Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Modeling and Simulation of Fuzzy Logic based Maximum Power Point Tracking (MPPT) for PV Application Ahmad Saudi Samosir; Herri Gusmedi; Sri Purwiyanti; Endah Komalasari
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 8, No 3: June 2018
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.733 KB) | DOI: 10.11591/ijece.v8i3.pp1315-1323

Abstract

This paper presents modeling and simulation of maximum power point tracking (MPPT) used in solar PV power systems. The Fuzzy logic algorithm is used to minimize the error between the actual power and the estimated maximum power.  The simulation model was developed and tested to investigate the effectiveness of the proposed MPPT controller. MATLAB Simulink was employed for simulation studies. The proposed system was simulated and tested successfully on a photovoltaic solar panel model. The Fuzzy logic algorithm succesfully tracking the MPPs and performs precise control under rapidly changing atmospheric conditions. Simulation results indicate the feasibility and improved functionality of the system.
STUDI KEMAMPUAN PEMBEBANAN MAKSIMUM SISTEM INTERKONEKSI SUMBAGSEL Asdian -; Lukmanul Hakim; Endah Komalasari; Herri Gusmedi
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan (JITET) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.683 KB) | DOI: 10.23960/jitet.v2i1.108

Abstract

Sistem tenaga listrik merupakan sistem interkoneksi antara pusat pembangkit, transmisi dan beban. Apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem karena adanya beban lebih dan ketidakstabilan tegangan, akan berpengaruh ke sistem yang lain, maka perlu ada upaya untuk mencegah terjadinya gangguan tersebut. Salah satunya dengan mengetahui kemampuan pembebanan maksimum setiap beban agar kestabilan sistem dapat tetap terjaga dan dapat meminimalisir terjadinya pemadaman listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bus-bus beban yang mendekati batas operasi yang diijinkan berdasarkan nilai λ dalam sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Simulasi dilakukan dengan menggunakan Predictor - Corrector Method Continuation Power Flow untuk mendapatkan nilai λ dalam sistem tersebut. Dari hasil simulasi yang dilakukan, diperoleh nilai titik operasi dan titik jatuh dalam setiap beban sistem.Kata kunci : kemampuan pembebanan maksimum, bus-bus beban, titik jatuh An electric power system interconnection system is among a plant, transmission and load. In the event of disruption in one system due to overload and voltage instability, will affect other systems, it is necessary to attempt to prevent the occurrence of such disorders, one of them by knowing the maximum loadability of each load for voltage stability and minimalize cut off an electric. This study aimed to identify the load buses are approaching the limit of allowable operations based on the value of λ in the system interconnection South of Sumatera (Sumbagsel). Simulation is done using Predictor - Corrector Method Continuation Power Flow to obtain the value of λ in the system. From the simulation results, the value of the operating point and point load falls within any system. Keywords : maximum loadability, load buses, point load falls 1. PENDAHULUAN Pada saat ini, kebanyakan sistem tenaga listrik sudah merupakan sistem interkoneksi antara satu pusat pembangkit dengan pembangkit lainnya dengan harapan apabila salah satu dari pusat pembangkit atau saluran transmisi mengalami gangguan maka pasokan tenaga listrik tetap dapat berjalan. Di sisi lain, interkoneksi sistem tenaga listrik juga mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem karena adanya beban lebih dan ketidakstabilan tegangan, akan berpengaruh ke sistem yang lain. Gangguan yang pada awalnya bersifat sementara dan terjadi pada bagian si
Simulasi Kontrol Penerangan Dan Instrumen Pada Mobil Menggunakan Multiplexer Dan Demultiplexer Hidayat Hidayat; Endah Komalasari; Agus Trisanto
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v4i3.544

