Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Potensi Nilai Tambah Limbah Jagung Sebagai Bahan Pakan Bersuplemen Ternak Kambing Di Kelurahan Pakeng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang Kadir, Muhammad Jurhadi; Yusriadi, Yusriadi
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 22 No. 3 (2022): ECOSYSTEM Vol. 22 No 3, September-Desember Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v22i3.2012

Abstract

Kambing merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dibandingkan hewan ternak lain seperti sapi, kuda, kerbau, kambing sangat banyak digemari terutama di daerah pedesaan setelah ayam. Selain itu kambing sangat mudah dalam pemeliharaannya. Cukup diberi makan sebanyak satu atau dua kali sehari serta makanannya sangat mudah diperoleh. Kambing yang dulunya berkeliaran di pemukiman warga kini dapat dipelihara secara intensif serta limbah-limbah yang ada dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing. Limbah yang mudah diperoleh untuk dijadikan suplemen ternak kambing yaitu limbah jagung, baik yang diperoleh dari petani maupun dari pengusaha jagung giling dan bahkan dapat diperoleh dari pasar tradisional. Pengolahan yang paling tepat untuk meningkatkan kandungan limbah jagung sebagai bahan suplemen yaitu dengan membuat silase pakan ternak dengan bahan campuran seperti dedak padi, mikroba starter dan air gula. Target luaran dari kegiatan ini yaitu adanya nilai tambah limbah jagung sebagai pakan ternak kambing bersuplemen yang murah dan memiliki kandungan gizi tinggi serta mudah diperoleh karena sumbernya melimpah dipedesaan. Goat is one of the livestock that has great potential to be developed. Compared to other livestock such as cows, horses, buffalo, goats are very popular, especially in rural areas after chickens. In addition, goats are very easy to maintain. Enough to be fed once or twice a day and the food is very easy to obtain. Goats that used to roam in residential areas can now be maintained intensively and the existing waste can be used as goat feed. Waste that is easily obtained to be used as a supplement for goats is corn waste, both obtained from farmers and milled corn entrepreneurs and can even be obtained from traditional markets. The most appropriate treatment to increase the content of corn waste as a supplement is to make animal feed silage with mixed ingredients such as rice bran, microbial starter and sugar water. The output target of this activity is the added value of corn waste as a supplementary goat feed that is cheap and has high nutritional content and is easy to obtain because the source is abundant in rural areas
Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Melalui Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Alternatif Di Kota Parepare Suherman; Kadir, Muhammad Jurhadi; Mutmainnah, Nurul; Zulfiani
Jurnal Pengabdian dan Peningkatan Mutu Masyarakat (Janayu) Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian dan Peningkatan Mutu Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/janayu.v5i3.34859

Abstract

Purpose – This community service activity aims to increase the knowledge and skills of small fish farmers in Parepare City in adopting maggots as an effective and affordable alternative feed. In addition, reducing dependence on expensive commercial feed will provide significant economic benefits for fish farmers and positively affect environmental sustainability. Design/methodology/approach – The method includes identifying target groups for small-scale tilapia and catfish farmers, as well as training and workshops on maggot cultivation techniques and their use as fish feed. Technical assistance is provided to ensure efficient and environmentally friendly maggot production practices, focusing on using household and market waste as raw materials. Findings – The results of this activity show a significant increase in farmers' understanding of feed diversification and reduced production costs. The participants succeeded in applying maggot-rearing techniques using the stacked bucket method and managing organic waste for maggot production. Participant evaluation revealed that 82% had knowledge of the potential of maggots as an alternative feed, and 100% understood black fly breeding techniques for maggot production. Originality/value – Using maggots from organic waste supports more sustainable fish farming practices, reduces the carbon footprint by utilizing organic household or market waste, and helps overcome waste management problems in Parepare City.
Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Fermentasi Pakan Kombinasi Jerami Kacang Tanah (Arachis hypogaea), Dedak Padi dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Renaldi, Muhammad adil; Munir, Munir; Kadir, Muhammad Jurhadi
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v3i2.682

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar pada fermentasi pakan kombinasi jerami kacang tanah (Arachis hypogaea) dedak padi dan rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian fermentasi pakan kombinasi ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit sampel dan metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. P1 : 60% rumput gajah + 35% jerami kacang tanah + 5% dedak padi, P2 : 60% rumput gajah + 30% jerami kacang tanah + 10% dedak padi, P3 : 60% rumput gajah + 25% jerami kacang tanah + 15% dedak padi, P4 : 60% rumput gajah + 20% jerami kacang tanah + 20% dedak padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar. Perlakuan terbaik ada pada perlakuan P4 karena mengandung protein kasar tinggi (12.65%) dan serat kasar rendah (20.94%).
Kandungan ADF dan NDF Fermentasi Pakan Kombinasi Jerami Kacang Tanah (Arachis hypogaea), Dedak Padi dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Gumelar, Agung; Munir, Munir; Kadir, Muhammad Jurhadi
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v3i2.683

