Indriastjario Indriastjario
Department Of Architecture, Faculty Of Engineering, Universitas Diponegoro

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

REDESIGN OF REST AREA 43. 592. 01 GAS STATION REMBANG PENEKANAN DESAIN EKOWISATA marshalita, hasliza; indriastjario, indriastjario; sudarwanto, budi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1573.476 KB)

Abstract

Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang hampir setiap harinya tidak dapat ditinggalkan oleh manusia. Pada jaman modern ini, semua orang membutuhkan alat transportasi untuk berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Baik transportasi darat, air, maupun udara, ketiganya mempunyai peranan penting dalam mendukung kegiatan manusia. Jawa Tengah, sebagai salah satu provinsi yang ada di Pulau Jawa, memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional Indonesia. Letaknya yang berada di tengah Pulau Jawa membuat Jawa Tengah menjadi titik penting yang menghubungkan daerah-daerah di timur maupun barat Jawa melalui jalur darat. Jalur Pantura merupakan jalan arteri primer yang menjadi perhatian utama transportasi darat yang ada di Jawa Tengah. Minimnya tempat peristirahatan (rest area) bagi pengemudi kendaraan membuat pengguna jalan harus berhenti beberapa kali untuk mencapai fasilitas- fasilitas yang berbeda- beda baik fasilitas untuk kebutuhan pengendara maupun kebutuhan kendaraan. Rest area dengan penekanan desain ekowisata menjadi upaya terkini sejalan dengan pengembangan potensi pariwisata setempat untuk mendukung kebutuhan para pengguna jalan akan tempat istirahat yang nyaman dan menarik.
SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN miftahussalam, destiawan; dwiyanto, agung; indriastjario, indriastjario
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.774 KB)

Abstract

Bandara Soekarno – hatta merupakan bandara utama yang merupakan titik temu penghubung daerah – daerah di Indonesia sekaligus merupakan pintu gerbang memasuki Indonesia bagi warga negara asing. Kian meningkatnya aktifitas penerbangan bandara sejak tahun 2008 meyebabkan masalah berupa kelebihan kapasitas bandara serta tidak memadainya infrastruktur pendukung bandara salah satunya adalah transit hotel. Transit hotel merupakan elemen penting infrastruktur pendukung bandara sebagai tempat beristirahat dan menginap sementara penumpang pesawat udara. Permasalahan terkait transit hotel berupa sulit terjangkaunya hotel dari terminal bandara yang menyebabkan penuhnya bangunan terminal oleh penumpang yang enggan untuk menginap diluar area bandara. Untuk menanggulangi masalah tersebut pada tahun 2012 PT. Angkasapura sebagai pengembang dan pengelola bandara Soekarno Hatta mencanangkan pembangunan serentak dan peningkatan infrastruktur di kawasan bandara salah satunya pembangunan transit hotel dengan penekanan desain sustainable desain dengan tujuan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna jasa penerbangan di Bandara Soekarno – Hatta.
Olahraga termasuk salah satu bidang yang dapat menaikkan citra bangsa di mata dunia, salah satunya Bulutangkis. Kepopuleran olahraga ini dimulai ketika Indonesia berhasil menorehkan tinta emasnya di kejuaraan-kejuaraan olahraga dunia di era tahun 80-an. cahyani, siska; indriastjario, indriastjario; sudarwanto, budi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.384 KB)

Abstract

Olahraga termasuk salah satu bidang yang dapat menaikkan citra bangsa di mata dunia, salah satunya Bulutangkis. Kepopuleran olahraga ini dimulai ketika Indonesia berhasil menorehkan tinta emasnya di kejuaraan-kejuaraan olahraga dunia di era tahun 80-an. Dan sampai sekarang, dengan kemenangan atlet Indonesia di ajang Yonex All England Open Badminton Championship 2014, menjadi bukti bahwa PBSI mampu menjaga kejayaan dunia perbulutangkisan. Namun, membina atlet menjadi pemain Pofesional membutuhkan penggojlokan seperti di Pusdiklat, dan kebetulan Semarang tidak mempunyai Pusat Pelatihan, sehingga sulit bersaing dengan daerah lain. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Bulutangkis, pengertian dan standar-standar mengenai GOR Bulutangkis, serta studi banding beberapa Pusdiklat yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Semarang, perkembangan Pusdiklat di kota tersebut, serta program-program pemerintah yang mendukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan penekanan desain Arsitektur Bioklimatik dengan konsep Taman oleh Garret Eckbo sebagai acuan yang dipilih dalam mengembangkan Pusdiklat Bulutangkis ini. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan menggunakan matriks pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
MIX USE BUILDING ‘JAVA MARINA BEACH WALK SEMARANG’ priyadi, agus; dwiyanto, agung; indriastjario, indriastjario
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.628 KB)