Abstract

AbstrakSistem kontrol penerangan dan instrumen pada mobil umumnya memiliki jalur kabel yang rumit. Dimana setiap komponen elektrik mobil membutuhkan 1 kabel untuk menghidupkannya. Kabel yang dibutuhkan untuk menghidupkan semua komponen elektrik mobil depan dan belakang adalah 15 kabel. Banyaknya kabel dalam hal ini tentu sangat merepotkan ketika ada jalur kabel yang putus atau rusak akibat konsleting, oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang lebih sederhana serta mudah dalam perawatan yaitu menggunakan multiplexer dan demultiplexer. Multiplexer merupakan rangkaian penggabungan data. Data dari setiap keluaran saklar pada ruang kemudi digabungkan menjadi satu kabel penghubung dan disambungkan ke sisi depan dan belakang. Pada bagian depan dan belakang terdapat rangkaian demultiplexer yang merupakan rangkaian pemisah data. Data dari ruang kemudi diterima dan dipisahkan kembali sesuai dalam bentuk aslinya berupa deret pararel. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Time Divison Multiplexer (TDM) yaitu penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan waktu untuk setiap saluran. Waktu yang digunakan pada setiap saluran adalah 11,40 ms  berdasarkan hasil pengukuran dengan osiloskop dihasilkan suatu sistem yang lebih sederhana dalam menghantar data dari jumlah kabel yang banyak menjadi lebih sedikit. 15 kabel yang digunakan dapat disederhanakan menjadi 3 buah kabel untuk mengontrol mati hidupnya sistem penerangan dan instrumen pada mobil. Tiga kabel tersebut meliputi satu kabel data pengontrol dan dua kabel sumber tegangan.Kata kunci : sistem, data, multiplexer,demultiplexer
RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER Giri Woryanto; Dikpride Despa; Endah Komalasari; Noer Sudjarwanto
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan (JITET) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.201 KB) | DOI: 10.23960/jitet.v1i2.101

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memasang suatu pembangkit listrik sebagai pensuplai utamafingerprint berupa PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) dengan kendali dual sumber suplaifingerprint, dan sumber PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) sebagai cadangan. Sistem yang dibuatmenggunakan dua buah baterai untuk menyimpan energi dari PLTS. Mikrokontroler digunakan untukmengendalikan pergantian antara kedua baterai dalam pengecasan dan suplai fingerprint, sertapemindahan sumber suplai ke PLN saat semua baterai dalam kondisi kosong.Kata Kunci: Dual Sumber, Mikrokontroler, Fingerprint.
The Influence of Change Load Against Fuel Cost in Coal-fired Power Tarahan Lampung Unit 3 and 4 Endah Komalasari; Rahmattulloh Rahmattulloh; Herri Gusmedi
INSIST Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.733 KB) | DOI: 10.23960/ins.v2i1.27

Abstract

Abstract—The operation of a power plant depends on fuel where fuel costs are incurred on a generating unit is a function of the plant load. The ability power plant carry the load determine the reliability of an electrical system, hence the power raised always be done equal to needs in side load all the time. Fluctuations demand of electrical power in side load will cause fluctuations change fuel cost. In this paper, the correlation both commonly called input-output characteristics of the power plant needs to be determined. These characteristics declared total input tons of coal per hour is used and net electrical output where the output power is available to the electric utility. One way to achieve this goal is to match polynomial regression on the data using a second order polynomial. This model allows the study of the  incremental fuel cost resulting from a change load in a coal-fired power plant.Keywords—Coal-fired power, economic dispatch, incremental cost characteristics, input-output characteristics, second order polynomial regression.
STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DENGAN BATERAI DAN TERHUBUNG GRID DI NIAS, SUMATERA UTARA Noer Soedjarwanto; Endah Komalasari; Syuja Asyraf Fardhan
Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu pembangkit dengan energi terbarukan yang terus dikembangkan di Indonesia guna memenuhi kebutuhan energi listrik. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebagai panduan manajemen energi nasional yang ditetapkan untuk menyelesaikan tantangan dan masalah kebutuhan energi dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan. Kebutuhan energi listrik Pulau Nias yang terletak di Sumatera Utara masih dipenuhi oleh pembangkit eksisting yang bahan bakarnya tidak ramah lingkungan. Di samping itu, Pulau Nias memiliki potensi energi matahari mencapai 4,45 kWh/m. Potensi tersebut perlu dimaksimalkan dengan rencana pengembangan dan studi kelayakan PLTS dengan sistem hybrid yang menggabungkan antara pembangkit eksisting, PLTS, dan baterai untuk mengurangi 20% konsumsi energi harian pembangkit eksisting. Pada studi kelayakan ini, PLTS akan menghasilkan energi dan diinjeksi ke grid sebesar 21695 MW yang akan mengalami degradasi sebesar 0,55% setiap tahunnya. Kapasitas sistem PLTS terpasang direncanakan sebesar 22,6 MWp dan baterai 28 MWh dengan konfigurasi sebanyak 1495 string modul pv dengan luas area lahansebesar 29.4 Ha.
Simulasi Tegangan Lebih Akibat Sambaran Petir terhadap Penentuan Jarak Maksimum untuk Perlindungan Peralatan pada Gardu Induk Ayu Sintianingrum; Yul Martin; Endah Komalasari
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 10 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v10n1.194

