Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Penerapan Rekam Medis Di Puskesmas Senapelan Kota Pekanbaru Henny Maria Ulfa; Denai Wahyuni; Risa Amalia; Firman Edigan
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v1i2.45

Abstract

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk melaksanakan penyelenggaraan rekam medisrekam medis, karena rekam medis merupakan  berkas atau dokumen yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Kegiatan rekam medis terdiri dari proses penyelenggaraan dan proses pengolahan. Maka Perlunya pemahaman tentang pengelolaan rekam medis sehingga petugas loket pendaftaran bisa menerapkan pengelolaan rekam medis di Puskesmas tersebut. Sebagian peserta masih belum mengetahui pengetahuan tentang teori pengelolaan rekam medis, dengan adanya pengabdian ini dapat bertambahnya pengetahuan dan pemahaman peserta sehingga penerapan rekam medis di Puskesmas Senapelan Kota Pekanbaru dapat berjalan dengan baik dan benar Kata Kunci : Penerapan, rekam medis, Puskesmas
Factors Associated With Scabies In Boarding Students In SMKN AgricultureIntegrated Riau Province In 2019 alhidayati yati; Syukaisih .; Risa Amalia; Indra Sukma
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i2.796

Abstract

Scabies or can be known as scabies is eruption skin caused by investment and sentiment by the sarcoptes scabiei varhominis lice and gives rise to clinical symptoms, such as popular lesions, pustules, vesiclen, sometimes erosion and crusting, and gray tunnels accompanied by very itchy complaints on the skin folds based on the initial survey on intergrated agricultural, Riau Province there were 6 students affeceted by scabies the prevelance of scabies in Indonesia according to the Indonesia ministry of health data from health centers throughaout Indonesia in 2015, incedence of scabies ranks third of the 12 most common skin disease, curently the incedence increase higher from 20 years ago. The aim of the researchers was to independent and dependent variables namely knowledge, personal hygiene, attitudes, clothes hygiene and the role og UKS officer findout the factors associated with scabies in the integrated SMKN Agricultur Vocational School of Riau Province,while the type of this study wa quatitative analytic with sectional design, with a total sampel of 147 people. The sampling technique used ti take samples was total sampling, namely overall, research results. Showed a relationship between knowledge (P value = 0,026) POR = 2,400 ( CI 95%, 1,165-4,946), personal hygiene (P value = 0,018) POR = 2,711 (CI 95%, 1,242-5915), attitude (P value = 0,046) POR = 2,188 (CI 95%, 1,071-4,468), clothes hygiene (P value = 0,43) POR = 2,165 (CI 95%, 1,1079-4,344), the role of UKS (P value = 1,000) with the incidence of scabies in boarding students. It is suggested ti the teacher or health personnel to pay attetion to health in the school eviroment, we can do it by improving students knowledge by providing information.
Penyimpangan Perilaku Seksual Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Kota Pekanbaru Tahun 2018 alhidayati yati; Dami Yanthi; Yesi Harnani; Syukaisih .; Risa Amalia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 3 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i3.1235

