I Putu Ade Andre Payadnya
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBANTUAN PERTANYAAN WHAT-IF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGANI PERMASALAHAN MATEMATIKA TERBUKA I Putu Ade Andre Payadnya; I Nengah Suparta; Gede Suweken
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menghasilkan teori pembelajaran lokal pada materi luas daerah lingkaran. Penelitian menitikberatkan pada peningkatan kemampuan siswa menangani permasalahan matematika terbuka. Sebagai bantuan, dalam pembelajaran disertai pertanyaan what-if untuk mengembangkan pemikiran siswa. Penelitian ini menggunakan metode design research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisis retrospektif. Aktivitas pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip permasalahan matematika terbuka. Implementasi pembelajaran dilakukan di Kelas VIII SMP Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung dikumpulkan melalui jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post-test, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Lintasan pembelajaran dari penelitian desain ini memiliki tahapan sebagai berikut: (1) menghitung luas daerah gambar danau menggunakankertas berpetak, (2) menghitung luas daerah lingkaran menggunakan kertas berpetak , (3) menemukan nilai π dan rumus luas daerah lingkaran, (4) menyelesaikan berbagai permasalahan matematika terbuka. Temuan yang diperoleh peneliti adalah dimana siswa sempat kesulitan menemukan metode lain dan banyak variasi jawaban siswa yang tidak diprediksi sebelumnya. Siswa sudah mampu melakukan reasoning dengan baik meskipun masih ada yang kurang efektif. Pemahaman siswa pada permasalahan matematika terbuka meningkat. Peneliti mementingkan aspek keterhubungan dan realitas sajian dalam lintasan pembelajaran. Kata-kata Kunci: Luas Daerah Lingkaran, Permasalahan Matematika Terbuka, Pertanyaan What-If, Teori Pembelajaran Lokal  AbstractThe purpose of the study was to obtain a local instructional trajectory for the area of the circle materials. The focus of the study was on the improvement of students’ ability on solving open-ended problems. As supports, the what-if type questions are used to developed student thinking ability. Design research was deliberately chosen as the method of the present study, with three following steps: (1) preliminary research, teaching implementation and retrospective analysis. The teaching implementation was carried out at Grade VIII SMP Negeri 1 Singaraja Academic Year 2015/2016. The data related to student’ activities and strategies that students used to solve the given problems during learning processes were collected through students’ written works in the worksheets, result of post-test, interviews, and observations. The gathered data were analysed descriptively. Learning trajectory of this research has four steps: (1) counting the area of lake pictures using grid paper, (2) counting the area of the circle using grid paper, (2) refinding π and the area of the circle formula, and (4) solving open-ended problems. From the research we found that in the beginning students are difficultto find another method when counting the area of the circle using grid paper. The other finding show that there are many variation in students’ answer. The students was capable to do reasoning although there are the reasoning that not effective. Students’ understanding in open-ended problems was increased. Researcher put important point in conecctivity and object reality in learning trajectory. Key words: Area of The Circle, Open-Ended Problems, What-if Questions, Design Research, Local Instructional Theory
Hubungan antara Minat Belajar dengan Kemampuan Reasoning Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Geometri: Relationship between Interest in Learning and Student Mathematical Reasoning Ability in Geometry Courses I Putu Ade Andre Payadnya; I Made Dharma Atmaja; Kadek Adi Wibawa
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 8 No. 1 (2019): Maret 2019
Publisher : FPMIPA IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.026 KB)

Abstract

This research is a quantitative study with a correlation approach to determine whether or not there is a relationship between interest in learning and students' mathematical reasoning abilities in geometry. The subjects of this study were IA class students of Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Mahasaraswati University Denpasar 2018/2019 academic year. Data was collected through questionnaire and documentation. Data were analyzed with the help of SPSS for Windows v.20 software. The results obtained from this study include: (1) learning interest of students with very interested categories = 62.5%, interested = 25%, and quite interested = 12.5%. (2) There is a positive and significant relationship between interest in learning mathematics with learning outcomes of mathematics with a value of rxy = 0.84 and a test result (2-tailed) of 0.027.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA Ni Made Hermayanti; Gusti Ayu Made Arna Putri; I Putu Ade Andre Payadnya
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jsp.v14i2.9099