Abstract

Intisari — Energi listrik merupakan faktor penting untuk menunjang kehidupan dan kegiatan masyarakat. Dalam proses penyaluran energi listrik dari gardu induk ke konsumen seringkali terjadi gangguan. Gangguan yang terjadi pada saluran transmisi dan distribusi salah satunya disebabkan oleh sambaran petir yang terjadi pada sistem tenaga listrik. Sambaran petir yang terjadi pada gardu induk akan menyebabkan kenaikan tegangan lebih yang besar pada peralatan di gardu induk. Untuk penentuan jarak maksimum arrester dilakukan dengan melakukan perhitungan yang selanjutnya dilakukan simulasi tegangan lebih akibat sambaran petir menggunakan software Alternative Transients Program (ATP). Simulasi dilakukan dengan memvariasikan arus petir yang menyambar serta waktu muka petir yang berbeda dan penentuan rating arrester dan jarak aman arrester dan transformator. Analisis dilakukan dengan melakukan perbandingan terhadap kedua waktu muka petir serta perubahan variasi arus petir. Dari hasil simulasi dan analisis diketahui bahwa perubahan waktu muka petir menyebabkan perbedaan perubahan tegangan yaitu tegangan pada waktu muka petir 1,2 μs lebih besar dibandingkan tegangan pada waktu muka petir 2 μs, hal ini dikarenakan waktu untuk mencapai puncak akan semakin cepat dengan semakin kecil waktu muka petir. Selain itu diperoleh perbandingan perubahan tegangan pada saat sebelum arester dan setelah melalui arester. Pada hasil penelitian ini diperoleh jarak maksimum arrester dan transformator yang disarankan yaitu sebesar 29,4 m. Kata kunci — arrester, alternative transients program (ATP), gardu induk, petir. Abstract — Electrical energy is an important factor for sustaining life and community activities. In the process of distribution of electrical energy from substations to consumers is often have a obstacle. The one of obstacle of the transmission lines and the distribution caused by lightning strikes occurring in the power system. Lightning strikes that occur in substations will cause a large increase overvoltage at the equipment in the substation. To determine the placement of arrester done by calculations and next doing overvoltage simulation of lightning strike using software Alternative Transients Program (ATP). Simulations doing by varying the flow of lightning striking and different front time of lightning also a safe maximum distance of arrester and transformer. The analysis was performed by a comparison of the two lightning  front time also the lightning current variation. From the simulation results and analysis showing that the lightning front time variation causing a voltage change which the voltage at the front time of 1.2 μs is higher than the voltage at the front time of 2 μs, this is because the time to reach the top will faster with a little lightning front time. Besides that, getting the result comparison of the voltage change before and after going through arrester. On the results of this study arrester and transformer maximum distance suggested is 29,4 m. Keywords— arrester, alternative transients program (ATP), substation, lightning.
Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan SMS GatewayRancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan SMS Gateway Afrizal Fitriandi; Endah Komalasari; Herri Gusmedi
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 10 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v10n2.215

Abstract

Intisari—Banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau PLN terutama daerah terpencil. Kondisi ini yang mendorong masyarakat untuk membangun sistem pembangkit listrik sendiri seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Oleh karena pembangkit ini memanfaatkan kondisi alam maka energi yang dihasilkan juga sangat bergantung dengan alam, maka dibutuhkan alat untuk menggabungkan pembangkit listrik alternatif ini menjadi satu jaringan untuk menambah kehandalan jaringan. Dengan cara menghibridkan pembangkit alternatif maka menambah kehandalan dari jaringan, namun jaringan yang sudah hibrid butuh dimonitoring untuk memantau arus dan tegangan yang ada pada jaringan tersebut.Monitoring arus dan tegangan dari system hybrid dibuatlah alat monitoring arus dan tegangan berbasis mikrokontroler dengan sms gateway untuk mempermudah monitoring arus dan tegangan. Arus dan tegangan akan dimonitoring secara berkala melalui jaringan telekomunikasi melewati sms setiap 5 menit.Kata kunci —SMS, PLN, PLTMH, PLTS, Monitoring. Abstract —Many areas in Indonesia which have not been reached PLN particularly remote areas. These conditions which encourage people to build their own power generation systems such as micro hydro power plant and Solar Power. Therefore, these plants utilize natural conditions, the energy generated is also very dependent on the nature, it is necessary tool to combine alternative power generation is becoming one network to increase network reliability. By way of an alternative plant menghibridkan then add to the reliability of the network, but the network already hybrids need to be monitored to the current and voltage monitor that exist on the network.Monitoring current and voltage in a hybrid system made of current and voltage monitoring tool based microcontroller with sms gateway to facilitate monitoring of current and voltage. Current and voltage to be monitored on a regular basis via telecommunications networks pass through sms every 5 minutes.Keywords—SMS, PLN, Solar Power Plant, Micro Hydro Power Plant, Monitoring.
Rancang Bangun Multilevel Boost Converter Untuk Catu Daya Motor Arus Searah Pada Kendaraan Listrik Berbasis Mikrokontroler Noer Soedjarwanto; Endah Komalasari; Venus Asadila
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 12 No. 3 (2018)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v12n3.2089