Abstract

 Lelaki Seks Lelaki (LSL) merupakan istilah untuk orang yang tertarik secara personal, emosional, seksual, atau paduan ketiganya, kepada orang berjenis kelamin sama dengannya. Indonesia diestimasikan terdapat 766.390 LSL. Cakupan upaya pencegahan pada populasi dilaporkan masih rendah, baru sekitar 10% (KPA, 2010). Keberadaan komunitas LSL menimbulkan dampak yang tidak sedikit, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja, akan tetapi hal itu juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial si pelaku. Dampak negative pada kesehatan diri si pelaku, adalah bisa menyebabkan berbagai jenis infeksi penyakit  yang berbahaya, seperti : HIV/AIDS, penyakit kelamin (sifilis, gonore, herpes genital dan lain-lain), dan gangguan system reproduksi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Kota Pekanbaru Tahun 2018. Jenis Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan metode kualitatif dengan teknik pengambilan sampel snowball sampling. Jumlah Informan dalam penelitian ini 3 orang Pelaku Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang ada di wilayah kota Pekanbaru. I orang Informan Pendukung yaitu Ketua LSM Yayasan Sebaya Lancang Kuning. Hasil Penelitian menunjukkan informan mengetahui tentang berhubungan seksual dengan sesama jenis (LSL), ada satu informan yang keluarganya ataupun keturunan dari pihak ibu nya yang mengalami LSL, para informan tidak mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan masyarakat (lingkungan) atau merasa minder,1 orang informan pernah mengalami trauma dan pengalaman seksual, Seluruh informan menyatakan bahwa asal mula mereka lebih mengenal komunitas LSL adalah dari media massa.Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan LSM Sebaya Lancang Kuning melakukan penjangkauan terhadap LSL untuk mengurangi penyimpangan perilaku seksual lelaki seks lelaki dan lebih memberikan edukasi dan konseling kepada LSL yang belum terjaring dan yang belum berani melakukan test VCT untuk mengurangi terjadinya penyakit HIV/AIDS di Kota Pekanbaru. 
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN IMUNISASI DASAR LENGKAP UNTUK MENCAPAI DESA UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBAI TAHUN 2019 Riri Maharani; Risa Amalia; Nel Fiarosa
Menara Ilmu Vol 14, No 1 (2020): VOL. XIV NO. 1 JULI 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i1.2006

Abstract

Desa Universal Child Imunization (UCI) adalah suatu keadaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi. Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi. Pada tahun 2018, 1 kelurahan dari 4 kelurahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Rumbai belum mencapai desa UCI, ada beberapa hambatan yang menyebabkan rendahnya cakupan desa UCI di wilayah kerja Puskesmas Rumbai. Program promosi kesehatan hendaknya dapat menjadi solusi dalam tidak tercapainya desa UCI di kelurahan Meranti Pandak yang ada diwilayah kerja Puskesmas Rumbai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mendalam terkait jalannya pelaksanaan program promosi kesehatan imunisasi dasar lengkap untuk mencapai desa Universal Child Immunization (UCI) di wilayah kerja Puskesmas Rumbai tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam kepada Kepala UPTD Puskesmas Rumbai, Penanggung Jawab Promosi Kesehatan, Penanggung Jawab Imunisasi, Kader Posyandu, dan Ibu yang membawa anak ke posyandu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Kota Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan program promosi kesehatan imunisasi belum berjalan maksimal, petugas kesehatan hanya berperan dalam pelaksanaan penyuluhan, kinerja kader masih belum maksimal, terbatasnya media yang menjadi sarana pencerdasan masyarakat, strategi promosi kesehatan yang dilakukan berupa advokasi dan pemberdayaan masyarakat, biaya yang diperlukan dalam penyelenggaran promosi kesehatan telah dianggarkan. Diharapkan puskesmas Rumbai dapat memaksimalkan program promosi kesehatan imununisasi dasar lengkap, menyediakan media promosi kesehatan yang efektif, melakukan strategi promosi kesehatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Kata Kunci : Pengetahuan, Universal Child Imunization (UCI), Promosi Kesehatan, Petugas Kesehatan, Media Promkes, Strategi Promkes, Kader Posyandu
Analisis Perilaku Wanita Dengan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Positif Dalam Lanjutan Pemeriksaan Deteksi KankerServiks Dhea Adellina Riyadi; Riri Maharani; Risa Amalia
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 6 No 3 (2020): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol6.Iss3.406

