Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Behind the Hammer's Swing: Work Fatigue Among Traditional Stone Breakers in the Coastal Region of the Selayar Islands, Indonesia Maharja, Rizky; Tajuddin, Tajuddin; Rahmansyah, Sitti Fatimah; Kessi, Andi Tenriola Fitri; Juliani, Arni; Maharja, Riadnin
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 5, Issue 1, August 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v5i1.50996

Abstract

The work of stone breakers involves heavy and repetitive physical activity, which can increase the risk of injuries and health problems, one of which is work fatigue. Before work fatigue becomes more severe, it is essential to identify its causes. This study aims to analyze work fatigue and the factors that influence it. The study uses an observational analytic approach with a total of 50 respondents. The variables measured include age, length of work, years of service, workload, total sleep time, and work fatigue. Data collection was carried out through questionnaires and specific workload observations. The results of the study indicate that 25 people (50%) experienced high work fatigue. Further analysis showed that age (p-value = 0.020) and gender (p-value = 0.001) significantly influenced work fatigue. The results also showed that there was no significant effect of length of work (p-value = 0.140), years of service (p-value = 0.27), workload (p-value = 0.258), and total sleep time (p-value = 0.401) on work fatigue. This study concludes that work fatigue among traditional stone breakers is influenced by age and gender. Interventions are needed to reduce work fatigue through adjustments to the work environment and rest periods. This study reinforces the understanding of Q.S. Al-Baqarah/2:286, which emphasizes that every individual has limitations. The fatigue experienced is proof that the human body has limits and needs adequate rest to function optimally.
Determinats of irritant contact dermatitis in seaweed farmers Rahmansyah, Sitti Fatimah; Salcha, M. Akbar; Juliani, Arni; Abuda, Hisbullah A.M
CORE JOURNAL Volume 3, Issue 1, Desember 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/corejournal.vi.33458

Abstract

Irritant contact dermatitis is an acute or chronic skin inflammatory response to exposure to external irritants that affect the skin. One type of work that is easily exposed to irritants is seaweed farming, because of the hydroid content in seaweed. The purpose of this study was to determine the factors associated with the symptoms of irritant contact dermatitis in seaweed farmers in Dusun Lomboan, distric. South Tinangkung Regency Banggai Kepulauan. This study uses a type of analytical observational research with a cross sectional study approach. The sample in this study were 40 workers using the total sampling technique. Data collection was carried out through observation, interviews and questionnaires. Data were analyzed using the Chi-Square test. The statistical test results showed that contact duration (p value = 0.012), years of service (p value = 0.001), personal hygiene (p value = 0.013) and history of skin disease (p-value = 0.015) had a relationship with irritant contact dermatitis symptoms. It is recommended for seaweed farmers to use PPE when working, for example rubber gloves, special shoes, to avoid direct exposure which can cause irritant contact dermatitis. Also always maintain personal hygiene after doing work such as washing hands using soap with running water and bathing to avoid the risk of irritant contact dermatitis
Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja di Workshop PT. Prima Karya Manunggal Kabupaten Pangkep Juliani, Arni; Santi, Fika Tri
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan adalah suatu kejadian tak terduga tanpa adanya unsur kesengajaan, dan bentuk perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja di workshop PT. Prima Karya Manunggal, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang diambil sebanyak 35 orang tenaga kerja menggunakan teknik penarikan sampel total sampling. Berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa lingkungan kerja (p=0,032) memiliki hubungan terhadap kecelakaan kerja, pengetahuan (p=0,155) dan kepatuhan terhadap prosedur (p=0,058) tidak memiliki hubungan terhadap kecelakaan kerja. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa mayoritas tenaga kerja kurang patuh terhadap prosedur kerja meskipun pengetahuan tenaga kerja tergolong baik, didukung juga oleh lingkungan kerja yang tidak kondusif, sehingga mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Diharapkan PT. Prima Karya Manunggal untuk meningkatkan kesadaran pekerja akan mencengah dan memanimalisir kecelakaan melalui pemberian pelatihan, pengawasan yang ketat, sanksi yang lebih tegas. Perusahaan memberikan fasilitas kerja yang lengkap dalam bekerja.
Studi Kuantitatif : Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Juliani, Arni
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan merupakan faktor yang dapat menyebabkan turunnya produktivitas kerja, hilangnya jam kerja, tingginya biaya pengobatan dan material, serta rendahnya kualitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan kerja pada pekerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dengan menggunakan simple random sampling. Pada penelitian ini diperoleh bahwa usia (p-value = 0,001) dan masa kerja (p-value= 0,005) berhubungan dengan kelelahan kerja. Sedangkan status gizi (p-value=0,956), beban kerja (p-value=0,503), dan lama kerja (p-value=0,416) tidak berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero). Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar adalah variabel usia dan masa kerja.
Hubungan Higiene Perorangan dengan Gejala Dermatitis Kontak Iritan pada Petani Rumput Laut di Dusun Kaza Kabupaten Luwu Timur Juliani, Arni; Salcha, Muhammad Akbar; Heramutia
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatitis kontak iritan adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh suatu bahan iritan. Gejalanya ditandai dengan gatal, eritema, perih, kulit pecah-pecah, kulit bersisik dan kulit kering. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara higiene perorangan dengan gejala dermatitis kontak iritan pada petani rumput laut di RT II, Dusun Kaza, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 62 petani rumput laut menggunakan total sampling. Pengumpulan data pada penelitian yaitu menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Data di analisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square (p-value ≤ 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan higiene perorangan (p = 0,018) dengan gejala dermatitis kontak iritan. Diharapkan pemerintah untuk memberikan edukasi tentang penyakit dermatitis kontak iritan kepada petani rumput laut untuk meminimalisir potensi petani rumput laut terkena dermatitis kontak iritan.
Karakteristik Tenaga Kerja dan Iklim Keselamatan di Workshop Peralatan Pembuatan Semen Maharja, Rizky; Seftianingsih M., Nur Angraeni; Latief, Ade Wira Lisrianti; Juliani, Arni; Syamsul, Muhammad Azrul; Maharja, Riadnin
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 April 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v6i1.234

Abstract

Iklim keselamatan atau persamaan persepsi bertujuan untuk meningkatkan keselamatan kerja di tempat kerja dan menurunkan angka kecelakaan kerja. Di mana iklim keselamatan ini dapat berbeda-beda tergantung dari karakteristik pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik tenaga kerja terhadap iklim keselamatan di bagian workshop peralatan pembuatan semen. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di bagian workshop PT. PKM. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 56 orang tenaga kerja. Karakteristik tenaga kerja pada penelitian ini diantaranya adalah usia, masa kerja, tingkat pendidikan, posisi jabatan dan status perkawinan. Sedangkan iklim keselamatan diukur menggunakan NOSACQ-50. Analisis data yang digunakan adalah regresi ordinal. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa masa kerja (?=0,013), posisi jabatan (?=0,00) dan tingkat pendidikan (?=0,021) memiliki pengaruh terhadap iklim keselamatan kerja tenaga kerja sedangkan usia (?=0,137) dan status perkawinan (?=0,556) tidak berpengaruh terhadap iklim keselamatan tenaga kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakteristik tenaga kerja yang berpengaruh dengan iklim keselamatan adalah masa kerja, posisi jabatan, dan tingkat pendidikan. Kata Kunci: iklim keselamatan, karakteristik tenaga kerja, masa kerja, pendidikan, posisi jabatan