Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisi Kandungan Timbal (Pb) Pada Air Sumur Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Kalipancur Kabupaten Purbalingga Dewi Kristiya Nugra Heny; Kurnia Ritma Dhanti; Dita Pratiwi Kusuma Wardani
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 1 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i1.224

Abstract

Air memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan manusia sebagai sumber air minum. Salah satu penyebab pencemaran air adalah logam berat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kandungan timbal (Pb) pada air sumur di sekitar TPA Kalipancur Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini dilakukan secara observasional deskriptif pada bulan Agustus 2020 di Laboratorium Kimia Analisis dan Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sebanyak 10 sampel air sumur diambil dengan radius 100-500 m dari TPA Kalipancur. Kadar timbal (Pb) diukur menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) dan dianalisis secara deskriptif numerik. Hasil penelitian menunjukkan kandungan timbal (Pb) pada seluruh sampel air sumur di sekitar TPA Kalipancur Kabupaten Purbalingga sebesar <0,01 mg/L. 
Analisis Senyawa Klorin (Cl2) Pada Beras yang Dijual Di Pasar Sokaraja Kabupaten Banyumas Olivia Alfitri; Kurnia Ritma Dhanti; Dita Pratiwi Kusuma Wardani
Jurnal Kesehatan Vol 14, No.1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v14i1.12418

Abstract

Beras merupakan komponen penting dalam makanan sehari-hari untuk menunjang kebutuhan pokok. Masalah manipulasi mutu beras sudah sering  dilakukan oleh pedagang atau penggilingan beras. Penggunaan bahan pemutih pada dasarnya dilarang dalam bahan pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar klorin yang ada pada beras  yang dijual di Pasar Sokaraja Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan secara observasional deskriptif. Data senyawa klorin dianalisis dengan uji univariat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2020. Sampel penelitian berjumlah 24 sampel beras. Hasil analisis kualitatif menunjukkan sampel positif adanya reaksi presipitasi berupa endapan putih dan analisis kuantitatif secara Argentometri Mohr dengan titik akhir titrasi merah kecoklatan. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa 5 sampel (20,8%) beras positif mengandung klorin. Kadar klorin terendah yaitu 71,04 mg/L dan kadar klorin tertinggi sebesar 189,44 mg/L
EFEK MONOSODIUM GLUTAMAT TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Shely Ayu Lestari; Dita Pratiwi Kusuma Wardani; Tantri Analisawati Sudarsono
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i1.2000

Abstract

Monosodium glutamate (MSG) is a sodium salt of glutamic acid that naturally comes from vegetable and animal protein functioned as a taste enhancer. So far, the use of MSG in various countries has increased by 1 g / day and can have an impact on cell damage to several organs. The purpose of this study was to find out the effects of MSG on the liver histology of Wistar white rats (Rattus norvegicus). This study used Posttest Only Control Group Design consisting of 4 groups, as control and MSG treatment doses of 5 g / kg BW, 10 g / kg BW, and 15 g / kg BW for 14 days orally. Each group consisted of 6 male white rats (Rattus norvegicus) aged 2-3 months with a weight of 200-250 grams in good health. A day after 14 days of treatment, the rats' liver organs were taken and preparations were made using the paraffin method. Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test. The results of research showed that the control group looked normal, while the P1 group had 40.5 (40-43)% cell abnormalities and 52.5 (27-56)% cell abnormalities. The P3 group showed the most significant liver cell damage, namely 60 (59-62)%. The results of the Kruskal-Wallis test analysis showed a significant difference of p = 0.034 between cell abnormalities and the dose level of MSG (p-value 0.05). It can be concluded that MSG administration in stratified doses can cause liver cell damage in the form of degeneration and necrosis. Giving a dose of MSG 15 g / kg BW for 14 days showed the most significant liver cell damage at 60 (59-62)%.Keywords: Cell Abnormality, Liver, Monosodium Glutamate
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide menggunakan Sampel Serum dan Plasma EDTA pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Nurul Badriyah; Arif Mulyanto; Dita Pratiwi Kusuma Wardani; Retno Sulistyowati
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 2 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i2.283