Abstract

A reproductive health problem faced by women presents an increase in infections of the reproductive organ’s sequel will cause cancer, one of them is cervical cancer. Cervical cancer is a primary tumor strike the organs of the female reproductive, between themselves and the uterus. The purpose of this is to analyze the research behavior of women visual inspection with acetic acid (VIA) positive in advanced examination detection of cervical cancer. Data in this study was obtained through observation and in-depth interviews of as many as 11 informants where there are the main informants, 5 informans advocates, and 1 key informant. The data validity used triangulation method. Data analyzed by content analysis. The results of observation and interview showed that there was low knowledge and attitudes of women with VIA positive because of their education background were elementary and junior high school, while knowledge is a basic of further examination. Information obtained through print media, and electronic media. Health workers were conducted counseling mobile VIA and cilical breast examination. Women with VIA positive is unwilling to conduct the advanced examination, fear, because of stress, shame, and less comfortable and poor awareness of the importance of advanced examination. Family encouragement doesn't obtain because women VIA positive checked, without the knowledge of the family while the family is the part most important give support to conducts the advanced examination. A reproductive health problem faced by women presents an increase in infections of the reproductive organ’s sequel will cause cancer, one of them is cervical cancer. Cervical cancer is a primary tumor strike the organs of the female reproductive, between themselves and the uterus. The purpose of this is to analyze the research behavior of women visual inspection with acetic acid (VIA) positive in advanced examination detection of cervical cancer. Data in this study was obtained through observation and in-depth interviews of as many as 11 informants where there are the main informants, 5 informans advocates, and 1 key informant. The data validity used triangulation method. Data analyzed by content analysis. The results of observation and interview showed that there was low knowledge and attitudes of women with VIA positive because of their education background were elementary and junior high school, while knowledge is a basic of further examination. Information obtained through print media, and electronic media. Health workers were conducted counseling mobile VIA and cilical breast examination. Women with VIA positive is unwilling to conduct the advanced examination, fear, because of stress, shame, and less comfortable and poor awareness of the importance of advanced examination. Family encouragement doesn't obtain because women VIA positive checked, without the knowledge of the family while the family is the part most important give support to conducts the advanced examination.
Pelaksanaan Promosi Kesehatan Dalam Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Donny Alfian; Nurvi Susanti; Risa Amalia; Alhidayati Alhidayati
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol7.Iss1.727

Abstract

DETERMINAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSAT PEKANBARU TAHUN 2020: DETERMINANT PREGNANT WOMAN BEHAVIOR IN FOLLOWING PREGNANT WOMEN CLASSES IN THE PUSKESMAS LANGSAT WORK AREAS IN 2020 Nurhayati Nur; Risa Amalia; Alhidayati Alhidayati
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 2 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.398 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss2.45

Abstract

Based on data from the Pekanbaru City Health Office in 2019, the number of pregnant women was 170,366 people, of which 21 Pekanbaru City Puskesmas who had implemented classes for pregnant women were 92.41%. Data from the Pekanbaru City Health Office from 3 Puskesmas with the lowest in the implementation of the class of pregnant women that have not been going well are at Langsat Puskesmas, namely 7.7% with 3 classes of pregnant women. This study aims to determine the determinants of pregnant women behavior in following classes of pregnant women in the Langsat Pekanbaru Public Health Center in 2020. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The study population was all pregnant women in the Langsat Pekanbaru Health Center with a total of 580 people and the research sample was 86 people. The sampling technique was purposive sampling. Data analysis was performed univariate and bivariate with the chi-square test (? = 0.05). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between perception (? = 0.017 ?? = 0.05), education (? = 0.018 ?? = 0.05), knowledge (? = 0.024 ?? = 0.05), attitude ( ? = 0.006 ?? = 0.05), parity (? = 0.030 ?? = 0.05), information media (? = 0.012 ?? = 0.05), family support (? = 0.012 ?? = 0.05) ), and the role of health workers (? = 0.002 <? = 0.05) with the behavior of pregnant women. Based on the results of the research, the conclusion is that there is a relationship between perception, education, knowledge, attitudes, parity, information media, family support, the role of health workers and the behavior of pregnant women in attending classes for pregnant women. So suggestions for high-risk pregnant women to be more active in participating in the class program for pregnant women and for health workers need to increase outreach to mothers about the importance of joining pregnant women classes. In addition, support from husbands is needed to increase maternal visits in the class of pregnant women.
ANALISIS KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG BESAR KOTA KECAMATAN RENGAT TAHUN 2020: ANALYSIS OF THE INCIDENCE OF STUNTING IN THE PUSKESMAS WORKING AREA IN KAMPUNG BESAR KOTA DISTRICT OF A RENGAT 2020 CINDY YOZALITA CINDY; Risa Amalia; Alhidayati Alhidayati; Nurvi Susanti; Riri Maharani Maharani
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.175 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.90

