Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PRE-TESTING ASSESSMENT OF REASONING ABILITY TO THE COLLEGE STUDENTS (Case Study in IKIP Bojonegoro East Java) Netti Yuniarti; Fatma Fatma; Sri Kusnita
ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.562 KB) | DOI: 10.17977/um006v1i12017p239

Abstract

In relation of the reasoning process, language structure actually reflects the structure of the mind itself. Language are tightly related to the thinking and reasoning. This process are proceeds from the observation of the senses or the empirical observation in the mind which then produces a number of propositions. As an thinking activity to draws a conclusion, it is necessary to do an evaluation in the form of evaluative question to measure one's reasoning ability in order to achieve effective and objectives results. The research purposes were determined a valid question that can be used to measure reasoning abilities in according with indicators and reasoning dimensions. This research is quantitative research with data analysis techniques used R point Biserial and KR-20. Based on the experiments of 46 items, the r-pbi value of each drop question is (1) 0.120, (2) 0.444, (3) 0.443, (4) 0.263, (5) 0.341, (6) 0.014, (7) 0.011 and (8) 0.382. The value of KR-20 is 0.531 with an average value of pi 0.323, qi 0.677, k 38, totally var of 14.83, and p*q 0.219, Σ p*q 7.159. Thus to test the reasoning ability on the students were obtained the number of valid items as the final instrument is 38 items of 46 items that have been tested first.
Analisis Bentuk Surat Dinas Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun Akademik 2013/2014 Semester Genap Muhammad Zikri Wiguna; Eti Ramaniyar; Sri Kusnita
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2016): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v14i1.288

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan analisis surat dinas prodi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun akademik 2013/2014 semester genap. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik konten analisis dengan bantuan kartu data. Hasil penelitian menunjukkan bentuk surat yang paling banyak digunakan bentuk intended style dan block style. Berdasarkan analisis kalimat efektif pada surat dinas perlu perbaikan dari kalimat yang belum efektif. Berdasarkan analisis kalimat efektif pada surat dinas perlu perbaikan dari kalimat yang belum efektif. Berdasarkan diksi dalam surat dinas banyak menggunakan diksi yang tidak sesuai sehingga memerlukan pemahaman terhadap diksi agar lebih tepat dalam pemilihan. Berdasarkan penggunaan Eyd dalam surat dinas perbaikan lebih ditekankan pada tanda baca, kata penghubung, dan huruf kapital. 
Realita Profetik dalam Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A Navis dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra Sri Kusnita
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v9i2.2028

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  wujud realita profetik  dalam cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A Navis. Metode dalam penelitian ini adalah deskrpsi dengan teknik studi dokumenter. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis. Dengan  demikian data penelitian ini berupa data yang menyangkut fokus penelitian yaitu realita profetik  dalam cerpen tersebut. Deskripsi verbal simbol-simbol kebahasaan yang menjelaskan adanya pemaparan realita profetik  yang  dijadikan data penelitian. Berdasarkan hasil analisis data yang dilaku­kan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, realitas profetik pada asepk humanisasi mencakup aspek (a) manusia yang merasa telah menjadi Tuhan, (b)manusia yang merasa telah menyerahkan nasibnya kepada Tuhan (Tuhan Manusia). Kedua, realitas pro­fetik pada aspek liberasi meliputi aspek, (a) relasi kehidupan spiritual dan realitas sosial, (b) relasi iman, ilmu, dan amal. Ketiga, realitas profetik pada aspek transendensi meliputi aspek pengakuan tentang ketergantungan manusia pada Tuhan.
Cerita Rakyat Melayu Pesisir Kalimantan Barat sebagai Alternatif Bahan Pembelajaran Sastra di SMP Sri Kusnita; Indriyana Uli; Netti Yuniarti
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v10i2.2471

Abstract

Penelitian ini bertujuan mencari alternatif bahan pembelajaran sastra di SMP dengan memanfaatkan sastra daerah. Satu di antara sastra daerah yang masih diminati oleh masyarakat khususnya generasi muda adalah cerita rakyat. Cerita rakyat khususnya cerita rakyat Melayu memiliki nilai baik yang dapat dijadikan pedoman hidup masyarakatnya. Selain itu, cerita rakyat dapat menggambarkan budaya khas Melayu Pesisir di Kalimantan Barat sehingga pemanfaatan cerita rakyat Melayu Pesisir di Kalimantan Barat sebagai alternatif bahan ajar secara tidak langsung dapat memperkenlkan budaya Melayu baik yang masih ada maupun budaya yang sudah ditinggalkan oleh masyarakatnya kepada kepada peserta didik. Pemanfaat cerita rakyat Melayu di Kalimantan Barat sangat penting untuk dilakukan karena sebagai upaya pelestarian budaya daerah Kalimanatan Barat agar tidak punah oleh modernisasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa cerita rakyat dapat dijadikan bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP dengan alasan sebagai berikut. Pertama, Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat Melayu dapat digunakan sebagai bahan pengajaran sastra karena memuat nilai pendidikan baik moral, sosial, dan budaya. Kedua, Pengajaran sastra berbasis cerita rakyat dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang bersifat kontekstual serta juga dapat digunakan sebagai wadah pengenalan dan pelestarian budaya lokal.
Tokoh Mitologi dalam Mantra Nyangahatn Ka’ Saka’ Panen Padi Etnis Dayak di Kalimantan Barat Herlina Herlina; Sri Kusnita; Try Hariadi
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 3, No 3 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) April
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.256 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v3i3.531

