Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

IDENTIFICATION OF GREEN SPACE CRITERIA IN THE HOSPITAL ENVIRONMENT AS A SUPPORT FOR THE PATIENT'S RECOVERY PROCESS Canthika Nada; Tulus Widiarso; Sri Tundono
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v6i2.19568

Abstract

The recovery process for patients in the hospital doesn't only come from medical factors, but also from other factors, one of them being an environmental factor. The study on this paper focuses to identify the criteria for green spaces that support the recovery process of patients, which is expected to be a reference for preparing guidelines to design green spaces in hospitals. The research methodology used is descriptive qualitative by analyzing relevant scientific articles. Green space criteria can be seen from several principles, such as the main principles on green hospital concept both in theory or design. The study results are the main principles of green spaces design, such as designing green spaces inside and outside buildings, that is organize the vegetation, in and out access, furnituring and use the hardscapes. The conclusion drawn from this study is the importance of utilizing of green spaces as a place to support the patient’s recovery process through a design that refers to the principles of the green hospital optimally.
Analisis Perbandingan Risiko Pelaksanaan Konstruksi Kontrak Pekerjaan Lumsum dan Harga Satuan Sugeng Riyanto; Saihul Anwar; Darmawan Pontan; Tulus Widiarso
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 7 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i7.1478

Abstract

Latar Belakang: Dalam pelaksanaan konstruksi di Indonesia, kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor sering menggunakan kontrak lumsum dan kontrak harga satuan. Kontraktor harus menjaga peluang keuntungan sambil mengelola risiko biaya, waktu, dan mutu. Untuk mencapai konstruksi yang efektif, penting untuk menganalisis risiko pada kedua jenis kontrak ini dengan mempertimbangkan persepsi, preferensi, pengalaman, dan intuisi kontraktor. Tujuan: Menganalisis risiko-risiko menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Microsoft Excel, yang memberikan hasil penilaian subjektif dan objektif. Metode: Analisis dilakukan dengan menentukan variabel/kriteria risiko, mengembangkan struktur hierarki yang terdiri dari tiga level (kriteria, sub-kriteria, dan alternatif), dan menyusun kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada 12 responden dari PT. Nindya Karya - Divisi EPC. Data kemudian ditabulasikan, dibuat matriks berpasangan, dilakukan perbandingan berpasangan, dihitung nilai rata-rata, diukur bobot prioritas, dan diperiksa Consistency Ratio (CR). Hasil: Pada kriteria level 1, aspek biaya memiliki risiko tertinggi (39,68%), diikuti mutu (38,96%) dan waktu (21,35%). Pada sub kriteria level 2, risiko tertinggi pada aspek biaya adalah pekerjaan tambah kurang akibat perubahan desain (13,33%), pada aspek waktu adalah penerapan metode pelaksanaan yang tidak tepat (29,96%), dan pada aspek mutu adalah ketidaksesuaian desain (23,60%). Pada alternatif level 3, risiko tertinggi adalah tenaga kerja yang kurang profesional dan hasil pekerjaan yang tidak rapi (84,65%). Kesimpulan: Analisis AHP menunjukkan bahwa kontrak lumsum memiliki risiko lebih tinggi (75,12%) dibandingkan kontrak harga satuan (24,88%).
MANAJEMEN PEMELIHARAAN JALAN PEDESAAN Rintawati, Dewi; Sari, Christina; Zayadi, Ruwaida; Widiarso, Tulus; Wildan, Dwiki
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i1.17717

