Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian Asi Eksklusif yang Baik pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Gogodalem Barat Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Astuti, Ana Puji; Adimayanti, Eka
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Iklan – iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir bahwa ASI yang diberikannya kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data menggunakan data sekunder dan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan tehnik total sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dari total populasi 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner ini sudah diujikan atau sudah uji validitas di Desa Gogodalem Timur K ecamatan Bringin, pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7%),dan berpengetahuan baik sejumplah 4 orang (13,3%). Saran untuk tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI Eksklusif terutama pada ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan supaya mereka tahu akan pentingnya ASI Eksklusif baik bagi ibu maupun bayi usia 0 – 6 bulan
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian Asi Eksklusif yang Baik pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Gogodalem Barat Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Widayati, Wiwik Nur; Astuti, Ana Puji; Adimayanti, Eka
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Iklan – iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir bahwa ASI yang diberikannya kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data menggunakan data sekunder dan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan tehnik total populasi, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dari total populasi 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner ini sudah diujikan atau sudah dilakukan uji validitas di desa Gogodalem Timur Kecamatan Bringin, pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7%),dan berpengetahuan baik sejumlah 4 orang (13,3%). Tenaga kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan dalam memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI eksklusif terutama pada ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan, supaya mereka tahu akan pentingnya ASI eksklusif baik bagi ibu maupun bayi usia 0 – 6 bulan
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK OLAHRAGA (SENAM) TERHADAP PENURUNAN EFEK SAMPING OBAT SEDATIF PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJ PROF. Dr. SOEROYO MAGELANG Yulinda Meka sari; Ana Puji Astuti; Tri Susilo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.813 KB)

Abstract

Efek samping obat merupakan suatu dampak yang timbul sebagai hasil dari suatupengobatan atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan pasien. Terapi olahraga pagi(senam) dapat meningkatkan kebugaran secara menyeluruh baik fisik, mental, dan sosial. Terapiini sebagai salah satu kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan terjadinya efek samping obatdan mengontrol halusinasi pada pasien gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuiperbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi aktivitas kelompok olahraga (senam) terhadappenurunan efek samping obat sedatif pada pasien halusinasi di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang.Penelitian ini merupakan penelitian preexperimental design dengan rancangan pretestposttest design. Sejumlah 45 responden yang terpilih dalam penelitian ini. Pengumpulan datadilakukan dengan cara observasi. Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah dengan analisaunivariate dan bivariate dengan analisis deskiptif dan uji t-test.Hasil penelitian : dari 45 responden sebelum diberikan terapi olahraga (senam),responden yang belum merasakan penurunan efek samping obat dengan prosentase rendahmasih banyak yaitu 60% atau 27 responden, sedangkan setelah diberikan terapi olahraga(senam), pasien yang belum merasakan penurunan efek samping obat dengan prosentase rendahmenjadi berkurang yaitu 33,3% atau 15 responden. Ada perbedaan sebelum dan sesudahdiberikan terapi aktivitas kelompok olahraga (senam) terhadap penurunan efek samping obatpada pasien halusinasi dengan signifikasi p = < 0,05.Saran untuk penderita gangguan jiwa yaitu pasien dapat memantau secara mandiri danmelaporkan keluhan timbulnya halusinasi dan efek samping obat yang dirasakan kepadaperawat maupun keluarga. Kata kunci  : Efek samping obat, terapi olahraga senam, halusinasi
ANALISIS ALASAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 Ana Puji Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.196 KB)

Abstract

AKI dan AKB di Kabupaten Semarang masih tinggi yaitu 146,24/100.000 KH dan 13,40/1000 KH pada tahun 2011. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurun dan masih terdapat 410 persalinan oleh dukun dengan 0,24 %kematian ibu pada tahun 2011. Hal ini terjadi meskipun sudah dilakukan kemitraan bidan dukun dan jampersal.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis alasan pemilihan penolong persalinan oleh ibu di Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data  dengan wawancara mendalam dan observasi.  Subyekpenelitian terdiri dari informan utama sejumlah 8 ibu bersalin (4 ibu bersalin oleh dukun dan 4 ibu bersalin oleh bidan)dan 17 informan triangulasi (4 suami/keluarga dari ibu bersalin dengan dukun, 4 suami/keluarga dari ibu bersalin dengan bidan, 4  tokoh masyarakat/ tokoh agama, 4 bidan koordinator dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga DinasKesehatan.  Metode analisis data dengan  content analysis. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang persalinan sehat dan aman masih kurang. Ibu yang memilih dukun sebagai penolong persalinan bersikap negatifterhadap bidan karena bidan merobek jalan lahir. Ibu yang memilih bidan berpersepsi baik karena bidan ramah, trampildan cekatan, ibu yang memilih dukun berpersepsi baik dalam hal perawatan post partum. Tidak ada budaya khususdalam pertolongan persalinan baik oleh bidan maupun dukun. Kemudahan akses pada saat melahirkan merupakan faktor penentu pada pemilihan penolong persalinan. Biaya persalinan dukun  terjangkau karena bersifat suka rela dan dapat berbentuk barang. Dukungan suami dan keluarga cukup kuat dalam pemilihan penolong persalinan. Disimpulkanbahwa pemilihan dukun sebagai penolong persalinan berkaitan dengan pengetahuan, sikap, persepsi mutu pelayanan,biaya dan kemudahan akses.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA ASPIRASI BENDA ASING PADA ANAK TODDLER TERHADAP PENGETAHUAN IBU: Influence of Health Education on First Aid for Aspiration in Toddler to Mother's Knowledge Haryani, Siti; Minardo, Joyo; Astuti, Ana Puji
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 3 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1761

