Andi Tenriola Fitri Kessi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

A Study on Determinants of Irritant Contact Dermatitis in the Workers of a Slaughterhouse on Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar Arni Juliani; Muhammad Akbar Salcha; Rizky Maharja; Helmy Gani, M. Anas; Andi Tenriola Fitri Kessi; Sitti Fatimah Rahmansyah
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17755

Abstract

Contact dermatitis, in general, is a non-infection inflammatory condition because the skin has contactwith both chemical and biological compounds. The aims of this study is to analyze determinants ofirritant contact dermatitis in the workers of a slaughterhouse. This study was analytical observationusing a cross-sectional approach. The population of this study was 93 workers of a broiler chickenslaughterhouse located on Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar. Data collection was by performing adirect observation and interview to the skin condition of the workers’ hands who were suffering fromthe symptoms of irritant contact dermatitis, such as skin rash, dry skin, itchy and painful skin, swollenskin, and chapped, and observing the work process of chicken slaughtering. Data were analyzed usingmultiple logistic regression analysis. The result of this study shows that the use of PPE, personalhygiene, length of employment, personal history of diseases of the skin, and duration of contact aresignificantly correlated with (p < 0.05) the incidence of irritant contact dermatitis symptoms. Basedon the result of the multiple logistic regression analysis, personal hygiene (p = 0.003) and duration ofcontact (p = 0.004) are the main determinants of irritant contact dermatitis symptoms in the workersof the broiler chicken slaughterhouse. It can be concluded that the personal hygiene and duration ofcontact are the main determinants of irritant contact dermatitis symptoms in the workers of the broilerchicken slaughterhouse.
Application Of Back Massage To Smooth Milk In Breastfeeding Mothers At Pelamonia Makassar Hospital Erna Kasim; Sri Ayun Kum; Andi Tenriola Fitri Kessi
Jurnal Life Birth Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Life Birth
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jlb.v6i3.920

Abstract

ABSTRACT Introduction: The action of rolling massage (back) can affect the hormone prolactin which functions as a stimulus for breast milk production in mothers during breastfeeding. The action of massage rolling (back) will provide comfort and relax the mother because massage rolling can stimulate the release of endorphins and can stimulate the oxytocin reflex. The purpose of the study: to identify how to apply back massage (massage rolling) to facilitate breastfeeding in breastfeeding mothers. Methods: In this study the methods used were interviews and observation. respondents were given back massage intervention (massage rolling. The intervention was carried out for 3 days with a duration of 5-10 minutes with a sample of 2 people. Results: Based on the results of measuring the volume of breast milk in the two samples at the time of the visit, it showed a very significant increase in breast milk. This is because both clients have been given a rolling massage (back) which can help the hormone oxytocin work in releasing breast milk, accelerating the parasympathetic nerves to convey signals to the back of the brain to stimulate milk production to come out. Conclusion: From the results that the application of back massage (massage rolling) to facilitate breast milk can affect the way hormones work in milk production . Suggestion: It is recommended for further research with more samples and with a longer time regarding the application of back massage (massage rolling) to facilitate breastfeeding in breastfeeding mothers. Keywords: rolling massage, smooth breastfeeding, breastfeeding mothers.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PENDERES POHON AREN DI DESA KOROLOLAKI Andi Tenriola Fitri Kessi; Sitti Fatimah Rahmansyah; Habibi Habibi; Arni Juliani; Leonardo Sintagi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.9108

Abstract

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan yang berhubungan dengan hubungan kerja di lingkungan kerja. Kelalaian atau kesalahan manusia menjadi hal yang paling sering memicu terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor­ ­- faktor apa yang berhubungan dengan kecelakaan kerja penderes pohon aren. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 39 orang penderes dengan teknik penarikan sampel yaitu total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, tindakan tidak aman, dan penggunaan APD. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan kuisioner, serta jurnal-jurnal ilmiah. Data dianalisis dengan analisis chi-square. Hasil uji statistik didapatkan bahwa pengetahuan (p= 0, 082) tidak memiliki pengaruh terhadap kecelakaan kerja, tindakan (p= 0,003) memiliki pengaruh terhadap kecelakaan kerja, sikap (p= 0, 0728) tidak memiliki pengaruh terhadap kecelakaan kerja, dan APD (p= 0,001) memiliki pengaruh terhadap kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil observasi meskipun pengetahuan dan sikap responden cukup baik namun responden melakukan tindakan kerja yang kurang aman dan sebagian besar responden juga kurang dalam hal penggunaan APD-nya. Hal inilah yang memicu tingginya tingat kecelakaan kerja pada penderes. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja adalah tindakan tidak aman dan kurang lengkapnya penggunaan APD.
Perilaku Petani Terkait Alat Pelindung Diri (APD) dalam Penggunaan Pestisida di Desa Bonto Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Andi Tenriola Fitri Kessi; Rizky Maharja
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i1.325