Abstract

Pembangunan infrastruktur di pedesaan berkembang baik dengan adanya program pemerintah tentang pembangunan desa yaitu program pembangunan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun Lembaga-lembaga pemerintahan desa. Dengan keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menyelenggaraan jalan, dibuat suatu pola peran yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Dengan pola tersebut masyarakat akan dilibatkan secara lebih luas, sehingga masyarakat dapat membantu dalam penyelenggaraan jalan. Kelurahan Bendung yang berada di Kecamatan Kasemen dalam 2 tahun terakhir dibangun beberapa ruas jalan dari aspal hotmix lebar 4,5m dan jalan beton lebar 6m. Terbangunnya akses jalan tersebut memudahkan masyarakat dan lembaga pemerintah desa dalam bekerja, menempuh Pendidikan, menjalani usaha pertanian, perkebunan, perikanan serta pengobatan akan semakin mudah dan berdampak pada meningkatnya perekonomian desa/kelurahan Bendung. Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Kelurahan Bendung maka struktur jalan akan mengalami penurunan tingkat layanan yang ditandai dengan adanya kerusakan jalan. Jika kerusakan jalan dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan semakin memperparah kerusakan ruas jalan dan menghambat aktivitas masyarakat setempat dalam berkehidupan social, ekonomi, budaya dan lingkungannya. Dari hasil survei lokasi ditemukan beberapa lokasi jalan aspal permukaannya bergelombang, material lepas dan berlubang. Jalan tidak dilengkapi dengan drainase yang benar sehingga berpotensi air menggenang di permukaan dan merusak jalan. Di beberapa lokasi jalan drainase tidak terawat dengan baik yang menyebabkan fungsi drainase tidak optimal sesuai peruntukannya. Sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan jalan pedesaan dengan cara sosialisasi tentang peran dan fungsi jalan bagi masyarakat dan pelatihan tentang pemeliharaan jalan pedesaan yang melibatkan peran serta masyakat didalamnya
PENINGKATAN KUALITAS HUNIAN PADA PERMUKIMAN PADAT DI RW 02, KELURAHAN KRENDANG, JAKARTA BARAT: - Widiarso, Tulus Widiarso; Karista, Ardilla Jefri; Rintawati, Dewi
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i2.18478

Abstract

The settlement in RW 02, Krendang sub-district, Tambora district, West Jakarta, is a dense and unorganized urban settlement resulting from an unplanned incremental growth process. Apart from poor environmental sanitation conditions, this settlement has a low quality of residential space with very limited natural lighting and ventilation due to the closeness of the buildings and the lack of open space. This settlement is the location for implementing a community service program which aims to help the West Jakarta government deal with the city's slum problem by involving community participation to improve the quality of residential space. The initial program in 2023 aims to open people's minds about the importance of healthy residential spaces, and to make this happen can be done using simple, low-cost methods. In the next stage, sustainable programs will be continued until a model of healthy, low-cost housing is realized in this settlement. A series of community service activities have been carried out with the culmination of counseling activities for social treatment to build collective insight and awareness among residents. The counseling took place at the community hall, attended by RW administrators as well as RT representatives and community leaders within RW 02. The counselor team used pictures of simulation designs for the renovation of multi-purpose buildings and pre-school children's education in RW 02 as counseling aids. Based on pre-test and post-test data through filling out questionnaires by participants, it shows a significant increase in collective awareness regarding the program objectives.
PENDAMPINGAN PERANCANGAN PEMANFAATAN RUANG LUAR DI KAWASAN RUSUNAWA ROROTAN IV, JAKARTA UTARA Karista, Ardilla Jefri; Widiarso, Tulus; Purnomo, Endhi Ibuhindar; Fauzi, Reza; Salsabilla
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i2.18507