Abstract

Semarang merupakan ibu kota Propinsi Jawa Tengah , dalam perkembangan dewasa ini kota ini menjadi salah satu destinasi pariwisata di Jawa Tengah . Lokasi yang sangat berada di antara pusat ekonomi Indonesia yaitu Kota Jakarta dan Kota Surabaya , Kota Semarang menjadi persinggahan yang cukup populer di jalur darat penghubung kedua kota tersebut . Selain di topang dari jalur darat , pembukaan jalur udara langsung dari Kota Semarang menuju negara-negara tetangga menjadikan Semarang di banjiri turis mancanegara , tak kurang 3442 orang pada tahun 2012 mengunjungi Kota Semarang . Pertumbuhan jumlah turis di kota ini berdampak dengan berkembangnya bisnis di dunia pariwisata di Kota Semarang . Dari berbagai macam bisnis tersebut , salah satunya adalah bisnis penginapan . Bisnis dunia pariwisata sangat bergantung dengan pasaran yang akan di bidik . Perkembangan yang semakin pesat menjadikan kompetitor –kompetitor yang ada bersaing di kelas konsumen yang telah ada . Kelas konsumen yang semakin beragam dan berbagai tujuan menjadikan kelas bisnis penginapan semakin majemuk. Dari beberapa yang sedang populer di kalangan masyarakat adalah konsep penginapan bugdet yang digolongkan dalam peraturan pemerintah dapat diartikan berkelas bintang tiga (3) setara . Penginapan bugdet memiliki banyak kompetitor , selain kelas yang di tentukan adalah lokasi . Lokasi sangat menentukan suatu penginapan akan di kembangkan . Lokasi juga padat dimanfaatkan sebagai daya dukung atau ciri yang berbeda agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya .Lokasi yang cocok untuk khasus ini adalah Pantai Marina Semarang .
SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN laras, putri; indriastjario, indriastjario; dwiyanto, agung
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3219.356 KB)

Abstract

Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta, dan terletak antara Stasiun Jurang mangu dan Stasiun Rawa Buntu. Stasiun ini memiliki tiga jalur. Jalur 1 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah barat/ Stasiun Serpong, Jalur 2 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah timur/ Stasiun Tanah abang dan Jalur 3 digunakan untuk kereta api yang akan bersilang atau disusul kereta api lain. Stasiun yang sudah mempunyai peron tinggi ini, merupakan stasiun dengan pengguna terpadat ke 2 setelah stasiun Tanah Abang, pada jalur hijau Commuter Line. Dengan volume ± 15.000 penumpang perharinya. Belasan ribu penumpang pengguna Commuter Line, harus berdesakan pada stasiun ini. Banyaknya sistem baru pada perkeretaapian Indonesia, berbanding lurus dengan kebutuhan ruang untuk menunjang segala sistem terbaru. Akhirnya banyak ruang-ruang yang terkesan “asal” karena tidak sesuainya fungsi dan besaran ruang untuk menunjang berbagai sistem-sistem terbaru dari perkereta apian Indonesia, misalnya proses membeli tiket, dan ruang tunggu kereta. Parahnya lagi, ruangan yang terkesan “asal” ini tidak hanya berdampak pada estetika bangunan tidak jelasnya jalur sirkulasi, tetapi juga membuat keselamatan penggunanya itu sendiri terabaikan, misalnya saja yang terjadi pada jalur penyebrangan atar peron.
ndiqikan sebuah qumah sakit khusus qehabilitasi medic di Jogjakaqta dengan metode penyembuhan menggunakan pengobatan konvensional seqta komplementeq heqbal. RUMAH SAKIT KHUSUS REHABILITASI MED Wibhi, Seta; Indriastjario, Indriastjario; sudarwanto, budi
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1743.856 KB)