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan ADF (acid detergent fiber) dan NDF (neutral detergent fiber) fermentasi pakan kombinasi jerami kacang tanah (Arachis hypogaea), dedak padi dan rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 : 60% rumput gajah + 35% jerami kacang tanah + 5% dedak padi, P2 : 60% rumput gajah + 30% jerami kacang tanah + 10% dedak padi, P3 : 60% rumput gajah + 25% jerami kacang tanah + 15% dedak padi, P4 : 60% rumput gajah + 20% jerami kacang tanah + 20% dedak padi. Berdasarkan hasil diketahui bahwa fermentasi pakan kombinasi jerami kacang tanah, dedak padi dan rumput gajah berpengaruh terhadap kandungan ADF  dan NDF. Perlakuan terbaik yaitu P4 dengan kandungan ADF (35.67%) dan NDF (44.98%) terendah di antara perlakuan lainnya.
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Talas (Colocasia esculenta L) dalam Ransum Terhadap Bobot Karkas dan Persentase Karkas Itik Mojosari Johan, Johan; Kadir, Muhammad Jurhadi; Rasbawati, Rasbawati
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v3i2.688

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun talas (Colocasia esculenta L.) dalam ransum terhadap bobot karkas dan persentase karkas itik Mojosari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0: (kontrol) tanpa perlakuan, P1 : pakan ternak itik + 1 % tepung daun talas, P2 : pakan ternak itik + 3 % tepung daun talas, P3 : pakan ternak itik + 5 % tepung daun talas. Berdasarkan hasil yang didapat maka diketahui bahwa penambahan tepung daun talas pada pakan menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap bobot karkas dan persentase karkas itik Mojosari. Adapun perlakuan terbaik pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun talas 5 %.
Uji Organoleptik Daging Itik (Anas Domesticus)dengan Penambahan Tepung Kayu Manis (Cinnamomum Burmani) dalam Ransum Palinggi, Andi Fadel; Rasbawati, Rasbawati; Nurhapsa, Nurhapsa; Irmayani, Irmayani; Kadir, Muhammad Jurhadi
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Gallus Gallus (2022)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh tepung kayu manis (Cinnamomum burmani) dalam ransum terhadap nilai organoleptik daging itik. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan (P1, P2, P3) dan P0 sebagai kontrol. Setiap perlakuan 3 kali ulangan. Sehingga terdapat 12 unit kombinasi yang masing masing unit terdiri dari 5 ekor itik. Jadi total pengamatan 60 ekor itik. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan formula yang di aplikasikan pada itik. PO : Tanpa, Perlakuan/Kontrol, P1, Penambahan Tepung Kayu Manis 1%, P2 : Penambahan Tepung Kayu Manis 3%, P3 : Penambahan Tepung Kayu Manis 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kayu manis (Cinnamomum burmani) terhadap uji organoleptik daging itik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna daging itik. Adapun perlakuan terbaik diantara 4 perlakuan penggunaan tepung kayu manis (Cinnamomum burmani) dalam ransum itik pedaging terhadap uji organoleptik daging itik yaitu level P2 (3%).
Kandungan Lemak Dan Kadar Garam Pada Telur Itik Asin Dengan Penambahan Tepung Kulit Buah Kecapi (Sandoricum Koetjape) Rezal, Ahmad; Dwi Novieta, Intan; Fitriani, Fitriani; Munir, Munir; Kadir, Muhammad Jurhadi
Journal Gallus Gallus Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Gallus Gallus (2024)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v3i1.333

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penambahan tepung kulit kecapi terhadap kandungan lemak dan kadar garam telur itik asin dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. K0: Tanpa perlakuan kontrol 0%. K1: Tepung kulit kecapi (Sandoricum koetjape) 5 gram. K2: Tepung kulit kecapi (Sandoricum koetjape) 10 gram. K3: Tepung kulit kecapi (Sandoricum koetjape) 15 gram. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung kulit kecapi pada level yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar garam sedangkan pada kadar lemak berpengaruh nyata (P<0,05). Rata-rata nilai kadar lemak K0 (1,63%), K1 (1,19%), K2 (0,98%), K3 (0,98%), dan nilai kadar lemak K0 (16,92%), K1 (17,02%) K2 (17,42%) dan K3 (18,93%). Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan K3 dengan penambahan tepung kulit kecapi sebanyak 15%
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Talas (Colocasia esculenta. L) dalam Ransum Terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Konsumsi Pakan Itik Mojosari Rahul, Rahul; Kadir, Muhammad Jurhadi; Irmayani, Irmayani
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v5i1.878

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan tepung daun talas (Colocasia esculenta L.) terhadap pertambahan bobot badan dan konsumsi pakan itik Mojosari. Penelitian  menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. P0: Tanpa perlakuan kontrol 0%, P1: Tepung daun talas 1%,  P2: Tepung daun talas 3%, dan P3: Tepung daun talas 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung daun talas pada level yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan dan konsumsi pakan. Rata-rata nilai pertambahan bobot badan (PBB) P0 (9,19 g/ekor/minggu), P1 (10,19 g/ekor/minggu) P2 (11,92 g/ekor/minggu) dan P3 (13,51 g/ekor/minggu). Rata-rata konsumsi pakan P0 (38,46 g/ekor/hari), P1 (35,99 g/ekor/hari) P2 (34,17 g/ekor/hari) dan P3 (34,09 g/ekor/hari). Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun talas sebanyak 5%.