Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TINJAUAN PERBANDINGAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK PADA BANGUNAN INDUSTRI Nasution, Ongku; Napitupulu, Janter; Siahaan, Lancar; Ginting, Yahya
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i1.1424

Abstract

Energi listrik menjadi kebutuhan dasar pada suatu industry. Energi listrik dapat diperoleh dari sumber pembangkitan energi yang dikelola oleh PLN dan sumber energy oleh pembangkitan energy yang dikelola sendiri sebagai captive power. Energi yang diperoleh dari PLN dipakai sebagai sumber energy utama sedangkan sumber energy yang dikelola sendiri sebagai sumber energy cadangan. Kedua sumber energy ini akan dibandingkan efektifitasnya dalam melayani pembebanan pada bangunan gedung suatu industry. Untuk menentukan besarnya pemakaian energi Listrik dalam satuan KWH (kilowatt hour) terlebih dahulu harus diketahui waktu pemakaian daya aktif tersebut.Tarif dasar tenaga Listrik (TDTL) adalah suatu peraturan yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan tarif dasar tenaga Listrik, golongan tarif tenaga Listrik, kelebihan pemakaian Varh, ketentuan bagi pelanggan yang terlambat membayar rekening, uang jaminan langganan dan biaya penyambungan tenaga listrik. Semuanya hal diatas menjadi pertimbangan dalam menentukan jenis pembebanan yang ditentukan untuk kedua sumber energy dalam tinjauan. Golongan tarif yang dikeluarkan saat ini di Indonesia adalah sosial, rumah tangga, bisnis, industri dan perkantoran pemerintah.
STUDI PEMBUMIAN NETRAL JARINGAN LISTRIK Janter Napitupulu; Gozali Gozali; Immanuel Munthe
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i1.1412

Abstract

Suatu Sistem Tenaga Listrik selalu dilengkapi dengan pentanahan titik netral dari Generator sebagai mesin listrik yang membangkitkan daya, demikian pula pentanahan titik netral trafo sebagai mesin listrik dan jaringan distribusi yang menyalurkannya. Fungsi pengetanahan disini adalah sebagai pelindung terhadap adanya gangguan listrik dari luar sehingga mengakibatkan terjadinya tegangan lebih pada fasa yang sehat. Kelebihan tegangan ini akan dinetralisasi melalui konduktor ( penghantar ) pentahanan. Juga dengan terjadinya ketidakseimbangan beban yang mengakibatkan fasa netral yang bertegangan dapat dinetralisasi dengan pentahanan tersebut. Selain itu, pentanahan dapaat berfungsi sebagai pelindung body mesin yang dihubungkan dengan hantaran pentahanan bila timbul gangguan tegangan lebih maupun gangguan hubung singkat. Beberapa tujuan penting dari pentanahan adalah memproteksi gangguan fasa ke tanah baik berupa transien maupun gangguan yang berlangsung terus menerus, mencegah timbulnya arus gangguan yang besar, dan mengurangi arus gangguan sampai harga minimumnya.Sistem pentanahan harus memenuhi standard dan syarat agar dapat bekerja efektif. Pentanahan harus menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi yang memiliki nilai tahanan rendah agar dapar menyalurkan arus gangguan yang besar dan berulang-ulang. Prinsipnya, adalah Hukum Ohm yaitu E = I x R. Kerangka Mesin Listrik yang terhubung ke tanah melalui sistem pentanahan dengan tahanan diatas standard akan memiliki tegangan bila terjadi gangguan fasa ke tanah. Suatu Sistem Tenaga Listrik selalu dilengkapi dengan pentanahan titik netral dari Generator sebagai mesin listrik yang membangkitkan daya, demikian pula pentanahan titik netral trafo sebagai mesin listrik dan jaringan distribusi yang menyalurkannya. Fungsi pengetanahan disini adalah sebagai pelindung terhadap adanya gangguan listrik dari luar sehingga mengakibatkan terjadinya tegangan lebih pada fasa yang sehat. Kelebihan tegangan ini akan dinetralisasi melalui konduktor ( penghantar ) pentahanan. Juga dengan terjadinya ketidakseimbangan beban yang mengakibatkan fasa netral yang bertegangan dapat dinetralisasi dengan pentahanan tersebut. Selain itu, pentanahan dapaat berfungsi sebagai pelindung body mesin yang dihubungkan dengan hantaran pentahanan bila timbul gangguan tegangan lebih maupun gangguan hubung singkat. Beberapa tujuan penting dari pentanahan adalah memproteksi gangguan fasa ke tanah baik berupa transien maupun gangguan yang berlangsung terus menerus, mencegah timbulnya arus gangguan yang besar, dan mengurangi arus gangguan sampai harga minimumnya.Sistem pentanahan harus memenuhi standard dan syarat agar dapat bekerja efektif. Pentanahan harus menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi yang memiliki nilai tahanan rendah agar dapar menyalurkan arus gangguan yang besar dan berulang-ulang. Prinsipnya, adalah Hukum Ohm yaitu E = I x R. Kerangka Mesin Listrik yang terhubung ke tanah melalui sistem pentanahan dengan tahanan diatas standard akan memiliki tegangan bila terjadi gangguan fasa ke tanah.
STUDY PERENCANAAN PLTS SISTEM OFF GRID SKALA KECIL RUMAH TANGGA Janter Napitupulu; Dewi Sholeha; Joslen Sinaga; Rasmi Sitohang; Reinhard Napitupulu
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 2 (2023): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i2.2998

