Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NARKOBA DALAM PERSPEKTIF ILMU MANTIQ: STUDI KOMPARATIF ANTARA KAIDAH LOGIKA ISLAM DAN NEUROSAINS Ramadhani, Rizky Ilham; Aziz, Saiful
Hamka Ilmu Pendidikan Islam Vol. 4 No. 02 (2024): edisi Desember 2024
Publisher : Hamka Ilmu Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman multidimensional yang menuntut pemahaman holistik melampaui pendekatan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menyintesiskan dua perspektif yang berbeda, yaitu Ilmu Mantiq (Logika Islam) dan Neurosains untuk membangun kerangka pemahaman terpadu mengenai bahaya narkoba. Dengan menggunakan metode kualitatif studi pustaka, penelitian ini mengkaji literatur-literatur kunci dari kedua disiplin ilmu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penalaran analogis (qiyas) dan prinsip pemeliharaan akal (hifzh al-‘aql), Ilmu Mantiq memberikan landasan teologis-rasional yang kuat untuk pelarangan narkoba. Temuan ini divalidasi secara empiris oleh neurosains yang memaparkan bagaimana narkoba merusak struktur dan fungsi otak, khususnya pada korteks prefrontal dan sistem limbik. Studi ini menyimpulkan adanya konvergensi yang kuat antara kedua bidang di mana kerusakan akal dalam Mantiq menemukan korelat biologisnya dalam kerusakan otak menurut neurosains. Sintesis ini menegaskan bahwa penanggulangan narkoba menuntut solusi rehabilitasi yang bersifat holistik yang mengintegrasikan pemulihan biologis, psikologis, dan spiritual.
The performances of undershot waterwheel with butterfly-shaped blades and the radius of grasshopper's elbow: The utilization efforts for river electrical energy potential Suhartono, Suhartono; Rudianto, Rahmat; Fatmawati, Sri; Aziz, Saiful
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v11i1.10060

Abstract

Based on the amount of discharge or current, the river flows in Central Kalimantan have the potential to produce electrical energy. The purposes of this study were to design an undershot type of floating waterwheel and to test the effective bending angle at the radius of the grasshopper elbow in producing the most optimum power. This research uses experimental methods. The tools used are: mobile phone, multimeter, the gate of light, timer counter, flow rate, and the dimensions of the waterwheel diameter is 6 meters. Grasshopper angles vary from 0°, 30°, 45°, 60o, and 90° with a submerged blade depth of 0.24 m. The results showed that the undershot waterwheel with a flexible pinwheel (like a grasshopper's elbow) produced a faster and more effective rotation than a wheel with a fixed pinwheel and blades. Because the waterwheel has a flexible pinwheel and the butterfly blades experience little resistance when moving in water, the wheel generates more electrical energy than a wheel with fixed pinwheels and blades.At the angle of bending of the radius of the grasshopper blade 30º with the butterfly blade, it produces more optimal electrical energy than angles 0°, 45°, 60o, and 90°. Suggestions for further research are to test the waterwheel in weak and medium current rivers
An Artificial Intelligence ChatGPT-Based Approach for Qibla Identification: Implementation and Analysis Aziz, Saiful
Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum Vol 58 No 2 (2024)
Publisher : UINSunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajish.v58i1.1443

Abstract

The integration of Artificial Intelligence (AI) into religious practices, particularly in determining the qibla direction, offers both opportunities and challenges. While AI tools such as ChatGPT provide high accuracy and efficiency, their acceptance among religious adherents remains uncertain due to concerns over tradition and religious principles. This study aims to evaluate the feasibility and accuracy of ChatGPT-4 in determining the qibla direction compared to traditional methods. A mixed-methods approach was employed, utilizing the principles of Spherical Trigonometry as the primary approach for qibla determination. The accuracy of AI-predicted qibla directions was verified through two different validation techniques: direct measurement using Mizwala for mosques located in Java and Google Earth for indirect validation in mosques outside Java. Statistical analysis, including mean error calculation and standard deviation, demonstrated ChatGPT-4’s exceptionally low average deviation of 0°0’0.026”, confirming its potential as an effective and efficient alternative. However, qualitative insights from mosque administrators highlight concerns about AI’s alignment with religious values and community trust. The study emphasizes that successful AI integration in religious practices requires a balance between preserving tradition and embracing innovation. These findings contribute to ongoing discussions on AI's role in religious contexts, advocating collaboration among religious scholars, technologists, and community leaders. Ultimately, this research successfully bridges the gap between traditional qibla determination methods and AI-based technology, ensuring that technological advancements remain aligned with religious principles. Integrasi Artificial Intelligence (AI) dalam praktik keagamaan, khususnya dalam penentuan arah kiblat, menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Meskipun AI seperti ChatGPT menawarkan akurasi dan efisiensi yang tinggi, penerimaannya di kalangan penganut agama masih menghadapi kendala karena pertimbangan tradisi dan prinsip keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan dan akurasi ChatGPT-4 dalam menentukan arah kiblat dibandingkan dengan metode tradisional. Pendekatan metode campuran diterapkan dengan menggunakan prinsip Spherical Trigonometry sebagai pendekatan utama dalam menentukan arah kiblat. Akurasi prediksi arah kiblat yang dihasilkan oleh AI diverifikasi melalui dua teknik validasi yang berbeda: pengukuran langsung menggunakan Mizwala untuk masjid yang berlokasi di Jawa, serta validasi tidak langsung menggunakan Google Earth untuk masjid di luar Jawa. Analisis statistik, termasuk perhitungan rata-rata kesalahan dan deviasi standar, menunjukkan bahwa ChatGPT-4 memiliki deviasi rata-rata sangat rendah sebesar 0°0’0.026”, yang menunjukkan potensinya sebagai alternatif yang efektif dan efisien. Namun, wawasan kualitatif dari pengelola masjid mengungkapkan kekhawatiran terkait kesesuaian AI dengan nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan integrasi AI dalam praktik keagamaan memerlukan keseimbangan antara pelestarian tradisi dan inovasi. Temuan ini berkontribusi pada diskusi yang sedang berlangsung mengenai peran AI dalam praktik keagamaan, mendorong kolaborasi antara ulama, ahli teknologi, dan tokoh masyarakat. Pada akhirnya, penelitian ini berhasil menjembatani kesenjangan antara metode tradisional dalam penentuan arah kiblat dengan teknologi berbasis AI, memastikan bahwa kemajuan teknologi tetap selaras dengan prinsip keagamaan.