Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Behind the Hammer's Swing: Work Fatigue Among Traditional Stone Breakers in the Coastal Region of the Selayar Islands, Indonesia Maharja, Rizky; Tajuddin, Tajuddin; Rahmansyah, Sitti Fatimah; Kessi, Andi Tenriola Fitri; Juliani, Arni; Maharja, Riadnin
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 5, Issue 1, August 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v5i1.50996

Abstract

The work of stone breakers involves heavy and repetitive physical activity, which can increase the risk of injuries and health problems, one of which is work fatigue. Before work fatigue becomes more severe, it is essential to identify its causes. This study aims to analyze work fatigue and the factors that influence it. The study uses an observational analytic approach with a total of 50 respondents. The variables measured include age, length of work, years of service, workload, total sleep time, and work fatigue. Data collection was carried out through questionnaires and specific workload observations. The results of the study indicate that 25 people (50%) experienced high work fatigue. Further analysis showed that age (p-value = 0.020) and gender (p-value = 0.001) significantly influenced work fatigue. The results also showed that there was no significant effect of length of work (p-value = 0.140), years of service (p-value = 0.27), workload (p-value = 0.258), and total sleep time (p-value = 0.401) on work fatigue. This study concludes that work fatigue among traditional stone breakers is influenced by age and gender. Interventions are needed to reduce work fatigue through adjustments to the work environment and rest periods. This study reinforces the understanding of Q.S. Al-Baqarah/2:286, which emphasizes that every individual has limitations. The fatigue experienced is proof that the human body has limits and needs adequate rest to function optimally.
Determinats of irritant contact dermatitis in seaweed farmers Rahmansyah, Sitti Fatimah; Salcha, M. Akbar; Juliani, Arni; Abuda, Hisbullah A.M
CORE JOURNAL Volume 3, Issue 1, Desember 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/corejournal.vi.33458