Abstract

Petani merupakan suatu pekerjaan yang sangat berisiko mengalami keracunan akibat pestisida, banyak yang menjadi faktor penyebab terjadinya keracunan, seperti faktor lingkungan dan faktor perilaku petani itu sendiri setiap menggunakan atau kontak langsung dengan pestisida. Keracunan pestisida dapat diminimalisirkan dengan memperbaiki perilaku saat pemakaian pestisida dan menggunakan APD lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku petani, dengan mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan para petani di Desa Bonto Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang. Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah populasi sebanyak 75 orang, data primer diperoleh dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner, dan data yang diperoleh kemudian akan di olah secara univariate terhadap semua variabel dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan dari 31 responden pengetahuan petani berada pada kategori baik sebanyak 12 responden (38,7%), sikap berada pada kategori cukup sebanyak 18 responden (58.1%), tindakan berada pada kategori kurang dengan 28 responden (90.3%). Dari 31 petani di Desa Bonto sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik, namun berbanding terbalik dengan tindakan yang sangat kurang. Di harapkan kepada para petani di Desa Bonto agar saling mengingatkan dalam penggunaan APD, serta diharapkan kepada kelompok tani atau instansi terkait dan dinas pertanian agar melakukan pengawasan kepada para petani, agar memiliki kesadaran penggunaan APD.
Penatalaksanaan Terapi Musik Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea Di Rs Tk II Pelamonia Makassar Erna Kasim; Andi Tenriola Fitri Kessi; Nirwana
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Panrita Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v8i1.921

Abstract

ABSTRACT Introduction: childbirth has become a normal physiological event experienced by every woman. In the process of childbirth, it is not uncommon for women to have problems, so that they do surgery (sectio caesarea). Sectio caesarea surgery will give wounds that will cause pain. One that can reduce the intensity of pain in sectio caesarea mothers is distraction (music therapy). Research objective: to determine the management of music therapy on changes in pain intensity in sectio caesarea mothers. Methods: This study used a descriptive research design using a case study approach to describe (describe) how music therapy is managed on changes in pain intensity in postoperative sectio caesarea mothers. Results: from two respondents, there was a change in pain intensity from a pain scale of 4-6 (moderate pain) decreased from no pain to Mrs "R" and from a pain scale of 7-10 (severe pain) decreased to 1-3 (mild pain ) to Mrs. “K”. Conclusion: music therapy can reduce the intensity of pain in postoperative mothers with sectio caesarea. Keywords: Pain, music therapy, Sectio caesarea
KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH PANGGUL BERAS DI KELURAHAN PANAMPU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR Andi Tenriola Fitri Kessi; George Septian Pau; Muhammad Akbar Salcha; Muhammad Azrul Syamsul; Arni Juliani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20781

Abstract

Keluhan muskuloskeletal adalah sebuah gejala atau perasaan tidak nyaman, yang biasanya terjadi pada bahu kiri, bahu kanan, dan punggung. Pada umumnya keluhan MSDs terjadi atau disebabkan karena adanya pengulangan pada aktivitas bekerja seseorang. Hal ini dapat membuat fungsi normal jaringan halus pada MSDs aktif dan menyebabkan saraf, tendon dan otot, akan mengalami penekanan. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelurahan Panampu dengan menggunakan metode deskriptif observasional dengan sampel sebanyak 31 orang. Data dianalisis menggunakan analisis univariat.  Hasil penelitian menunjukan dari 31 orang responden sebanyak 20 orang (64%) mengalami keluhan muskuloskeletal tinggi. Pada kategori usia yang paling banyak mengalami keluhan MSDs adalah dewasa, yakni sebanyak 25 orang (80,6%). Untuk kategori masa kerja lama yang paling banyak mengalami keluhan muskuloskeletal tinggi yakni 22 orang (71%), kategori postur kerja yang beresiko sebanyak 25 orang (80,6%), beban angkat secara keseluruhan mengalami keluhan muskuloskeletal tinggi. Sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat keluhan muskuloskeletal pada buruh panggul beras di Keluhan Panampu, Kec Tallo. Oleh sebab itu disarankan kepada para pekerja buruh panggul beras agar melakukan posisi yang baik dan benar saat memanggul beras agar menghindari keluhan musculoskeletal yang lebih parah. Sebaiknya pihak pemerintah atau pihak terkait memberikan pendidikan kesehatan terkait tata cara bekerja dengan aman saat memanggul beras dan agar para buruh terjamin keselamatan dan kesehatannya.
KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR CRANE PESAWAT ANGKAT-ANGKUT BARANG PELABUHAN MAKASSAR Andi Tenriola Fitri Kessi; Sri Novianti Bahar; Nurfadillah
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i1.437