Abstract

The mythological figure referred to in this study is related to a figure who is considered holy and is considered to have the power to help even bring disaster to humans. The mention of a mythological figure when reciting the mantra Nyangahatn Ka 'Saka' rice harvest for the Dayak ethnic group in West Kalimantan is always mentioned repeatedly in every rice harvest mantra, both in the pre-ritual, ritual and post-ritual mantra. The mention of mythological figures is intended to communicate so that they can bring help to humans during the process of carrying out the rice harvest ritual. This study aims to describe the mythological figures during the chanting of the Dayak ethnic rice harvest ceremony in West Kalimantan. Using the form of descriptive qualitative research using the method of recording and recording during the process of reciting the mantra of the rice harvest ceremony. The results of this study indicate that in the recitation of the rice harvest mantra, there is mention of mythological figures in the mention of the name Jubata, Bujakng Baparas and the use of the pronoun Kalian to refer to supernatural beings. The mention of the name Jubata refers to everything that can bring goodness to mankind. The mention of Bujakng Baparas refers to supernatural beings who can help and bring disaster to humans, can also act as an intermediary for human communication with supernatural beings around human life, while the use of the pronoun Anda refers to other supernatural beings believed to inhabit water and land areas and are believed to be able to bring help and disaster.
Fungsi Pantun dalam Kesenian Tundang pada Masyarakat Melayu di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat Sri Kusnita; Muhammad Lahir
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 4 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.312 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i4.1019

Abstract

This paper aims to describe and analyze the function of pantun in tundang art in the Malay community in Mempawah Regency. This research uses descriptive qualitative method. The data in this study are rhymes in Tundang art obtained from informants, namely the Mempawah Malay community who know the intricacies of rhymes in tundang art and analyzed based on the function of rhymes in the lives of the Malay people of West Kalimantan. Data collection techniques used in this research are documentary study techniques and direct communication techniques. The results showed that the pantun in Tundang art in the Mempawah Malay Society of West Kalimantan serves as a tool to 1) educate because in the Tundang art poem in the Mempawah Malay Society of West Kalimantan there is advice to always be grateful, work together, have a sense of unity, and must always act. good; 2) disclose the customs including the marriage customs of the Mempawah Malay community; 3) entertaining because the rhymes in tundang art use instrument music to accompany the rhyme chants which function to make it more beautiful so that the audience feels entertained; 4) delivery of social criticism because rhymes in tundang art include social criticism for the community.
The Verb Of The Languages Of Malaysing Sanggau A Sosiomorfosemantic Study Netti Yuniarti; Sri Kusnita
International Journal of Multi Discipline Science Vol 1, No 2 (2018): Volume 1 Number 2 August 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ij-mds.v1i1.434

Abstract

This study focused on the discussion of Sanggau Malay verbs related to the formation of verbs or morphological processes, the meaning of verbs related to the user community, and with the context behind the emergence of verbs in the language. This research uses descriptive qualitative method with sociomorphosemantic approach. The data in this research is informant speech reflecting the formation of verbs, meanings, and verb functions in Sanggau Malay language. The data source in this research is Sanggau Malay language which is spoken by Sanggau Malay society. Data collection techniques in this study using techniques of observation, recording, and interviews. Based on the results and discussionfaund that the verbs in the Sanggau Malay seen from the morphology process divided into two, namely the establishment of affix verb derived verbs and verbs duplicate. The verb consists of prefixes, suffixes, and confixes which have intentional, active, and passive meanings. The formation of duplicated verbs is a reduplicated type of affixtion. The use of Sanggau Malay verbs in relation to the language user community exists in situations or family contexts, joking contexts, and circumstances contexts.
Aspek Kognitf dalam Novel Dunia Anna Karya Jostein Gaarder (Pendekatan Didaktis) Sri Kusnita; Indriyana Uli; Netti Yuniarti
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v11i2.4298

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek kognitif dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarde menggunakan pendekatan didaktis. Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam upaya memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan didaktis. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder. Diterbitkan oleh penerbit Mizan dengan jumlah halaman 244. Novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder Novel ini dibagi menjadi 38 bab. Berdasarkan kajian didaktis novel Dunia Anna sebagai aspek kognitif di atas, dapat disimpulkan hal-hal berikut. a) Persoalan kedidaktisan dalam novel ini disajikan melalui kondisi seorang anak yang sangat peduli dengan lingkungannya. Dia sangat mengkhawatirkan kondisi bumi karena adanya perubahan iklim dan pemanasan global yang debabkan oleh ulah manusia itu sendiri.  Persoalan-persoalan kedidaktisan tersebut disajikan secara logis dan sistematis. b) Isi/ungkapan kedidaktisan sebagai aspek kognitif dalam novel Dunia Anna meliputi: (1) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Pengetahuan (Knowledge). (2) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Pemahaman (Comprehension). (3) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Penerapan (Application) (4) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Analisis (Analysis). (5) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Sintesis (Synthesis). (6) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Evaluasi (Evaluation).