Abstract

Kehadiran sebuah rumah sakit khusus rehabilitasi medic masihsangat jarang di Indonesia, terlebih lagi kebanyakan rumah sakitswasta yang mengambil pangsa pasar golongan menengah kebawah masih sangat jarang. Sebuah perusahaan bernama PT.Siar Nur Insani yang bergerak di bidang kesehatan telahmendirikan sebuah rumah sakit khusus rehabilitasi medic diJogjakarta dengan metode penyembuhan menggunakanpengobatan konvensional serta komplementer herbal.LATAR BELAKANGDalam qencana implementasi jangkapanjangnya qumah sakit ini akan mempeqluasinvestasi dengan membuka cabang baqu di KotaSemaqang.Sehingga melihat daqi qencanapequsahaan teqsebut dibutuhkan suatu konsep dangagasan sebuah peqencanaan seqta peqancangandesain sebuah Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi 
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DENGAN KONSEP WISATA KELUARGA DI BANYUMAS Yuliasari, Selia stefi; Dwiyanto, Agung; indriastjario, indriastjario
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.848 KB)

Abstract

Banyak  faktor yang melatarbelakangi  urgensi  perancangan Industri  Pengolahan Susudengan Konsep Wisata Keluarga di Banyumas ini. Mulai dari tingkat konsumsi susu Kab. Banyumasyang meningkat setiap tahun Produksi susu ini bermerk dagang MILBA Industri  pengolahan Susu  ini  diharapkan  dapat  memenuhi  kebutuhan regional  akankonsumsi  susu masyarakat  Banyumas  dengan jenis  susu UHT,  sekaligus  dapat  memfasilitasimasyarakat Banyumas dengan adanya konsep wisata keluarga sebagai sarana meningkatkan minatdan pengetahuan masyarakat Banyumas pada khususnya, tentang proses pengolahan susu.Banyak  faktor yang melatarbelakangi  urgensi  perancangan Industri  Pengolahan Susudengan Konsep Wisata Keluarga di Banyumas ini. Mulai dari tingkat konsumsi susu Kab. Banyumasyang meningkat setiap tahun Produksi susu ini bermerk dagang MILBA Industri  pengolahan Susu  ini  diharapkan  dapat  memenuhi  kebutuhan regional  akankonsumsi  susu masyarakat  Banyumas  dengan jenis  susu UHT,  sekaligus  dapat  memfasilitasimasyarakat Banyumas dengan adanya konsep wisata keluarga sebagai sarana meningkatkan minatdan pengetahuan masyarakat Banyumas pada khususnya, tentang proses pengolahan susu.
BALAI LATIHAN KERJA KOTA SEMARANG Yunanto, Lukman; indriastjario, indriastjario; Rusmanto, Totok
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang merupakan pusat kegiatan segala sektor di Jawa Tengah. Banyaknya penduduk dengan tingkat kompetensi yang beragam ada di kota ini. Banyaknya para pencari kerja dan lulusan dari berbagai daerah berkumpul dan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak di Kota Semarang. Seiring dengan perkembangannya, jumlah angkatan kerja kota Semarang terus meningkat, namun hal itu tidak diikuti dengan peningkatan mutu sumber daya manusia dan kompetensi kerja. Masyarakat kota Semarang mempunyai keuntungan dan kerugian akibat adanya pendatang luar yang bekerja di kota ini. Segi positifnya, tingkat ekonomi mereka akan ikut meningkat seiring makin meningkatnya pendatang dari luar kota, namun dasi sisi negatifnya, jumlah persaingan untuk mendapatkan peluang kerja semakin kecil. Untuk itu dibutuhkan tempat untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kompetensi kerja di lingkungan kota Semarang.Dengan makin meningkatnya jumlah lulusan Sekolah Menengah, makin banyak pula jumlah angkatan kerja yang belum memiliki kompetensi kerja yang mumpuni. Maka kota Semarang membutuhkan Balai Latihan yang sanggup meningkatkan kompetensi dalam bekerja.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Balai Latihan Kerja, standar - standar mengenai jenis ruangan yang ada di Balai Latihan Kerja, serta studi banding terhadap bangunan- bangunan yang memiliki fungsi sama dengan Balai Latihan Kerja. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Balai Latihan Kerja Kota Semarang dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Tropis dan Modern. Tapak yang digunakan adalah tapak baru dengan diperluas kawasannya sesuai dengan kebutuhan bangunan dan ruang yang ada.Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Balai Latihan Kerja Kota Semarang”.Konsep perancangan ditekankan desain Arsitektur Tropis dengan bentuk kokoh dan berkesan modern ditampilkan secara eksplisit dalam bentuk dan penampilan bangunan.Untuk kawasan sendiri, dirancang dengan pola berbentuk grid dan penghubung antar bangunan dengan jalan pedestrian.sedangkan bangunan sendiri berbentuk geometri yang fungsional dengan atap berbentuk pelana dan setengah pelana tetapi tetap menanggapi tuntutan curah hujan maupun panas pada daerah tropis.
HOTEL RESORT DI KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Oktora, Feby; Sudarwanto, Budi; indriastjario, indriastjario
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.228 KB)

