk analisis, semua data dilakukan analisis kuantitatif menggunakan statistik parametrik dan SPSS 16.0 for Windows. Hasil kajian ini diperoleh Sig 0,029, 0,05 dengan mean kelas eksplorasi (75, 55) > sedangkan mean kelompok kontrol (58, 21). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kritis siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video YouTube.
Hubungan Pengetahuan dan Praktik Hiegine Sanitasi Penjamah Makanan di Kantin Kampus UNNES Muhammad Muhlisun; Siti Fathonah; Muhammad Ansori
Food Science and Culinary Education Journal Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah diperuntukkan sebagai bahan makanan dan minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan. Kontaminasi makanan dapat terjadi selama proses produksi makanan Kontaminasi seringkali disebabkan permasalahan hiegine sanitasi yang kurang baik. Makanan yang terkontaminasi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis (1) ada tidaknya hubungan antara pengetahuan dan praktik hiegine sanitasi makanan dan (2) seberapa besar hubungan antara pengetahuan dan praktik hiegine sanitasi makanan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey. Penelitian dilaksanakan dikantin kampus Unnes. Dalam penelitian ini setiap satu kantin diambil satu penjamah makanan dijadikan sampel. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif presentase dan uji korelasi product moment. Hasil penelitian yang didapat yaitu (1) tingkat pengetahuan hiegine sanitasi makanan dalam kategori baik, (2) praktik hiegine sanitasi makanan dalam kategori cukup baik dan (3) hubungan pengetahuan dan praktik hiegine sanitasi makanan dengan uji korelasi product moment didapat nilai signifikansi 0,207 (p > 0,05). Maka kesimpulan yang didapat tidak ada hubungan antara pengetahuan dan praktik hiegine sanitasi makanan di kantin kampus Unnes.
PENENTUAN ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN RUBU' MUJAYYAB : STUDY PENELITIAN DI MASJID AN-NUR PARE Ali, Sapri; Muhammad Ansori
Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam Vol. 5 No. 2 (2024): Salimiya
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/salimiya.v5i2.1376

Abstract

A variety of classical and modern tools, such as sticks, theodolites, and GPS, are used in determining the direction of the Qibla, which causes differences of opinion among astronomers. Modern tools such as compasses further increase the accuracy of Qibla direction by utilizing magnetic needle technology. The author is interested in discussing rubu' mujayyab, a classic tool that has advantages and disadvantages but is still used by astronomers in Islamic boarding schools. In this research, the issue discussed is what is the level of accuracy in determining the Qibla direction using rubu' mujayyab? What are the advantages and disadvantages of determining Qibla direction using rubu' mujayyab? The type of research used by this author is classified as qualitative, which aims to better understand Rubu Mujayyad where the primary data is data obtained directly from observations, the book Durussul Falakiyyah, and the secondary data is all documents in the form of books, writings, journals, papers related to the object. study. The findings resulting from this research are that when the practice of measuring the Qibla is not the same, there is a difference of around 0˚ 8′ 52.42ʺ which if converted into meters from the distance from east to west are both 9 meters results in a difference of around 0.03 meters. According to the author, this is still within reasonable limits or the allowable deviation category. Maybe this is due in part to the advantages and disadvantages of each of these two tools. The advantage contained in rubu' mujayyab is that it is more accurate because it relies on direct sunlight. Meanwhile, the disadvantage of rubu' mujayyab is that the data in rubu' mujayyab is limited to degree data only so it requires accuracy from the person doing the calculations, only astronomers can do it, it cannot be used in cloudy conditions, and so on.
Molecular Diagnostic Tools for Treponema pallidum Setyarini, Wahyu; Wiqoyah, Nurul; Muhammad Ansori
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 11 No. 3 (2023)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v11i3.44506

Abstract

Syphilis, a common sexually transmitted disease, is caused by Treponema pallidum subsp. pallidum. Owing to the chameleonic behavior of syphilis, ocular involvement still presents a therapeutic problem. Direct detection of Treponema pallidum in the vitreous offers a potential diagnostic method because serodiagnosis has considerable limitations. The worldwide identification of T. pallidum substypes has occurred since the advent of molecular typing approaches. The purpose of this article is to provide more information on the development of a molecular approach for Treponema pallidum detection. A body of literature was gathered using automated database searches in Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect. Although prior studies have focused on other genes, such as polA, 16S RNA, and the whole genome, there are still some that use the study of the arp and T. pallidum repeat (tpr) genes to subtype. Whole blood, vaginal ulcers, skin biopsies, and other samples can be used in molecular methods. Comparing quantitative reverse trascription-polymerase chain reaction (qRT-PCR) to traditional methods, such as reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR), enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), indirect fluorescent antibody (IFA) assay, and virus isolation, qRT-PCR has the advantage of being faster and more sensitive. Quick molecular methods, particularly polymerase chain reaction (PCR) results, will enable early detection of primary, secondary, and latent syphilis, which will lead to prompt treatment and prevention of disease progression as well as a reduction in the amount of time that the patient's sexual partners are exposed to the illness.
Mutu Inderawi, Kesukaan Masyarakat dan Kadar Protein Kulit Panada Komposit Telur Bebek dengan Telur Ayam Refika Adinda Inka; Muhammad Ansori; Rosidah; Siti Fathonah
Food Science and Culinary Education Journal Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan komposit telur bebek dalam pembuatan kulit panada. Penggunaan telur bebek diharapkan dapat meningkatkan kandungan protein dan mutu kulit panada. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar protein, tingkat kesukaan masyarakat dan mutu inderawi pada kulit panada. Objek penelitian adalah kulit panada komposit telur bebek dengan telur ayam dengan presentase : 0% : 100%, 60% : 40%, 80% : 20% dan 100% : 0%. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kadar protein adalah uji laboratorium dengan uji kjehdahl. Uji kesukaan menggunakan teknik analisis data yaitu analisis deskriptif. Teknik analisis data untuk mutu inderawi menggunakan analisis klasifikasi tunggal (Anova) dan dilanjut uji tukey. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pada kadar protein, kesukaan masyarakat dan mutu inderawi kulit panada. Kandungan protein paling tinggi diperoleh sampel dengan penggunaan telur bebek 100% yaitu sebesar 24,32%. Sampel yang paling disukai masyarakat yaitu dengan penggunaan telur bebek 100% dengan rerata keseluruhan 5,41. Hasil Anova pada mutu inderawi aspek rasa, aroma, warna dan tekstur terdapat perbedaan sehingga dilanjutkan uji tukey. Hasil uji tukey terdapat sampel yang memiliki perbedaan signifikan pada aspek rasa, aroma, warna dan tekstur.