Abstract

Wilayah Rusunawa Rorotan memiliki area luar yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh warga penghuni rusun. Lahan yang tidak diolah dan sedikitnya interaksi di ruang luar merupakan bukti bahwa ruang luar tersebut belum dioptimalkan penggunaannya. Hal ini dikarenakan kondisi ruang luar belum memadahi untuk warga penghuni berkegiatan dan berinteraksi di dalamnya. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan peran warga penghuni sebagai komunitas lokal untuk ikut merancang penggunaan ruang luar rusunawa terutama dalam hal interaksi sosial, pemanfaatan ruang dan kenyamanan pengguna. Sehingga, warga penghuni memiliki panduan praktis mengenai upaya pemanfaatan ruang luar sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melibatkan partisipasi aktif warga penghuni dalam merencanakan dan merancang ruang luar sesuai dengan kebutuhan mereka. Rencana kegiatan diawali dengan survey awal, identifikasi masalah dan pembahasan rencana program. Kemudian dilanjutkan audiensi dengan mitra untuk menentukan peserta sasaran. Kegiatan dilaksanakan secara luring dengan melibatkan perwakilan warga penghuni rusunawa dalam diskusi-diskusi untuk merancang ruang luar. Dari kegiatan yang dilaksanakan, warga penghuni memiliki kecenderungan menggunakan ruang luar pada sore hari dengan durasi paling lama selama 2 jam dan secara spesifik memilih lokasi yang berada di dekat unit hunian mereka. Dalam proses perancangan menggunakan simulasi secara 3D untuk membantu membayangkan penggunaan ruang luar berdasarkan lokasi, waktu kegiatan dan luas ruang pada setiap area ruang luar rusunawa. Visualisasi 3D tersebut dirasa berhasil membantu warga penghuni mendapatkan gambaran konkret tentang kegiatan di luar ruangan. Sehingga, pemanfaatan ruang luar dapat ditingkatkan dengan memperhatikan preferensi pengguna untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sesuai dengan harapan warga penghuni.
Risk Analysis Of Construction Planning Affecting Quality, Time, and OHS Control on Management Performance in Warehouse and Logistics Industry Fauzi, Muhammad; Pontan, Darmawan; Zaki, Muhammad; Widiarso, Tulus
Dinasti International Journal of Education Management And Social Science Vol. 6 No. 3 (2025): Dinasti International Journal of Education Management and Social Science (Febru
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijemss.v6i3.4036

Abstract

The logistics industry in Indonesia is growing in line with the increase in online transactions. Warehouse facilities play a crucial role in the logistics industry as they are essential for ensuring smooth business operations. Warehouses used for logistics purposes generally employ steel construction. The development of steel-structured warehouses carries considerable risks that can affect project completion time, project quality, occupational health and safety (OHS), and management performance. Therefore, management must be able to identify and analyze all potential risks during warehouse construction to ensure the project is completed with planned quality, OHS control, and timing. This study aims to identify the relationships among risk factors during the planning and construction phases with quality control, time, and OHS, which can influence management performance. Additionally, it seeks to measure the impact of project control, particularly in terms of quality, time, and OHS, on management performance in warehouse and logistics industry development. The research employs a quantitative descriptive method. Data analysis was conducted using Structural Equation Modeling (SEM) with the Smart PLS application. The study found that risks have a direct positive impact on quality control, time, and OHS but an insignificant negative impact on management performance. Furthermore, the findings indicate that quality control, time, and OHS significantly and positively influence management performance.
TATA NILAI KOMUNITAS SEBAGAI KOMPONEN UTAMA DALAM TRANSFORMASI FASAD PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA MASJID ANGKE JAKARTA Suhartini, Suhartini; Ischak, Mohammad; Widiarso, Tulus; Pribadi, I Gede Oka Sindhu
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Although the Angke Mosque is a cultural heritage building designated through the Decree of the Governor of the DKI Jakarta Provincial Government Number 1371 of 2019, in reality until now there have been changes in the shape of the building. This study aims to examine the concepts and values that are still believed in by the community that made changes to the shape of the mosque in relation to the context of cultural heritage buildings. The method used is quasi-qualitative based on the post-positivism paradigm. The observation unit is the building facade elements including stairs, doors, windows, walls, and roofs. The exploration of community values was carried out through interviews with several informants using a butterfly diagram. The study resulted in findings that the community still holds values as the basis for preserving buildings in the form of very strong ties to the shape of the facade components, especially the door and roof elements, so that it can be the basis for preserving the Angke Mosque as a cultural heritage building.Keywords: cultural heritage, concept, facade, mosque, communityAbstrak: Meskipun Masjid Angke merupakan bangunan cagar budaya yang ditetapkan melalui  SK Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1371 Tahun 2019, pada kenyataannya sampai sekarang sudah mengalami perubahan-perubahan pada bentuk bangunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep dan tata nilai yang masih diyakini oleh komunitas yang melakukan perubahan pada bentuk masjid dalam kaitannya dengan konteks bangunan cagar budaya. Metode yang digunakan adalah kuasi kualitatif yang dilandasi paradigma post positivism. Unit amatan adalah elemen fasad bangunan meliputi tangga, pintu, jendela, dinding, dan atap. Penggalian tata nilai komunitas dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa informan dengan menggunakan diagram kupu-kupu. Penelitian menghasilkan temuan bahwa komunitas masih memegang tata nilai sebagai dasar pelestarian bangunan dalam bentuk ikatan yang sangat kuat terhadap bentuk komponen fasad khususnya pada elemen pintu, dan atap sehingga dapat menjadi dasar pelestarian Masjid Angke sebagai bangunan cagar budaya.Kata Kunci: cagar budaya, konsep, fasad, masjid, komunitas
The Effect of Soil Survey Adequacy on Engineering Design Details (DED) on Potential Cost and Construction Time Savings Wibawa, Ilham Akbar Mulya; Yuwono, Bambang Endro; Pontan, Darmawan; Widiarso, Tulus
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 7 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i7.50870