Abstract

Energy listrik sangat penting peranannya dengan perkembangan teknologi modern disemua sector. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang system kelistrikan PLTS dalam memenuhi kebutuan listrik rumah tangga dalam kurun waktu 1 hari. Dalam penelitian dihitung panel surya yang digunakan adalah 20 lembar panel surya Monocrystalline 200 Wp, 8 unit baterai Solana SOF 12-200. 200 Ah dengan 2 rangkaian seri dan 4 paralel, SCC MPPT PowMr dengan kapasitas arus 60 A, Inverter PSW tegangan 24 V dengan daya 2000W. Apabila setiap komponen terpasang telah memenuhi spesifikasi, maka system PLTS ini akan mampu melayani 1 rumah dengan daya beban 21.12 Kw selama 1 hari atau 10,56 Kw selama 2 hari
ANALISIS DINAMIS GAYA GEMPA PADA BANGUNAN BERDASARKAN SNI 03-1726 2012 Nelson Hutahean; Janter Napitupulu; Silvester Nduru
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 9 No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan ataupun desain adalah faktor yang sangat penting dalam menjamin kekuatan dan keamanan suatu struktur bangunan. Khususnya untuk bangunan bertingkat. Selain itu desain struktur juga harus memperhatikan nilai ekonomisnya. Kolom merupakan komponen struktur yang mempunyai tugas pokok yaitu menyangga beban aksial tekan vertikal. Sehingga desain dan perencanaan dimensi dan desain kolom sangat perlu di perhatikan untuk menghasilkan Kolom yang aman terhadap pembebanan yang terjadi pada gedung itu sendiri. Dari hasil analisis kolom yang dilakukan sesuai dengan SNI 2847:2013 yang berisikan persyaratan beton struktural bangunan gedung, kolom di modelkan menggunakan SAP2000 dengan dimensi kolom 600 mm x 600 mm. Dan menginput data pembebanan yang diterima kolom, diperoleh tulangan kolom yaitu 24 D25 dengan hasil yang aman memikul beban aksial dan beban gempa. Dan simpangan lantai ijin sebesar 76,8 mm.
STUDY PERHITUNGAN PENERIMAAN SINYAL DENGAN MODEL PROPAGASI OKUMURA Sholeha, Dewi; Napitupulu, Janter; Harahap, Muchsin; Ulina, Sri
-
Publisher : RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rele.v6i1.15483

