Pribadi, I Gede Oka Sindhu
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CHALLENGES OF PLANNING FACILITIES FOR DIFFABLE PEOPLE IN PUBLIC BUILDINGS elmiarti febriana; I Gede Oka Sindhu Pribadi
International Journal on Livable Space Vol. 5 No. 2 (2020): ENERGY AND PUBLIC FACILITIES
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v5i2.7560

Abstract

WHO and ILO found that access facilities for diffable people in developing countries have only reached 20-30 percent, while globally, it reaches 650 million people. The contribution of planners and construction service providers in efforts to facilitate access for diffable persons to public services has not been realized in the field because the builders still consider the provision of facilities to be a burden, causing a reduction in information and understanding of appropriate public facilities for them. It causes many public buildings to be considered insensitive to the needs of groups of diffable people. Therefore, it is essential to discuss the challenges faced in planning facilities for diffable persons to formulate strategic steps to overcome the challenges. This study aims to determine the considerations and constraints encountered during the implementation and planning stages of the facilities for diffable people. The method was a descriptive qualitative method to obtain a conceptual model regarding the considerations and recommendations for planning the facilities for diffable people.
CHALLENGES OF PLANNING FACILITIES FOR DIFFABLE PEOPLE IN PUBLIC BUILDINGS elmiarti febriana; I Gede Oka Sindhu Pribadi
International Journal on Livable Space Vol. 5 No. 2 (2020): ENERGY AND PUBLIC FACILITIES
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.614 KB) | DOI: 10.25105/livas.v5i2.7560

Abstract

WHO and ILO found that access facilities for diffable people in developing countries have only reached 20-30 percent, while globally, it reaches 650 million people. The contribution of planners and construction service providers in efforts to facilitate access for diffable persons to public services has not been realized in the field because the builders still consider the provision of facilities to be a burden, causing a reduction in information and understanding of appropriate public facilities for them. It causes many public buildings to be considered insensitive to the needs of groups of diffable people. Therefore, it is essential to discuss the challenges faced in planning facilities for diffable persons to formulate strategic steps to overcome the challenges. This study aims to determine the considerations and constraints encountered during the implementation and planning stages of the facilities for diffable people. The method was a descriptive qualitative method to obtain a conceptual model regarding the considerations and recommendations for planning the facilities for diffable people.
MORFOLOGI PERMUKIMAN TEPI AIR MANGGAR BARU Artistika Irmaputri Dhanio; I Gede Oka Sindhu Pribadi
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 21 No. 1 (2023): Kenyamanan dan Ketahanan dalam Desain Arsitektur dan Lingkungan
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v21i1.14569

Abstract

Permukiman Tepi Air Manggar Baru sudah terekam dalam peta kolonial sejak satu abad yang lalu dan memiliki lapisan sejarah yang kaya, namun belum ada kajian yang menjelaskan karakter spesifiknya secara morfologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap morfologi permukiman dalam hal karakteristik fisik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi-kualitatif dengan pendekatan kognitif morfologi perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan morfologi permukiman ini dipengaruhi oleh faktor-faktor industrialisasi dan urbanisasi kota Balikpapan, sosial budaya masyarakat transimgrasi serta karakter alam yaitu Sungai dan Tepi Sungai Manggar Besar.
MORFOLOGI PERMUKIMAN TEPI AIR MANGGAR BARU Artistika Irmaputri Dhanio; I Gede Oka Sindhu Pribadi
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 21 No. 1 (2023): Kenyamanan dan Ketahanan dalam Desain Arsitektur dan Lingkungan
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v21i1.14569