Abstract

The construction of the Kadusirung Dua Underpass Project in Banten aimed to improve access routes but encountered landslides during execution, necessitating design changes and additional soil investigations. This study examined the impact of inadequate soil surveys on engineering design, focusing on cost and time efficiency. The research objectives were to analyze the effects of design changes during construction, compare initial and revised designs, and evaluate savings potential if proper soil investigations were conducted initially. Using secondary data from the project, the study employed Microsoft Project for time-cost analysis and applied the Cost of Change vs. Opportunity to Influence theory. Findings revealed that design changes during construction increased costs by Rp 43.6 billion and extended the timeline by 566 days. Conversely, comprehensive soil surveys at the planning stage could have saved 25% of the time (237 days) and 18% of costs (Rp 38.9 billion). The implications highlight the critical need for thorough geotechnical investigations early in projects to mitigate delays and cost overruns. The study underscores the importance of adhering to soil testing standards (SNI 8460:2017) and optimizing design decisions during planning to enhance project efficiency.
OPTIMALISASI PERMEABILITAS PADA RANCANGAN BANGUNAN TRANSIT HUB DI KAWASAN TOD JUANDA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL Nityasa Kirana, Kinantya; Budi Purnomo, Agus; Wijayanto , Punto; Widiarso , Tulus
Metrik Serial Humaniora dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan transit hub dalam kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) memiliki peran penting sebagai simpul transportasi dan integrator aktivitas perkotaan. Artikel ini membahas bagaimana optimalisasi aspek permeabilitas diterapkan dalam perancangan Transit Hub di kawasan TOD Juanda dengan pendekatan arsitektur kontekstual. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, memadukan analisis desain proyek tugas akhir dengan teori dan studi preseden. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa permeabilitas, baik fisik maupun visual, berkontribusi besar terhadap kualitas sirkulasi pejalan kaki, konektivitas antar zona fungsi, serta integrasi bangunan dengan lingkungan sekitarnya.
STRATEGI PENCAHAYAAN DINAMIS DAN MENYEBAR PADA BANGUNAN MIXED-USE Rahma Ningsih , Nisrina; Inavonna, Inavonna; Bambang Susetyarto, Martinus; Widiarso, Tulus
Metrik Serial Humaniora dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencahayaan alami merupakan salah satu elemen penting dalam desain arsitektur yang berpengaruh langsung terhadap kenyamanan visual, efisiensi energi, serta kualitas ruang dalam bangunan. Dalam konteks bangunan mixed-use yang padat fungsi dan aktivitas, strategi pencahayaan yang tepat menjadi semakin krusial. Penelitian ini mengkaji penerapan pencahayaan dinamis dan menyebar sebagai bagian dari pendekatan biofilik dalam desain bangunan mixed-use. Pendekatan ini berfokus pada optimalisasi cahaya alami yang bervariasi secara intensitas, arah, dan persebaran, untuk menciptakan suasana ruang yang adaptif terhadap perubahan waktu dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan elemen seperti bukaan terarah, material reflektif-difus, serta tata letak ruang yang responsif terhadap orientasi matahari dapat meningkatkan kualitas pencahayaan alami sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pencahayaan buatan. Strategi ini tidak hanya mendukung kenyamanan dan kesehatan pengguna ruang, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan energi dalam sistem bangunan perkotaan yang kompleks.