Abstract

Kawasan Wisata Mandeh yang berada di Kecamantan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan termasuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPINNAS) untuk kunjungan tempat wisata. Kawasan ini, merupakan salah satu tempat tujuan wisata pantai yang memiliki potensi alam yang sangat indah berupa tanjung yang melingkar seperti kuali, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dan dijuluki The Paradise in the South (surga di Selatan). Namun kawasan ini belum memiliki fasilitas akomodasi yang memadai berupa hotel resort. Oleh karena itu, untuk mendukung perkembangannya, diperlukan pengadaan fasilitas akomodasi Hotel Resort Waterfront yang dapat mengakomodasi dan menyediakan fasilitas berlibur, rekreasi, serta menunjukkan ciri khas daerah yang dapat diminati semua orang (ecotourism).Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan hotel resort, pengelompokan hotel, klasifikasi, fasilitas, struktur organisasi, dan studi banding beberapa hotel resort di Indonesia. Dilakukan juga tinjauan lokasi dan tapak Hotel Resort di kawasan Mandeh. Tapak yang digunakan adalah mengacu pada Master Plan Pengembangan Pariwisata di kawasan Mandeh yang diperuntukkan untuk hotel resort. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Hotel Resort di Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.”Konsep perancangan yang ditekankan adalah desain arsitektur tropis dengan memadukan ciri khas arsitektur tradisional Minangkabau. Hal ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi alam dengan tetap menjaga pelestarian budaya dan arsitektur tradisional serta menunjukkan ciri khas daerah.
RUMAH SAKIT ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI DI JAKARTA aini, nurul; setyowati, erni; indriastjario, indriastjario
IMAJI Vol 2, No 1 (2013): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1829.024 KB)

Abstract

Kota Jakarta merupakan kota besar di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat di segala bidang, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun ilmu dan pengetahuan yang akan mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat. Terutama dalam pertumbuhan jumlah penduduk, hal ini mempengaruhi segala aktivitas masyarakat Kota Jakarta termasuk perihal kesehatan dan keselamatan jiwa. Seiring dengan perkembangan kota tersebut, kasus dan insiden yang terjadi di Kota Jakarta juga ikut bertambah. Pemilihan fungsi fasilitas kesehatan yang mewadahi penanganan kasus trauma sangat dibutuhkan. Dalam ilmu kesehatan di Indonesia, fasilitas tersebut ditangani oleh bidang traumatologi. Ilmu traumatologi ini berkaitan erat dengan kondisi tulang karena itu merupakan subspesialis dari ilmu bedah tulang (ortopedi). Oleh karena itu, keberadaan fasilitas yang menangani ortopedi dan traumatologi sangat dibutuhkan di kota besar seperti Jakarta, yaitu berupa Rumah Sakit Ortopedi dan Traumatologi di Jakarta. Rumah Sakit Ortopedi dan Traumatologi di Jakarta tersebut mengusung konsep arsitektur modern tropis. Mengunggulkan kemodernan namun tidak melupakan lingkungan dan iklim setempat karena dibangun di Kota Jakarta yang merupakan bagian dari Indonesia sebagai negara tropis. Menggabungkan sisi arsitektural dan lansekap sekitar, diharapkan menjadi destinasi para peneliti baik skala nasional maupun skala internasional. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang rumah sakit, pengertian dan standar-standar mengenai rumah sakit khusus ortopedi dan traumatologi, serta studi banding beberapa rumah sakit ortopedi dan traumatologi yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Jakarta, perkembangan rumah sakit ortopedi dan traumatologi di kota tersebut, serta program-program pemerintah yang mendukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep arsitektur modern tropis. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 3 alternatif lokasi dengan menggunakan matriks pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.