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai tingkat kecerdasan emosional dan kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII C di SMP N 14 Denpasar. Pengkajian tersebut dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, pemberian angket (kuesioner), pemberian tes uraian, serta dokumentasi. Keadaan di lapangan menunjukan kebanyakan siswa masih memiliki kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan soal atematika kompleks. Dari keadaan di lapangan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan literasi matematika siswa. Pendekatan kuantitatif digunakan pada penelitian ini  dengan jenis penelitian ex-postfacto. Adapun desain penelitiannya menggunakan causal comparative research dengan teknik purpossive sampling. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 14 Denpasar dengan sampel yang diambil yaitu siswa kelas VIII C di sekolah tersebut. Hasil analisis deskriptif menunjukan baik tingkat kecerdasan emosional maupun kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII C di SMP N 14 Denpasar berada pada kategori sedang. Dengan hasil analisis inferensial menunjukan terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII C di SMP N 14 Denpasar.
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMPELAJARI MATERI ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR TINGKAT SMA KELAS XI Ni Kadek Anik Dwijayanti; I Putu Ade Andre Payadnya; I Gusti Ayu Putu Arya Wulandari
Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/pemantik.v4i2.9855

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis kesulitan belajar dan faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi aljabar ditinjau dari gaya belajar. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI B3 SMA Negeri 1 Mengwi sejumlah 30 orang siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian angket atau kuesioner, soal tes, dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket atau kuesioner dan lembar soal tes aljabar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 30% siswa dengan gaya belajar visual, 13% siswa dengan gaya belajar auditorial, dan 57% siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan persoalan aljabar yang berkaitan dengan konsep dan prinsip adalah (1) dalam penguasaan konsep, beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan variabel, konstanta, dan suku-suku sejenis maupun tidak sejenis dengan persentase 9% dan 10%; (2) dalam penguasaan prinsip, banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam membagi suatu pecahan dengan pecahan bentuk aljabar dengan persentase 56%. Adapun faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi aljabar adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berupa minat, motivasi, bakat, dan intelegensi yang dimiliki oleh siswa, dan faktor ekstern berupa penggunaan alat peraga oleh guru dan letak gedung sekolah.
Group Dynamics in Mathematics Education: Homogeneous Vs. Heterogeneous Group Effects on Problem-Solving Skills Trisna Jayantika, I Gusti Agung Ngurah; I Putu Ade Andre Payadnya; I Putu Pasek Suryawan
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v8i1.83498

Abstract

Research on heterogeneous group design in mathematics education and empirical evidence comparing the effectiveness of homogeneous and heterogeneous groups on students' problem-solving abilities (PSA) is still limited. However, PSA is an important competency in mathematics, yet the application of effective group design to develop it remains a challenge. This study addresses this gap by investigating the impact of homogeneous group designs on PSA among high school students in Denpasar. Utilizing a quasi-experimental one-group pretest-posttest design, the research involved 120 students who participated in a series of six instructional sessions with homogeneous grouping. Pretest and post-test data were analyzed using paired sam-ple t-tests to assess changes in PSA, focusing on problem understanding, planning, implementation, and reflection. The results of the data analysis test produced a t-value of -18,839 with p-value of 0.000, which was less than 0.05. The findings revealed a significant improvement in PSA scores with homogeneous groups, suggesting that grouping students by similar ability levels enhances peer interactions and instructional support more effectively than heterogeneous group designs. Teacher and student interviews corroborated these results, highlighting more equitable participation and tailored learning experiences in homogene-ous settings. While this study underscores the benefits of homogeneous grouping in improving problem-solving abilities (PSA), it also identifies the need for integrating diverse instructional media. Future research should examine the impact of various educational technologies and broader contexts to refine group design strategies in mathematics education.