Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Spasial Sebaran Permukiman terhadap Kemiringan Lereng di Kota Depok Muhammad Ryan Devara; Sutoyo Sutoyo; Maulana Ibrahim Rau
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 1: April 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.1.47-56

Abstract

Kota Depok telah menjadi kota metropolitan dengan kebutuhan masyarakat modern sehingga perkembangan permukiman terus meningkat. Oleh karena itu diperlukan perencanaan tata guna lahan yang baik dari pemerintah sendiri. Industrialisasi dan urbanisasi menyebabkan kota berkembang dan membuat permintaan akan lahan semakin besar. Tanah datar menjadi banyak peminatnya yang membuat harganya menjadi sangat mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat kurang mampu hanya mampu membeli tanah miring karena harganya yang murah. Pembangunan pemukiman di tanah miring atau landai tentunya sangat berbahaya. Oleh karena itu, diperlukannya SIG dalam menganalisis kemiringan suatu daerah dalam klasifikasinya. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari-Juni 2021. Lokasi objek penelitian berada di Kota Depok. Penelitian diawali dengan studi literatur. Langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi penelitian. Setelah lokasi penelitian ditentukan, dilanjutkan dengan pengumpulan data sekunder. Pengolahan data yang dilakukan berupa analisis penggunaan lahan, uji ketelitian, analisis sebaran permukiman, analisis kelerengan, dan evaluasi sebaran permukiman pada lereng lereng. Luas sebaran permukiman pada kelas kemiringan 25%-45% dan diatas 45% masing-masing adalah 37,81 hektar dan 4,68 hektar. Lerengnya tidak bagus untuk pembangunan rumah. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah mengembalikan fungsi hutan di lereng bukit. Pengendalian pembangunan berupa harta benda juga harus dikendalikan sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Evaluation of Determination of Soil Processing Water Needs with the Van De Goor & Zijlstra Equation in Lowland Rice Cultivation Chusnul Arif; Moh Yanuar J Purwanto; Satyanto Krido Saptomo; Sutoyo; Arien Heryansyah; Hanhan A Sofiyuddin
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Desember 2022
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v3i1.45

Abstract

Dalam Kriteria Perencanaan (KP-01) tentang Perencanaan Jaringan Irigasi disebutkan bahwa penentuan kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan ditentukan dengan persamaan Van de Goor & Zijlstra (VGZ). Perkembangan teknologi usahatani pada pengolahan tanah dengan mekanisasi mempercepat waktu pengolahan tanah serta penggenangan yg hemat air menjadi pertimbangan melakukan evaluasi kebutuhan air. Makalah ini bertujuan mengevaluasi penentuan kebutuhan air irigasi penyiapan lahan dengan model VGZ dan membandingkan dengan model neraca air (water balance analysis (WBA)) dengan menerapkan irigasi berselang. Dalam evaluasi, simulasi dan penelitian lapang dilakukan khususnya untuk melakukan validasi model WBA di lahan Balai Besar Peramalan Organisme Penggangu Tanaman (BBPOPT), Karawang, Jawa Barat. Simulasi dilakukan pada tekstur tanah liat berat dengan dua kondisi perkolasi (P = 1,5 mm dan P = 2,0 mm) dan evaporasi (E = 3,5 mm dan E = 5,5 mm) dengan periode penyiapan lahan 20 dan 30 hari. Hasilnya menunjukkan kebutuhan air irigasi pada model VGZ berkisar antara 303 – 379 mm atau setara 1,46 – 1,92 l/det. Sedangkan model WBA membutuhkan air irigasi yang lebih kecil berkisar antara 142 - 275 mm, dengan debit sebesar 0,74 l/det dan 1,11 l/det. Model WBA dapat menghemat air irigasi sebesar 27 – 42%. Hasil simulasi ini didukung hasil observasi lapang dengan koefisien determinasi model (R2) sebesar 0,97 sampai 0,99. Dari hasil ini, penentuan kebutuhan air irigasi pada penyiapan lahan di KP-01 perlu ditinjau ulang dengan memperhatikan periode lama penyiapan lahan yang lebih singkat dengan penggunaan traktor maupun kebutuhan tinggi genangan setiap proses penyiapan lahan
Spring Water Catchment Building and Water Distribution System for Domestic Needs Achmad Yopi Suyitno Pribawanto; Nora Herdiana Pandjaitan; Sutoyo Sutoyo
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 1 (2024): March 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i1.1-11