Abstract

Pendahuluan: Kecelakaan pada toddler diantaranya adalah aspirasi benda asing. Anak toddler kemampuan mengeksplor lingkungan sekitar karena rasa ingin tahu yang tinggi. Jika anak dan orang tua mendapatkan informasi dan bimbingan antisipasi pencegahan kecelakaan, maka kecelakaan dapat dicegah. Studi pendahuluan yang dilakukan melalui kader didapatkan informasi bahwa kurang lebih 3 anak yang  mengalami aspirasi benda asing dalam  satu tahun  terakhir. Data mengenai  aspirasi  benda  asing juga didapatkan  melalui wawancara terhadap 5  ibu  yang  berada  di  wilayah  Candirejo  mengatakan belum  pernah  mendapatkan  informasi  tentang  penanganan  aspirasi  benda asing dari petugas kesehatan maupun media informasi lainnya. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan tentang aspirasi benda asing terhadap pengetahuan ibu. Metode: rancangan analitik komparatif dengan pendekatan   cross sectional. Jumlah sampel  penelitian ini adalah 36 ibu yangg mempunyai anak toddler (1-3 tahun) . Sebelum dilakukan pengambilan data terlebih dahulu dilakukan pemberian informed consent. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan melalui Pendidikan Kesehatan tentang pertolongan pertama aspirasi benda asing pada anak toddler. Pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan. Hasil: ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan. Simpulan: Pendidikan kesehatan efektif mengingkatkan pengetahuan Ibu dalam pemberian pertolongan aspirasi pada anak. Karena itu, kegiatan  pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan masyarakat
Implementasi Deteksi Perkembangan Anak Melalui Pelatihan KPSP ( Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) pada Guru TK Islam Nurul Izzah Haryani, Siti; Astuti, Ana Puji; Minardo, Joyo; Sari, Kartika
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.678 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1622

Abstract

Development is an increase in abilities (skills) in more complex body structures and functions in a regular and predictable pattern, as a result of the maturation process. The purpose of this activity is to provide an overview of the detection of child development through training. The method used is to provide KPSP training (Pre-Development Screening Questionnaire) to teachers at Nurul Izzah Kindergarten in order to detect the development of students according to their age. The result of this activity is that 100% of teachers participate in developmental detection training using KPSP and the development of students who are carried out for developmental detection is in accordance with their age(100%).ABSTRAKPerkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran tentang deteksi perkembangan anak melalui pelatihan. Metode yang digunakan yaitu memberikan pelatihan KPSP (Kuesioner pra Skrining Perkembangan) kepada para guru di TK Nurul Izzah agar dapat mendeteksi perkembangan para siswa sesuai usianya. Hasil kegaiatan ini adalah 100 % guru mengikuti pelatihan deteksi perkembangan dengan menggunakan KPSP dan perkembangan siswa yang dilakukan deteksi perkembangan sudah sesuai dengan usianya (100%).
Implementasi Pijat Bayi sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kelurahan Candirejo, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Siti Haryani; Ana Puji Astuti; Kartika Sari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.3153

