Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

“BASINTOJIK” BERSUMBER DARI KESENIAN “CALEMPONG RARAK GODANG” DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU Azrizer, Azrizer; Haris, Asep Saepul; Arnailis, Arnailis
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v4i2.4622

Abstract

The composition "Basintojik" is a musical composition inspired by the art of calempong rarak godang which was born and developed in the Kuantan Singingi Regency, Riau Province. This art is usually performed at various traditional events and important ceremonies, such as weddings, religious celebrations, silek, and processional music at track events. Calempong rarak godang has several repertoires including Kedidi, Tigo-tigo, Ciek-ciek, Tak tendut, Gelang-gelang, Kacimpuang, Gamiak-gamiak and Pik tontong. The results of the artist's analysis of the art of Calempong Rarak Godang found that the beginning of each song always has the same rhythm pattern and also every Calempong Rarak Godang repertoire always ends using the same ending melody (bonti) using meter three or a 3/4 melody pattern. The principle of the bonti melody, which is always the same, became the basic idea in the work which was done using the World Musik approach, giving birth to a new composition entitled "Basintojik".
Ekstrakurikuler Karawitan: Media Pembelajaran dan Pelestarian Budaya di SMA 1 Padang Panjang Firdaus, Firdaus; Firman, Firman; Admiral, Admiral; Arnailis, Arnailis; Elizar, Elizar
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 25, No 2 (2024): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v25i2.pp717-725

Abstract

The aim of this study is to explore efforts to preserve the art of karawitan through extracurricular programs at SMA 1 Padang Panjang, with a specific focus on the use of the traditional musical instrument Pupuik Batang Padi. Karawitan, which includes traditional music and other traditional instruments, holds significant philosophical, aesthetic, and spiritual values within Indonesian culture. However, the influence of globalization and popular culture poses a threat to the existence of this art form among younger generations. This research adopts a descriptive qualitative approach, utilizing techniques such as observation, in-depth interviews, and documentation of extracurricular activities. The results indicate that teaching karawitan through the making and playing of Pupuik Batang Padi not only enhances students' technical skills but also fosters a sense of pride and responsibility towards their cultural heritage. The program has proven effective in strengthening students' cultural identity, instilling values of mutual cooperation, discipline, and respect for nature. Moreover, the program contributes to the preservation of Minangkabau traditional arts, with students actively bringing their skills into the public sphere by participating in local cultural events. These findings underscore the importance of integrating traditional arts into education as a medium for cultural preservation and character development in the face of globalization challenges.Keywords: Extracurricular, Karawitan, Cultural Preservation, Pupuik Batang Padi
‘Maindang Tigo Batikai’ Dari Kesenian Dabuih Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat Yunaidi, Yunaidi; Arnailis, Arnailis
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 8, No 1 (2024): Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bcdk.v8i1.4955

Abstract

Kesenian dabuih yang berkembang di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, sering ditampilkan dalam acara adat. Dalam pertunjukannya, terdapat ansambel pembuka bernama Maindang Rabano yang berfungsi sebagai pengantar sebelum seni dabuih dipentaskan. Keunikan Maindang Rabano terletak pada ritme dan pola vokalnya, yang menjadi inspirasi untuk mengembangkan komposisi musik baru. Studi ini bertujuan untuk menciptakan komposisi musik berbasis seni dabuih, khususnya dari permainan Maindang Rabano, dengan pendekatan tradisional dan berbagai teknik kreatif. Data diperoleh melalui observasi lapangan, diskusi, sintesis, hingga tahap realisasi, serta melalui dokumentasi seperti rekaman audio, buku penelitian terdahulu, dan arsip budaya setempat. Maindang Rabano dimainkan secara berkelompok dan termasuk jenis musik perkusi ritmis, karena seluruh alat musiknya dipukul. Instrumen utama adalah gandang rabana yang dimainkan oleh 10-12 orang, dengan teknik campuran serta pola call and response (tanya jawab). Hasilnya, komposisi ini mencerminkan karakteristik unik dari Maindang Rabano dalam konteks musik baru yang mempertahankan unsur tradisional. Proses ini diharapkan dapat melestarikan dan mengenalkan seni dabuih ke generasi mendatang dengan format yang relevan dan mudah diapresiasi.
Eksplorasi Praktis Pembelajaran Musik di Android dengan Aplikasi Flowkey Elizar, Elizar; Admiral, Admiral; Arnailis, Arnailis; Rafiloza, Rafiloza; Syafniati, Syafniati
The Indonesian Journal of Computer Science Vol. 13 No. 2 (2024): The Indonesian Journal of Computer Science (IJCS)
Publisher : AI Society & STMIK Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33022/ijcs.v13i2.3774

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi peran aplikasi pembelajaran musik Flowkey dalam era digital pasca-pandemi Covid-19 di Indonesia. Flowkey menawarkan interaktivitas visual, fleksibilitas waktu dan tempat, serta adaptasi tingkat kesulitan, memastikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Metode penelitian menggunakan pendekatan "Library Research" dengan sumber referensi dari jurnal-jurnal terverifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Flowkey tidak hanya alat pembelajaran musik, tetapi juga pengalaman eksplorasi musik yang menyenangkan dan mendidik. Keunggulan aplikasi ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan keterampilan musik individu. Artikel ini menyimpulkan bahwa Flowkey dapat menjadi solusi inovatif dalam membentuk masa depan pembelajaran musik yang holistik di era digital, dengan potensi untuk terus mengembangkan fitur-fitur inovatif dan mendukung perkembangan keterampilan musik secara menyeluruh.
The Role of Mothers and Children in the Art of Salawat Dulang by the Sinar Barapi Group Arnailis, Arnailis; Yunaidi, Yunaidi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 27, No 1 (2025): Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ekspresi.v27i1.5212

Abstract

In Salawat Dulang performances, there are specific roles known as Induak (mother) and Anak (child). Each plays a distinct part in bringing the performance to life. This study aims to explore the roles and functions of Induak and anak in the Salawat Dulang art form as performed by the Sinar Barapi Group in Nagari Pariangan, Pariangan District, Tanah Datar Regency. The research employs qualitative methods, gathering data through interviews, literature reviews, and documentation to support the findings. In Salawat Dulang, the Induak serves multiple roles: preacher, lead singer, musician, creator, and composer. Meanwhile, the Anak acts as the Induak's counterpart, supporting as a co-preacher, backup singer, accompanying musician, co-creator, and co-composer. The dynamic between Induak and anak is inseparable; their interdependence is key to ensuring the performance flows smoothly from start to finish. This relationship is reflected in a traditional Minangkabau proverb: "Simuncak mati tarambau kaladang, mambao ladiang lukolah pao, kaduonyo adaik jo sarak diminang kabau, sarupo aua jo tabiang, sanda manyanda kaduonyo," which emphasizes the harmony and mutual support embedded in Minangkabau customs and culture.
Revolusi Pendidikan Seni: Seni Pertunjukan Tari dan Musik dalam Era Teknologi Nurmalena, Nurmalena; Ernawita, Ernawita; Arnailis, Arnailis; Elizar, Elizar
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Vokasional Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Vokasional
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jptiv.v5i2.29127

Abstract

Art has been an integral component of human culture for centuries, allowing individuals to express themselves creatively through various art forms, such as dance and music. However, with the advancement of technology, art education has undergone a significant revolution. This article discusses the impact of this revolution in art education, particularly in the context of performing arts such as dance and music, and how technology has changed the way art is taught, learned, and applied. This research utilizes a descriptive qualitative approach to depict the impact of technology in art education. Data was obtained through a literature review, using sources such as journals, books, and articles from platforms like Google Scholar and Crossref. The research findings indicate that the Art Education Revolution represents a significant shift in how the performing arts of dance and music are taught, learned, and applied in the age of technology. Thoughtful integration of technology in art education allows learners to harness both traditional and technological aspects for a balanced and relevant learning experience in the modern world. Technology serves as a crucial tool in achieving these goals and supports the holistic development of learners in art education.Keywords: Art Education Revolution, Music Art, Dance Art, Technology
Pelatihan Seni Tradisional Minangkabau: Mengasah Kreativitas Siswa SDN 19 Batipuh Baruah melalui Tari dan Musik Arnailis, Arnailis; Syafniati, Syafniati; Nurmalena, Nurmalena
Batoboh Vol 10, No 1 (2025): BATOBOH: JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v10i1.5480

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pelatihan Tari Piriang dan Tari Galombang beserta musik pengiringnya kepada siswa/i SDN 19 Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. Lewat pelatihan ini, kami ingin mengajak anak-anak mengenal dan mencintai seni tradisi Minangkabau sejak dini, sekaligus mendorong tumbuhnya kreativitas dan bakat seni mereka di lingkungan sekolah dasar. Pelatihan dilakukan dengan pendekatan yang ramah dan menyenangkan melalui metode ceramah, demonstrasi, serta latihan berulang (drill), yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta. Sebanyak 44 siswa terlibat aktif dalam pelatihan ini, mulai dari penari, pemain musik, pembawa carano, hingga pembaca pasambahan. Proses pelatihan dilakukan secara bertahap dan terencana, hingga akhirnya seluruh siswa berhasil tampil dengan apik dalam acara penyambutan tamu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar. Hasilnya sungguh membanggakan—anak-anak mampu menari dan memainkan musik dengan penuh semangat dan kekompakan. Lebih dari sekadar penampilan, pelatihan ini juga membentuk karakter siswa, melatih disiplin, serta memperkuat kerja sama antar teman. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi langkah awal dalam pembinaan seni di sekolah dasar dan menjalin sinergi yang berkelanjutan antara sekolah dan komunitas seni budaya.
Dikia Baruda dalam Ritual Manyaratuih Hari di Jorong Baruh Bukit Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar Ramadhani, Azizah; Arnailis, Arnailis; Yurnailis, Yurnailis
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v3i1.3804

Abstract

Dikia Baruda merupakan salah satu kesenian yang benafaskan Islam yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat sebagai media dalam ritual manyaratuih hari di Jorong Baruh Bukit Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar. Penampilan berupa lantunan dzikir dengan alat musik pengiringnya yaitu Rabano. Di Nagari Andaleh Baruh Bukit ini ritual manyaratuih hari merupakan ritual untuk memperingati hari keseratus setelah wafatnya almarhum. Kegiatan ini biasanya dilaksankan di rumah orang tua atau saudara almarhum dengan mempertunjukkan Dikia Baruda, yang bagi masyarakat setempat disebut dengan badikia. Kesenian ini dimainkan oleh laki-laki dan perempuan. Sekarang ini kesenian Dikia Baruda sudah jarang di gunakan dalam ritual manyaratuih hari karena kepercayaan masyarakat, dari jumlah pemain dan akibat perkembangan zaman.
Transformasi Permainan Kim Dari Arena Perjudian Ke Upacara Perkawinan Arnailis, Arnailis; Elina, Misda; Yurnalis, Yurnalis
PANGGUNG Vol 29 No 3 (2019): Transformasi Bentuk dan Nilai dalam Seni Budaya Tradisi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v29i3.1010

Abstract

ABSTRACTThis research aims at describing the changes of Kim performance in the context of wedding ceremony in Solok city, Sumatera Barat province. Kim was initially used as one of musical performances in gamble, yet it has changed now to be entertainment at a wedding ceremony. This research uses analysis descriptive method by examining the Kim performance, textually and contextually. To see the changes of Kim performance, this research employs metamorphose theory. Research results show that changes in the Kim performances caused by the changes in people’s perspective about a gamble and music in the performance. Therefore, Kim has been transformed from performance in a gamble to be entertainment at the wedding ceremony among Solok community, in West Sumatra province. . Keywords: Kim performance, marriage ceremony, art metamorphose and entertainment ABSTRAK Penelitian ini bertujuan  untuk mendeskripsikan perubahan bentuk permainan Kim dalam masyarakat   Kota Solok Propinsi Sumatera Barat.  Kim merupakan salah bentuk pertunjukan musik yang dijadikan sebagai sarana perjudian.  Namun, dewasa ini pertunjukan Kim telah menjadi sarana hiburan  dalam konteks upacara perkawinan.  Penelitian ini dilaksanakan dengan  metode deskriptif  analisis yang menggunakan teori metamorfosa.  Hasil  penelitian menunjukkan bahwa perubahan permainan Kim terjadi karena adanya pengaruh pandangan masyarakat terhadap konteks judi dan musik yang ada dalam  pertunjukan  Kim.  Oleh karena itu, pada saat ini pertunjukan Kim bukan lagi menjadi sarana perjudian, namun telah berubah menjadi  sarana hiburan yang ditampilkan dalam  upacara perkawinan pada masyarakat kota Solok, Propinsi Sumatra Barat. Kata Kunci: permainan Kim, upacara  perkawinan,  dan metamorfosa seni pertunjukan, seni hiburan