Abstract

Cakupan pelayanan dalam system komunikasi bergerak adalah berupa lingkungan yang memiliki permukaan tidak teratur. Oleh karena itu menghitung redaman lintasan propagasi radionya membutuhkan perhitungan yang kompleks. Dalam beberapa dekade terakhir telah dikembangkan beberapa model propagasi secara empiris oleh para ahli untuk perencanaan jaringan komunikasi bergerak. Adapun diantaranya adalah model okumura, model hatta, dan diperoleh hasil analisa perhitungan rugi-rugi propagasi dan penerimaan daya pada sisi receiver dengan menggunakan metode okumura yang diimplementasikan dengan Lokumura  = 139,1 dB dengan penerimaan daya pada sisi receiver sebesar Pr = -971 dBm Kata kunci : Sinyal, Propogasi, Permodelan,  Model OkumuraAbstract—Service coverage in a mobile communication system is in the form of an environment that has an irregular surface. Therefore calculating the attenuation of the radio propagation path requires complex calculations. In the last decades several propagation models have been developed empirically by experts for planning mobile communication networks. Among them are the Okumura model, the Hatta model, and the results obtained from the analysis of propagation losses and power reception on the receiver side using the Okumura method which is implemented with Lokumura = 139.1 dB with power reception on the receiver side is Pr = -971 dBm Keywords :   Signals, Propagation, Modeling, Okumura Models
Development and assessment of solar radiation forecasting models based on operational data Suwarno, Suwarno; Cahyadi, Catra Indra; Sukarwoto, Sukarwoto; Napitupulu, Janter
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 14, No 5: October 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v14i5.pp4838-4845

Abstract

Operational forecasting of solar radiation is critical for better decision-making by solar energy system operators, due to the variability of energy resources and demand. Although the numerical weather forecasting (NWP) model can predict solar radiation variables, there are often significant errors, especially in direct normal irradiation (DNI), which are influenced by the type and concentration of aerosols and clouds. This paper presents an artificial neural network (ANN) based method to generate operational DNI forecasts using weather and aerosol forecast data from the European Center for medium-range weather forecasts (ECMWF) and Copernicus atmospheric monitoring service (CAMS) respectively. The ANN model is designed to predict weather and aerosol variables at a certain time as input, while other models use the DNI forecast improvement period before the instant forecast. The model was developed using North Sumatra location observations and obtained DNI forecasting results every 10 minutes on the first day with DNI forecasting compared to the initial forecasting which was scaled down with the R2, mean absolute error (MAE), and relative mean square error (RMSE) models were 0.6753, 151.2, and 210.2 W/m2, so that and provides good agreement with experimental data.
KAJIAN PEMANFAATAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON f’c 30 MPa Butarbutar, Nico Fauzi S.; Siagian, Daniel; Ginting, Rahelina; Napitupulu, Janter
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 12 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v12i2.3598

Abstract

Beton adalah bahan konstruksi umum yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Namun, terlepas dari kenyataan bahwa ada banyak jenis beton dari hari ke hari yang menghasilkan jumlah hari yang sama, ada opsi ketiga yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini: pembuatan hasil limbah-limbah.Contoh yang paling nyata adalah penggunaan tebu sawit.Cangkang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pengganti beton.Dalam penelitian ini, cangkang kelpa sawit digunakan sebagai pengganti agregat kasar pada beton untuk lima variasi yang berbeda: variasi I (beton normal), variasi II (substitusi 5% cangkang kelapa sawit), dan variasi III (substitusi 10% cangkang kelapa sawit). Setiap variasi membutuhkan minimal 12 slindSlump test, kuat tekan, serap, dan pengamatan pola retak dilakukan pada hari ke 28 setelah kelahiran benda.Peningkatan nilai absorbsi dan penurunan nilai slump, kuat tekan, dan kuat tekan penyebab utama masalah tersebut.Dalam kasus pola retak, penggantian cangkang kelapa sawit menghasilkan jumlah, Panjang, dan rentang lebar retak yang jauh lebih umum daripada silinder biasa.Hal ini menunjukkan bahwa kerikil memiliki teks yang lebih halus dan keras dari sawit sebelumnya. Hasilnya, terlihat bahwa cangkang kelapa sawit tidak memenuhi syarat sebagai agregat kasar.
Air Humidity Measurement Through Solar Panel Panjaitan, Christin Erniati; Saputra, Daniel Jaya; Hasudungan, Bangun D; Tarigan, Sri Wahyuni; Napitupulu, Janter
Journal of Electronics Technology Exploration Vol. 2 No. 1: June 2024
Publisher : SHM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/joetex.v2i1.335