Abstract

Stunting is a problem that needs special attention. The result of stunting can cause growth and development to be inhibited. One of the efforts to reduce the incidence of stunting is baby massage. The purpose of this activity is to provide an overview of the baby massage procedure. The method used is to provide health counselling with a demonstration method of baby massage procedures. The target of this activity is mothers who have toddlers. The stages carried out include providing material about baby massage followed by a demonstration of baby massage. At the evaluation stage, participants demonstrated the baby massage that had been taught. The result of this activity was that 90% of the participants could explain and demonstrate the baby massage procedur ABSTRAK                 Stunting merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Akibat stunting dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan menjadi terhambat. Salah satu upaya untuk menurunkan kejadian stunting adalah dengan pijat bayi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran tenatng prosedur pijat bayi. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kesehatan dengan metode demonstrasi prosedur pijat bayi. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu yang mempunyai balita. Tahapan yang dilakukan meliputi pemberian materi tentang pijat bayi dilanjutkan demonstrasi pijat bayi. Pada tahap evaluasi dilakukan dengan peserta mendemonstrasikan kembali pijat bayi yang telah diajarkan. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta 90% dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan kembali tentang prosedur pijat bayi  
Akupresure Meningkatkan Nafsu Makan Upaya Pengentasan Stunting Balita 13 – 59 Bulan Sari, Kartika; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.3162

Abstract

The toddler years are a period of basic growth which influences subsequent development, including development in language, creativity, social and emotional intelligence. Malnutrition problems can affect brain development which ultimately causes a decline in the quality of human resources. (Nurwijayanti, 2017). Eating problems in children can also be overcome by non-pharmacological methods, including herbal medicine or herbal drinks, massage, acupuncture and acupressure. Acupressure is carried out by pressing using fingers or a blunt object on the body's meridian points or energy flow lines so that it is relatively easier and can be more specific for overcoming feeding difficulties in toddlers because it can improve blood circulation in the spleen and digestion (Widowati, 2022). The aim of this activity is to provide health education about stunting, a balanced diet and train mothers to do acupressure. The implementation of this PKM program is carried out using a participatory approach method. The results of this activity are that mothers understand more about the meaning, causes and characteristics of stunted children, how to prepare a balanced diet for stunted children and mothers are able to do acupressure to increase their children's appetite. The conclusion is that holding this PKM activity is very effective and useful in increasing the knowledge and understanding of young women about acupressure which is useful for increasing appetite as an effort to reduce stunting in toddlers 13 - 59 months.   ABSTRAK                 Masa balita menjadi masa pertumbuhan dasar yang berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya, di antaranya adalah perkembangan dalam berbahasa, berkreasi, bersosial dan kecerdasan emosional. Permasalahan gizi yang kurang terpenuhi dapat mempengaruhi perkembangan otak yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia. (Nurwijayanti, 2017). Masalah makan pada anak juga dapat diatasi dengan cara non farmakologi antara lain dengan jamu atau minuman herbal, pijat, akupunktur dan akupresur. Akupresur dilakukan dengan penekanan menggunakan jari atau benda tumpul pada titik meridian tubuh atau garis aliran energi sehingga relatif lebih mudah dan dapat lebih spesifik untuk mengatasi kesulitan makan pada balita karena dapat memperlancar peredaran darah pada limpa dan pencernaan (Wahyu, 2022). Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang stunting, menu makanan yang seimbang dan melatih ibu melakukan akupresure. Pelaksanaan program PKM ini dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif . Adapun hasil dari kegiatan ini adalah ibu menjadi lebih paham tentang pengertian, penyebab dan ciri-ciri anak stunting, cara menyiapkan menu makanan yang seimbang untuk anak stunting serta ibu mampu untuk melakukan akupresure untuk meningkatkan nafsu makan pada anak-anak nya. Kesimpulan penyelenggaraan kegiatan PKM ini sangat efektif dan bermanfaat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang akupresure bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan sebagai upaya pengentasan stunting balita 13 – 59 bulan.
Pengaruh Baby Massage terhadap Peningkatan Berat Badan pada Bayi: The Influence of Baby Massage on Improvement Weight in Babies Siti Haryani; Joyo Minardo; Ana Puji Astuti
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 7 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v7i1.3154

