Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA ANAK MELALUI KEGIATAN SIKAT GIGI DAN FISSURE SEALANT: PREVENTION OF DENTAL CARIES IN CHILDREN THROUGH TOOTHBRUSH AND FISSURE SEALANT ACTIVITIES Eluama, Merniwati Sherly; Pay, Mery Novaria; Pinat, Leny M.A.; Eky, Yansestina Erlince; Ngadilah, Christina
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.337 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v3i1.1069

Abstract

Karies gigi menjadi masalah karena menurut hasil Survei Kesehatan Dasar Indonesia 2018 rata-rata DT/dt di Indonesia adalah 4,5, angka ini menunjukkan bahwa setiap orang rata-rata memiliki 4-5 gigi berlubang yang perlu ditambal, sedangkan  jumlah gigi berkaries yang telah ditumpat hanya mencapai 0,1%. Program yang bisa dilakukan secara efektif untuk mengurangi resiko karies pada permukaan gigi pit dan fissure adalah melalui perawatan pit dan fisura sealant. Metode Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu  edukasi kesehatan gigi, membimbing menyikat gig dan melakukan penumpatan fissure sealant sesuai dengan indikasi. Hasil: tingkat pengetahuan anak tentang cara menyikat gigi meningkat setelah diberi edukasi kesehatan gigi, keterampilan responden setelah dibimbing menyikat gigi adalah sudah menjadi lebih baik karena nilai debris indeks responden telah berubah dari sedang menjadi baik (35.71%) dan dari buruk menjadi sedang (64.29%), Perawatan fissure sealant telah dilakukan pada seluruh anak yang mempunyai fissure dalam (25 anak). Kesimpulan: Edukasi kesehatan gigi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang cara menyikat gigi, Kegiatan bimbingan sikat gigi kepada responden dapat meningkat status kebersihan gigi dan mulut terutama debris indeksnya. Tindakan perawatan terhadap fissure dalam dengan melakukan perawatan fissure sealant dapat mengurangi resiko karies oklusal pada responden.
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI TENTANG CARA MENYIKAT GIGI PADA ANAK STUNTING Nubatonis, Melkisedek O.; Obi, Applonia Leu; Ngadilah, Christina; Wali, Agustinus
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1527

Abstract

Anak stunting adalah anak yang terhambat pertumbuhan fisiknya karena masalah gizi dan pengasuhan yang kurang. Stunting pada balita akan berdampak buruk jika tidak ditanggulangi segera. Asupan gizi yang diterima tubuh anak sangat penting diperhatikan dan peran orang tua asuh dapat membimbing dan mengawasi anaknya agar kesehatan gigi dapat terjaga. Sehingga mencegah risiko kerusakan gigi dengan rajin menyikat gigi. Melalui pemberian edukasi mengenai perawatan gigi yang benar kepada orang tua asuh anak stunting sangatlah tepat. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua asuh tentang cara menyikat gigi pada anak stunting di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Metode pelaksanaan pengabdian dengan teknik penyuluhan langsung pada ibu beranak stunting dan pemberian makanan tambahan selama 90 hari. Berdasarkan hasil penyuluhan yang diberikan saat pengabdian, ibu secara umum memahami tentang cara menyikat gigi pada anak stunting dan berkomitmen lebih baik lagi dalam mendampingi anak ketika menyikat gigi. Serta pendampingan yang diberikan selama 4 kali, pertama sebelum diintervensi, kedua pemberian makanan tambahan selama 30 hari, dilanjutkan ketiga 60 hari dan keempat 90 hari.Tim memantau dan mengevaluasi perkembangan kedua anak asuhnya terdapat peningkatan berat badan, tinggi badan serta lingkar lengan atas. Kesimpulan : terjadi perubahan berat badan anak serta ibu memahami cara menjaga  kesehatan gigi anaknya.
The Relationship between Maternal Knowledge and Attitudes About Dental and Oral Health with Dental Caries Status of Children at Risk of Stunting at SDN Baumata Timur Pinat, Leny Marlina A.; Ngadilah, Christina; Eky, Yansestina Erlince; Pay, Mery Novaria; Eluama, Merniawati Sherly
Dental Therapist Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v5i2.1317