Abstract

Irritant contact dermatitis is an acute or chronic skin inflammatory response to exposure to external irritants that affect the skin. One type of work that is easily exposed to irritants is seaweed farming, because of the hydroid content in seaweed. The purpose of this study was to determine the factors associated with the symptoms of irritant contact dermatitis in seaweed farmers in Dusun Lomboan, distric. South Tinangkung Regency Banggai Kepulauan. This study uses a type of analytical observational research with a cross sectional study approach. The sample in this study were 40 workers using the total sampling technique. Data collection was carried out through observation, interviews and questionnaires. Data were analyzed using the Chi-Square test. The statistical test results showed that contact duration (p value = 0.012), years of service (p value = 0.001), personal hygiene (p value = 0.013) and history of skin disease (p-value = 0.015) had a relationship with irritant contact dermatitis symptoms. It is recommended for seaweed farmers to use PPE when working, for example rubber gloves, special shoes, to avoid direct exposure which can cause irritant contact dermatitis. Also always maintain personal hygiene after doing work such as washing hands using soap with running water and bathing to avoid the risk of irritant contact dermatitis
Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Petani Padi di Dusun Borongloe Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Rahmansyah, Sitti Fatimah
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petani adalah seorang pekerja yang bekerja di bidang pertanian, dimana saat melakukan pekerjaannya seringkali menggunakan bahan kimia sebagai bantuan agar tanaman yang di tanam dapat tumbuh dengan baik.. Salah satu bahan kimia yang digunakan oleh petani adalah pestisida. Pestisida adalah racun untuk mengendalikan jasad pengganggu pada tanaman, dimana pada penggunaannya dapat mencemarkan lingkungan sehingga dapat menimbulkan penyakit atau terpapar racun pestisida. Ketersedian dan penggunaan alat pelindung diri dapat mengurangi masalah kesehatan dan keselamatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pengguna alat pelindung diri pada petani padi di Dusun Borongloe. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Sampel yang diambil 76 orang yang merupakan jumlah total dari populasi. Pengumpulan data melalui kuesioner yang kemudian di analisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian untuk pengetahuan responden menunjukkan sebagian besar berpengetahuan cukup (46.1 %) dan sebagian besar sikap responden telah merespon positif terkait penggunaan APD (97.4%). Namun dalam pelaksanaannya, keseluruhan responden tidak menggunakan APD lengkap atau masih sangat kurang (100 %). Dapat disimpulkan meskipun pengetahuan dan sikap petani sudah cukup baik namun mereka masih tidak menggunakan APD secara lengkap. Disarankan petani menggunakan APD sesuai yang telah dianjurkan dalam penyuluhan yang telah dilakukan pemerintah setempat terkait APD.
Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Sopir Rental Antar Kabupaten Morowali Utara Ke Kota Makassar Syamsul, Muhammad Azrul; Rahmansyah, Sitti Fatimah
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan kerja adalah salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Sopir mobil rental merupakan salah satu jenis pekerja yang memiliki risiko kelelahan tinggi, terutama pada sopir yang jarak perjalannya jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor mempengaruhi kelelahan kerja pada sopir rental antar Kab. Morowali Utara ke Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan desain cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 47 responden menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner, kemudian data di analisis univariat dan bivariat. Hasil uji statistik didapatkan bahwa umur (p= 0, 819) tidak memiliki pengaruh terhadap kelelahan kerja, masa kerja (p= 0, 877) tidak memiliki pengaruh masa kerja terhadap kelelahan kerja, dan waktu tidur (p= 0,000) terdapat pengaruh terhadap kelelahan kerja. Para sopir umumnya tidak memanfaatkan waktu istirahatnya untuk tidur sejenak, dan sering kali mereka juga melakukan perjalanan pada waktu malam hari. Berdasarkan hasil dapat disumpulkan faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada sopir rental antar Kab. Morolawi Utara ke Kota Makassar adalah waktu tidur yang kurang. Diharapkan kepada sopir untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat dan mencukupkan waktu tidurnya.
Penilaian Penerapan 5R Pada Bagian Workshop Di PT. Prima Karya Manunggal Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan Rahmansyah, Sitti Fatimah
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode 5R merupakan tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang berdampak terhadap efektifitas, efesiensi, produktifitas dan keselamatan kerja yang dimana lingkungan kerja sebelumnya kurang nyaman bagi pekerja dapat diperbaiki dan tertata agar nyaman saat bekerja. 5R adalah metode yang meningkatkan kebiasaan positif para pekerja dengan cara membangun dan memelihara sebuah lingkungan kerja yang bermutu di dalam sebuah organisasi. Jenis penelitian yaitu penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dimana dilakukan pengamatan terkait penerapan 5R serta didukung dengan penilaian sampel. Objek dalam penelitian ini adalah 5R dengan sampel yang di ambil berjumlah 32 orang menggunakan teknik penarikan sampel total sampling. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas pekerja menerapkan prinsip 5R dengan kategori cukup yakni prinsip ringkas sebanyak 20 orang (62.5%), prinsip rapi sebanyak 20 orang (62.5%), prinsip resik sebanyak 18 orang (56.3%), prinsip rawat sebanyak 31 orang (96.9%), sedangkan prinsip rajin sebanyak 31 orang (96.9%). Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa bahan-bahan disana tidak tertata dengan baik, dan banyak berserakan, sehingga sulit dibedakan antara bahan yang masih digunakan maupun bahan yang sudah tidak akan digunakan lagi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan 5R disana masih belum terlaksana dengan baik. Adapun saran yang dapat diberikan kepada pekerja agar lebih memerhatikan 5R di area kerja, serta bagi pihak K3 agar lebih tegas dalam menerapkan 5R di PT. Prima Karya Manunggal.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Kulit Pada Petani Sayur Di Dusun Batunnapara Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng Rahmansyah, Sitti Fatimah
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Personal hygiene yaitu upaya yang biasa dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan merawat kebersihan dirinya sendiri supaya kenyamanan individu terjaga yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan APD, riwayat penyakit dan gejak penyakit kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan gejala penyakit kulit pada petani sayur di Dusun Batunnapara, Desa Bonto Rannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner. Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian dengan uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara gejala penyakit kulit dengan personal hygiene (0,01), penggunaan APD (0,000) dan riwayat penyakit (0,000). Hal ini dikarenakan para petani tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas dan tidak mencuci pakaian yang digunakan setelah bertani. Para petani juga tidak menggunakan APD seperti kaos tangan, baju dan celana panjang dan sepatu karet khusus. Riwayat penyakit yang diderita oleh petani seperti gatal-gatal dan kulit kering yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara personal hygiene, penggunaan APD, riwayat penyakit dengan gejala penyakit kulit. Disarankan kepada para petani agar menggunakan APD pada saat bekerja, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan mandi setelah selesai bertani.
Determinan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Karyawan di PT. Itikhara Mining Service Sorowako Kabupaten Luwu Timur Rahmansyah, Sitti Fatimah; Kartini, Julia Sri
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) digunakan secara langsung oleh karyawan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang bisa dipicu oleh berbagai faktor yang mungkin muncul di tempat kerja. Keselamatan di tempat kerja harus menjadi prioritas utama dengan tujuan menghindari kecelakaan, termasuk yang berpotensi fatal atau menyebabkan cedera serius. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada karyawan PT. Ithikhara Mining Service Sorowako, Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 56 orang menggunakan total sampling. Pengumpulan data pada penelitian yaitu menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku penggunaan APD di PT. Ithikhara Mining Service Sorowako berhubungan, dengan pengetahuan (p= 0.000), sikap (p= 0,000), pelatihan (0,029), dukungan pimpinan perusahaan (p= 0,007), dukungan rekan kerja (p= 0,032). Oleh sebab itu dapat disimpulkan faktor determinan perilaku penggunaan APD adalah pengetahuan, sikap, pelatihan, dukungan pimpinan perusahaan dan dukungan rekan kerja. Diharapkan perusahaan tetap mempertahankan pengawasan terhadap penggunaan APD pada karyawan saat berada dalam lokasi maupun saat sedang bekerja dan selalu memberikan arahan yang baik agar karyawan selalu mematuhi dan selalu menggunakan APD.