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri S. typhi dan S. paratyphi. Penyakit demam tifoid termasuk penyakit menular. Penularan disebabkan karena makanan atau minuman yang disajikan tidak bersih dan tingkat higenis individu sanitasi lingkungan. Pemeriksaan widal merupakan suatu pemeriksaan serologis untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri S. typhi yang berdasarkan reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi yang disebut aglutinin, dengan mengukur aglutinasi titer antibodi terhadap antigen O dan H dalam sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai titer pada pemeriksaan widal yaitu metode slide sampel serum dan plasma EDTA dengan rancangan cros sectional sampel yang digunakan sebanyak 26. Pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji univariat dan uji pearson chi square. Hasil penelitian ini didapatkan hasil pada serum terbanyak yaitu pada titer 1/320 (61,5%) sedangkan pada plasma EDTA terbanyak yaitu pada titer 1/80 (46,2%) yang menunjukan nilai p velue 0,0247 (p >0,05), maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pemeriksaan widal menggunakan sampel serum dan plasma EDTA antigen O dan H.       
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Rheumatoid Factor Pada Lansia Dita Pratiwi Kusuma Wardani; Syifa Arrachmah; Retno Sulistiyowati; Minto Rahaju
Jurnal Kesehatan Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/z153zc45

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis (RA) tergolong penyakit sistemik yang cenderung menjadi kronis dan sering menyerang sendi. Usia menjadi salah satu fakto risiko terjadinya RA. Rheumatoid Factor (RF) merupakan immunoglobulin yang bereaksi dengan molekul IgG, pada serum penderita juga mengandung IgG. RF merupakan parameter atau pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya RA. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar rheumatoid factor pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan melibatkan 28 orang lansia di Desa Banteran, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas pada bulan Mei-Juni 2023. Responden dilakukan pemeriksaan kadar RF dengan metode aglutinasi lateks dan pengisian kuesioner IPAQ yang telah dimodifikasi untuk menentukan aktivitas fisik. Data dianalisis dengan Fisher Exact (X2). Hasil: Hasil analisis Fisher Exact terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar RF (p= 0,001; OR= 2.5; CI 95%= 1.346-4.646). Tidak terdapat lansia dengan aktivitas fisik sedang yang memiliki kadar RF reaktif sedangkan lansia dengan aktivitas fisik sedang yang memiliki kadar RF non reaktif sebanyak 13 orang (100%). Lansia dengan aktivitas fisik berat yang memiliki kadar RF reaktif sebanyak 9 orang (60%) sedangkan lansia dengan aktivitas fisik berat yang memiliki kadar RF non reaktif sebanyak 6 orang (40%). Lansia dengan aktivitas fisik berat berisiko 2.5 untuk memiliki kadar RF reaktif. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar RF lansia. Responden dengan aktivitas fisik berat memiliki peluang 2,5 kali untuk memiliki kadar RF reaktif.
Antibacterial Effectiveness of Beetroot (Beta vulgaris L.) Juice as an Alternative to Eosin for the Quality of Soil-Transmitted Helminth Egg Examination Yunita Nurmalasari; Ikhsan Mujahid; Dita Pratiwi Kusuma Wardani; M. Luthfi Almanfaluthi
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius Vol. 3 No. 1 (2025): Desember
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/jenius.v3i1.335

Abstract

The 2% eosin reagent is commonly used in Soil Transmitted Helminth (STH) egg examination; however, its high cost, toxicity, and poor storage stability highlight the need for safer, natural-based alternatives. This study aimed to evaluate the effectiveness of beetroot (Beta vulgaris L.) juice as a substitute for eosin in staining STH eggs. A true experimental design with a post-test only control group was employed, consisting of six groups: one positive control (2% eosin) and five treatment groups using beetroot juice at concentrations of 40%, 50%, 60%, 80%, and 100%, with 11 preparations per group. Data collection was conducted through microscopic observation in July–August 2025 and analyzed using the Kruskal-Wallis test followed by the Mann-Whitney U post hoc test. The findings revealed significant differences in staining effectiveness (p = 0.027), with the 60% and 100% concentrations showing the best clarity and completeness of egg morphology. The study concludes that beetroot juice is an effective natural alternative to eosin. Further research is recommended to assess storage stability and explore other eco-friendly natural dyes.