Abstract

Abstrak— Rangkaian multilevel boost converter memiliki prinsip kerja yang sama dengan boost converter konvensional namun rasio tegangan keluarannya lebih tinggi. Dimana tegangan keluaran dari multilevel boost converter ini akan digunakan sebagai catu daya untuk mengendalikan kecepatan putar motor arus searah (MAS). Kemudian akan dilakukan perbandingan antara tegangan keluaran multilevel boost converter dengan boost converter konvensional yang digunakan sebagai catu daya MAS. Pada penelitian ini nilai tegangan keluaran multilevel boost converter saat dihubungkan pada MAS dengan duty cycle 20% yaitu 80,3 volt dan MAS sudah mulai berputar dengan kecepatan 350 rpm. Sementara tegangan keluaran boost converter konvensional sebesar 39,4 volt namun MAS belum dapat berputar pada duty cycle 20% dan tegangan masukan yang sama yaitu 12,3 volt. Kemudian dilakukan penambahan beban MAS pada pengujian multilevel boost converter. Dimana semakin berat beban pada MAS maka torsinya akan meningkat. Dengan demikian perangkat multilevel boost converter dapat digunakan sebagai catu daya MAS untuk kendaraan listrik. Kata kunci: Multilevel boost converter, boost converter, motor arus searah Abstract—Multilevel boost converter circuit has the same working principle with conventional boost converter. Hence, the ratio of its output voltage is higher that will be used as power supply for controlling the rotational speed of MAS. Then, there will be comparison among the output voltage of multilevel boost converter and conventional boost converter which will be used as power supply of MAS. On this research, the output voltage value of multilevel boost converter which is connected with MAS at the duty cycle 20 % is 80,3 volt. Furthermore, it had rotated at the speed of 320 rpm. Meanwhile, the output voltage of boost converter conventional is 39,4 volt. On the contrary, MAS can not rotated at the duty cycle of 20 % with the same input voltage that will be 12,3 volt. Then, it will be added with load of MAS for multilevel boost converter testing. While the load of MAS is heavier, its torque will be increased too. Therefore, multilevel boost converter device can be used as power supply of MAS for electric vehicles. Keywords: Multilevel boost converter, boost converter, direct current motor
Analisis Arus Bocor pada Sistem PLTS Terhubung ke Jaringan Tanpa Transformator Terhadap Keselamatan Manusia Diah Permata; Hekson Yulian N; Endah Komalasari
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 3 (2020)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v14n3.2161

Abstract

Intisari Sistem PLTS yang terhubung ke jaringan tanpa transformator merasakan arus bocor akibat adanya kapasitansi parasitik pada panel surya yang diketanahkan dan hubungan galvanis antara sumber DC dan jaringan. Arus bocor berbahaya bagi keselamatan manusia yang menyentuh panel surya. Penelitian ini menghitung arus bocor melalui simulasi menggunakan Matlab. Rangkaian simulasi terdiri dari sumber DC PLTS, inverter satu fasa, sumber AC jaringan, filter dan kapasitansi parasitik. Kapasitansi Parasitik dimodelkan dengan sebuah kapasitor tunggal. Kondisi panel basah atau kering memberikan nilai kapasitansi yang berbeda. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kondisi panel basah menghasilkan arus bocor sepuluh kali lebih tinggi dari kondisi panel kering. Arus bocor pada kedua kondisi masih dibawah batas maksimum standar keselamatan mengacu pada DIN VDE 0126-1-1.Kata kunci arus bocor, PLTS, kapasitansi parasit, arus common mode, inverter.Abstract PV system on grid transformerless experiences leakage current due to parasitic capacitance on grounded-PV panel and a galvanic connection between the grid and the dc source. Leakage current is harmful for human who touch the PV panel. This research calculates the leakage current via simulation using Matlab. Simulation circuit consists of DC source as PV system, one phase inverter, grid AC source, filter and parasitic capacitance. A single capacitor is used to model parasitic capacitance. Wet and dry condition of PV panel generate a different capacitance. The simulation results show wet PV panel produce a leakage current ten times higher than that in dry PV panel. The leakage curent either in wet and drycondition are below maximum limit of DIN VDE 0126-1-1 safety standard.Keywords leakage current, PV system, parasitic capacitance, common mode current, inverter.