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis, penyebabnya yaitu asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, dan biasanya asupan makanan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan. Survei dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung Besar Kota Kecamatan Rengat. Berdasarkan dari survei yang dilakukan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kampung Besar Kota Kecamatan Rengat terjadi peningkatan selama 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang perilaku ibu terhadap balita stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam. Dalam penelitian ini jumlah informan mengacu pada prinsip kesesuian dan kecukupan, yaitu informan utama 3 orang, informan pendukung 3 orang, dan informan kunci  1 orang. Terdapat 7 variabel yaitu persepsi, pengetahuan, pola asuh, sikap, media informasi, dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu balita stunting masih rendah. Sehingga dukungan keluarga menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan dalam pola asuh terhadap balita stunting sehingga ibu balita lebih memperhatikan lagi kesehatan balitanya. Disarankan agar petugas kesehatan puskesmas memberikan pelatihan kader agar dapat memberikan informasi, penyuluhan kepada ibu – ibu balita yang berkunjung keposyandu tentang pentingnya pencegahan kejadian stunting, pola asuh yang baik untuk meningkatkan status gizi anak balita, pemasangan spanduk, serta menyediakan media informasi lainnya diposyandu. Stunting is chonic nutritional problems, because lack of nutrition intake in a long term, and food intake that is not accordance with nutritional needed. The survey was conducted in the Puskesmas working area in Kampung Besar Kota district of a Rengat. Based on the survey result stunting in the Puskesmas working area in Kampung Besar Kota district of a Rengat has been an increase over the last three years. The purpose of this research is to know more information about mother’s behavior toward stunting children. This research method is a qualitative with in depth interview. In the research, the total number of informants refers to principle of suitability and adequancy, are three key informants, three support informants and one key informant. There are seven variabels such as perception, knowledge, parenting care, attitude, information of media, family support and the role of department health. The result of the study concluded that the knowledge of mother’s stunting is still low. Family support is one of the things most needed in the care of stunting toddelrs so that toddler mother pay more attention to the health of their toodlers. Suffested to health workers of health center go give training for cadres so that cadres be able to give information, counseling to mother’s toodler who visit intregated service post about the importance of stunting prevention, good parenting to increase toodler nutrition status, banner installation, as well providing other information media in the posyandu.
ANALISIS PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI PUSKESMAS KAMPAR KIRI HILIR TAHUN 2020: ANALYSIS OF HEALTH PROMOTION PROGRAMS IN STUNTING PREVENTION AT PUSKESMAS KAMPAR KIRI HILIR IN 2020 Ramiza Hariani Ramiza; Risa Amalia; Riri Maharani Maharani
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.572 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.97