Abstract

Permukiman Tepi Air Manggar Baru sudah terekam dalam peta kolonial sejak satu abad yang lalu dan memiliki lapisan sejarah yang kaya, namun belum ada kajian yang menjelaskan karakter spesifiknya secara morfologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap morfologi permukiman dalam hal karakteristik fisik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi-kualitatif dengan pendekatan kognitif morfologi perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan morfologi permukiman ini dipengaruhi oleh faktor-faktor industrialisasi dan urbanisasi kota Balikpapan, sosial budaya masyarakat transimgrasi serta karakter alam yaitu Sungai dan Tepi Sungai Manggar Besar.
TATA NILAI KOMUNITAS SEBAGAI KOMPONEN UTAMA DALAM TRANSFORMASI FASAD PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA MASJID ANGKE JAKARTA Suhartini, Suhartini; Ischak, Mohammad; Widiarso, Tulus; Pribadi, I Gede Oka Sindhu
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Although the Angke Mosque is a cultural heritage building designated through the Decree of the Governor of the DKI Jakarta Provincial Government Number 1371 of 2019, in reality until now there have been changes in the shape of the building. This study aims to examine the concepts and values that are still believed in by the community that made changes to the shape of the mosque in relation to the context of cultural heritage buildings. The method used is quasi-qualitative based on the post-positivism paradigm. The observation unit is the building facade elements including stairs, doors, windows, walls, and roofs. The exploration of community values was carried out through interviews with several informants using a butterfly diagram. The study resulted in findings that the community still holds values as the basis for preserving buildings in the form of very strong ties to the shape of the facade components, especially the door and roof elements, so that it can be the basis for preserving the Angke Mosque as a cultural heritage building.Keywords: cultural heritage, concept, facade, mosque, communityAbstrak: Meskipun Masjid Angke merupakan bangunan cagar budaya yang ditetapkan melalui  SK Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1371 Tahun 2019, pada kenyataannya sampai sekarang sudah mengalami perubahan-perubahan pada bentuk bangunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep dan tata nilai yang masih diyakini oleh komunitas yang melakukan perubahan pada bentuk masjid dalam kaitannya dengan konteks bangunan cagar budaya. Metode yang digunakan adalah kuasi kualitatif yang dilandasi paradigma post positivism. Unit amatan adalah elemen fasad bangunan meliputi tangga, pintu, jendela, dinding, dan atap. Penggalian tata nilai komunitas dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa informan dengan menggunakan diagram kupu-kupu. Penelitian menghasilkan temuan bahwa komunitas masih memegang tata nilai sebagai dasar pelestarian bangunan dalam bentuk ikatan yang sangat kuat terhadap bentuk komponen fasad khususnya pada elemen pintu, dan atap sehingga dapat menjadi dasar pelestarian Masjid Angke sebagai bangunan cagar budaya.Kata Kunci: cagar budaya, konsep, fasad, masjid, komunitas
PENERAPAN KONSEP ECO-MODERN ETHNIC PADA BANGUNAN HOTEL RESOR DI INDONESIA Dachi, Adinda Putri; Pribadi, I Gede Oka Sindhu; Lahji, Khotijah
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 22 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v22i1.17626

Abstract

Perancangan Hotel Resor pada kawasan hutan eco forest di Kuningan, Jawa Barat, menerapkan konsep eco-modern ethnic sebagai dasar pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan, memadukan arsitektur ethnic selaras dengan kebudayaan dan penggunaan teknologi modern serta menekankan pada aspek modern. Tujuan pada penelitian yaitu untuk mengetahui kriteria ideal perencanaan menggunakan konsep eco-modern ethnic dalam pengembangan wisata Hotel Resor pada kawasan hutan eco forest di Kuningan, Jawa Barat. Metode penelitian adalah metode kualitatif yang dilakukan dengan studi literatur dan studi preseden dengan tiga komponen penelitian yaitu konsep eco-architecture, modern architecture dan ethnic architecture. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Hotel Eco-Resort di Indonesia menerapkan aspek eco architecture dalam kelestarian wisata alam setempat dengan menunjukkan keunikan kebudayaan lokal melalui ethnic architecture serta penerapan modern architecture dalam penggunaan desain pada bangunan.