Abstract

Dental issues in children, impacting proper tooth growth, highlight parental responsibility for a child's oral health. Children depend on their parents for dental care, and unaddressed dental caries can lead to growth disturbances and increased stunting rates. The 2021 SSGI study shows a 37.8% stunting prevalence in East Nusa Tenggara, surpassing the national rate of 24.4%, with 15 districts in NTT exceeding 30%. In 2022, the national stunting rate decreased to 21.6%, but East Nusa Tenggara maintained a dominant 35.3% rate, with Kupang City and Kupang Regency exceeding the national average at 25.1% and 24.1%, respectively. This study aims to explore the relationship between maternal knowledge and attitudes concerning oral health and the occurrence of dental caries in children at risk of stunting at SDN Baumata Timur. Utilizing a cross-sectional approach, 62 students were examined, and their Body Mass Index (BMI-for-age) identified those experiencing malnutrition. Subsequently, students with malnutrition underwent dental examinations, and their mothers completed a questionnaire. Among the 62 students, 25 were identified as malnourished. Data analysis, employing correlation and multiple regression tests with a significance level of p < 0.05, indicates that maternal knowledge is not significantly related to dental caries in children, both in permanent (DMF-T) and deciduous teeth (def-t). Conversely, maternal attitudes significantly correlate with dental caries in children in both types of teeth. Multiple regression analysis reveals no significant relationship between maternal knowledge and attitudes regarding dental health and DMF-T in elementary school children (p > 0.05). However, a more significant relationship exists between maternal attitudes toward dental health and def-t in elementary school children (p=0.010<0.05). This highlights that maternal attitudes toward children's dental health influence their behavior, particularly regarding deciduous teeth. In conclusion, while no significant relationship exists between maternal knowledge and dental caries in children, a significant association is evident between maternal attitudes and dental caries in children with malnutrition at SDN Baumata Timur.
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Masa Kehamilan Manu, Apri Adiari; Ngadilah, Christina; Eluama, Merniwati Sherly; Horo, Yohana Safira
Media of Health Research Vol. 1 No. 2 (2023): Media of Health Research, August 2023
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/mohr.v1i2.17

Abstract

Pregnancy is a physiological process that causes changes in a woman's body followed by hormonal changes, which not only affect general health but also affect oral and dental health. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of pregnant women about oral health during pregnancy. The method used is descriptive method with a total sample taken of 28 pregnant women. Data collection was carried out by giving questionnaires to respondents to answer the questions given. The level of knowledge of pregnant women in Tuak Daun Merah Village (TDM) includes good criteria (41%), moderate criteria (50%) and bad criteria (9%). The level of knowledge about how to brush the teeth of pregnant women in the TDM Village with good criteria (39%), moderate criteria (47%), bad criteria (14%) this is because there are still pregnant women who do not know the time, frequency and how to brush their teeth properly. good and right. The level of knowledge about the diet of pregnant women in TDM Village with good criteria (75%), moderate criteria (21%), bad criteria (4%). The highest knowledge is with good criteria, the reason is by watching television and reading on the internet so that respondents understand and answer questions about eating patterns correctly. The level of knowledge about dental health control for pregnant women in the TDM Village with good criteria (10%), moderate criteria (61%), bad criteria (29%) this is because respondents know the time of dental health control but have not routinely carried out dental health control to medical facility.
Distribusi Kasus Fissure Sealants Di Kabupaten Kupang Sherly Eluama, Merniwati; A.Pinat, Leny Marlina; Ngadilah, Christina; Leu Obi, Applonia; Novaria Pay, Mery
Journals of Ners Community Vol 13 No 4 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i4.2025

Abstract

Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang terbanyak terdapat dimasyarakat (Riskesdas, 2018). Di Propinsi Nusa Tenggara Timur, pada anak dengan kelompok umur 12 tahun keadaan gigi rusak, berlubang ataupun sakit menunjukkan angka 43,32%. Terapis gigi dan mulut mempunyai peran yang penting dalam mendeteksi, mengidentifikasi dan manajemen dental karies (Yamamoto dan Fannon, 2015). Berdasarkan data hasil Riskesdas 2018, persentasi jumlah anak yang sudah pernah mendapatkan perawatan fissure sealant hanyalah kelompok anak usia 15 tahun dan cuma 0.1% dari total sampel. Hal ini menunjukkan masih rendahnya ketercapaian program pencegahan penyakit gigi dan mulut dimasyarakat, sedangkan angka karies gigi pada anak cukup tinggi (DMF-T anak usia 12 tahun adalah 1.9) dan semakin meningkat dengan bertambahnya usia anak (Riskesdas 2018). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui distribusi kasus fissure sealants di Kabupaten Kupang. Kasus gigi yang membutuhkan perawatan fissure sealant berdasarkan jenis kelamin, pada perempuan sebanyak 35.40%, laki-laki sebanyak 34.16%. Berdasarkan kelompok usia yang mempunyai indikasi perawatan fissure sealant maka anak pada usia 7 tahun yang mempunyai indikasi perawatan fissure sealant yang terbanyak yaitu 31.68%, diikuti oleh anak usia 8 tahun 24.22%, 6 tahun sebanyak 9.32% dan anak usia 9 tahun 4.35%. Dari keempat gigi molar pertama permanen yang dinilai, gigi molar pertama bawah kanan mempunyai jumlah indikasi kebutuhan perawatan fissure sealant yang lebih tinggi yaitu 92 (14.29%) gigi dan diikuti dengan gigi molar pertama kiri bawah dengan jumlah 89 (13.82%) gigi, gigi molar pertama kiri atas dengan jumlah 58 (9.01%) gigi dan gigi molar pertama kanan atas dengan jumlah 53 (8.23%) gigi yang terindikasi memerlukan perawatan fissure sealant
PENCEGAHAN KARIES GIGI MELALUI SIKAT GIGI PADA PPA IQ-641 AGAPE SIKUMANA KOTA KUPANG Pay, Mery Novaria; Ngadilah, Christina; Manu, Apri Adiari; Pinat, Leny Marlina A.; Eluama, Merniwati S.
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, April 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i4.2612

