Marina Letara Nababan
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Prokrastinasi Akademik dan Efikasi Diri Mahasiswa Selama Masa Awal Pandemi COVID-19 May Rauli Simamora; Marina Letara Nababan
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i22021p66-79

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji hubungan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik siswa selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Sampel yang digunakan adalah 162 mahasiswa dari beberapa program studi di Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. Skala prokrastinasi akademik (PA) dan efikasi diri (ED) digunakan untuk mengukur prokrastinasi akademik dan self-efficacy. Hasil studi menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik selama periode pandemi COVID-19 yang diperoleh r sama dengan -0,511 dengan signifikan p sama dengan 0,000 (p kurang dari 0,01). Melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas adalah korelasi tertinggi dari aspek prokrastinasi akademik. Beberapa kegiatan yang dilakukan di rumah selama periode pandemi COVID-19 termasuk memilih bermain ponsel, menonton, bermain game dan media sosial (mis. YouTube, Instagram, WhatsApp), melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah dan membantu orang tua bekerja di ladang atau sawah.
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH EFEKTIF DI ABAD KE-21 Nasib Tua Lumban Gaol; Marina Letara Nababan
JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH Vol 7, No 4 (2022): JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/kp.v7i4.859

Abstract

The effective school is not a new topic in the education context globally. However, in the context of Indonesian education, this seems neglected. To create an effective school is the responsibility of the principal; therefore, it is very important to uderstand how the school principal can create an effective school. This study aims to investigate what efforts need to be conducted by the school principal in order to create an effective school. Based on the  result of study, there are ten important efforts that need performed by school principal to create effective school, namely: (1) creating vision, mission and goals, (2) making school policies, (3) implementing leadership, (4) conducting crisis management, (5) developing, monitoring, and evaluating curriculum and learning, (6) increasing the professionalism of educators and administrators, (7) managing finances, (8) creating a conducive culture, (9) involving education stakeholders, and (10) optimizing the  utilization of technology and information.
Manajemen Strategi dalam Meningkatkan Pengelolaan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini pada Era 4.0 Marina Letara Nababan; Nasib Tua Lumban Gaol; Winarti Agustina
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi November)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v5i2.6879

Abstract

Pentingnya manajemen strategi dalam pengelolaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di era 4.0 ditandai oleh perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang signifikan. Dalam menghadapi tantangan zaman, lembaga PAUD harus beradaptasi dan mengimplementasikan proses strategi yang sesuai dengan kebutuhan berbagai pihak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan. Hasil studi ini mengidentifikasi bahwa analisis lingkungan internal dan eksternal adalah langkah awal dalam memahami kondisi lembaga PAUD. Melalui analisis SWOT dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Setelah pemahaman yang baik tentang lingkungan lembaga PAUD tercapai, pembuatan visi, misi, tujuan, dan strategi yang sesuai menjadi langkah selanjutnya. Visi dan misi adalah pedoman utama, sementara tujuan harus realistis dan terukur. Proses perencanaan yang matang sangat penting dalam mencapai keberhasilan. Implementasi manajemen strategi adalah tahap penting yang memungkinkan visi, misi, dan tujuan organisasi tercapai. Pemimpin lembaga PAUD harus membuat kebijakan yang mendukung implementasi strategi. Terakhir, memonitor dan mengevaluasi strategi adalah langkah untuk memastikan keberlanjutan dan perbaikan. Pengendalian dan evaluasi membantu melihat sejauh mana strategi berjalan sesuai rencana. Dalam era 4.0 yang penuh dengan perubahan, manajemen strategis menjadi kunci untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga PAUD.   Kata kunci: Manajemen strategi; lembaga pendidikan, pendidikan anak usia dini, era 4.0.
Penguatan Resiliensi Remaja Bermasalah melalui Pengembangan Materi Modul Bimbingan dan Konseling Jungjungan Simorangkir; Bernad Lubis; Marina Letara Nababan; May Rauli Simamora; Winarti Agustina
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52220/sikip.v1i2.56

Abstract

The purpose of this study is to develop guidance and counseling module material to strengthen the resilience of problem adolescents. The study was conducted at High Schools (SMA) throughout Tarutung District. The research method used is the ADDIE Research and Development model. Preliminary observations show that adolescents in Tarutung sub-district still have low resilience levels. There are 19 teenagers who are confused about whether they like challenges and only 3 teenagers who don't like challenges. This is intended to measure a person's strength when experiencing life's challenges with all his difficulties. In fact, there are 2 teenagers who answered that they would not rise again after being confronted with illness, injury, or other misfortunes. Some teenagers also do not have a good relationship with their families. But all teenagers have the belief that God is able to help them in dealing with existing problems. This module material contains religious values and pays attention to the task of adolescent development. The results of the module validation conducted by 10 material experts concluded that the module is very feasible to be applied by adolescents. Abstrak Tujuan penelitian ini mengembangkan materi modul bimbingan dan konseling untuk memberi penguatan resiliensi pada remaja bermasalah. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kecamatan Tarutung. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development model ADDIE. Observasi awal menunjukkan bahwa remaja di Kecamatan Tarutung masih memiliki tingkat resiliensi rendah. Terdapat 19 remaja kebingungan apakah menyukai tantangan dan hanya 3 remaja yang tidak menyukai tantangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur kekuatan seseorang ketika mengalami tantangan-tantangan hidup dengan segala kesulitannya. Bahkan terdapat 2 remaja yang menjawab tidak akan bangkit kembali setelah diperhadapkan dengan sakit penyakit, cidera atau kemalangan-kemalangan lainnya. Beberapa remaja juga tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya. Namun seluruh remaja memilliki keyakinan bahwa Tuhanlah yang dapat menolong mereka dalam menghadapi permasalahan yang ada. Materi modul ini mengandung nilai-nilai religius dan memperhatikan tugas perkembangan remaja. Hasil validasi modul yang dilakukan oleh 10 ahli materi menyimpulkan bahwa modul sangat layak untuk diterapkan oleh remaja.