Abstract

The population growth implies that the population's need for clean water tend to increase. Clean water availability is not optimal due to geographical factors and discharge reductions during dry season. This research was conducted to design spring water catchment building and water distribution system at Kalikajar Village, Wonosobo. The population data, water demand, and spring discharge were utilized in this research. The population growth was calculated with arithmetic, geometric, exponential, and logistic method. Then water demand was calculated based on SNI 19-6728.1-2002.  The population growth which predictably reaches 5328 people in 2050 will result in increasing clean water demand by 9.68% with domestic water demand of 4.63 L/s. The spring discharge measured at the research location showed an average of 10.80 L/s. Therefore, the spring discharge is able to meet the population needs in the projected year. The spring catchment building was designed with Type B, while three reservoir were designed with the capacity of 7 m3 each. The water distribution is designed with gravity system because the elevation difference between the spring and the village is more than 10 m. The PVC pipeline used diameter of 100 – 150 mm, with total length of 11843 m. The design meets the calculated requirement and could be implemented. Keywords:  Distribution system, Reservoir, Spring water, Hilly areas, Water consumption
Alat Uji Sinyal Ultrasonik dan Tegangan Baterai pada Underwater Locator Beacon . Sutoyo; Hartono Pranjoto; Albert Gunadhi
Widya Teknik Vol. 13 No. 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v13i1.1459

Abstract

Setiap pesawat terbang mempunyai flight data recorder (FDR) dan setiap kapal laut memiliki voyage data recorder (VDR) yang sering diterjemahkan oleh kalangan umum sebagai kotak hitam atau black box. Sehingga seandainya pesawat jatuh di air atau kapal tenggelam, maka FDR atau VDR tersebut menjadi suatu barang bukti yang amat penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan bagaimana menghindarinya pada masa mendatang. Untuk menemukan FDR atau VDR tersebut di dalam air yang amat luas diperlukan sebuah perangkat khususdinamakan Underwater Locator Beacon atau ULB – yang akan mengeluarkan sinyal di dalam air secara otomatis saat terendam dalam air. Keberadaan ULB yang berfungsi dengan baik merupakan faktor utama penemuan kotak hitam dengan mudah. ULB adalah sebuah perangkat yang dipasang ditempat perekaman data pada FDR maupun VDR. Di dalam air ULB akan mengeluarkan sinyal ultrasonik dengan frekuensi 37,5 kHz ±1 kHz dengan durasi 0,01 detik dalam interval 1 detik. Metode test untuk ULB dengan cara ULB akan dimasukan ke dalam lubang alat test yang telah disediakan. Pada awalnya alat akan mengecek tegangan pada baterai ULB setelah dilakukan pengujian baterai ULB maka selanjutnya adalah menguji frekuensi yang dikeluarkan oleh ULB. Setelah melakukan pengujian tersebut hasil akan ditampilkan dalam bentuk tulisan pada Liquid Crystal Display (LCD), nyala lampu pada Light Emitting Diode (LED) dan suara pada Buzzer. Hasil pengujian dari skripsi ini, menunjukkan bahwa bagian mulai dari ultrasound, mikrokontroler ATMega88PA, DC to DC Converter bekerja dengan baik, namun dari hasil pengujian menunjukan bahwa pengukuran tegangan kurang presisi. Hal ini terjadi karena tegangan referensi yang berasal dari DC to DC Converter kurang stabil.