Abstract

In this work, we will examine the placement of solar panels at certain heights to obtain optimal efficiency. To prove the effect of altitude and humidity, the authors conducted tests in areas with different altitudes and different temperatures, namely in the areas of Medan and Berastagi cities, where the city of Medan is located at an altitude of 2.5-7.5 meters above sea level, and the city area of Berastagi is higher, namely at an altitude of 1220 meters above sea level. The distance between the two areas is around 70 km and can be reached in approximately 2 hours of travel. With different altitudes and different climates, the authors are very interested in studying and researching how the effectiveness of solar panels is at different altitudes and humidity level and how it affects the Medan area, which has a tropical climate, and Berastagi, which has a cold climate.
ANALISA KETERSEDIAAN DAN KONSERVASI ENERGI LISTRIK Napitupulu, Janter
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 5 (2024): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i5.4786

Abstract

Karakteristik pembebanan pada Operasi Sistem Tenaga Listrik dari Pusat-pusat Pembangkit energi Listrik yang berbeda-beda akan menyebabkan biaya operasi pembangkit listrik yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing unit pembangkit yang dioperasikan. Untuk tujuan konservasi energi, penjadwalan pembangkit energi listrik dapat dilakukan dengan memininalkan kerja pembangkit yang bersifat thermis karena berkaitan langsung dengan biaya bahan bakar. Perhitungan biaya bahan bakar pembangkitan dilakukan dengan pengoptimalan pemakaian bahan bakar, Biaya bahan bakar adalah Energi Dibangkitkan [kWh] x Harga Bahan Bakar [Rp/kWh] yang dikerjakan melalui program komputer Software ETAP 4.0. untuk mendapatkan hasil Load Flow dari Sistem Sumatera bagian utara dan energi yang dibangkitkan. Pada program ini, rugi-rugi saluran terhadap daya keluaran generator adalah diabaikan. Studi kasus dilakukan di Unit Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. Besar daya pembangkitan adalah sebesar 1119,18 MW, daya yang terpakai adalah sebesar 1115,7 MW. Produksi pembangkitan (SS) dapat diturunkan 10,11 MVA yaitu dari 1018,72 MVA menjadi 1008,61 MVA. Dengan melakukan Pengaturan Operasi Pembangkit Tenaga Listrik, biaya bahan bakar dapat dihemat : 16,1 % dalam 5 jam beban puncak.
Design of Arduino-Based Automatic Motor Wire Rewinding System Parningotan, Jasman Wanfaber; Napitupulu, Janter; Sholeha, Dewi; Ammar, Muhammad Khoirul
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Vol. 5 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM), Universitas Malikussaleh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jreece.v5i1.19136

Abstract

In the industrial world, the motor winding process is one of the important stages in the manufacture and rewinding of electric motors. Many electric motors are damaged and even the motor can burn because in the operation of electric motors often serve loads that exceed the limits of the motor's ability (overload), contaminated with foreign objects, age, bearing problems, which can cause the effect of changing the current, causing heat which if left for a long time can cause burning of the motor wire winding. With the damage to the motor wire winding, a cost-effective solution that can be done is to rewind the motor wire. the motor rewinding process is carried out so that the winding can return to normal and work properly. The research was conducted using the experimental method. In the research, an automatic rolling device using an Arduino microcontroller was designed. The test results that the system can function normally in the process of inputting the value of the number of rolls, rolling driven by stepper motors and LCD has functioned properly in displaying each data on the system designed.