Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN YANG BERTEMA PENYAKIT TUBERCULOSIS PADA ANAK USIA DINI Denai Wahyuni; Henny Maria Ulfa; Firman Edigan; Yeyen Gumayesty
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 3 No 1 (2019): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.396 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v3i1.1267

Abstract

Age of child is a very prone age to the transmission of the disease tubercolosis. The rate of transmission and danger of high transmission is in the age of 0-6 years and the age of 7-14 years. The age of children is very prone to contracting tubercolosis when infected they are easily affected by the disease tubercolosis. Consciousness, the participation of students is needed prevention efforts, eradication of Tubercolosis disease. There are still many early childhood children understanding of the disease Tubercolosis, the devotion of the knowledge of early childhood to better understand, applying that the importance of prevention of the disease tubercolosis. To the mother and father of teachers, to provide supervision and education to students in the school Keywords: Tuberculosis, disease, interception
ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Yeyen Gumayesty
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Abdurrab
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.274 KB)

Abstract

ABSTRAK Abortus inkomplit adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan masih adanya sisa yang tertinggal dalam uterus. Tujuan penelitian mengetahui kejadian abortus inkomplit dan faktor-faktor yang berhubungan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Metode penelitian deskriptif kuantitaf dengan desain study case control untuk kasus adalah ibu hamil yang megalami abortus inkomplit dan kontrol adalah ibu hamil normal yang tidak mengalami abortus inkomplit dengan usia kehamilan ≤ 20 minggu di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Sampel penelitian 140 responden, dengan responden kasus 70 orang dan responden kontrol 70 orang. Teknik pengambilan sampel adalah nonprobability sampling. Analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian variabel yang berhubungan signifikan yaitu: umur ibu (p-value: 0,004, OR: 2,969), paritas ibu (p-value 0,006, OR: 2,771), anemia (p-value 0,001,OR 3,842), jarak kehamilan (p-value 0,004, OR: 2,867); variabel berhubungan terbalik adalah riwayat abortus sebelumnya (p -value 0,062, OR: 2,010) dan riwayat penyakit ibu (p-value 0,416, OR: 1,518). Diharapkan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru lebih meningkatkan pelayanan dan informasi terhadap pasien ibu hamil, khususnya ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit serta memberikan informasi atau penyuluhan tentang jenis kontrasepsi guna menjarangkan kehamilan, mengatur jumlah anak, pemeriksaan ANC secara teratur, pola nutrisi dan informasi seputar kehamilan. Kata Kunci : Anemia, Abortus Inkomplit, RSUD Arifin Achmad ABSTRACT Incomplete abortion is a partial expenditure event of conception in pregnancy before 20 weeks, with still remaining residue in the uterus. The objective of the study was to know the incidence of incomplete abortion and related factors at RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Quantitative descriptive research method with case study case control design for pregnant mother case of incomplete abortus and control abortus is normal pregnant woman not experiencing abortus incomplete with gestational age ≤ 20 weeks in RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Research sample 140 respondents, with case respondents 70 people and respondents control 70 people. The sampling technique is nonprobability sampling. Univariate and bivariate analysis with Chi-square test. The result of research of the significant related variables are: maternal age (p-value: 0,004, OR: 2,969), maternal parity (p-value 0,006, OR: 2,771), anemia (p-value 0,001, OR 3,842), -value 0,004, OR: 2,867); Reversed reversed variables were previous abortion history (p-value 0.062, OR: 2.010) and maternal disease history (p-value 0.416, OR: 1.518). It is expected that RSUD Arifin Achmad Pekanbaru further improve the services and information to pregnant women, especially pregnant women who have incomplete abortion and also provide information or counseling about contraceptives to enumerate pregnancy, regulate number of children, regular ANC examination, nutrition pattern and information about pregnancy. Keywords : Anemia, Abortion Inkomplit, RSUD Arifin Achmad
HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA DI DESA BANGUN SARI Yeyen Gumayesty; Raviola Raviola; Rheyna Ayuningsih
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 5 No 1 (2021): Volume 5 No 1 Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v5i1.1660