Abstract

Stunting atau pendek adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang terjadi pada balita. Kabupaten Kampar menjadi salah satu Kabupaten dengan angka stunting yang tinggi. 10 Desa prioritas Kabupaten Kampar dua desa diantaranya yaitu, Desa Bangun Sari dengan jumlah prevalensi anak stunting sebanyak 79 anak dan Desa Sungai Bunga dengan jumlah prevalensi anak stunting sebanyak 6 anak, masuk dalam Wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri Hilir. Berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada petugas kesehatan di Puskesmas Kampar kiri Hilir, diketahui bahwa tenaga Promkes dan Gizi masing-masing hanya 1 orang, dan untuk program promkes dalam pencegahan Stunting penyuluhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Advokasi, Pemberdayaan Masyarakat, Kemitraan, Media, Metode, dan Sumber Daya Program Promosi Kesehatan Dalam Pencegahan Stunting di Puskesmas Kampar Kiri Hilir tahun 2020. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kampar Kiri Hilir tahun 2020. Adapun subjek penelitian terdiri dari 5 orang, yaitu pemegang program promkes, pemegang program gizi, Kepala Puskesmas Kampar Kiri Hilir, dan 2 ibu yang memiliki bayi stunting. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Media, Metode, dan Sumber Daya yang dilakukan dalam pencegahan stunting di Puskesmas Kampar Kiri Hilir sudah terlaksana. Penyebab kasus stunting terjadi karena pola asuh ibu kurang baik, pengetahuan ibu rendah, dan sanitasi rumah ibu yang masih kurang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Media, Metode, dan Sumber Daya sudah berjalan dengan optimal. Saran bagi Puskemas Kampar Kiri Hilir penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi program promosi Kesehatan di Puskesmas Kampar Kiri Hilir. Stunting or short is a form of malnutrition that occurs in toddlers. Kampar Regency is one of the districts with a high stunting rate. 10 Priority villages in Kampar District, two villages, namely, Bangun Sari Village with a prevalence of 79 children with stunting and Sungai Bunga Village with a prevalence of 6 children with stunting, are included in the working area of ??the Kampar Kiri Hilir Community Health Center. Based on a preliminary survey conducted by means of observation and interviews with health workers at Puskesmas Kampar kiri Hilir, it is known that there is only 1 health promotion and nutrition worker for the health promotion program in the prevention of stunting. The research objective was to determine how Advocacy, Community Empowerment, Partnerships, Media, Methods, and Resources for Health Promotion Programs in Prevention of Stunting at Kampar Kiri Hilir Health Center in 2020. This research was conducted at Kampar Kiri Hilir Health Center in 2020. The research subjects consisted of 5 people, namely the health promotion program holder, nutrition program holder, the Head of Puskesmas Kampar Kiri Hilir, and 2 mothers who had a stunting baby. Data collection was carried out by means of observation and in-depth interviews with qualitative research and descriptive approaches. Based on the research results, it was found that Advocacy, Empowerment, Partnership, Media, Methods, and Resources carried out in preventing stunting at Puskesmas Kampar Kiri Hilir have been implemented. The causes of stunting cases occur due to poor parenting, low knowledge of mothers, and insufficient house sanitation. From the research results it can be concluded that Advocacy, Empowerment, Partnership, Media, Methods, and Resources have been running optimally. Suggestions for Puskemas Kampar Kiri Hilir this research can be used as material for evaluation of health promotion programs at Puskesmas Kampar Kiri Hilir.
PERILAKU IBU MEMBAWA BAYI PIJAT KE DUKUN BAYI DI DESA TITIAN RESAK KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2020 Sri Wahyuni Sri Wahyuni; Risa Amalia Risa Amalia; Riri Maharani Riri Maharani
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 1 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.911 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss1.319

Abstract

Pijat bayi adalah terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikaan rasa aman dan nyaman. Masyarakat desa Titian Resak memilih pijat bayi kedukun bayi sebagai alternative untuk pemijatan.Dampak negatif pijat bayi apabila dilakukan pemijatan yang tidak sesuai dengan kententuan medis,akan menimbulkan efek samping seperti terjadinya pembengkakan, terdapatnya lebam, adanya rasa sakit pada bayi sehingga bayi menjadi rewel, pergeseran urat, cidera bahkan bisa menyebabkan kematian pada bayi. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dengan pijat bayi ke dukun bayi de Desa Titian Resak Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu. Metode penelitian kuantitatif dengan desain Crossectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 108 responden yang diambil dengan teknik Cluster Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat melalui uji Chi-square, alat ukur yang digunakan kuesioner dan pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 108 responden terdapat 98 responden yang membawa pijat bayi ke dukun bayi terdapat hubungan antara pengetahuan (P Value 0,044< 0,05) , dan POR = 5,116,pendidikan(P Value 0.005 < 0,05), dan POR= 13,615, sikap (P Value 0,017<0,05) dan, POR = 6,316, budaya (P Value 0,013 <0,05), dan POR = 5,833, biaya (P Value 0,025<0,05), dan POR = 7,791, keterampilan dukun (P Value 0,007 < 0,05), dan POR = 6,813, dukungan keluarga (P Value 0,047< 0,05), dan POR = 4,909 dengan perilaku ibu membawa bayi pijat ke dukun bayi. Diharapkan kepada orang tua untuk memijatkan bayinya ketenaga kesehatan yang lebih mengetahui anatomi fisiologi pemijatan tentang pijat bayi yang benar dan tidak membahayakan bayi.