Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung merupakan salah satu pondok pesantren yang memiliki santri dari berbagai latar belakang suku dan bahasa. Setidaknya terdapat empat bahasa yang digunakan oleh para santri dalam komunikasi sehari-hari, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Jawa Banten. Beberapa santri juga menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kondisi kebahasaan yang demikian memungkinkan adanya sikap bahasa berbeda antara bahasa pertama dengan bahasa kedua. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sikap bahasa santri terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah ditinjau dari tiga aspek, kognisi, afeksi, dan konasi. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Subjek Penelitian adalah santri Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Hal ini dapat dilihat melalui pemerolehan skor rata-rata setiap aspek sikap bahasa. Pemerolehan skor rata-rata sikap bahasa santri terhadap bahasa Indonesia ditinjau dari aspek kognisi adalah sebesar 2,99 yang berarti masuk kategori baik, dari aspek afeksi diperoleh skor rata-rata 2,98, sedangkan dari aspek Konasi diperoleh skor rata-rata 3,28 yang juga masuk dalam kategori baik. Adapun pemerolehan skor rata-rata sikap bahasa santri terhadap bahasa daerah, ditinjau dari aspek kognisi adalah sebesar 2,57, masuk dalam kategori baik, dari aspek afeksi diperoleh skor rata-rata 2, 93, masuk dalam kategori baik, sedangkan dari aspek konasi diperoleh skor rata-rata 2,81, masuk dalam kategori baik.