Abstract

Promotive and preventive actions in maintaining dental and oral health start from an early age. The indicator for maintaining dental and oral health is the time to brush your teeth because brushing your teeth is the main primary preventive measure. The effectiveness of brushing your teeth not only depends on the shape and method of brushing your teeth, but also depends on the frequency and duration of brushing your teeth. The aim of this community service is to provide information in the form of counseling on how to brush teeth properly and correctly to each individual so that they can maintain the health of their teeth and mouth and provide early preventive measures against caries in PPA IO-641 Agape Sikumana children through toothbrushing. The method used is in the form of counseling using a dental panthom model and practicing how to brush teeth properly and correctly, as well as supervision so that children can understand and get used to brushing their teeth correctly. The success of implementing this activity is marked by the child's ability to brush their teeth independently in the correct way so that tooth decay can be prevented. Result: counseling on how to brush teeth properly and correctly using a direct demonstration method using a dental panthom model to teach PPA children how to brush teeth correctly. This shows that it is important to provide dental health information in PPA so that children can understand the technique and how to brush their teeth properly and correctly. Conclusion: children aged 6-8 years have received promotive efforts in the form of education on how to brush their teeth properly and correctly as well as received preventive efforts in the form of brushing their teeth. Suggestion: It is hoped that PPA IO-641 Agape Sikumana can collaborate in dental health care services with the Dental Health Department to obtain routine promotive and preventive efforts so that newly erupted young permanent teeth are protected from caries
PENGETAHUAN TENTANG CARA MENYIKAT GIGI DENGAN METODE BASS TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD KELAS IV DAN V Pinat, Leny Marlina A.; Pay, Mery Novaria; Eluama, Merniwati Sherly; Ngadilah, Christina
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 6 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i6.2963

Abstract

Latarbelakang: Salah satu praktik yang sangat penting dalam menjaga kesehatan gigi adalah menyikat gigi secara teratur dengan teknik yang benar. Di Indonesia, anak-anak sekolah dasar (SD) diharapkan menjadi kelompok yang terdidik secara baik tentang pentingnya perawatan gigi.Menyikat gigi merupakan salah satu perilaku hidup sehat. Perilaku yang benar dalam menyikat gigi mengacu pada Federation Dentaire Internationale (FDI) adalah kebiasaan menyikat gigi setiap hari, minimal dua kali sehari, sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.Provinsi NTT memiliki prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut ≥50% berada dibawah prevalensi nasional, prevalensi menyikat gigi setiap hari ≥80% berada dibawah prevalensi nasional, prevalensi menyikat gigi yang baik dan benar ≥3% berada diatas prevalensi nasional.Tujuan:mengevaluasi pengetahuan anak-anak kelas IV dan V di SD Manefu tentang cara menyikat gigi dengan metode Bass, dan kemudian mengkaji hubungannya dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut mereka. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang diambil secara total sampling. Pengetahuan responden diukur melalui pengisian kuesioner yang berjumlah 15 pertanyaan dan penilaian kebersihan gigi dan mulut melalui perhitungan indeks PHP-M. Data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS,dan disajikan dalam tabel dan narasi. Hasil: pengetahuan tentang cara menyikat gigi dengan metode bass terhadap kebersihan gigi dan mulut pada anak SD kelas IV dan V mempunyai hubungan signifikan (bermakna). Hal ini dibuktikan nilai Sig.p 0.026 < α 0.05, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang cara menyikat gigi dengan metode bass terhadap kebersihan gigi dan mulut pada anak SD kelas IV dan V, Kesimpulan:pengetahuan tentang cara menyikat gigi dengan metode bass terhadap kebersihan gigi dan mulut pada anak SD kelas IV dan V mempunyai hubungan signifikan hal ini karena pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi mempengaruhi angka kebersihan gigi dan mulut siswa.