Abstract

Latar belakang: Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan yang dialami tenaga kerja dimana penurunan kinerja fisik, adanya perasaan lelah, penurunan motivasi, dan penurunan produktivitas kerja. Tujuan: Untuk mengetahui kelelahan kerja pada operator crane pesawat angkat-angkut di Pelabuhan Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan Teknik penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel yang diambil sebanyak 71 dari 150 populasi dengan Teknik penarikan Accidental Sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner untuk mengetahui kelelahan kerja pada operator crane. Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara usia kerja (p=0.697), beban kerja (p=0.432), masa kerja (p=1.000). Kesimpulan: Diharapkan pekerja untuk lebih memperhatikan waktu istirahat dan kemampuan bekerja guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat dari kelelahan kerja.
Behind the Hammer's Swing: Work Fatigue Among Traditional Stone Breakers in the Coastal Region of the Selayar Islands, Indonesia Maharja, Rizky; Tajuddin, Tajuddin; Rahmansyah, Sitti Fatimah; Kessi, Andi Tenriola Fitri; Juliani, Arni; Maharja, Riadnin
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 5, Issue 1, August 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v5i1.50996

Abstract

The work of stone breakers involves heavy and repetitive physical activity, which can increase the risk of injuries and health problems, one of which is work fatigue. Before work fatigue becomes more severe, it is essential to identify its causes. This study aims to analyze work fatigue and the factors that influence it. The study uses an observational analytic approach with a total of 50 respondents. The variables measured include age, length of work, years of service, workload, total sleep time, and work fatigue. Data collection was carried out through questionnaires and specific workload observations. The results of the study indicate that 25 people (50%) experienced high work fatigue. Further analysis showed that age (p-value = 0.020) and gender (p-value = 0.001) significantly influenced work fatigue. The results also showed that there was no significant effect of length of work (p-value = 0.140), years of service (p-value = 0.27), workload (p-value = 0.258), and total sleep time (p-value = 0.401) on work fatigue. This study concludes that work fatigue among traditional stone breakers is influenced by age and gender. Interventions are needed to reduce work fatigue through adjustments to the work environment and rest periods. This study reinforces the understanding of Q.S. Al-Baqarah/2:286, which emphasizes that every individual has limitations. The fatigue experienced is proof that the human body has limits and needs adequate rest to function optimally.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus PO. Adhi Putra Makassar Kessi, Andi Tenriola Fitri; Latief, Ade Wira Lisrianti; Riski, Ahfansyam
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 2 (2024): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i2.201

Abstract

Kelelahan (fatigue) merupakan suatu keadaan fisik dan mental yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan menurunnya efisiensi dan ketahanan seseorang dalam bekerja. Salah satu profesi atau pekerjaan yang rentan mengalami kelelahan kerja yaitu sopir bus atau sopir angkutan.. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Faktor yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus PO. Adhi Putra Rute Morowali Utara ke Kota Makassar 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Sampel dalam penelitian yaitu 30 sopir bus dengan menggunakan teknik pengambilan Total Sampling. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSSS untuk mencari unvariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telrdapat hulbulngan yang signifikan antara waktul istirahat telrhadap kellellahan kelrja dimana nilai p valulel = 0,251, telrdapat hulbulngan yang signifikan antara kulalitas tidulr telrhadap kellellahan kelrja dimana p valulel = 0,009 dan telrdapat hulbulngan yang signifkan antara waktul istirahat telrhadap kellellahan kelrja (p=0,001). Kesimpulan penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara waktu istirahat dengan kelelahan namun terdapat hubungan kualitas tidur dan durasi mengemudi terhadap kelelahan kerja sopir bus PO. Adhi Makassar .
Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Haji Makassar Tahun 2024 Kessi, Andi Tenriola Fitri; Pratiwi Mulir, Agnesia
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 19 No. 4 (2024): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v19i3.2125

Abstract

Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh menghindari kerusakan lebih lanjut, perawat merupakan tenaga kerja di rumah sakit dengan tanggung jawab memberikan pelayanan optimal pada pasien, tuntutan itu dapat menyebabkan kelelahan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan responden yang didapatkan 105 orang perawat. Penilaian kelelahan kerja menggunakan Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) dan kuesioner beban kerja dan Kuesioner Kualitas Tidur (KKT). Hasil penelitian sebagian besar perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar mengalami kelelahan kerja ringan (42,9%) dan kelelahan pada tingkat sedang (57,1%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada pengaruh antara umur dengan kelelahan kerja (p value = 0,983), sedangkan hasil uji statistic menunjukkan ada pengaruh antara lama kerja dengan kelelahan kerja (p value = 0,00), masa kerja (p value = 0,052), tidak ada pengaruh masa kerja dengan kelelahan kerja, sedangkan hasil uji statistic menunjukkan ada pengaruh antara kualitas tidur dengan kelelahan(p value = 0,000), dan beban kerja dengan (p value = 0,001) yang berarti ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lama kerja, kualitas tidur dan beban kerja dapat mempengaruhi kelelahan pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar.