Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN YANG BERTEMA PENYAKIT TUBERCULOSIS PADA ANAK USIA DINI Denai Wahyuni; Henny Maria Ulfa; Firman Edigan; Yeyen Gumayesty
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 3 No 1 (2019): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.396 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v3i1.1267

Abstract

Age of child is a very prone age to the transmission of the disease tubercolosis. The rate of transmission and danger of high transmission is in the age of 0-6 years and the age of 7-14 years. The age of children is very prone to contracting tubercolosis when infected they are easily affected by the disease tubercolosis. Consciousness, the participation of students is needed prevention efforts, eradication of Tubercolosis disease. There are still many early childhood children understanding of the disease Tubercolosis, the devotion of the knowledge of early childhood to better understand, applying that the importance of prevention of the disease tubercolosis. To the mother and father of teachers, to provide supervision and education to students in the school Keywords: Tuberculosis, disease, interception
Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan APD pada Pekerja Teknisi Mesin di PT PLN Rayon Tembilahan: Factors of Relating to the Use of PPE in Machine Technicians at PT PLN Rayon Tembilahan Firman Edigan; Deny Pratama Putra
JURNAL SAINTIS Vol. 18 No. 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.918 KB) | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3196

Abstract

[ID] PT PLN Rayon Tembilahan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, pada penelitian awal terdapat pekerja pada shift siang masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD dengan lengkap sesuai dengan bagian pekerjaanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pekerja, kondisi lingkungan, ketersediaan sarana, pengawasan terhadap penggunaan APD pada pekerja teknisi mesin di PT PLN Rayon Tembilahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dimana pekerja teknisi mesin di PT PLN Rayon Tembilahan yang berjumlah 35 orang. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji-square. Hasil penelitian yang diperoleh tidak ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,899, adanya hubungan kondisi lingkungan dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,022 dan diperoleh nilai OR=8,500, adanya hubungan sarana prasarana dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,031 dan diperoleh nilai OR=6,857, tidak ada hubungan pengawasan dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,854 dan diperoleh nilai OR=1,429. Diharapkan kepada pihak PLN Rayon Tembilahan agar memperihatikan kondisi lingkungan kerja dan bisa melengkapi sarana prasarana untuk pekerja agar dapat mengurangi resiko terhindar dari kecelakaan kerja. [EN] PT PLN Rayon Tembilahan is a company in the provision of electric power, In the initial study there are workers in the afternoon shift there are still many workers who do not use the complete PPE related with their work, the purpose of this study to determine the relationship of worker knowledge, environmental conditions, the availability of facilities, supervision of the use of PPE on workers in the engine technician PT PLN Rayon Tembilahan. The research method used is quantitative research with Cross Sectional research design. The sample in this research use total sampling where machine technician workers in PT PLN Rayon Tembilahan which amounted to 35 person. Univariate and bivariate data analysis with square test. The result of this research is no correlation with the use of PPE with p = 0,899, there is relation of environmental condition with PPE usage with p value = 0,022 and obtained value OR = 8,500, there is correlation of facility of infrastructure by using PPE with p value = 0,031 and Value OR = 6.857, there is no relationship of supervision with the use of PPE with the value p = 0.854 and obtained the value OR = 1.429. It is expected to PLN Rayon Tembilahan to envisage the condition of the work environment and can equip the infrastructure for workers to reduce the risk of avoidance of work accident.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN KERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA KARYAWAN PTSURYA AGROLIKA REKSA DI SEI. BASAU: Relationship Between Work Safety Behavior of The Use Of Personal Protective Equipment (PPE) in Employees of PT Surya Agrolika Reksa Firman Edigan
JURNAL SAINTIS Vol. 19 No. 2 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.293 KB) | DOI: 10.25299/saintis.2019.vol19(2).3741

Abstract

[ID] Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya di tempat kerja atau kecelakaan kerja. Berdasarkan dari data survei yang dilakukan kejadian kecelakaan kerja di PT. Surya Agrolika Reksa Tahun 2014-2016 mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan antara perilaku keselamatan kerja terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, pendidikan, sikap kerja, pelatihan K3 dan pengawasan. Jenis penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif analitik observasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini adalah variabel yang mempunyai hubungan terhadap penggunaan APD yaitu tingkat pendidikan (p-value= 0,030), pengetahuan (p-value= 0,003), sikap kerja (p-value= 0,000), pelatihan K3 (p-value= 0,004), dan pengawasan (p-value= 0,015). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku keselamatan kerja terhadap penggunaan APD. Disarankan memberikan penyuluhan tentang perilaku keselamatan kerja dalam penggunaan APD yang baik dan benar,menganjurkan kepada karyawan di PT. Surya Agrolika Reksa untuk selalu menggunakan APD pada saat bekerja. [EN] Personal Protective Equipment (PPE) is a set of an instrument used by labour To protect all or part of his body to the predictable the potential danger in the workplace or work accident. Based on from the data the survey scene of an accident work in PT Surya agrolikareksa years 2014-2016 increased.ResearchThis aims to understand the relationship between behavior occupational safety on the use of PersonalProtective Equipment (PPE). Namely the levels of education, knowledge, education, attitude work , training occupational health and safety and supervision. The kind of research used is quantitative analytic observational. Design research used is the cross sectional. Data analysis be done in univariat and bivariate. The result of this research is the variable who are related on the use of apd namely the levels of education (p-value= 0,030), knowledge (p-value = 0,003), attitude work(p-value= 0,00), training occupational health and safety (p-value= 0,004) and supervision (p-value= 0,001). Conclusion in this research is that there a significant relation exists between behavior occupational safety on the use of apd. Suggested expain behavior occupational safety In the use of apd good and right and suggested employees in PT Surya agrolikareksa to always use PPE in while working.
Penerapan Rekam Medis Di Puskesmas Senapelan Kota Pekanbaru Henny Maria Ulfa; Denai Wahyuni; Risa Amalia; Firman Edigan
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v1i2.45

Abstract

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk melaksanakan penyelenggaraan rekam medisrekam medis, karena rekam medis merupakan  berkas atau dokumen yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Kegiatan rekam medis terdiri dari proses penyelenggaraan dan proses pengolahan. Maka Perlunya pemahaman tentang pengelolaan rekam medis sehingga petugas loket pendaftaran bisa menerapkan pengelolaan rekam medis di Puskesmas tersebut. Sebagian peserta masih belum mengetahui pengetahuan tentang teori pengelolaan rekam medis, dengan adanya pengabdian ini dapat bertambahnya pengetahuan dan pemahaman peserta sehingga penerapan rekam medis di Puskesmas Senapelan Kota Pekanbaru dapat berjalan dengan baik dan benar Kata Kunci : Penerapan, rekam medis, Puskesmas
PKM Teknologi RFID Internet Of Things Untuk Menuju Smart School Pada SMK N 1 Perhentian Raja Yoyon Efendi; Syahrul Imardi; Firman Edigan; Muhammad Syaifullah; Rometdo Muzawi
Jurnal TUNAS Vol 2, No 1 (2020): Edisi November
Publisher : LPPM STIKOM Tunas Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30645/jtunas.v2i1.24

Abstract

Community Service Activities (PKM) are carried out at SMK N 1 Perhentian Raja through 2 methods, namely direct and online. Immediately carried out training on the installation of school CCTV which was attended by more than 20 people from students and teachers. Online through webinars which were conducted for 3 days with socialization materials for Smart School, Internet of Things and RFID. This activity also provides data packages for students and teachers in participating in webinars and online learning. This PKM activity is a series of activities from PKM STMIK Amik Riau entitled "PKM RFID technology Internet of Things towards Smart School at SMK N 1 Perhentian Raja. To increase students' knowledge and expertise in preparing pilot schools in Kampar District, Riau.
Analisis Penerapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di PT. X : The Analysis of The Application of First Aid to Accident at PT. X Shintya Rahayu Shintya; Christine Vita Gloria Purba; Firman Edigan
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 2 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.316 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss2.65

Abstract

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja yang mengalami sakit atau cidera ditempat kerja. Pada PT. X sudah terdapat P3K, namun kebijakan P3K belum diterapkan dengan baik, petugas P3K tidak melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan, belum memiliki sertifikat dan lisensi, serta ruang P3K tidak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan P3K, kebijakan P3K, tindakan P3K, petugas P3K, dan fasilitas P3K di PT. X. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif analitik, dengan informan sebanyak 5 orang yaitu ahli K3, petugas P3K, manager, dan dua orang karyawan. Alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan lembar observasi. Pengolahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi data. Pada analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini adalah kebijakan P3K di PT. X belum diterapkan oleh semua karyawan karena kebijakan tidak disosialisasikan dan ditempel dengan benar sehingga kebijakan P3K tersebut tidak diketahui oleh karyawan. Petugas P3K sudah mengikuti pelatihan, namun belum memiliki sertifikat dan lisensi serta belum melakukan tugasnya, terlihat dari lembar checklist daftar isi tidak sesuai dengan isi kotak P3K dan tidak melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan. PT. X sudah menyediakan fasilitas P3K seperti kotak P3K, alat evakuasi, transportasi, dan APD khusus, namun fasilitas ruang P3K tidak tersedia. First Aid (FA) for Accident is an effort to provide first aid quickly and precisely to workers who experience illness or injury at work. The PT. X already has FA for Accidents, but the FA policy has not been implemented properly, it can be seen that FAofficers do not record and report activities, do not have certificates and licenses and there is no first aid room available. This study aims to determine first aid policies, first aid measures, first aid officers, and first aid facilities at PT. X. The design of this study used a qualitative analytic approach, with 5 informants, HSE, first aid officers, manager and two employees. Data collection tools used interview guidelines and observation sheets. Data processing used source triangulation, method triangulation, and data triangulation. In data analysis in the form of data reduction, data presentation, and drawing conclusions / verification. The result of this research are the first aid policy at PT. X has not been implemented by all employees because the policy was not socialized and posted properly so that the first aid policy was not known by employees. First aid officers have attended training, but do not have certificates and licenses and have not yet performed their duties, it can be seen from the checklist sheet do not match with the contents of the first aid kit and do not record and report activities. PT. X has provided first aid facilities such as first aid kits, evacuation kits, transportation, and specialy PPE, but first aid room facilities are not available.  
ANALISIS TINGKAT RISIKO PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) DENGAN METODE REBA DI PELABUHAN JAYA PEKANBARU : The RISK LEVEL ANALYSIS ON MANUAL MATERIAL HANDLING ACTIVITY WITH REBA METHOD AT JAYA PORT PEKANBARU 2020 Fenti Pratiwi fenti; Elmia Kursani Kursani; Firman Edigan Edigan
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.017 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.66

Abstract

Aktivitas manual material handling merupakan sebuah aktivitas memindahkan beban oleh tubuh secara manual dalam rentang waktu tertentu. Kegiatan bongkar muat barang yang dilakukan dalam jangka panjang akan mengakibatkan cedera otot dan gangguan kesehatan bagi pekerja. Hal ini disebabkan oleh postur tubuh yang janggal. Berdasarkan hasil survei awal pekerja di Pelabuhan Jaya melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan ergonomi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko pada aktivitas manual material handling dengan metodek REBA di Pekabuhan Jaya Pekanbaru Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini berjumlah 7 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan menilai skor REBA. Berdasarkan hasil pengukuran postur kerja dengan menggunakan metode REBA terdapat postur kerja yang ada dalam kategori tingkat risiko ergonomis tinggi. Berat beban maksimal yang diangkat secara manual oleh pekerja sudah memenuhi standar yaitu berada di bawah batas standar yaitu 55 kg. Namun tidak didukung kondisi lingkungan kerja yang aman, seperti material yang berserakan dilantai, getaran akibat pengoperasian alat-alat berat serta ruang gerak yang cukup terbatas. Durasi kerja pekerja yaitu dari pukul delapan pagi hingga pukul empat sore. Dengan jam istirahat sebesar 1 jam. Saran kepada pihak pelabuhan untuk dapat memberikan perhatian terhadap aktivitas manual material handling sehingga dapat meminimalisir terjadinya gangguan otot dan juga terjadinya kecelakaan kerja akibat postur tubuh yang tidak benar dalam bekerja. Manual material handling activity is an activity to move loads manually by the body within a certain time. Long-term loading and unloading activities will result in muscle injuries and health problems for workers. This is due to the awkward posture. Based on the results of the initial survey, workers at Pelabuhan Jaya did work that was not in accordance with body ergonomics. The purpose of this study was to analyze the level of risk in manual material handling activities with the REBA method at Pekabuhan Jaya Pekanbaru in 2020. This study uses a descriptive research methodology with a qualitative approach. The informants in this study were 7 people. Data collection was carried out by interview and assessing the REBA score. Based on the results of measuring work posture using the REBA method, there are work postures that are in the high ergonomic risk level category. The maximum weight that is lifted manually by workers has met the standard, which is below the standard limit of 55 kg. However, it is not supported by a safe working environment, such as material strewn on the floor, vibrations due to the operation of heavy equipment and quite limited space. The duration of work for workers is from eight in the morning to four in the afternoon. With a rest hour of 1 hour. Suggestions to the port to be able to pay attention to manual material handling activities so as to minimize the occurrence of muscle disorders and also the occurrence of work accidents due to improper posture at work.
Determinan Kecelakan Kerja Pada Pemanen Sawit di PT. XKabupaten Rokan Hulu Tahun 2020: Determinants of Work Accidents in Oil Palm Harvesters At Pt. Asahan Indah Palm Oil in Rokan Hulu Regency in 2020 Vioni Meisy Putri Vioni; Zulmeliza Rasyid; Firman Edigan Edigan
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.67 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.95

Abstract

Kasus kecelakaan kerja pada pemanen sawit yang terjadi di PT. X pada tahun 2019 yaitu sebanyak 45 kasus kecelakaan kerja mulai dari yang ringan hingga kecelakaan sedang yang mengakibatkan hilangnya hari kerja. Penyebab terjadinya kecelakaan kerjakarna masih ada pemanen sawit yang pengetahuannya kurang tentang kecelakaan kerja, tidak mengecek alat kerja seperti egrek, dodosdan kapak ketika ingin digunakan, tidak menggunakan APD  lengkap pada saat bekerja, dan bekerja tidak mengikuti SOP yang sudah ditetapkan perusahaan untuk para pemanen sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kecelakaan kerja pada pemanen sawit di PT. X Kabupaten Rokan Hulu tahun 2020. Dengan metode penelitian kuantitatif dengan desai penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemanen sawit di PT. X, dan jumlah sampel penelitian sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian mrnunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan kecelakaan kerja (Pvalue 0,012, nilai OR=1,1), ada hubungan antara kondisi alat dengan kecelakaan kerja (Pvalue 0,021, nilai OR=2,5), ada hubungan antara alat pelindung diri dengan kecelakaan kerja (Pvalue 0,005, nilai OR=3,4) dan ada hubungan antara standar operasional prosedur dengan kecelakaan kerja (Pvalue 0,024, nilai OR=2,4). Disarankan untuk selalu melakukan upaya pengawasan serta pengarahan yang ketat dari perusahan tterhadap pengetahuan pemanen sawit tentang kecelakan kerja,kondisi alat,penggunan APD dan mengikuti SOP. The case of work accident on palm oil employee at PT. Sawit Asahan Indah which was recorded in 2019 there were 45 casesof work accidents ranging from minor to moderate accidents which resulted in the loss of work days.. The cause of work accident is probably because there are still employee who lack of knowledge, don’t check the tools such egrek, dodos,axes when they want to use them, don’t use complete personal protective equipment while working, and work not following establishes SOP. This study aims to determine the determinants of occupational accidents in the employee of palm oil in PT. Sawit Asahan Indah Rokan Hulu District 2020. With a quantitative research method with a cross sectional research design. The population in this study were all of employee palm oil in PT. Sawit Asahan Indah and the sample of reseacrh is 72 people. The sampling technique was total sampling. The analysis used was univariate and bivariate analysis with the chi square test and a significant level of 0.05. The results showed that there was a relationship between knowledge and work accidents (Pvalue 0.012, OR=1,1), there was a relationship between equipment conditions and work accidents (Pvalue 0.021,OR=2,5), there was a relationship between personal protective equipment and work accidents (Pvalue 0.005,OR= 3,4) and there was a relationship between standard operating procedures and accidents. work (Pvalue 0.024, OR=2,4). It is recommended that to always carry out efforts to supervise and direct tightly from the company regarding the knowledge of oil palm harvesters about work accidents, equipment conditions, use of PPE and following SOP.
ANALISIS PENERAPAN PROMOSI K3 PADA PEKERJA DI PT KUNANGO JANTAN TAHUN 2020: ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF K3 PROMOTION FOR WORKERS AT PT KUNANGO JANTAN IN 2020 MUHAMAD RENDI EDWIN; Winda Septiani Septiani; Muhamadiah Muhamadiah; Firman Edigan Edigan; Riri Maharani Maharani
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.994 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.179

Abstract

Promosi K3 adalah suatu aktivitas di tempat kerja yang dirancang utnuk membantu pekerja dan perusahaan dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kesehatan dengan partisipasi langsung dari pekerja serta manajemen. Pada tahun 2019 di PT. Kunango Jantan terdapat 2 kecelakaan kerja dan 1 penyakit akibat kerja serta ditemui pekerja yang merokok saat sedang bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan promosi K3  pada pekerja di PT. Kunango Jantan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di PT. Kunango Jantan. Jumlah informan 5 orang yaitu 1 orang supervisor, 3 orang pekerja dan 1 orang staff K3. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, analisis data, observasi, alat perekam, pencatat dan kamera. Hasil penelitian penerapan promosi K3 namun belum maksimal karena masih tinggi pelanggaran dalam perusahaan, komunikasi K3 di PT. Kunango Jantan belum berjalan efektif karna minim sosialisasi tentang K3, pelatihan K3 di PT. Kunango Jantan pernah melakukan simulasi tanggap darurat namun hanya satu kali dan tidak semua pekerja ikut serta, dan ketersediaan APD di PT. Kunango Jantan sudah memadai dan memenuhi SNI serta dilakukan pergantian secara berkala. Kesimpulan penelitian ini ialah penerapan promosi K3 di PT. Kunango Jantan belum maksimal karena penerapan promosi K3 masih kurang sosialisasi, masih ditemui pekerja yang melanggar kebijakan K3, dan simulasi tanggap darurat hanya dilakukan satu kali serta tidak semua pekerja ikut serta. Diharapkan bagi pihak PT. Kunango Jantan  untuk meningkatkan penerapan promosi K3, mengevaluasi kebijakan K3, memperhatikan komunikasi K3, mewajibkan semua pekerja untuk mengikuti pelatihan K3, dan melakukan pengawasan pada pekerja yang memiliki masalah dalam penggunaan APD. OHS promotion is an activity in the workplace which is designed to assist workers and companies in improving and increasing health with direct participation of workers and management. In 2019 at PT. Kunango Jantan, there were 2 occupational accidents and 1 occupational disease and workers were found smoking while working.  The research goals to determine the OHS promotion application to workers PT. Kunango Jantan 2020. This research was using a qualitative design. The research locations at PT. Kunango Jantan. The number of informants are 5 people, namely 1 supervisor, 3 workers and 1 OHS staff. Collecting data was using in-depth interviews, data analyzing, observing, recording devices, recorders and cameras. The results of research on the implementation of OHS promotion are not optimal because there are still high violations in the company, OHS communication at PT. Kunango Jantan has not been effective because of minimal socialization about OHS,OHS training at PT. Kunango Jantan did an emergency response simulation but only once and not all workers participated, and the availability of PPE at PT. Kunango Jantan is adequate and meets INS and is replaced periodically. The conclusion of this research is the implementation of OHS promotion at PT. Kunango Jantan not maximal because the implementation of OHS promotion is still lack in socializing, there are still workers who violate OHS policies, and emergency response simulations are only carried out once and not all workers participated. It be hoped for the PT. Kunango Jantan to improve the implementation of OHS policies, pay attention to OHS communication, require all workers to take OHS training, and supervise workers who have problems using PPE.
ANALISIS DAMPAK INTENSITAS PENCAHAYAAN RUANGAN FARMASI DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI RUMAH SAKIT MESRA KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2020 Erix Extrada Erix Extrada; Muhamadiah Muhamadiah; Makomulamin Makomulamin; Ahmad Satria Efendi Ahmad Satria Efendi; Firman Edigan Firman Edigan
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 1 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.021 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss1.328

Abstract

Pencahayaan merupakan jumlah penyinaran yang berada di suatu lingkungan kerja yang diperlukan untuk melaksanakan perkerjan dengan baik. Berdasarkan observasi, intensitas pencahayaan ruangan farmasi di Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar kurang terang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas pencahayaan ruangan farmasi dan dampak bagi pekerja di Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini yaitu Kualitatif Deskriptif. Dilakukan wawancara dan observasi kepada 5 informan. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Mesra Kecamatan Kampar pada bulan Mei-Juli 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan setempat di ruangan farmasi Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar , pengukuran intensitas pencahayaan di ruangan farmasi dilakukan di meja kerja. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan di ruangan farmasi menggunakan metode pencahayaan setempat diperoleh nilai 74,1 lux. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pencahayaan yang ada di ruangan farmasi Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar belum memenuhi standart dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Pencahayaan yang kurang terang mengakibatkan terjadinya keluhan kelelahan mata pada pekerja, Adapun keluhan kelelahan mata yang dialami pekerja berupa pedih disekitar mata, pusing, mengantuk dan nyeri disekitar mata.