Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor Risiko Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Sukoharjo Anindhita, Anindhita Yudha Cahyaningtyas; Mirasari, Triana
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 20 No. 2 (2023): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v20i2.180

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan kekurangan asupan nutrisi, menderita infeksi, maupun stimulasi yang kurang memadai. Ada beberapa faktor risiko stunting pada balita meliputi faktor status ekonomi keluarga, riwayat BBLR, riwayat anemia saat hamil. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis ketiga faktor tersebut terhadap kejadian stunting pada balita. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 191 responden yang terdiri dari ibu dan balita usia antara 24-59 bulan diambil secara simple random sampling. Uji statistic menggunakan regresi logistik dengan mempertimbangkan faktor risiko setiap variabel bebas. Hasil analisis menunjukkan yaitu status ekonomi (p value = 0,027, OR 0,43; 95%), riwayat BBLR (p value = 0,000, OR 10,356; 95%), riwayat anemia kehamilan (p value = 0,01, OR 2,319; 95%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu status ekonomi, riwayat BBLR, dan riwayat anemia kehamilan merupakan faktor risiko stunting pada balita. Intervensi spesifik dalam penanganan stunting harus dilakukan secara konsisten untuk mendukung percepatan penurunan stunting
Nursepreneur Education on Nurse Communication in Vocational High Schools Mirasari, Triana; Talango, Farid; Mardiah, Adriana
Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/abdigermas.v3i1.355

Abstract

A strong nursepreneur is able to work independently, has a vision, is creative, and dares to take risks. Nurse communication is the foundation for the success of a nurse's dual role. The aim of this community service is to improve the quality of knowledge services provided as an important role in the success and growth of the rescue business. The aspect measured is increased knowledge. Service is carried out by providing education to students. Before providing education, it was carried out by giving a pre-test questionnaire and interviews with the results of students' knowledge regarding nursepreneurs regarding nurse communication was lacking and after providing education a post-test was given with the results of students' knowledge increasing. 60 vocational school students from the nursing skills program participated in this educational event enthusiastically paying attention to PPTs, leaflets, lectures and discussions for 45 minutes. The results of this service show an increase in students’ knowledge by actively participating with the resource persons. The conclusion of this service is that nurse communication is the first step for novice nursepreneurs as nursepreneurs in the world of very tight economic competition. Therefore, schools should provide good student communication practice laboratories.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA PASIEN STROKE Widuri, Sri; MIRASARI, TRIANA; Kusdhiarningsih, Betty
Jurnal Stethoscope Vol. 6 No. 1 (2025): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke is the second leading cause of death globally and the third leading cause of disability. After a stroke, a person may experience psychological disorders, which occur due to emotional disturbances, pain, sleep disturbances, depression, dysphagia, and can lead to death in patients, resulting in low psychological well-being. Family support is a crucial element in the healing and recovery process of a disease. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and psychological well-being in stroke patients. This study used a correlational analytical method with a cross-sectional approach. The location of this study was the inpatient ward of RSI Amal Sehat Sragen. The sample used was 34 patients, with the sampling technique being asidental sampling. Data analysis used a spearhead test to determine the relationship between family support and psychological well-being in stroke patients. The p-value in both groups was 0.000, which is less than 0.05, indicating a relationship between family support and psychological well-being in stroke patients.
Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Nursepreneur di SMK Mirasari, Triana; Mardiah, Adriana; Rahmayanti, Yeni Nur
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v5i2.1144

Abstract

Nursepreneur merupakan konsep kewirausahaan yang mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan dalam praktik usaha. Fenomena meningkatnya jumlah lulusan perawat yang tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja menjadi tantangan tersendiri. Edukasi nursepreneur di tingkat remaja, khususnya siswa keperawatan, menjadi salah satu upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa SMK Tunas Harapan, Plupuh – Sragen tentang konsep nursepreneur, peluang usaha, dan karakteristik yang harus dimiliki seorang nursepreneur. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari 2025 dengan metode penyuluhan, diskusi, dan pembagian leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terkait konsep dan peluang usaha nursepreneur serta antusiasme yang tinggi dalam diskusi. Edukasi nursepreneur pada remaja diharapkan menjadi langkah awal mencetak perawat wirausaha yang mampu bersaing di dunia bisnis.