Abstract

The first five years are a golden time for children starting from infancy from birth. Infancy is a golden period as well as a critical period of a person's development. Baby massage or often called baby massage, is a comfortable touch of communication between mother and baby. Massage is a touch therapy that has long been known to people, but is still rarely used by parents of toddlers.. The positive impact that can arise from baby massage is an increase in the baby's weight if done regularly. Apart from that, baby massage can also increase the body's immunity and improve the quality of the baby's sleep. From the results of interviews in the preliminary study with several mothers who had babies, the majority of mothers said they rarely massaged their babies, baby massage was only done once in a while if the child was not feeling well, and even then the person who did the massage was the dukun. The baby's mother said that her baby's weight increased very little, in fact there were 3 children whose weight did not increase. The aim of this research was to determine the effect of baby massage on increasing body weight. This research method uses an experimental design with a Pretest - Posttest design. The total sample was 15 respondents who were babies aged 0-12 months. The instrument uses SOP (Standard Operating Procedure) for baby massage and weight observation sheets. The intervention was given for 12 days. Bivariate test using t-test. The results of the study showed that there was an effect of baby massage on body weight with a p-value of 0.000. Based on this, it is necessary to carry out ongoing baby massage and weight monitoring through posyandu activities every month. Abstrak Kesehatan anak dimulai sejak periode kehamilan sampai dengan usia remaja. Lima tahun pertama merupakan waktu keemasan bagi anak yang dimulai dari bayi sejak lahir. Pijat bayi atau sering disebut baby massage, merupakan sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat merupakan terapi sentuhan yang sudah lama dikenal orang, namun masih jarang diterapkan oleh orang tua yang mempunyai anak balita. Dampak positif yang dapat ditimbulkan dari pijat bayi adalah adanya peningkatan berat badan bayi apabila dilakukan secara rutin. Selain itu pijat baayi juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kualitas tidur bayi. Dari hasil wawancara pada studi pendahuluan dengan beberapa ibu yang mempunyai bayi, sebagian besar ibu mengatakan jarang memijat bayinya, pijat bayi dilakukan hanya sekali-kali kalau anak kurang enak badan, itupun yang melakukan pijat adalah dukun bayi. Ibu bayi mengatakan berat badan bayinya sedikit sekali peningkatannya, bahkan terdapat 3 anak yang berat badannya tidak mengalami kenaikan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh baby massage terhadap paningkatan berat badan. Metode penelitian ini menggunakan eksperiment design dengan rancangan Pretest – Postest design. Jumlah sampel 15 responden yang merupakan bayi usia 0-12 bulan. Instrumen menggunakan SOP (Standar Operasional Prosedur) pijat bayi dan lembar observasi berat badan. Pemberian intervensi diberikan selama 12 hari. Uji bivariat menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pijat bayi terhadap berat badan dengan p-value 0,000. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk pijat bayi dan pemantauan berat badan melalui kegiatan posyandu setiap bulan.
Kajian Naratif: Kesehatan Kardiovaskuler pada Masa Menopause: Narative Review: Cardiovascular Health During Menopause Jatmiko Susilo; Sari, Kartika; Rini Susanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 7 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v7i2.3190

Abstract

Menopause (MP) is associated with a significant increase in blood pressure, body mass index (BMI), obesity, and body fat distribution. At this time, women have a higher risk of cardiovascular disease (PKV) than men according to their age due to reduced levels of endogenous estrogen. This article aims to examine the role of estrogen during MP in relation to the risk of cardiovascular disorders and estrogen replacement therapy. Articles were obtained from PubMed, and ScienceDirect articles, using the keywords “estrogen and MP”; “estrogen and lipid metabolism”, “estrogen and cardiovascular”, and “menopausal hormone therapy”. The final set includes 82 academic articles published from 1998-2024. Estrogens produce increased lipid metabolism, have effects on biomarkers of vascular activity by activating vasodilator pathways and inhibiting vasoconstrictor pathways mediated by the sympathetic nervous system and angiotensin. Estrogen plays an important role in regulating the cardiovascular system. From the perspective of oxidative stress provides a strategy for the treatment of cardiovascular disease in postmenopausal women. Abstrak Menopause (MP) dikaitkan dengan peningkatan signifikan tekanan darah, indeks massa tubuh (IMB), obesitas, dan distribusi lemak tubuh, pada masa ini perempuan memiliki resiko penyakit kardiovaskuler (PKV) lebih tinggi dibanding laki-laki sesuai usianya akibat berkurangnya kadar estrogen endogen. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran estrogen pada masa MP dalam hubungannya dengan resiko gangguan kardiovaskuler serta terapi sulih estrogen.  Artikkel-artikel diperoleh dari PubMed, dan ScienceDirect, menggunakan kata kunci “estrogen dan MP”; “estrogen dan metabolism lipid”, “estrogen dan kardiovaskuler”, “terapi hormon MP”. Set terakhir mencakup 82 artikel akademis tahun terbit 1998-2024. Estrogen meningkatkan metabolisme lipid, memiliiki efek pada biomarker aktivitas pembuluh darah dengan mengaktivasi jalur vasodilator dan menghambat jalur vasokonstriktor yang dimediasi oleh sistem saraf simpatis dan angiotensin. Estrogen berperan penting dalam pengaturan sistem kardiovaskuler. Dari perspektif stres oksidatif memberikan strategi untuk pengobatan penyakit kardiovaskular pada wanita MP.