Abstract

Status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat keburukan fisik dan energy zat – zat gizi yang diperoleh dari ragam makanan yang berdampak fisiknya diukur secara antropometri. Kehilangan gigi pada lansia menimbulkan kurangnya kenyamanan atau munculnya rasa sakit saat mengunyah makanan. Hal ini mengakibatkan terganggunya kemampuan lansia dalam mengkonsumsi makanan dengan tekstur keras, sedangkan makanan dengan tekstur lunak biasanya kurang mengandung vitamin, vitamin C dan serat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap kehilangan gigi pada lansia. Berdasarkan survey awal pada 25 lansia terdapat 15 lansia mengalami kehilangan sebagian gigi dan 10 lansia mengalami kehilangan seluruh gigi sedangkan status gizi terdapat 9 lansia dengan status gizi seimbang, 16 lansia status gizi yang tidak seimbang. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik crosssectional. Populasi penelitian adalah lansia di Desa Bangun Sari Kecamatan Kampar Kiri Hilir sebanyak 229 orang dan sampel penelitian ini adalah 70 orang. Teknik pengambilan sampel Consecutive sampling. Hasil penelitian terdapat analisis univariat menunjukkan bahwa 37 % responden lansia kehilangan seluruh gigi dan analisis bivariat pada 3 variabel berhubungan signifikan dengan kehilangan gigi yaitu variabel asupan energi yang kurang sebanyak 54,8 % dengan p-value sebesar 4,048; POR= 1,449-11,306; variabel asupan protein 39 responden yang kurang asupan protein sebanyak 52,8 % dengan p-value sebesar 4,311; POR= 1,497-12,417 dan variabel index massa tubuh dari 29 responden index massa tubuh tidak seimbang sebanyak 62,1% dengan p-value sebesar 6,3750; POR= 2,300-19,811. Disarankan pada lansia yang kehilangan gigi untuk melakukan penggantian gigi tiruan sehingga tidak kesulitan dalam mengunyah makanan dan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tetap seimbang.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PEMAKAIAN GIGI TIRUAN DI DESA MAYANG PONGKAI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR Yeyen Gumayesty
Sistem Informasi Vol 8 No 01 (2017): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v8i01.521

Abstract

Denture is a removable dental prosthesis which replaces the masticatory surface and accompanying structures of an upper arch and lower jaw. The function of dentures is the esthetic function recovery, which still lags tissue preservation, prevention of migration of teeth, chewing load distribution improvement. Denture should be kept clean to prevent further tooth loss, gingival inflammation or infection of bacteria and fungi and prevents the denture does not smell.The aim of research to describe the behavior of the public about the use of denture in Mayang Pongkai Village. Type a descriptive quantitative research. The population is the entire community of Mayang Pongkai Village Central Kampar Kiri with population 2663 people with a sample of 96 respondents. Sampling technique using stratified sampling. Analysis of the data used to describe the univariate independent and dependent variables are presented in the form of a frequency distribution. The research result most respondents did not wear a denture that is 70 respondents (72.9%), most of the respondents had a good knowledge ie 19 respondents (73.1%) and the majority of respondents have a negative attitude were 19 respondents (73%). Suggestions research is expected to generate awareness for the community to create dentures to dental health professionals are dentists who have partnered with dental techniques. Local health workers to conduct counseling on the risks of making dentures in non-health personnel and strive provide affordable dental care to the community.
PROGRAM PERBAIKAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA PEKANBARU TAHUN 2020: PROGRAM FOR IMPROVING LESS NUTRITION FOR CHILDREN IN THE WORKING AREA OF PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU Rhomadhon Maghfiroh; Reno Renaldi; Yeyen Gumayesty
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 2 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.3 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss2.15

Abstract

Gizi kurang menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia sehingga Pemerintah menekankan program perbaikan gizi dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat. Puskesmas Sidomulyo merupakan wilayah dengan angka kejadian gizi kurang pada balita tertinggi di kota pekanbaru dengan jumlah 69 penderita. Penelitian ini bersifat kualitatif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai program perbaikan gizi kurang dengan metode wawancara mendalam dan observasi pada program perbaikan gizi kurang di Puskesmas Sidomulyo. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pelaksanaan program perbaikan gizi kurang sudah berjalan, tetapi belum secara maksimal. Hal ini dipengaruhi kurangnya SDM dalam program perbaikan gizi kurang, menurunnya pemberian PMT, dan pelaksanaan pematauan gizi yang tidak merata. Kesimpulan dari penelitain ini diperoleh masih kurangnya SDM dalam program perbaikan gizi kurang yang mana menyebabkan pemamtauan status gizi dan pemberian PMT tidak merata. Saran dari peneliti ialah bahwa perlunya penambahan SDM dalam program perbaikan gizi kurang, meningkatkan pemberian PMT, dan pemantauan status gizi pada balita. Malnutrition is one of the main nutritional problems in Indonesia so that the Government emphasizes nutrition improvement programs with the aim of increasing the health status and nutritional status of the community. Puskesmas Sidomulyo is an area with the highest incidence of malnutrition in children under five in Pekanbaru city with a total of 69 patients. This research is qualitative analytic which aims to get an overview of the malnutrition improvement program using in-depth interviews and observations on malnutrition improvement programs at Puskesmas Sidomulyo. The result of this research is that the implementation of the malnutrition improvement program has been running, but not maximall. This is influenced by the SDM in the program to improve malnutrition, decreased provision of PMT, and implementation of uneven nutrition monitoring. The conclusion of this research is that there is still a SDM in the undernutrition improvement program which causes the monitoring of nutritional status and the provision of PMT to be uneven. Suggestions from researchers are the need for additional SDM in the program to improve malnutrition, increase PMT provision, and monitoring the nutritional status of children under five.
HUBUNGAN AKTIVITAS PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS REJOSARI Raviola Raviola; Wilda Muchsina; Yeyen Gumayesty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v5i1.1392

Abstract

Program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan yang menyandang penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Salah satu jenis penyakit kronis adalah penyakit Diabetes Melitus. Masih banyak penderita diabetes melitus di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru yang tidak mengikuti atau melakukan diet makanan dan untuk mengetahui tentang pelaksanaan aktivitas PROLANIS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas PROLANIS dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua penderita diabetes melitus yang berkunjung ke puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru jumlah sampel 70 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (α=0,05). variabel dalam penelitian ini yaitu konsultasi medis, edukasi kelompok peserta PROLANIS , reminder sms gateway, home visit, pemantauan status kesehatan. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan yang signifikan antara konsultasi medis (0,017< ɑ=0,05), Edukasi Kelompok (ρ =0,028˂α=0,05), Reminder SMS (ρ =0,332˂α=0,05), Pemantauan Status (ρ =0,009˂α=0,05), dengan Dengan kepatuhan Diet. Berdasarkan hasil penelitian kesimpulannya terdapat hubungan antara Aktivitas Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2020
Sosialisasi Penerapan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dalam Pencegahan Covid-19 di Panti Asuhan As-Salaam Nur Hidayah Pekanbaru Yeyen Gumayesty; Yuyun Priwahyuni; Ahmad Hanafi; Dwi Sapta Aryantiningsih
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 4 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i4.1419

Abstract

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut yang parah. Virus ini terutama menyebar di antara orang-orang selama kontak dekat sering melalui tetesan kecil yang dihasilkan oleh batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini dapat bertahan di permukaan hingga 72 jam Penyakit ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala, meskipun penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala muncul dan pada tahap selanjutnya penyakit. Salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini yaitu dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang Penerapan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Dalam Pencegahan Penularan Covid-19. Metode Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan di Panti Asuhan As-Salaam Nur Hidayah Pekanbaru”. Luaran Pengabdian Kepada Masyarakat adalah jurnal pengabdian Peduli Masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan berjalan dengan lancar dan terjadi peningkatan pengetahuan dengan rata-rata pengetahuan setelah diberikan penyuluhan sebesar 34%, dimana termasuk pada kategori cukup baik (≥75%). Diharapkan dengan adanya kegiatan ini adanya perubahan perilaku masyarakat secara kesadaran sendiri mau dan mampu menerapkan protokol kesehatan 3M dalam kegiatannya dimanapun dan kapanpun sehingga rantai penularan Covid-19 dapat dicegah.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TEKNISI GIGI DI KOMUNITAS OP PTGI Yeyen Gumayesty; Yuyun Priwahyuni; Dwi Sapta Aryantiningsih; Risa Amalia
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No. 2 Edisi 3 Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.274 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i2.1533

Abstract

Work fatigue is a pattern that arises in a situation that generally occurs in workers. The causes of work fatigue are related to the nature of work, work intensity, high mental and physical endurance, working environment conditions, nutritional status, and workload. In the process of making dentures, dental technicians are likely to experience fatigue because they have to meet targets or finish making dentures according to the time requested by the dentist. In addition, there are other factors that can interfere with concentration at work resulting in fatigue and work accidents, such as scratches on the hands by grinding machines, punctured orthodontic wires and other possibilities (Nisa & Martiana, 2013). Research Objectives To determine the factors associated with work fatigue in dental technicians in the Indonesian Dental Technician Association Professional Organization Community (OP PTGI) in 2022. This type of research is quantitative analytic with a cross sectional design. The research was conducted at the Dental Laboratory. The research sample is 94 respondents. Data collection was carried out by distributing questionnaires using the Google form. The results showed that the majority of respondents experienced work fatigue, 52 people (55.3%). Bivariate analysis of all independent variables showed a significant relationship, namely age P-value 0.036, nutritional status P-value 0.022, workload P-value 0.025 and years of service with P-value 0.080. It is hoped that the research location can adjust the physical abilities and work capacity of dental technicians in the division of tasks to avoid work fatigue.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TEKNISI GIGI DI KOMUNITAS OP PTGI Yeyen Gumayesty; Yuyun Priwahyuni; Dwi Sapta Aryantiningsih; Risa Amalia
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No. 2 Edisi 3 Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.409 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i2.1568

Abstract

Kelelahan kerja merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada pekerja. Penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan sifat pekerjaan, intensitas kerja, ketahanan kerja mental dan fisik yang tinggi, keadaan lingkungan kerja, status  gizi, dan beban kerja. Dalam proses pembuatan gigi tiruan, teknisi gigi kemungkinan besar mengalami kelelahan karena harus mengejar target atau menyelesaikan pembuatan gigi tiruan sesuai waktu yang diminta dokter gigi. Selain itu ada faktor lain dapat mengganggu konsentrasi bekerja yang mengakibatkan kelelahan dan terjadi kecelakaan kerja seperti tergoresnya tangan oleh mesin gerinda, tertusuk kawat orthodontic dan kemungkinan besar lainnya (Nisa & Martiana, 2013). Tujuan Penelitian mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada teknisi gigi di Komunitas Organisasi Profesi Persatuan Teknisi Gigi Indonesia (OP PTGI) tahun 2022. Jenis penelitian kuantitatif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian di lakukan pada Laboratorium Teknik Gigi. Sampel penelitian  sebanyak 94 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner menggunakan google form. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden mengalami kelelahan kerja 52 orang (55,3%). Analisis bivariat semua variabel independen terdapat hubungan yang signifikan yaitu umur P-value 0,036, status gizi P-value 0,022, beban kerja P-value 0,025 dan masa kerja dengan P-value 0,080. Diharapkan tempat penelitian dapat menyesuaikan kemampuan fisik dan kapasitas kerja teknisi gigi dalam pembagian tugas untuk menghindari terjadinya kelelahan kerja.Kata Kunci: Kelelahan, Teknisi Gigi, Laboratorium Teknik Gigi.
Bimbingan Teknis Pada Kader Jumantik Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di RW 06 Kelurahan Tangkerang Labuai Yeyen Gumayestya; Ahmad Hanafi; Yuyun Priwahyuni
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 4 No. 2 (2023): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v4i2.2762

Abstract

Upaya pengendalian DBD masih perlu ditingkatkan mengingat penyebaran DBD masih bertambah luas dan Kejadian Luar Biasa (KLB) masih sering terjadi dan juga obat untuk mencegah virus Dengue hingga saat ini belum tersedia, maka cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan pengendalian vektor penular (Aedes aegypti). Pengendalian vektor ini dapat dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan PSN 3M Plus maka perlu adanya Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar kegiatan PSN 3M plus dapat terlaksana dengan baik. Tujuan Pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan kader jumantik dalam penanggulangan DBD dan meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian DBD. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis berupa ceramah melalui daring (online) dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. Peserta diberikan pretest dan posttest untuk mengukur pengetahuan peserta terhadap penanggulangan DBD. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan 60% pengetahuan responden sebelum diberikan bimbingan teknis dan mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 80 % setelah diberikan materi bimbingan teknis tentang DBD dan penanggulangannya. Kesimpulan diharapkan kegiatan ini dilakukan secara rutin sehingga peran kader jumantik semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya