Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Rancangan Paket Wisata Mangrove Seeds Expedition Sebagai Edukasi Konservasi di Taman Wisata Alam Angke Kapuk Elwie, Madu Maybelle Von; Pamungkas, Wahyuniar; Junirahma, Nur Sakinah; Prihadi, Donny Juliandri; Annida, Shafira Bilqis
Juvenil Vol 6, No 3: Agustus (2025)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v6i3.31477

Abstract

ABSTRAKEkowisata merupakan suatu perjalanan berwisata ke suatu tempat dengan konsep pariwisata berkelanjutan yang memiliki tujuan menjaga kelestarian alam dan fungsi sosial budaya dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya, serta aspek pendidikan. Ekowisata mangrove menjadi salah satu contoh bentuk wisata yang mengkolaborasikan antara rekreasi, edukasi, dan konservasi lingkungan. Dengan adanya ekowisata mangrove dapat meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan sambil berekreasi. Penelitian ini memanfaatkan data yang diperoleh selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik observasi, dokumentasi, studi literatur, serta kuesioner kepada wisatawan sebagai data pendukung perancangan paket wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek atraksi memiliki daya tarik utama berupa pengalaman langsung dalam pembibitan mangrove yang bersifat partisipatif dan edukatif; (2) aspek aksesibilitas dinilai cukup memadai meskipun terdapat hambatan berupa kemacetan dan keterbatasan transportasi umum; dan (3) aspek amenitas mendukung kegiatan wisata dengan ketersediaan fasilitas dasar. Konsep paket wisata mangrove seeds expedition ini mengadopsi dari paket wisata yang telah ada di TWA Angke Kapuk yang kegiatannya menekankan pada menancapkan bibit mangrove. Paket mangrove seeds expedition menghadirkan tahapan yang lebih partisipatif mulai dari pencarian bibit, penyiapan media tanam, serta dilengkapi dengan pemberian sertifikat, snack, dan merchandise sebagai penambah daya tarik wisatawan Dengan demikian, penelitian ini merekomendasikan pengembangan atraksi pembibitan yang lebih beragam dan untuk mendukung konservasi ekosistem mangrove melalui kegiatan pembibitan mangrove.Kata Kunci: Ekowisata, Konservasi, 3A, TWA Angke Kapuk, Paket WisataABSTRACTEcotourism is a journey to a place with a sustainable tourism concept that aims to preserve nature and socio-cultural functions by prioritizing aspects of nature conservation, socio-cultural empowerment, and education. Mangrove ecotourism is one example of a form of tourism that collaborates between recreation, education, and environmental conservation. Mangrove ecotourism can raise public awareness about the importance of environmental conservation while enjoying recreation. This study utilizes data obtained during the Field Work Practice activities carried out at Angke Kapuk Nature Tourism Park. The research method used is qualitative with observation techniques, documentation, literature studies, and questionnaires to tourists as supporting data for designing tour packages. The results of the study show that: (1) The attraction aspect has a main attraction in the form of direct experience in mangrove nurseries that are participatory and educational; (2) the accessibility aspect is considered quite adequate even though there are obstacles in the form of traffic jams and limited public transportation; and (3) the amenity aspect supports tourism activities with the availability of basic facilities. The concept of the mangrove seeds expedition tour package is adopted from the existing tour package  at TWA Angke Kapuk whose activities emphasize planting mangrove seeds. The  mangrove seeds expedition package presents more participatory stages starting from searching for seeds, preparing planting media, and is equipped with the provision of certificates, snacks, and merchandise as an additional attraction for tourists. Thus, this study recommends the development of more diverse nursery attractions and to support the conservation of the mangrove ecosystem through mangrove nursery activities.Keywords: Ecotourism, Conservation, 3A, TWA Angke Kapuk, Tour Packages
Hubungan Panjang-Berat dan Faktor Kondisi Ikan Payangga (Giuris margaritacea Valenciennes, 1837) di Sungai Cikaso, Sukabumi: Length-Weight Relationship and Condition Factors of Snakehead gudgeon (Giuris margaritacea Valenciennes, 1837) in the Cikaso River, Sukabumi Baihaqi, Faqih; Annida, Shafira Bilqis; Pratama, Gilar Budi
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 4 No. 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v4i2.324

Abstract

Sungai Cikaso merupakan sebuah ekosistem perairan yang mengalir sepanjang sekitar 60 km di bagian tenggara Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Sungai ini dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai salah satu sumber perairan utama yang memiliki keragaman hayati perikanan yang melimpah. Salah satu spesies ikan yang dapat ditemukan di wilayah ini adalah Giuris margaritacea, yang oleh penduduk lokal disebut sebagai ikan Payangga. Ikan Payangga menjadi salah satu ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Namun, penelitian ilmiah terkait aspek biologi ikan Payangga, terutama mengenai pertumbuhannya dan faktor kondisinya, masih sangat terbatas hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan panjang-berat dan faktor kondisi ikan Payangga di Sungai Cikaso, Sukabumi. Data diperoleh dari 502 ikan yang berhasil terkoleksi menggunakan alat tangkap bubu selama periode penelitian sejak Januari hingga Desember 2021. Panjang total ikan Payangga terukur antara 98–238 mm dengan bobo tantara 28-244 gram. Hubungan panjang-berat ikan Payangga mengikuti persamaan kurva logistik W = 0,0008 L2,3048 dengan nilai determinasi sebesar 98,2%, yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara panjang dan berat ikan. Faktor kondisi ikan Payangga bervariasi antara 0,87 hingga 1,26, dengan nilai tertinggi terjadi pada awal musim kemarau pada bulan Mei dan nilai terendah pada awal musim penghujan di bulan Agustus. Hasil penelitian ini memberikan informasi yang berguna terkait aspek biologi ikan Payangga, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan dan konservasi spesies ini di perairan Sungai Cikaso.